Anda di halaman 1dari 32

PENGENDALIAN LINGKUNGAN

(TATA UDARA)

Ns Gortap Sitohang S.Kep., M.P.H., CIPP., FISQua

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP



Disampaikan Workshop PPI di
Pada tanggal, 3 - 4 Mar 2023 07:00 AM Jakarta
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
• Mampu memahami Prinsip PPI yang perlu diterapkan dalam
pengendalian lingkungan di RS/ pelayanan pratama

• Mampu memahami tata udara ruangan/pengendalian lingkungan


yang dibutuhkan

Tata udara.grs 3
POKOK BAHASAN

• Latar belakang
• Pengertian
• Standart lingkungan di fasyankes

Tata udara.grs 4
LATAR BELAKANG

Pasien & Petugas Pelayanan di Fasyankes


kesehatan
➢Mencegah penyebaran penyakit yang
ditularkan melalui udara.
➢Pengendalian sumber infeksi dengan
menggunakan ventilasi pembuangan lokal
➢Mengencerkan dan menghilangkan udara yang
terkontaminasi dengan ventilasi umum
Pelayanan di Fasyankes ➢Persyaratan bangunan mengantisipasi
kemungkinan 3 (tiga) trasmisi/penularan yaitu
melalui kontak (contact), percikan (droplet) dan
Udara& Virus, bakteri, udara (airborne).
lingkungan
yang sehat jamur
CDC, WHO ,PMK REKOMENDASI

Tata udara.grs 5
KMK 1128 tentang Akreditasi oleh Kemenkes RI

Engineering
control
Pengertian Lingkungan
Kualitas lingkungan yang sehat bagi rumah sakit/ di pelayanan pratama
Ditentukan melalui pencapaian atau pemenuhan standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan. Standar baku yang dimaksudkan adalah
ditetapkan pada media lingkungan yang meliputi:
a air;
b. udara;
c. tanah;
d. pangan;
e. sarana dan bangunan; dan PMK No 7
Tahun 2019
f. vektor dan binatang pembawa penyakit.

Tata udara.grs 8
Tujuan
Kesehatan lingkungan rumah sakit/ pelayanan pratama bertujuan untuk:
a.Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat bagi rumah sakit/di pelayanan
pratama baik dari aspek fisik, kimia, biologi, radioaktivitas maupun sosial;
b.Melindungi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pengunjung
dan masyarakat di sekitar rumah sakit /pelayanan pratama dari faktor
risiko lingkungan; dan
c.Mewujudkan rumah sakit / pelayanan pratama ramah lingkungan.
PMK No 7
Tahun 2019

Tata udara.grs 9
RISIKO INFEKSI PADA KONSTRUKSI DAN RENOVASI

Rumah sakit agar Mempunyai proses


pengendalian mekanis dan teknis (
mechanical dan engineerings controls)
fasilitas yang antara lain meliputi :
a) SISTEM VENTILASI BERTEKANAN
POSITIF;
b) biological safety cabinet;
c) laminary airflow hood;
d) termostat di lemari pendingin;
e) pemanas air untuk sterilisasi piring dan
alat dapur.
DASAR HUKUM
• UU NO 44 TH 2009 TENTANG RI
• PEDOMAN TEKNIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA 2017
• PMK NOMOR : HK.01.07/V/1071/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN DAN PRASARANA
RUANG ISOLASI PENYAKIT INFEKSI EMERGING (PIE) 2017
• PMK NO 7 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
• PMK NO 27 TAHUN 2017
• ASHRAE 62-1-2013 TENTANG VENTILATION FOR ACCEPTABLE INDOOR AIR QUALITY
• KMK 1128 tentang Akreditasi Rumah Sakit, Kemenkes, 2022

