Anda di halaman 1dari 55

PENGEMBANGAN KINERJA RUMAH SAKIT PEMERINTAH

BERBASIS BADAN LAYANAN UMUM ( BLU ) DENGAN


PENDEKATAN BALANCED SCORECARD
(STUDI PADA RSUP SANGLAH & RSUD
Dr MSTUDI
PROGRAM YUNUS BENGKULU)
S3 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019

Oleh :
JON HENDRI NURDAN
BP. 1230322002
OUTLINE
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB I : PENDAHULUAN C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Novelty Penelitian

A. Kerangka Teori Penelitian


B. Kerangka Konseptual
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian
C. Hipotesis Penelitian

A. Jenis Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
C. Metode Analisis Data
D. Tahapan Penelitian
OUTLINE

A. Kondisi Kinerja RSUP Sanglah


B. Analisis Pengaruh
BAB IV : HASIL PENELITIAN C. Analisis Faktor Penentu
D. Implikasi Hasil Studi

A. Kondisi Kinerja RSUD Dr. M,


BAB V : ANALISIS PENERAPAN Yunus
B. Upaya Peningkatan Kinerja

A. Kesimpulan
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN B. Saran
C. Keterbatasan Penelitian
PENDAHULUAN

BAB I
A. Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH

• Berdasarkan studi pendahuluan, meskipun Balanced Scorecard telah diterapkan. Akan


tetapi, kinerja rumah sakit tidak seluruhnya mengalami peningkatan.

• Beberapa rumah sakit memiliki kinerja yang menurun dan tidak stabil tiap tahunnya.
Padahal Balanced Scorecard telah diterapkan sebagai alat dalam pengukuran kinerja
di rumah sakit tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH

• Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan ataupun kegagalan implementasi


Balanced Scorecard di Indonesia khususnya rumah sakit umum pemerintah masih
belum diketahui sebelumnya.

• Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Sanglah dimana rumah sakit ini merupakan salah
satu rumah sakit rujukan internasional yang telah terakreditasi. RSUP Sanglah telah
menerapkan Balanced Scorecard sejak tahun 2015.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah penerapan Balanced Scorecard berpengaruh dalam peningkatan


kinerja rumah sakit di RSUP Sanglah?

2. Apakah faktor penentu keberhasilan penerapan Balanced Scorecard di


RSUP Sanglah?

3. Bagaimana strategi dan kebijakan penerapan Balanced Scorecard untuk


rumah sakit umum lainnya yang berbasis Badan Layanan Umum (BLU) yaitu
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu?
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

“ Mengetahui pengembangan kinerja rumah sakit pemerintah


berbasis badan
Balanced Scorecard.
layanan umum dengan pendekatan

2. TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui pengaruh penerapan Balanced Scorecard di RSUP Sanglah
dengan menganalisis perbedaan kinerja rumah sakit sebelum dan setelah
penerapan Balanced Scorecard.

2. Mengetahui faktor penentu keberhasilan Balanced Scorecard di RSUP


Sanglah berdasarkan empat indikator Balanced Scorecard (kepuasan
pasien, mutu pelayanan, kompetensi SDM dan efisiensi anggaran).

3. Mengetahui strategi dan kebijakan penerapan Balanced Scorecard untuk


rumah sakit umum lainnya yang berbasis Badan Layanan Umum (BLU) yaitu
RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis

2. Manfaat Teoritis
E. NOVELTY PENELITIAN

1. Belum ada penelitian yang serupa di Indonesia, yang berfokus pada faktor penentu keberhasilan
Balanced Scorecard berdasarkan empat indikator yaitu kepuasan pasien, mutu pelayanan,
kompetensi SDM dan efisiensi anggaran.

2. Strategi dan kebijakan penerapan Balanced Scorecard untuk rumah sakit lainnya yang berbasis
Badan Layanan Umum (BLU). Strategi dan kebijakan dapat di modifikasi sesuai dengan karakteristik
dan kondisi kinerja yang ada di rumah sakit. Kebijakan penerapan Balanced Scorecard berisikan
upaya-upaya yang harus dilakukan oleh rumah sakit dalam peningkatan empat indikator yang
dinilai merupakan faktor penentu keberhasilan Balanced Scorecard.

3. Modul penerapan Balanced Scorecard di rumah sakit pemerintah yang berbasis Badan Layanan
Umum (BLU) akan dihasilkan sebagai pedoman bagi pihak manajemen rumah sakit.
TINJAUAN PUSTAKA

BAB II
A. KERANGKA
TEORI PENELITIAN
B. KERANGKA
KONSEPTUAL
PENELITIAN
C. HIPOTESIS PENELITIAN

1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja RSUP Sanglah sebelum dan
setelah penerapan Balanced Scorecard.

