PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena gigi dan gusi yang
rusak dan tidak dirawat akan menyebabkan rasa sakit, gangguan
pengunyahan dan dapat mengganggu kesehatan tubuh lainnya. Banyaknya
karies, gingivitis dan gigi berjejal harus segera ditangani dan semuanya
dapat dicegah. Memelihara kesehatan gigi dan mulut sangat penting untuk
memperoleh kesehatan tubuh kita. Khususnya pada anak-anak, karena pada
masa anak- anak sangat penting karena kondisi gigi susu (gigi decidui) saat
ini sangat menentukan keadaan gigi-gigi permanent penggantinya. Kadang
anak usia sekolah tidak masuk sekolah dengan alasan karena sakit
gigi,Kondisi ini menunjukkan bahwa penyakit gigi walaupun tidak
menimbulkan kematian, tetapi dapat menurunkan produktivitas belajar.
2
Kelompok anak usia sekolah dasar ini termasuk kelompok rentan
untuk terjadinya kasus kesehatan gigi dan mulut, sehingga perlu diwaspadai
atau dikelola secara baik dan benar. Oleh karena itu perlu ditingkatkan
program sikat gigi masal sesuai anjuran program di sekolah dengan
mempertimbangkan sarana dan media informasi terutama pada usia dini,
karena perilaku merupakan kebiasaan yang akan lebih terbentuk bila
dilakukan pada usia dini.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah fungsi dari perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia
sekolah ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut
pada anak usia sekolah ?
3. Bagaimana peran orang tua dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut
anak mereka ?
4. Apa yang harus kita lakukan sebagai seorang guru/ pendidik untuk
membantu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia
sekolah ?
5. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dengan jalan
mengadakan usaha preventif dan promotif
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Pengetahuan Tenatang Kesehatan Pribadi Gigi dan Mulut
C. Peran Orang Tua Dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak
Jangan anggap remeh kesehatan gigi dan mulut terutama anak usia
sekolah. Banyak orang tidak pernah membayangkan bahwa masalah gigi
dan mulut anak dapat berpengaruh pada perkembangan anak. Maka dari itu,
betapa pentinganya perhatian orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut
anak, terutama anak-anak yang masi balita maupun anak usia sekolah.
Selain itu, perawatan gigi sejak anak masi sekolah sangat penting
untuk menghindari proses kerusakan gigi, seperti berlubang, karies, dan
perkembangan pada gusi. Anak usia sekolah juga harus diajak atau
diperkenalkan secara dini kepada dokter gigi. Hal ini sangat bermanfaat
dalam membiasakan pemeriksaan gigi secara rutin dan mengatasi rasa takut
mereka kepada dokter gigi.
Selain itu, oang tua harus dapat membantu anaknya untuk memulai
rutinitas menggosok gigi. Caranya dengan mengajari dan member contoh
bagaimana cara memegang sikat gigi dan menggosok gigi dengan benar.
Kebersihan gigi dan mulut hanya dapat dicapai dengan menyikat gigi secara
6
benar, rutin, dan teratur setiap hari, terutama menjelang tidur agar
permukaan gigi terbebas dari plak.
Penyakit gigi dan mulut banyak dialami siswa yang masi dudu di
bangku pendidikan, namun sampai saat ini penanganan yang bersifat
pencegahan dan bertujuan agar dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit
gigi dan mulut masih kurang maksimal dilakukan. Guru, selain harus
memberi teladan yang baik, juga harus mampu memberikan motivasi kepada
para siswa untuk mengerti cara menyikat gigi yang benar, memilih sikat gigi
yang benar, menggunakan pasta gigi pada saat menyikat gigi, memilih
makanan yang sehat dan tidak merusak gigi. Faktor lain yang cukup penting
7
adalah kurangnya penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan alat
pendukung berupa alat peraga yang masih terbatas dan kurang bervariasi,
sehingga kurang menarik dan menyebabkan kurangnya pengetahuan dan
wawasan baik gurumaupun siswa yang masi di bangku pendidikan.