Pedoman
teknis PIE

Tata udara.grs 11
Tata bangunan RS
Rekomendasi pelayanan • Rekomendasi Bangunan
penyakit infeksi emerging pelayanan pasien penyakit
dengan terpisah dari infeksi :
bangunan pelayanan lain
• Ventilasi alami,
• Cross ventilation (aliran udara
dapat menembus ke dalam
bangunan dan bertukar dengan
hembusan aliran udara dari sisi
yang berlawanan)
• massa bangunan tidak bentang
besar,
Tata bangunan RS
• Pertimbangan dalam desain
• Perluas ventilasi alami dan optimalisasi cahaya matahari dan
aliran udara, maka
• Rancangan bentuk, ukuran dan perletakan massa dan fasad
bangunan memanjang
• Bukaan/jendela-jendela menghadap utara-selatan sehingga
memungkinkan cahaya dan aliran udara dapat masuk bangunan
• jarak bebas antar bangunan yang cukup lebar.
Arsitektur Bangunan Gedung
• Alur kegiatan pasien, petugas, pengunjung, dan barang
(bersih dan kotor) harus direncanakan sesuai PPI
• Tata letak furniture,partisi interior tidak boleh menghalangi
bukaan jendela/pintu untuk aliran udara,cahaya dan sirkulasi
aktifitas pengguna.
• Tata letak furniture dikaitkan dengan posisi bukaan ventilasi
Letak ruang fungsi pelayanan kritis dan tindakan sebaiknya tidak
lebih dari lantai empat, terutama di daerah yang rawan terhadap
bencana.
DESAIN KOMPONEN BANGUNAN

Komponen bangunan harus aman dan mudah dibersihkan


ruang pelayanan penyakit jiwa, desain komponen bangunan harus
aman dari kemungkinan pasien mencelakai diri dan orang lain
Atap
• Harus kuat, tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempat
perindukan serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya.
• Atap dirancang tahan terhadap kecepatan angin 175 ~ 250 kph
dalam area rawan topan
Dinding dan Partisi
1. Dinding keras, rata, tidak berpori, kedap air, tahan api, tahan
karat,mudah dibersihkan, tahan cuaca,tidak berjamur.
2. Warna dinding cerah dan tidak menyilaukan mata.
3. Ruang terkait pelayanan anak, pelapis dinding dapat berupa gambar
untuk merangsang aktivitas anak.
4. Pada daerah yang dilalui pasien, dinding harus dilengkapi pegangan
rambat (handrail) ,ketinggian 80 - 100 cm , mampu menahan beban
orang BB min 75 kg, bahan yang tahan api,non porosif.
5. Pada ruangan risiko tinggi harus bersih, pertemuan antara dinding -
lantai dan dinding - dinding harus dibuat melengkung/konus untuk
memudahkan pembersihan.
6. Ruang operasi,ruang perawatan intensif, bahan dinding tahan api
Lantai
1. Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna
cerah dan tidak menyilaukan mata dan mudah dibersihkan,
2. Tidak terbuat dari bahan lapisan permukaan dengan porositas tinggi , dapat
menyimpan debu.
3. Lantai mudah dibersihkan dan tahan terhadap gesekan.
4. Bahan lantai ruang perawatan tidak menimbulkan bunyi.
5. Bahan penutup lantai ram tidak licin, walaupun dalam kondisi basah.
6. Bahan penutup lantai di Ruang terkait bahan kimia dan mudah terbakar, maka
Ketahanan Api (TKA) minimal 2 jam, tahan bahan kimia.
Ruangan perawatan
Memiliki bukaan jendela engsel samping, berfungsi media pencahayaan
alami di siang hari
Pada bangunan rumah sakit bertingkat, lebar bukaan jendela harus aman.
Desain lubang ventilasi alami dapat memenuhi ventilasi silang (cross
ventilations).
Kualitas ventilasi alami dipengaruhi oleh posisi bukaan, ukuran bukaan
dan cara membuka
Posisi bukaan
(1) Posisi lubang ventilasi harus memungkinkan terkena sinar matahari
langsung
(2) Posisi bukaan mendukung pertukaran udara silang,ventilasi alami
optimal bila 2
bukaan sisi dinding yg berlawanan (mis. Jendela dan pintu).
• Contoh Perhitungan KALI/JAM
Suatu bangsal perawatan pasien TB
memiliki ukuran
ruangan 7m x 6m tinggi 3m dengan
dilengkapi jendela berukuran 1,5 x 2m2
dan pintu 1 x 2m2 (luas bukaan
terkecil).
Kecepatan angin 1 m/s.
estimasi perhitungan KALI/JAM dan
ventilation rate (l/s) dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
SISTEM TATA UDARA
• Perencanaan bangunan RS mempunyai
kekhususan ,berbeda dari bangunan
gedung umum lainnya.
• Rumah sakit , tempat dimana Pasien datang
dengan beragam penyakit dan masalah
kesehatan , ada persyaratan kesehatan,
keselamatan dan pencegahan dari
penyebaran penyakit dirumah sakit (HAIs)
• RS dapat menjadi sumber berbagai
mikroorganisme menimbulkan kepada
petugas, perawat, dokter serta pasien, maka
pengaturan temperatur, kelembaban udara,
jumlah udara ventilasi serta
• kebersihan dan tekanan positif dan negatif
di dalam ruangan secara keseluruhan perlu
mendapatkan perhatian khusus
SISTEM TATA UDARA
Untuk mencegah berkembang biak
mikroorganisme perlu pengaturan:
a. Temperatur.
b. Kelembaban udara di setiap ruangan
maksimal 60%.
c. Kelas kebersihan
d. Jumlah udara ventilasi
e. Jumlah pertukaran udara total
f. Tekanan udara ruangan, positif /negatif/
netral/standar/equal (E) sesuai fungsi
ruang
g. Distribusi udara di dalam ruangan:arah
aliran udara dari area bersih ke area kotor
Persyaratan Sistem Tata Udara Ruangan-di RS
Bila menggunakan Ventilasi alamiah dan mekanik