2. Terdapat 4 faktor utama yang menentukan keberhasilan pelaksanaan Balanced


Scorecard pada RSUP Sanglah yaitu kepuasan pasien, mutu pelayanan,
kompetensi SDM dan eisiensi anggaran
METODOLOGI PENELITIAN

BAB III
A. JENIS PENELITIAN

• Penelitian ini menggunakan pendekatan studi mix-method dengan strategi


pendekatan sequential explanatory.

• Metode kuantitatif dilakukan untuk menganalisis perbedaan kinerja rumah sakit


dan mengetahui faktor penentu keberhasilan Balanced Scorecard.

• Metode kualitatif dilakukan untuk memperdalam temuan dari hasil analisis


kuantitatif sehingga dapat tersusun formulasi kebijakan untuk penerapan Balanced
Scorecard pada rumah sakit berbasis BLU.
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di RSUP Sanglah Bali dengan unit analisis yaitu Instalasi Gawat

Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJA), Instalasi Rawat Inap (IRNA), Instalasi Radiologi,

Instalasi Laboratorium, Instalasi Farmasi, dan Instalasi OK (Kamar Operasi).


C. METODE ANALISIS DATA

• Tahap I, menganalisis kinerja penerapan Balanced Scorecard

• Analisis uji beda untuk melihat perbedaan kinerja RSUP Sanglah sebelum dan setelah penerapan metode
Balanced Scorecard.

• Analisis regresi data panel digunakan untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan Balanced Scorecard.

• Tahap II, menganalisis formulasi kebijakan dalam penerapan Balanced Scorecard di RSUD Dr. M. Yunus.
TAHAP I.
ANALISIS KINERJA PENERAPAN
BALANCED SCORECARD
1. PENGUMPULAN DATA

Data yang digunakan untuk analisis merupakan data sekunder dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2017 di RSUP Sanglah, berupa :

• LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah),

• LAPTAH (Laporan Tahunan),

• RSB (Rencana Strategi Bisnis), dan

• RBA (Rencana Bisnis Anggaran)


2. UJI BEDA DUA RATA-RATA

Uji t berpasangan (paired sample t-test) digunakan untuk membandingkan selisih dua
mean dari dua sampel yang berpasangan dengan asumsi data berdistribusi normal.
Data berpasangan yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah rata-rata
kinerja rumah sakit sebelum dan setelah penerapan Balanced Scorecard.

3. ANALISIS REGRESI DATA PANEL

Analisis regresi data panel dalam penelitian ini menggunakan gabungan antara data cross-section dari
tujuh unit pelayanan rumah sakit dan data time series dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017.
Variabel Dependen Variabel Independen
(KRS) (KP, MP, KSDM, EA)

Pemilihan Model Regresi


Data Panel
Uji Chow

Uji Hausmann

Uji Langrange
Multiplier

Common Effect Model Fixed Effect Model Random Effect Model


Langkah-
langkah Analisis
Model Regresi yang Terpilih
Regresi Data
Uji Asumsi Klasik
Panel

Multikolinearitas Heterokedastisitas Autokorelasi

Uji Goodness of Fit

Uji F-statistik Uji t-statistik Uji Koefisien Determinasi


(R2)
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Variabel Dependen
Kinerja Rumah Sakit Angka Capaian Kinerja Rumah Sakit berdasarkan indikator = Realisasi / Target x 100% Persentase
BLU
Variabel Independen

Perspektif Stakeholder

Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah pernyataan tentang persepsi = Hasil Penilaian IKM dibagi Skala Persentase
pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan Maksimal Nilai IKM
oleh RS.
Kepuasan pasien dapat dicapai apabila pelayanan yang
diberikan sesuai atau melampaui harapan pasien. Hal ini
dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pasien untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dengan
mengacu pada kepuasan pasien berdasarkan Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM).
Perspektif Bisnis Internal Proses

Mutu Pelayanan Suatu ukuran angka capaian pelayanan dibandingkan


dengan standar pelayanan yang diberikan kepada pasien
di rumah sakit.
Ketepatan Waktu Pelayanan :
- Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ) = Jumlah waktu sejak pasien yang Menit
sudah terdaftar tiba di poliklinik
sampai dengan dilayani dokter
dibagi Jumlah seluruh pasien rawat
jalan
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Perspektif Bisnis Internal Proses - Emergency Response Time = Jumlah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan tindakan Menit
Mutu Pelayanan (ERT) operasi cito dibagi Jumlah seluruh pasien yang diputuskan operasi

