Anda di halaman 1dari 14

1

A. Diagnosa Keperawatan

Adapun diagnosa keperawatan yang dapat diangkat menurut prioritas dari

tinjauan kasus yaitu :

1. Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan dengan Pola hidup

tidak sehat ditandai dengan data subjektif klien mengeluh lemas dan sakit

kepala.

2. Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan Gangguan keseimbangan insulin ditandai dengan BB menurun dan

makan tidak habis, hanya dihabiskan setengah porsi.

3. Kurang pengetahuan berhubangan dengan kurang informasi ditandai

dengan data subjectif mereka mengatakan tidak paham tentang DM dan

cara perawatannya terutama setelah pulang dari RS.

B. Rencana Asupan Keperawatan

Tanggal 07 mei 2019, diagnosa keperawatan 1. Ketidakseimbangan

kadar gula darah berhubungan dengan Pola hidup tidak sehat. Ditandai

dengan : klien mengatakan sakit kepala. Tujuan : kerusakan integritas kulit

teratasi. Kriteria hasil : Selama dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24

jam, Ketidakseimbangan kadar gula darah terkontrol. Intervensi : Pantau

kadar gula darah pasien. Rasional : Deteksi dini peningkatan kadar gula

darah. Intervensi : Pantau tanda dan gejala hiperglikemi. Rasional :

Mencegah terjadinya peningkatan hiperglikemi. Intervensi : Pantau TTV

pasien. Rasional : Mengetahui adanya peningkatan hiperglikemi. Intervensi :


2

Dorong pasien untuk minum air putih. Rasional : Memenuhi kebutuhan cairan

dalam tubuh.

Tanggal 07 mei 2019. Diagnosa Keperawatan 2. Ketidak seimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Gangguan

keseimbangan insulin Tujuan : Selama dilakukan tindakan keperawatan

selama 3x24 jam, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

teratasi. Intervensi : Pantau keadaan umum dan TTV. Rasional :

Mengidentifikasi adanya hipoglikemi. Intervensi : Diskusikan dengan

pasien makanan yang disukai tanpa melanggar diit pasien. Rasional :

Makanan yang disuka mampu meningkatkan nafsu makan pasien. Intervensi

: Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering. Rasional : Agar nafsu

makan pasien tidak hilang. Intervensi : Penkes diit yang sesuai dengan

kondisi pasien. Rasional : Menambah pengetahuan pasien tentang makanan

yang boleh dan tidak boleh untuk di konsumsi. Intervensi : Kolaborasi

dengan ahli gizi makan makanan yang sesuai untuk pasien. Rasional : Diit

yang sesaui mencegah terjadinya komplikasi dan mempercepat

penyembuuhan.

Tanggal 07 mei 2019. Diagnosa Keperawatan 3. Kurang pengetahuan

berhubangan dengan kurang informasi. Ditandai dengan : klien mengatakan

tidak mengerti tentang penyakit ini, klien tanpak bingung, klien bertanya

tentang penyakitnya. Tujuan : rasa cemas berkurang/hilang. Kriteria Hasil :

Pasien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan, Emosi stabil., pasien

tenang, Istirahat cukup. Intervensi : Kaji tingkat kecemasan yang dialami


3

oleh pasien. Rasional : Untuk menentukan tingkat kecemasan yang dialami

pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat.

Intervensi : Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa

cemasnya. Rasional : Dapat meringankan beban pikiran pasien. Intervensi :

Gunakan komunikasi terapeutik.Rasional : Agar terbina rasa saling percaya

antar perawat-pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan.

Intervensi : Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan

pasien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan. Rasional : Informasi

yang akurat tentang penyakitnya dan keikutsertaan pasien dala m melakukan

tindakan dapat mengurangi beban pikiran pasien.

C. Pelaksanaan

Tanggal 07 mei 2019, jam 09.00 wib


Dx. I : Tindakan keperawatan
1. memantau tanda dan gejala hiperglikemi
2. mengukur vital sign
3. memotivasi pasien untuk minum air putih
4. mengelola terapi insulin novomix 8 unit
5. mengantarkan pasien ke radiologi untuk foto thorax

Tanggal 07 mei 2019, jam 10.00 wib


Dx. II : Tindakan keperawatan
1. Memantau tanda dan gejala hiperglikemi
2. Mengelola terapi insulin novomix 8 unit
4

Tanggal 07 mei 2019, jam 11.00 wib


Dx. III : Tindakan keperawatan

- Menciptakan hubungan saling percaya dan mendengarkan apa yang

disampaikan klien dengan penuh perhatian

- Menganjurkan pada klien untuk tidak makan yang mengandung

banyak gula

- Menjelaskan diet yang baik di konsumsi

D. Evaluasi

Tanggal 07 mei 2019, jam 09.00 wib

Dx. I S = pasien mengatakan lemas dan tidak nafsu makan

O=
- TD: 130/90 mmHg
- N: 88x/menit
- S: 36,6 oC
- RR: 20x/menit
- Pasien tampak lemah
- Pasien terpasang infus NaCl 0,9% 30tpm
- Pasien terpasang kateter
A = Ketidakseimbangan kadar gula darah teratasi sebagian

P = Intervensi di lanjutkan
- Anjurkan pasien menghabiskan diitnya
- Pantau kadar gula darah
- Kelola pemberian insuluin Novomix 3x8 unit
5

Tanggal 07 mei 2019, jam 09.30 wib

Dx. II S = Klien mengatakan :

- masih lemas dan merasa kaku-kaku pada tangan dan kaki sebelah
kiri
- masih mual

O = - pasien hanya menghabiskan seperempat dari diit yang diberikan


- pasien tampak lemah
A = Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian

P = Intervensi dilanjutkan

- kolaborasi dengan ahli gizi untuk diit khusus


- anjurkan pasien menghabiskan diitnya sedikit demi sedikit tapi
sering

Tanggal 07 mei 2019, jam 10.30 wib

Dx. III S = Klien mengakatakan tidak mengerti tentang penyakitnya

O = - klien tanpak bingung


- Klien bertanya tentang penyakitnya
- Klien bertanya cara pengobatan penyakitnya

A = Masalah belum teratasi

P = Intervensi di lanjutkan

- Menciptakan hubungan saling percaya dan mendengarkan apa


yang disampaikan klien dengan penuh perhatian
- Menganjurkan pada klien untuk mengandung banyak gula
tidakmakan yang
- Menjelaskan diet yang baik di konsumsi
6

Catatan Perkembangan (SOAP) selanjutnya

Tanggal 08 mei 2019, jam 09.00 wib

Dx. I S = Klien mengatakan masih lemas


O = terapi insulin masuk dengan lancar
A = ketidakseimbangan kadar gula darah
P = Intervensi di lanjutkan
- pantau kadar gula darah
- kelola pemberian insulin 3x8 unit

Tanggal 08 mei 2019, jam 09.30 wib

Dx. II S = masih lemas dan merasa kaku-kaku pada tangan dan kaki sebelah kiri
dan diit dari RS habis ¾ porsi
O = - pasien hanya menghabiskan ¾ dari diit yang diberikan dari RS
- pasien tanpak lemas
A = Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P = Intervensi dilanjutkan
- anjurkan pasien menghabiskan diitnya sedikit demi sedikit tapi
sering

Tanggal 08 mei 2019, jam 10.20 wib

Dx. III S = Klien mengakatakan sudah mengerti tentang penyakit saya ini
O = klien mengerti
A = Masalah teratasi
P = Intervensi dihentikan
7

Catatan perkembangan (SOAP) selanjutnya

Tanggal 09 mei 2019, jam 09.00 wib

Dx. I S = pasien mengatakan sudah tidak terasa lemas dan merasa sudah sehat lagi
O = terapi insulin masuk lewat SC
A = ketidakseimbangan kadar gula darah teratasi sebagian
P = - pantau kadar gula darah
- kelola pemberian insulin 3x10 unit

Tanggal 09 mei 2019, jam 10.25 wib

Dx. II S = Klien mengatakan sudah tidak lemas dan menghabiskan diit dari RS
O = pasien hanya menghabiskan diit dari RS
A = Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P = anjurkan pasien menghabiskan diitnya sedikit demi sedikit tapi sering
dan kelola pemberian obat injeksi ranitidine 25 mg.

Tanggal 09 mei 2019, jam 11.30 wib

Dx. III S = Klien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit yang


dialaminya
O= klien dapat menjaga porsi makannya
A = Masalah sebagian teratasi
P = Itervensi dihentikan
8

E. Pembahasan

Setelah penulis melaksanakan Asuhan keperawatan pada Ny.M dengan

diabetes mellitus di Ruang Perawatan Medikal Bedah Rumkit TNI AD

Lhokseumawe mawe, maka penulis mencoba melakukan pembahasan

terhadap hal-hal yang ditemukan pada tinjauan kasus, termasuk kemudahan

dan kesulitan serta kesenjaman anra tinjaun teoritis dan tinjauan kasus.

Adapun pembahasan tersebut terdiri dari :

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari landasan keperawatan. Dalam

tahap pengkajian ini penulis mengumpulkan data dengan cara Anamnese

dengan pasien dan keluarga pasien, Observasi langsung pada pasien serta

melalui catatan perawat dan Dokter.

Ada Beberapa gejala-gejala diabetes mellitus :

a. Gejala akut

Pada permulaan :

1. Banyak makan (poifagia)

2. Banyak minum (polidipsia)

3. Banyak kencing (poliuria)

4. Penderita menunjukan berat badan terus naik dan tambah gemuk

karena jumlah insulin masih mencukupi

b. Gejala kurang insulin :

1. Polidipsia dan poliuria

2. Nafsu makan berkurang


9

3. Kadang timbul rasa mual jika glukosa darah melebihi 500 mg/dl,

disertai :

4. Banyak minum dan kencing

5. BB turun 5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu

6. Mudah lelah

c. Gejala kronik

Gejala ini biasa muncul sesudah beberapa bulan atau tahun mengidap

DM Gejala antara lain :

1. Kesemutan

2. Kulit terasa panas atau seperti di tusuk jarum

3. Rasa tebal di kulit

4. Kram

5. Mudah ngantuk

6. Mata kabur (sering ganti kaca mata)

d. Gejala pada kasus

Klien datang ke rumah sakit dengan keadaan lemas, sakit perut dan

sakit kepala

1. DS

a) Klien mengatakan sakit lemas, sakit perut dan sakit kepala

b) Riwayat DM sudah dari kecil

2. DO

a. Pemeriksaan : TTV TD = 140/100, HR = 80x/menit, RR =

22x/menit, Tem = 380C.


10

b. Pemeriksaan lab : Hb: 11,8, Ht: 35, Leu: 24,8, GDS 346 ml/dl

c. Kesadaran CM

d. Klien terlihat cemas dengan penyakit yang dideritanya

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang dijumpai pada kasus adalah hasil dari

pengumpulan data yang disusun oleh penulis pada analisa data dan

menentukan prioritas masalah sehingga menjadi masalah masalah

keperawatan atau diagnosa keperwatan.

1. Ketidakseimbangan kadar gula darah berhubungan dengan Pola

hidup tidak sehat ditandai dengan ditandai dengan data subjectif

klien mengeluh lemas dan sakit kepala.

2. Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan Gangguan keseimbangan insulin ditandai

dengan BB menurun dan makan tidak habis, hanya dihabiskan

setengah porsi.

3. Kurang pengetahuan berhubangan dengan kurang informasi ditandai

dengan data subjectif mereka mengatakan tidak paham tentang DM

dan cara perawatannya terutama setelah pulang dari RS.

3. Perencanaan

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, maka intervensi dan

aktivitas keperawatan perlu ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan,

dan mencegah masalah keperawatan penderita. Tahapan ini disebut


11

perencanaan keperawatan yang meliputi penentuan prioritas, diagnosa

keperawatan, menetapkan sasaran dan tujuan, menetapkan kriteria evaluasi

dan merumuskan intervensi dan aktivitas keperawatan.

4. Pelaksanaan

Sebelum diberikan suatu pengobatan terhadap gangren dapat dilakukan

pemeriksaan terhadap pus pada jaringan ulkus/gangren tersebut.

Terdapatnya pus pada bagian tubuh menunjukkan adanya infeksi akibat

dari invasi mikroorganisma kedalam rongga, jaringan ataupun organ tubuh.

Pemeriksaan ini akan banyak membantu memastikan diagnosa

bakteriologik penyakit infeksi

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan dan

dari tahap evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang dilakukan kepada

Tn. F ada permasalahan yang teratasi sepenuhnya. Hal ini dikarenakan

keterbatasn waktu bagi pengkaji untuk melanjutkan rencan tinndakan

selanjutnya.

Adapun tindakan yang dilakukan penulis adalah dengan menyerahkan

susunan rencana tindakan yang ada pada perwat ruangan untuk melanjutkan

sehinggga masalah keperawatan yang dihadapi oleh klien dapat teratasi

secara keselruhan.

Pada saat pengumpulan data penulis tidak menemukan hambatan

utama karena klien dan keluarga bersifat kompratif, terbuka dan mau diajak
12

kerjasama dalam memberikan informas, disini penulis melakukan

pengkajian mulai dari tanggal 07 sampai 09 Mei 2019.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
13

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit metabolisme dalam

kelompok diabetes akibat ketidakmampuan tubuh untuk merespon aktifitas

sekresi insulin dan gangguan sekresi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pemberian patikan kebo terhadap kadar gula darah

tikus diabetes mellitus dan seberapa besar pengaruh pemberiannya. Pola

makan dan konsumsi makanan dengan gizi yang seimbang perlu

diperhatikan karena zat gizi sangat dibutuhkan oleh metabolisme tubuh

sehingga proses pencernaan dan absorbsi tidak terganggu dengan didukung

oleh organ tubuh yang berfungsi dengan baik. Tinggi ren dahnya kadar gula

dalam darah dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi terutama sumber

karbohidrat, protein, dan lemak.

Gejala umum penderita dengan gangren diabetik, sebelum terjadi luka

keluhan yang timbul adalah berupa kesemutan atau keram, rasa lemah dan

baal pada tungkai dan nyeri pada waktu istirahat. Akibat dari keluhan ini,

apabila penderita mengalami trauma atau luka kecil hal tersebut tidak

dirasakan. Luka tersebut biasanya disebabkan karena penderita tertusuk atau

terinjak paku kemudian timbul gelembung pada telapak kaki. Kadang

menjalar sampai punggung kaki dimana tidak menimbulkan rasa nyeri

sehingga bahayanya mudah terjadi infeksi pada gelembung tersebut dan

akan menjalar dengan cepat (Subjahyo A,1998).

B. Saran
14

Perubahan gaya hidup merupakan terapi utama untuk Diabetes Mellitus

Type II dan untuk menghindari terjadinya gangren, Beberapa hal yang bisa Anda

lakukan untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh adalah :

1 Mencegah dan menurunkan kadar glukosa darah tinggi.

2 Mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, lemak trans dan

kolesterol.

3 Perbanyak makan buah-buahan, sayuran dan produk susu rendah atau

tanpa lemak.

4 Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.

5 Kurangi daging dan makanan fast food dan hindari dari makanan/

minuman yang mengandung kadar gula tinggi. Perbanyaklah makan

makanan yang mengandung omega 3 seperti ikan.

Anda mungkin juga menyukai