Tata udara.grs 26
KAJIAN RISIKO

Banyak plester nempel di Bahan pelapis,mis Bentang masa bangunan VK dengan lantai
permukaan furniture,tiang besar(tidak ramping)tidak
bahan kursi bahan menunjang cross ventilasi
keramik
infus,bed pasien kain tahan air
Pertukaran Lab dengan lantai
Kurangnya safety box di RS
Furnitur bahan kayu udara,kelembaban,suhu keramik
dengan tindakan banyak ruangan yang tidak sesuai
Air cuci piring di gizi belum Petugas CS hanya Standard OK dengan lantai
suhu 70oC tersedia selama 8 jam Sudut pertemuan lantai – keramik
dinding runcing
Atap dengan ber jamur Bahan lantai ruang
rawat,menimbulkan
suara berisik
KESIMPULAN
• Lingkungan udara yang bersih dan sehat dapat menyelamatkan
kesehatan dengan menjaga suhu, kelembaban, tekanan dan ACH.
• Upaya sederhana rekayasa lingkungan yang bisa di lakukan dengan
membuka jendela dan memasang exhause fan
• Pada masa pendemik COVID 19 RS rekayasa lingkungan tujuannya
untuk menjaga kesehatan pasien , petugas, pengunjung dan
masyarakat yang ada di lingkungan RS/ Pelayanan pratama
• Perlu kerjasama semua pihak mulai manajement, staf, pasien,
pengunjung dan vendor yang ada di lingkungan RS dan Pelayanan
pratama

Tata udara.grs 28
KEBUTUHAN MINIMAL
KOMPONEN INTI PPI
TINGKAT FASYANKES

tingkat fasyankes AIR Hand Hygiene Sanitasi Infrastruktur lain


air selalu sarana Hand min 2 toilet siapkan Kohorting

FKTP tersedia dengan Hygiene 1 untuk pasien dan Isolasi


sumber selalu tersedia 1 unt petugas natural ventilation
ditempat di area point of dilengkapi unt yang memadai
care dan toilet produk kebersihan ada ruang dekon
(sabun,alkohol menstruasi taminasi alat reuse
hand rub,air , pengadaan APD,Mop
dan tisu)

RS Sekunder air selalu min 2 untuk rawat R Isolasi privat


RS Tersier tersedia bagi jalan(1:20 pasien) Natural/mekanikal
layanan risiko dilengkapi unt ventilation memadai
rendah sampai produk kebersihan Power dan listrik
risiko tinggi menstruasi area risko rendah dan
tinggi
ada ruang dekon
taminasi alat reuse
pengadaan kebutuhan PPI
DASAR HUKUM
• UU NO 44 TH 2009 TENTANG RI
• PEDOMAN TEKNIS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA 2017
• PMK NOMOR : HK.01.07/V/1071/2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS BANGUNAN DAN PRASARANA
RUANG ISOLASI PENYAKIT INFEKSI EMERGING (PIE) 2017
• PMK NO 7 TAHUN 2019 TENTANG KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
• PMK NO 27 TAHUN 2017
• ASHRAE 62-1-2013 TENTANG VENTILATION FOR ACCEPTABLE INDOOR AIR QUALITY
• KMK 1128 tentang Akreditasi Rumah Sakit, Kemenkes, 2022

Pedoman
teknis PIE

Tata udara.grs 30
REFERENSI
Tata udara.grs 32

Anda mungkin juga menyukai