- Waktu Tunggu Pelayanan = Jumlah kumulatif waktu tunggu mulai pasien mendaftar di loket Menit
Radiologi (WTPR) radiologi sampai dengan keluar hasil ekspertise dibagi Jumlah seluruh
pemeriksaan radiologi konvensional

- Waktu Tunggu Pelayanan = Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar di loket Menit
Laboratorium (WTPL) laboratorium sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di ekspertise
dibagi Jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin

- Waktu Tunggu Sebelum = Jumlah waktu tunggu operasi yang terencana dari seluruh pasien yang Menit
Operasi dioperasi dibagi Jumlah seluruh pasien dengan operasi yang terencana

- Kecepatan Pelayanan Resep = Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep di Menit
Obat Jadi (WTOJ) loket apotek sampai dengan menerima obat dibagi Jumlah seluruh pasien
yang menyerahkan resep obat jadi
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Persepktif Learning & Growth
Kompetensi SDM Ketenagaan kerja di Rumah Sakit yang sesuai dengan Standar = Jumlah SDM Rumah Sakit dibagi Rasio
Pelayanan Minimal Rumah Sakit Jumlah SDM sesuai Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
Perspektif Keuangan

Efisiensi Anggaran Pendapatan PNPB merupakan pendapatan yang diperoleh = Pendapatan PNPB dibagi Biaya Rasio
sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada Operasional
masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan
lain-lain.

Biaya operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan


dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri
dari belanja pegawai dan belanja barang, dan sumber dananya
berasal dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNPB
Satker BLU.
TAHAP II.
ANALISIS FORMULASI KEBIJAKAN PENERAPAN
BALANCED SCORECARD
1. PENGUMPULAN DATA

• Pengumpulan data dilaksanakan dengan metode wawancara mendalam


(indepth interview).

• Wawancara mendalam akan dilakukan kepada kelompok administrasi,


manajemen dan pelayanan yang terpilih yang memiliki indikator kinerja
utama (IKU) pada masing-masing unit.

• Masing-masing informan akan dilakukan wawancara mendalam secara


terpisah.

• Wawancara mendalam menggunakan pedoman panduan wawancara.


2. INFORMAN PENELITIAN

• Pemilihan informan dalam penelitian ini bersifat purposive


dan snowball sampling.

• Penentuan sumber data dalam penelitian ini didasarkan pada


pertimbangan siapa orang yang paling tahu tentang apa yang
ditanyakan dan dapat memberikan informasi yang valid.

• Hal yang ditanyakan terkait dengan kinerja rumah sakit


sehingga dapat disusun formulasi kebijakan dalam penerapan
Balanced Scorecard.
Variabel Definisi Istilah Cara Ukur Alat Ukur
Kinerja Rumah Sakit Gambaran sejauh mana keberhasilan atau kegagalan organisasi Indepth Interview Pedoman Wawancara

dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya dalam rangka


mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misinya.

Kepuasan Pasien Tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau Indepth Interview Pedoman Wawancara
hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.

Mutu Pelayanan Kesesuaian antara pelayanan kesehatan dasar yang disediakan Indepth Interview Pedoman Wawancara
atau diberikan dengan kebutuhan yang memuaskan pasien atau
kesesuaian dengan ketentuan standar pelayanan

Kompetensi SDM Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek Indepth Interview Pedoman Wawancara
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.

Efisiensi Anggaran Kondisi keuangan yang menunjukkan hasil akhir dari seluruh Indepth Interview Pedoman Wawancara

kebijakan perusahaan, khususnya kebijakan keuangan yang


bertumpu pada pendayagunaan seluruh sumberdaya secara
efektif dan efisien dan juga menunjukkan pengaruh secara
keseluruhan dari likuiditas, pengelolaan aktiva maupun
solvabilitas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba semaksimal mungkin.
HASIL PENELITIAN

BAB IV
A. KONDISI KINERJA RSUP SANGLAH
B. UJI NORMALITAS DATA

7
Series: KINERJA
Sample 1 14
Gambar disamping
6 Observations 14
menunjukkan bahwa setelah
5
Mean
Median
109.2857
96.63492
dilakukan uji statistik
Maximum 164.8571
Minimum 70.03175 didapatkan nilai Jarque-Bera
4 Std. Dev. 29.03116
Skewness 0.397384 yaitu 0,978779 dan p-value
Kurtosis 1.977135
3 0,6130 (>0,05), dapat
Jarque-Bera 0.978779

2
Probability 0.613000 disimpulkan bahwa data
terdistribusi normal.
1
Berdasarkan uji normalitas
0
yang dilakukan maka dapat
50 75 100 125 150 175
ditarik kesimpulan bahwa,
paired sampel t-test dapat atau
layak dilakukan.
B. UJI NORMALITAS DATA

