Oleh :
JON HENDRI NURDAN
BP. 1230322002
OUTLINE
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB I : PENDAHULUAN C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Novelty Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
C. Metode Analisis Data
D. Tahapan Penelitian
OUTLINE
A. Kesimpulan
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN B. Saran
C. Keterbatasan Penelitian
PENDAHULUAN
BAB I
A. Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH
• Beberapa rumah sakit memiliki kinerja yang menurun dan tidak stabil tiap tahunnya.
Padahal Balanced Scorecard telah diterapkan sebagai alat dalam pengukuran kinerja
di rumah sakit tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
• Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Sanglah dimana rumah sakit ini merupakan salah
satu rumah sakit rujukan internasional yang telah terakreditasi. RSUP Sanglah telah
menerapkan Balanced Scorecard sejak tahun 2015.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Tujuan Umum
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
E. NOVELTY PENELITIAN
1. Belum ada penelitian yang serupa di Indonesia, yang berfokus pada faktor penentu keberhasilan
Balanced Scorecard berdasarkan empat indikator yaitu kepuasan pasien, mutu pelayanan,
kompetensi SDM dan efisiensi anggaran.
2. Strategi dan kebijakan penerapan Balanced Scorecard untuk rumah sakit lainnya yang berbasis
Badan Layanan Umum (BLU). Strategi dan kebijakan dapat di modifikasi sesuai dengan karakteristik
dan kondisi kinerja yang ada di rumah sakit. Kebijakan penerapan Balanced Scorecard berisikan
upaya-upaya yang harus dilakukan oleh rumah sakit dalam peningkatan empat indikator yang
dinilai merupakan faktor penentu keberhasilan Balanced Scorecard.
3. Modul penerapan Balanced Scorecard di rumah sakit pemerintah yang berbasis Badan Layanan
Umum (BLU) akan dihasilkan sebagai pedoman bagi pihak manajemen rumah sakit.
TINJAUAN PUSTAKA
BAB II
A. KERANGKA
TEORI PENELITIAN
B. KERANGKA
KONSEPTUAL
PENELITIAN
C. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja RSUP Sanglah sebelum dan
setelah penerapan Balanced Scorecard.
BAB III
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di RSUP Sanglah Bali dengan unit analisis yaitu Instalasi Gawat
Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJA), Instalasi Rawat Inap (IRNA), Instalasi Radiologi,
• Analisis uji beda untuk melihat perbedaan kinerja RSUP Sanglah sebelum dan setelah penerapan metode
Balanced Scorecard.
• Analisis regresi data panel digunakan untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan Balanced Scorecard.
• Tahap II, menganalisis formulasi kebijakan dalam penerapan Balanced Scorecard di RSUD Dr. M. Yunus.
TAHAP I.
ANALISIS KINERJA PENERAPAN
BALANCED SCORECARD
1. PENGUMPULAN DATA
Data yang digunakan untuk analisis merupakan data sekunder dari tahun 2012 sampai
Uji t berpasangan (paired sample t-test) digunakan untuk membandingkan selisih dua
mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal.
Data berpasangan yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah rata-rata
kinerja rumah sakit sebelum dan setelah penerapan Balanced Scorecard.
Analisis regresi data panel dalam penelitian ini menggunakan gabungan antara data cross-section dari
tujuh unit pelayanan rumah sakit dan data time series dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.
Variabel Dependen Variabel Independen
(KRS) (KP, MP, KSDM, EA)
Uji Hausmann
Uji Langrange
Multiplier
Perspektif Stakeholder
Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah pernyataan tentang persepsi = Hasil Penilaian IKM dibagi Skala Persentase
pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan Maksimal Nilai IKM
oleh RS.
Kepuasan pasien dapat dicapai apabila pelayanan yang
diberikan sesuai atau melampaui harapan pasien. Hal ini
dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pasien untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dengan
mengacu pada kepuasan pasien berdasarkan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
Perspektif Bisnis Internal Proses
- Waktu Tunggu Pelayanan = Jumlah kumulatif waktu tunggu mulai pasien mendaftar di loket Menit
Radiologi (WTPR) radiologi sampai dengan keluar hasil ekspertise dibagi Jumlah seluruh
pemeriksaan radiologi konvensional
- Waktu Tunggu Pelayanan = Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar di loket Menit
Laboratorium (WTPL) laboratorium sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di ekspertise
dibagi Jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin
- Waktu Tunggu Sebelum = Jumlah waktu tunggu operasi yang terencana dari seluruh pasien yang Menit
Operasi dioperasi dibagi Jumlah seluruh pasien dengan operasi yang terencana
- Kecepatan Pelayanan Resep = Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep di Menit
Obat Jadi (WTOJ) loket apotek sampai dengan menerima obat dibagi Jumlah seluruh pasien
yang menyerahkan resep obat jadi
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Persepktif Learning & Growth
Kompetensi SDM Ketenagaan kerja di Rumah Sakit yang sesuai dengan Standar = Jumlah SDM Rumah Sakit dibagi Rasio
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Jumlah SDM sesuai Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
Perspektif Keuangan
Efisiensi Anggaran Pendapatan PNPB merupakan pendapatan yang diperoleh = Pendapatan PNPB dibagi Biaya Rasio
sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada Operasional
masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan
lain-lain.
Kepuasan Pasien Tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau Indepth Interview Pedoman Wawancara
hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Mutu Pelayanan Kesesuaian antara pelayanan kesehatan dasar yang disediakan Indepth Interview Pedoman Wawancara
atau diberikan dengan kebutuhan yang memuaskan pasien atau
kesesuaian dengan ketentuan standar pelayanan
Kompetensi SDM Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek Indepth Interview Pedoman Wawancara
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
Efisiensi Anggaran Kondisi keuangan yang menunjukkan hasil akhir dari seluruh Indepth Interview Pedoman Wawancara
BAB IV
A. KONDISI KINERJA RSUP SANGLAH
B. UJI NORMALITAS DATA
7
Series: KINERJA
Sample 1 14
Gambar disamping
6 Observations 14
menunjukkan bahwa setelah
5
Mean
Median
109.2857
96.63492
dilakukan uji statistik
Maximum 164.8571
Minimum 70.03175 didapatkan nilai Jarque-Bera
4 Std. Dev. 29.03116
Skewness 0.397384 yaitu 0,978779 dan p-value
Kurtosis 1.977135
3 0,6130 (>0,05), dapat
Jarque-Bera 0.978779
2
Probability 0.613000 disimpulkan bahwa data
terdistribusi normal.
1
Berdasarkan uji normalitas
0
yang dilakukan maka dapat
50 75 100 125 150 175
ditarik kesimpulan bahwa,
paired sampel t-test dapat atau
layak dilakukan.
B. UJI NORMALITAS DATA
12
Series: Residuals Berdasarkan gambar
Sample 1 42
10 Observations 42 disamping nilai Jarque-Bera
Mean -4.82e-17
adalah 4,971105 dan p-value
8
Median 0.015159 0,0833 (>0,05), maka dapat
Maximum 0.111481
6 Minimum -0.176733 disimpulkan bahwa data
Std. Dev. 0.075026 terdistribusi normal.
Skewness -0.840772
4
Kurtosis 3.114196 Berdasarkan uji normalitas
2 Jarque-Bera 4.971105 yang dilakukan maka dapat
Probability 0.083280 ditarik kesimpulan bahwa,
0 analisis regresi data panel
-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10
dapat atau layak dilakukan.
C. ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PENERAPAN
BALANCED SCORECARD TERHADAP PENINGKATAN
KINERJA RUMAH SAKIT
1. CAPAIAN KINERJA RSUP SANGLAH SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN BSC
2. RATA-RATA KINERJA RSUP SANGLAH SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN BSC
3. HASIL UJI BEDA DUA RATA-RATA KINERJA RSUP SANGLAH
D. ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PENERAPAN
BALANCED SCORECARD
1. HASIL ESTIMASI MODEL REGRESI DATA PANEL DENGAN CEM, FEM, DAN REM
2. HASIL UJI PEMILIHAN MODEL REGRESI DATA PANEL
UJI CHOW
UJI HAUSMAN
UJI LAGRANGE
MULTIPLIER
3. HASIL ESTIMASI MODEL REGRESI YANG TERPILIH DENGAN FEM
PERSAMAAN
REGRESI
UJI ASUMSI KLASIK
1. UJI MULTIKOLINEARITAS
2. UJI HETEROSKEDASTISITAS
3. UJI AUTOKORELASI
• Dengan terpilihnya Fixed Effect Model didapatkan nilai statistik DW sebesar 1,922463.
• Sedangkan nilai dL dan dU dari tabel Durbin-Watson pada n = 42, k = 4 dan tingkat kesalahan 5
persen adalah 1,35733 dan 1,66172.
• Karena nilai statistik DW > nilai dU dan nilai (4 – DW) > nilai dU, maka keputusan yang diambil
adalah menerima hipotesis null.
• Dengan kata lain bahwa model regresi yang terpilih residualnya tidak memiliki serial korelasi atau
autokorelasi.
ANALISIS PENERAPAN
BALANCED SCORECARD
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI
A. KESIMPULAN
1. Rumah Sakit
a. Rumah sakit yang ingin menerapkan Balanced Scorecard sebagai tools manajemen kinerja harus
memperhatikan dan fokus dalam peningkatan 4 faktor penentu keberhasilan Balanced Scorecard antara lain;
b. Rumah sakit perlu melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penyelarasan program dan
perbaikan kinerja dengan melibatkan seluruh stakeholders yang ada di rumah sakit.
B. SARAN
2. Pembuat Kebijakan
a. Kementrian kesehatan diharapkan dapat menyusun regulasi yang berimplikasi dalam peningkatan kinerja
b. Pemerintah daerah perlu melakukan pengawasan dan pembinaan secara berkala dan continuous dalam upaya
• Data yang digunakan dalam penelitian ini tidak konsisten tiap tahunnya dan
jumlah data yang terbatas.
• Sehingga hasil analisis regresi data panel yang digunakan hanya berlaku secara
umum.
• Untuk selanjutnya dilakukan penelitian, jumlah data cross section dan time series
dapat diperbanyak sehingga dihasilkan persamaan regresi yang lebih baik.
TERIMAKASIH