A. Diagnosa Keperawatan
tidak sehat ditandai dengan data subjektif klien mengeluh lemas dan sakit
kepala.
kadar gula darah berhubungan dengan Pola hidup tidak sehat. Ditandai
kadar gula darah pasien. Rasional : Deteksi dini peningkatan kadar gula
Dorong pasien untuk minum air putih. Rasional : Memenuhi kebutuhan cairan
dalam tubuh.
: Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering. Rasional : Agar nafsu
makan pasien tidak hilang. Intervensi : Penkes diit yang sesuai dengan
dengan ahli gizi makan makanan yang sesuai untuk pasien. Rasional : Diit
penyembuuhan.
tidak mengerti tentang penyakit ini, klien tanpak bingung, klien bertanya
pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat.
Intervensi : Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan
C. Pelaksanaan
banyak gula
D. Evaluasi
O=
- TD: 130/90 mmHg
- N: 88x/menit
- S: 36,6 oC
- RR: 20x/menit
- Pasien tampak lemah
- Pasien terpasang infus NaCl 0,9% 30tpm
- Pasien terpasang kateter
A = Ketidakseimbangan kadar gula darah teratasi sebagian
P = Intervensi di lanjutkan
- Anjurkan pasien menghabiskan diitnya
- Pantau kadar gula darah
- Kelola pemberian insuluin Novomix 3x8 unit
5
- masih lemas dan merasa kaku-kaku pada tangan dan kaki sebelah
kiri
- masih mual
P = Intervensi dilanjutkan
P = Intervensi di lanjutkan
Dx. II S = masih lemas dan merasa kaku-kaku pada tangan dan kaki sebelah kiri
dan diit dari RS habis ¾ porsi
O = - pasien hanya menghabiskan ¾ dari diit yang diberikan dari RS
- pasien tanpak lemas
A = Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P = Intervensi dilanjutkan
- anjurkan pasien menghabiskan diitnya sedikit demi sedikit tapi
sering
Dx. III S = Klien mengakatakan sudah mengerti tentang penyakit saya ini
O = klien mengerti
A = Masalah teratasi
P = Intervensi dihentikan
7
Dx. I S = pasien mengatakan sudah tidak terasa lemas dan merasa sudah sehat lagi
O = terapi insulin masuk lewat SC
A = ketidakseimbangan kadar gula darah teratasi sebagian
P = - pantau kadar gula darah
- kelola pemberian insulin 3x10 unit
Dx. II S = Klien mengatakan sudah tidak lemas dan menghabiskan diit dari RS
O = pasien hanya menghabiskan diit dari RS
A = Ketidakseimbangan nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh teratasi
sebagian
P = anjurkan pasien menghabiskan diitnya sedikit demi sedikit tapi sering
dan kelola pemberian obat injeksi ranitidine 25 mg.
E. Pembahasan
dan kesulitan serta kesenjaman anra tinjaun teoritis dan tinjauan kasus.
1. Pengkajian
dengan pasien dan keluarga pasien, Observasi langsung pada pasien serta
a. Gejala akut
Pada permulaan :
3. Kadang timbul rasa mual jika glukosa darah melebihi 500 mg/dl,
disertai :
6. Mudah lelah
c. Gejala kronik
Gejala ini biasa muncul sesudah beberapa bulan atau tahun mengidap
1. Kesemutan
4. Kram
5. Mudah ngantuk
Klien datang ke rumah sakit dengan keadaan lemas, sakit perut dan
sakit kepala
1. DS
2. DO
b. Pemeriksaan lab : Hb: 11,8, Ht: 35, Leu: 24,8, GDS 346 ml/dl
c. Kesadaran CM
2. Diagnosa Keperawatan
pengumpulan data yang disusun oleh penulis pada analisa data dan
setengah porsi.
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
selanjutnya.
susunan rencana tindakan yang ada pada perwat ruangan untuk melanjutkan
secara keselruhan.
utama karena klien dan keluarga bersifat kompratif, terbuka dan mau diajak
12
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
13
sekresi insulin dan gangguan sekresi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk
oleh organ tubuh yang berfungsi dengan baik. Tinggi ren dahnya kadar gula
keluhan yang timbul adalah berupa kesemutan atau keram, rasa lemah dan
baal pada tungkai dan nyeri pada waktu istirahat. Akibat dari keluhan ini,
apabila penderita mengalami trauma atau luka kecil hal tersebut tidak
B. Saran
14
Type II dan untuk menghindari terjadinya gangren, Beberapa hal yang bisa Anda
kolesterol.
tanpa lemak.
5 Kurangi daging dan makanan fast food dan hindari dari makanan/