12
Series: Residuals Berdasarkan gambar
Sample 1 42
10 Observations 42 disamping nilai Jarque-Bera
Mean -4.82e-17
adalah 4,971105 dan p-value
8
Median 0.015159 0,0833 (>0,05), maka dapat
Maximum 0.111481
6 Minimum -0.176733 disimpulkan bahwa data
Std. Dev. 0.075026 terdistribusi normal.
Skewness -0.840772
4
Kurtosis 3.114196 Berdasarkan uji normalitas
2 Jarque-Bera 4.971105 yang dilakukan maka dapat
Probability 0.083280 ditarik kesimpulan bahwa,
0 analisis regresi data panel
-0.20 -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10
dapat atau layak dilakukan.
C. ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PENERAPAN
BALANCED SCORECARD TERHADAP PENINGKATAN
KINERJA RUMAH SAKIT
1. CAPAIAN KINERJA RSUP SANGLAH SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN BSC
2. RATA-RATA KINERJA RSUP SANGLAH SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN BSC
3. HASIL UJI BEDA DUA RATA-RATA KINERJA RSUP SANGLAH
D. ANALISIS FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PENERAPAN
BALANCED SCORECARD
1. HASIL ESTIMASI MODEL REGRESI DATA PANEL DENGAN CEM, FEM, DAN REM
2. HASIL UJI PEMILIHAN MODEL REGRESI DATA PANEL

UJI CHOW

UJI HAUSMAN

UJI LAGRANGE
MULTIPLIER
3. HASIL ESTIMASI MODEL REGRESI YANG TERPILIH DENGAN FEM

PERSAMAAN
REGRESI
UJI ASUMSI KLASIK
1. UJI MULTIKOLINEARITAS

2. UJI HETEROSKEDASTISITAS
3. UJI AUTOKORELASI

• Dengan terpilihnya Fixed Effect Model didapatkan nilai statistik DW sebesar 1,922463.

• Sedangkan nilai dL dan dU dari tabel Durbin-Watson pada n = 42, k = 4 dan tingkat kesalahan 5
persen adalah 1,35733 dan 1,66172.

• Karena nilai statistik DW > nilai dU dan nilai (4 – DW) > nilai dU, maka keputusan yang diambil
adalah menerima hipotesis null.

• Dengan kata lain bahwa model regresi yang terpilih residualnya tidak memiliki serial korelasi atau
autokorelasi.
ANALISIS PENERAPAN
BALANCED SCORECARD
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI
A. KESIMPULAN

1. Kinerja rumah sakit sebelum dan setelah penerapan Balanced


Scorecard di RSUP Sanglah nyata berbeda secara signifikan dan
mengalami peningkatan rata-rata kinerja.

2. Kepuasan pasien, mutu pelayanan, kompetensi SDM, dan efisiensi


anggaran secara signifikan merupakan faktor penentu keberhasilan
penerapan Balanced Scorecard di RSUP Sanglah.

3. Strategi dan kebijakan dalam penerapan Balanced Scorecard


disusun berdasarkan hasil analisis kuantitatif mengenai faktor
penentu keberhasilan penerapan Balanced Scorecard.
B. SARAN

1. Rumah Sakit

a. Rumah sakit yang ingin menerapkan Balanced Scorecard sebagai tools manajemen kinerja harus

memperhatikan dan fokus dalam peningkatan 4 faktor penentu keberhasilan Balanced Scorecard antara lain;

1) Kepuasan Pasien; 2) Mutu Pelayanan; 3) Kompetensi SDM; dan 4) Efisiensi Anggaran.

b. Rumah sakit perlu melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dalam penyelarasan program dan

perbaikan kinerja dengan melibatkan seluruh stakeholders yang ada di rumah sakit.
B. SARAN

2. Pembuat Kebijakan

a. Kementrian kesehatan diharapkan dapat menyusun regulasi yang berimplikasi dalam peningkatan kinerja

rumah sakit dengan mendorong kemandirian rumah sakit.

b. Pemerintah daerah perlu melakukan pengawasan dan pembinaan secara berkala dan continuous dalam upaya

perbaikan dan peningkatan kinerja organisasi dengan berbasis evidence-based.


C. KETERBATASAN PENELITIAN

• Data yang digunakan dalam penelitian ini tidak konsisten tiap tahunnya dan
jumlah data yang terbatas.

• Sehingga hasil analisis regresi data panel yang digunakan hanya berlaku secara
umum.

• Untuk selanjutnya dilakukan penelitian, jumlah data cross section dan time series
dapat diperbanyak sehingga dihasilkan persamaan regresi yang lebih baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai