Anda di halaman 1dari 11

TUGAS SIMRS

DIKERJAKAN OLEH :
1. H.Rika Candraningrum
2. Intan Permata.S (206080038)
3. Aditya Wicaksono
4. Muhammad Falah Dzaki.M
5. Victorio
6. Hafiz Muhammad Iksan
7. Dian Lestari

MARS 32A

DOSEN :
HAIDAR ISTIQLAL

PROGRAM PASCA SARJANA


MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
2021
Tugas: Buat rincian dari modul SIMRS di sebuah RS, data dan informasi saja yang ada
dalam tiap2 modul tersebut, dan siapa pengguna informasi tersebut.

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan
kesehatan yang sangat kompleks dan padat profesi, padat teknologi, dan padat aturan. Sebagai
salah satu organisasi dalam pelayanan kesehatan rumah sakit sering mengalami kesulitan dalam
pengolahan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun kebutuhan eksternal, sehingga
perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, dan
aman. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan
teknologi informasi melalui penggunaan Sistem Informasi Manajemen berbasis komputer.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dikenal dengan SIMRS. SIMRS adalah
program aplikasi atau software komputer yang dibuat untuk membantu manajemen rumah sakit
dalam melakukan entri data, mengolah data dan membuat laporan data pasien. Sistem informasi
manajemen rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan rumah sakit
secara keseluruhan, dan bahkan merupakan salah satu sendi utama dalam kegiatan sehari-hari
(Sutanta, 2003). Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sangat penting
untuk mengintegrasikan seluruh informasi yang dihasilkan dalam proses pelayanan. Pentingnya
sistem informasi di rumah sakit telah diatur dalam Permenkes No. 82 tahun 2013 tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit yang menyatakan bahwa sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009, setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan semua
kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIMRS).

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yaitu suatu rangkaian kegiatan yang
mencakup semua pelayanan kesehatan rumah sakit disemua tingkatan administasi yang dapat
memberikan informasi kepada pengelola untuk proses manajemen ( berhubungan dengan
pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan data , dan pelaporan atau penyajian
informasi) pelayanan kesehatan di rumah sakit. SIMRS yang terintegrasi adalah kumpulan dari
sub sistem yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan dan saling berinteraksi antar
bagian satu dengan yang lain yang ada di RS untuk melakukan pengolahan data yang dimulai
dari masukan data (input), kemudian mengolah (prosesing), dan hasil keluaran (output) berupa
informasi. Secara garis besar, ada 5 komponen yang mendasari pelaksanaan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), hardware, software,
jaringan, dan pemantauan (Herlambang dan Haryanto, 2005).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) maupun Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit
swasta memiliki peran yang vital dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Semakin hari, tuntutan kualitas pelayanan oleh masyarakat semakin tinggi sehingga rumah sakit
dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat, mudah, dan murah. Pengelolaan manajemen
merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam menata dan memperbaiki rumah sakit untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat, untuk mendukung hal tersebut, rumah sakit perlu
mengembangkan sistem informasi dalam pencapaian efisiensi rumah sakit.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Rumah Sakit Definisi rumah sakit. Definisi rumah sakit menurut American Hospital
Association dalam (Azwar, 1996) rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis
profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan
pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien Dalam Undang – Undang No. 44 Tahun 2009 dijelaskan
bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Menurut PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi Rumah
Sakit dan Perizinan Rumah Sakit menyebutkan bahwa pengertian Rumah Sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai-nilai kemanusiaan, etika dan profesionalisme, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien serta
mempunyai fungsi sosial. Klasifikasi rumah sakit. Klasifikasi rumah sakit menurut
PERMENKES No. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi Rumah Sakit, jenis pelayanan yang
diberikan yang ada di Rumah Sakit dikategorikan menjadi Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit
Khusus.Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit. Rumah Sakit Umum diklasifikasikan lagi berdasarkan
pelayanan; sumberdaya manusia; peralatan; sarana dan prasarana; dan administrasi dan
manajemen.
Fungsi rumah sakit. Rumah sakit adalah sebuah organisasi yang sangat komplek.
Kompleksitas fungsi kegiatan di sebuah rumah sakit dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu:

1. Sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa pelayanan. Hasil
perawatan pasien sebagai costumer rumah sakit ada tiga kemungkinan yaitu: sembuh sempurna,
cacat, atau mati. Apapun kemungkinan hasilnya, kualitas pelayanan harus diarahkan untuk
kepuasan pasien dan keluarga yang mengantarkannya

2. Pelaksanaan fungsi kegiatan di sebuah rumah sakit cukup kompleks karena tenaga yang
bekerja di rumah sakit terdiri dari berbagai jenis profesi dan keahlian, medis maupun non medis.
Menurut Undang-Undang no. 44 tahun 2009, rumah sakit mempunyai fungsi,yaitu :

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar


pelayanan rumah sakit

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang


paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan


dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan.

Kewajiban rumah sakit. Kewajiban rumah sakit Menurut UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit, setiap rumah sakit mempunyai kewajiban :

1. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.

2. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.

3. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya.

4. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuan pelayanannya.

5. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin.
6. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak
mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban
bencana dan kejaddian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan.

7. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
sebagai acuan dalam melayani pasien.

8. Menyelenggarakan rekam medis; menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara
lain sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak,
lanjut usia.

9. Melaksanakan sistem rujukan.

10. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Definisi SIMRS

1. Sistem. Sistem menurut Sabarguna (2009) adalah suatu kesatuan yang utuh dan terdiri dari
berbagai faktor yang berhubungan atau diperkirakan berhubungan serta satu sama lain
mempengaruhi yang kesemuanya dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan yang telah
dipersiapkan. Sistem adalah sekumpulan integrasi elemen yang dapat saling dijalankan, masing-
masing dengan kapabilitas yang dibatasi dan dispesifikasikan secara nyata, bekerja sinergi untuk
membentuk proses bernilai yang bertujuan memungkinkan User untuk memuaskan kebutuhan
operasional berorientasi misi dalam lingkungan operasi yang sudah ditentukan dengan sebuah
hasil yang ditentukan dan kemungkinan keberhasilan. Sistem adalah kumpulan dari elemen-
elemen yang berineraksi untuk mencapai suatu tujuan. Adapun yang dimaksud dengan bagian
atau elemen tersebut ialah sesuatu yang mutlak harus ditemukan, yang jika tidak demikian
halnya maka tidak ada yang disebut dengan sistem. Dalam melakukan analisis, kita dapat melihat
dari teori sistem yang meliputi enam unsur.

2. Informasi. Informasi adalah hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting
bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang
dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada masa
mendatang (Sutanta, 2003). Data adalah barisan fakta yang merupakan blok bangunan informasi.
Sabarguna (2005) menyatakan informasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. data yang telah diolah

2. menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima

3. menggambarkan suatu kejadian- kejadian dan kesatuan nyata

4. digunakan untuk mengambil keputusan.

Kebutuhan sistem informasi di rumah sakit terkait erat dengan :

1. ketidakpuasan pasien akan sistem secara umum dan cara pembayaran

2. ketidakcocokan sistem informasi RS dengan sistem secara umum

3. kebutuhan akan kemudahan akses proses dan analisis antar sistem informasi

4.kebutuhan kecepatan komunikasi data dan informasi

3. Manajemen. Manajemen adalah proses kegiatan untuk bisa mencapai tujuan tertentu melalui
kerja sama dengan orang lain. Pada proses ini terdapat kegiatan perencanaan, pengorgnisasian,
penggerakan, dan pengawasan atau programing, organazing, actuating, dan controling (Sutanta,
2003).

4. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Menurut Sumarni dan Suprihato
dalam Aditama (2003), menyatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem
manusia atau mesin terpadu, untuk menyajikan informasi, guna mendukung fungsi operasi
manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi manajemen
dapat juga didefenisikan sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
bersama dan membentuk suatu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara satu dengan
yang lainya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima
masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processsing), dan menghasilkan
keluaran (output) berupa informasi sebgai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan
mempunyai niilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa
mendatang, mendukung kegiatan, operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan
(Sutanta, 2003).

Dalam PERMENKES No. 82 Tahun 2013, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan
seluruh alur proses pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur adminnistrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan
bagian dari Sistem Informasi Kesehatan (SIK). Manfaat SIMRS di unit rekam medik. Manfaat
SIMRS adalah dapat membantu meningkatkan kinerja rumah sakit, dari kegiatan pelayanan
sampai kegiatan administratif. Adapun manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) menurut Aditama (2003) adalah:

1. Meningkatkan profesionalisme manajemen rumah sakit dimana terjadi peningkatan


pemahaman terhadap sistem.

2. Merubah budaya kerja menjadi lebih disiplin, dimana setiap unit akan bekerja sesuai fungsi,
tanggung jawab dan wewenangnya

3. Meningkatkan koordinasi antar unit (Team working), yakni mendukung kerja sama,
keterkaitan dan koordinasi antar bagian/unit dalam rumah sakit

4. Lebih akurat dan transparan, karena mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-
transaksi tertentu yang pasti akan berakibat pada peningkatan pelayanan

5. Lebih terintegrasi, bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit,
maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan dipendaftaran saja

6. Peningkatan efisiensi dan efektifitas, yakni waktu yang ngan menitdibutuhkan untuk
melakukan pelayanan-pelayanan administrasi akan berkurang serta mengurangi biaya
administrasi

7. Kemudahan pelaporan, yakni hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita
dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut dan juga kecepatan penyelesaian
pekerjaan-pekerjaan administrasi yang membuat efektivitas kerja meningkat (Aditama, 2003).

Dengan pengimplementasian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, sistem pencatatan data
administrasi dapat dilakukan dengan cara “Single Entry”. Artinya, suatu data cukup dimasukkan
satu kali saja. Setelah itu, semua bagian yang memerlukan dapat menggunakannya kapan saja
(Nugroho, 2008).

Dengan cara tersebut, diharapkan akan dapat diperoleh manfaat-manfaat sebagai berikut:

1. Integritas data, artinya suatu data tertentu akan konsisten sama pada semua bagian yang
menggunakannya.

2. Keterpaduan data, artinya data dari berbagai macam bagian dapat digunakan bersama-sama
dengan saling melengkapi.

3. Standardisasi data. Sitem pengkodean yang sama dan baku diharapkan akan dapat ditegakkan
pada semua bagian rumah sakit. Dengan demikian seluruh bagian rumah sakit akan
menggunakan kode yang sama untuk menunjuk seuatu jenis barang yang sama, misalnya.

4. Integrasi data. Dengan implementasi SIMRS diharapkan semua data rumah sakit akan dapat
diintegrasikan menjadi satu kesatuan yang terpadu sehingga semua data menjadi “online”, siap
dipakai oleh semua bagian.

5. Keamanan data yang lebih baik, artinya ssemua data ada dikomputer maka pengawasannya
akan lebih mudah.

Peran SIMRS. Pelayanan Rumah Sakit mengandalkan informasi secara intensif. Informasi
memainkan peranan vital dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat digunakan
sebagai sarana strategis untuk memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan. Dalam hal ini perlu disadari bahwa pelanggan rumah sakit dapat berupa pelanggan
internal dan juga eksternal. Pelanggan internal adalah pemilik, pimpinan, dan seluruh karyawan
rumah sakit itu sendiri. Sementara itu, pelanggan eksternal adalah pasien dan keluarganya,
rekanan pemasok dan juga masyarakat luas.

Pengelolaan data Rumah Sakit sesungguhnya cukup banyak dan kompleks, baik data medis
pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah sakit sehingga bila dikelola
secara konvensional tanpa bantuan SIMRS akan mengakibatkan hal berikut:

1. Reduksi Data, pencatatan data medis yang sama dapat terjadi berulang-ulang sehingga
menyebabkan duplikasi data dan ini berakibat membengkaknya kapasitas penyimpanan data.
Pelayanan menjadi lambat karena proses retreiving (pengambilan ulang) data lambat akibat
banyaknya tumpukan berkas.