Penyampaian informasi pendidikan kesehatan melalui pelatihan dengan
metode ceramah interaktif dan demonstrasi menggunakan alat peraga
sebagai tindak lanjut dari program UKGS yang diadakan puskesmas kepada
guru sekolah, diharapkan mampu meningkatkan wawasan pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut maupun keterampilan komunikasi verbal dan non
verbal guru-guru dalam penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan
berbagai macam variasi alat peraga. Dengan pengetahuan kesehatan gigi dan
mulut serta keterampilan komunikasi verbal dan non verbal yang memadai,
para guru diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi siswa-siswanya.
a. Faktor usia
b. Faktor Budaya yang tidak baik
c. Faktor lingkungan
d. Faktor upaya ibu dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak
e. Faktor cara menyikat gigi yang benar oleh ibu terhadap anak
f. Factor kebiasaan anak yang tidak baik terhadap kesehatan gigi dan
mulut
8
dilakukan agar gigi tetap sehat, maka 4 hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut :
9
biasanya. Kekurangan kalsium dan phosfor juga akan
menyebabkan gigi rapuh atau lemah.
10
atas dengan cara meletakan bulu sikat sejajar dengan
permukaan gigi atau sambil menekannya ringan, dan
mengerakan sikat maju mundur.
4. Memeriksa pada ahli gigi. Sekalipun gigi sudah terawat dengan baik,
sering-sering masih juga ada yang rusak. Jadi sebaiknya di samping
itu orang perlu juga memeriksa gigi-gigi 2 X dalam setahun,
sekalipun tidak merasa nyeri. Bila penyakit gigi masih dalam tingkat
permulaan, maka masih mudah untuk membetulkannya. Hingga kini
pada umumnya orang baru pergi ke dokter gigi, apabila rasa nyeri
dari giginya sudah tidak tertahan lagi dan bila lubang pada gigi
sudah besar. Sudah barang tentu sudah terlambat, karena gigi seperti
itu tidak dapat dipertahankan lagi. Kecuali itu penyakitnya mungkin
sudah menjalar ke akar gigi atau tulang rahang dan sebagainya.
Usaha Kegiatan gigi sekolah terdiri dari kegiatan promotif ,preventif dan
kegiatan kuratif meliputi ;
a. Kegiatan Promotif
Upaya promotif dilakukan dengan pelatihan guru dan petugas
kesehatan dalam bidang kesehatan gigi serta pendidikan/penyuluhan
kesehatan gigi dan mulutyang dilakukan oleh guru sesuai kurikulum
Departemen Pendidikan danKebudayaan 1994 (Depkes RI, 1996).
b. Kegiatan Preventif
11
c. Kegiatan Kuratif
a. Sikat gigi setidaknya dua sampai 3 kali sehari, dengan pasta gigi yang
mengandung fluoride.
c. Hindari rokok, karena dapat menyebabkan noda pada gigi, bau mulut,
dan gangguan kesehatan lainnya.
d. Kunjungi dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali untuk melakukan
perawatan regular.
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Kesehatan Gigi Sekolah adalah:
12
Menurut Nasution (2010), UKGS dapat menjadikan anak sekolah
mampu menjaga dirinya sendiri dengan mencegah terjadinya penyakit gigi
dan mulut, sertamampu mengambil tindakan yang tepat untuk mencari
pengobatan apabila diperlukan. Hal ini dapat membantu tercapainya derajat
kesehatan gigi dan mulutyang harmonis dan optimal, dan dengan demikian
anak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal.
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bermaksud untuk
mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap kesehatan mulut dan gigi
siswa kelas III dan IV SD Negeri 14. Pengambilan data pada penelitian ini
menggunakan instrumen (penyuluhan) lembar soal/ kuisioner, sehingga data
berupa data kuantitatif. Sebelum melakukan penyuluhan, melakukan
kegiatan ujicoba instrumen terlebih dahulu. Uji coba intrument dilaksanakan
pada awal sebelum diberikan materi di SD Negeri 14 Kecamatan Muara
Dua, dengan jumlah siswa kurang lebih 21 siswa/i dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 15 item. Setelah dilakukannya pengisian kuisioner oleh
siswa/I selanjutnya dilakukan penyuluhan dengan pemberian materi selama
kurang lebih selama 45 menit disertai Tanya jawab.
Jumlah Peserta
25
20
Axis Title
15
10
0
Perempuan Laki-Laki
Laki-Laki
Perempuan 21 4
B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik atau Judul Kegiatan
2. Penyuluhan dan demonstrasi tentang menggosok gigi yang baik dan
benar Sasaran atau Target
Anak Sekolah
14
3. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
4. Media dan Alat
LCD
Lettop
Materi
Brosur
5. Tempat
Tempat : Sekolah Dasar Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe
6. Susunan Kegiatan
Pembukaan
Persentasi
Demonstrasi
Tanya jawab
Penutup Ceramah
Ceramah
Praktek
Diskusi
Ceramah
7. Penyajian
Menjelaskan pengertian kesehatan gigi dan mulut
Menjelaskan penyakit gigi
Menjelaskan faktor penyebab kerusakan gigi
Menjelaskan perawatan gigi dan mulut
Penutup
C. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Hampir 100 % siswa-siswi hadir
Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
15
Peran dan tugas mahasiswa sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Peserta berperan aktif dalam pertemuan
3. Evaluasi Hasil
Siswa-Siswi mampu mengetahui pengertian kesehatan gigi dan
mulut
Siswa-siswi menyebutkan pentingnya merawat dan menjaga
kesehatan gigi.
Siswa siswi mengetahui dampak dari penyakit gigi
D. Pembahasan
Hasil dalam penyuluhan ini responden antusias mengikuti aktivitas
penyuluhan di desa semuanya memperhatikan dan aktif selama jalannya
penyuluhan. Dari hasil pembagian kuisioner diperoleh 60% masyarakat desa
menunjukkan perilaku perawatan gigi yang positif, dan 40% diantaranya
menunjukkan perilaku perawatan gigi yang negatif.
16
Hasil dari penyuluhan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat
untuk mau hidup bersih dan sehat terhadap perawatan gigi dan masyarakat
juga berharap penyuluhan ini tidak hanya memberikan ilmu tetapi
diadakannya pemeriksaan gigi gratis.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sehat adalah sebuah keadaan normal yang sesuai dengan standar yang
diterima berdasarkan kriteria tertentu, sesuai jenis kelamin dan komunitas.
Selain sehat jasmani dan rohani, kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah
sangatlah penting karena gigi dan gusi yang rusak dan tidak dirawat akan
menyebabkan rasa sakit, gangguan pengunyahan dan dapat mengganggu
kesehatan tubuh lainnya. Memelihara kesehatan gigi dan mulut penting
untuk memperoleh kesehatan tubuh kita.
Perawatan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia sekolah sangatlah
penting karena pada usia itu, gigi rentan sekali terhadap gangguan kesehatan
gigi dan mulut. Apabila tidak dicegah atau ditangani, anak yang tumbuh
dewasa nantinya akan merasakan kesenjangan sosial akibat bentuk giginya
yang kurang baik. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan
gigi dan mulut pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut :
1. Faktor makanan
2. Kebersihan gigi anak usia sekolah, kurang pengetahuan
3. Jarang menyikat gigi
4. Faktor merokok
5. Kepekatan air ludah
6. Factor genetik
Peran sebagai orang tua mempunyai peran yang sangat dominan untuk
anaknya, menganjurkan atau mengajak anaknya untuk menyikat gigi
sehingga dapat terhindar dari kerusakan gigi/ penyakit gingivitis ataupun
penyakit mulut lainya.
18
B. Saran
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Depkes RI. 1996. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Dan
Mulut Di Sekolah, Jakarta: Depkes RI.
Nelson, 1995. Ilmu Kesehatan Anak. Buku Kuliah 2, Buku Kedokteran. Jakarta.
Hal. 375-382
Newmann, M.G., Takei, H.H., Klokkevoid P.R., Carranza, F.A., (ed): Clinical
Periodontolgy, 10 th ed, Saunders Company, Philadelphia.
Tarigan, Rasinta, 1993. Kesehatan Gigi dan Mulut. Edisi Revisi, Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta
20