2. Unintegrated Data, penyimpanan dan pengolahan data yang tidak terintegrasi menyebabkan
data tidak sinkron, informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan masingmasing unit/instalasi.

3. Out of date Information, dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap secara
manual maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat dipercaya kebenarannya.

4. Human error, kelemahan manusia adalah kelelahan, ketelitian dan kejenuhan hal ini berakibat
sering terjadi kesalahan dalam proses pencatatan dan pengolahan data yang dilakukan secara
manual terlebih lagi jika jumlah data yang dicatat atau diolah sangatlah besar.

Pemasukan data yang tidak sinkron untuk pasien atau barang yang sama tentu saja akan
menyulitkan pengolahan data dan tidak jarang berdampak pada kerugian materi yang tidak
sedikit bagi rumah sakit (Oetomo, 2002). Kegiatan SIRMS. Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIM – RS) adalah system komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan
seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
prosedur asministrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. System
Informasi Manajemen (SIM) berbasis computer merupakan sarana pendukung yang sangat
penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional Rumah Sakit.

Modul – modul SIMRS. Menurut Djojodibroto (1997), untuk memudahkan mengolah data di
rumah sakit diperlukan modul pada setiap sistem rumah sakit, untuk unit rekam medik terdiri
dari :

1. Modul pendaftaran dan penerimaan Modul pendaftaran dan penerimaan adalah modul yang
digunakan untuk proses pendaftaran pasien setiap kali pasien datang ke Rumah Sakit/Klinik.
Modul pendaftaran dan penerimaan pasien, memuat : pendaftaran pasien, ruangan yang tersedia,
data pasien, data dokter, pemesanan tempat, pencatatan pasien pindah ruang, pencatatan pasien
keluar/meninggal, dan mencetak laporan.

2. Modul pencatatan medik Modul pencatatan medik adalah modul yang berfungsi untuk
mencatat semua data medik pasien, menyimpan dan juga memudahkan pencarian kembali data
rekam medik. Modul pencatatan medik, memuat : rekaman riwayat data medik pasien, pencarian
dokumen data medik, inquiry data medik pasien, dan mencetak laporan.

3. Modul pelayanan gawat darurat Modul pelayanan gawat darurat adalah modul yang sangat
bermanfaat pada kasus yang mana pasien membutuhhkan jasa medis darurat dimana poliklinik
sedang tutup atau pasien dari dokter atau RS lain mendapatkan rujukan untuk rawat inap, oleh
karena hal tersebut setiap IGD RS selalu menyediakan pelayanan 24 jam untuk kasus seperti ini.
Modul pelayanan gawat darurat meliputi : rekaman riwayat data medik terakhir pasien,
memasukkan data (identitas pasien, tindakan yang diambil), inquiry ( buku pintar tentang
tindakan yang harus diambil untuk suatu penyakit/cedera dan mencetak laporan).

4. Modul pelayanan rawat jalan Modul pelayanan rawat jalan adalah modul yang digunakan
untuk menyediakan informasi mengenai data rekam medik pasieen, proses pembayaran dan
perhitungan honor dokter/jasa medik. Modul pelayanan rawat jalan, memuat : rekaman data
medik terakhir seorang pasien, memasukkan data (identitas pasien, apotek, laboratorium,
diagnostik, fisioterapi, rawat inap, dan tindakan yang diambil).

5. Modul pelayanan rawat inap Modul pelayanan rawat inap adalah modul yang berfungsi untuk
memberikan data mengenai jumlah kamar dan kelas kamar yang tersedia, dan biaya pelayanan
tersebut disesuaikan dengan kelas kamar yang dipilih oleh pasien. Modul pelayanan rawat inap,
memuat: rekaman data medik terakhir pasien, memasukkan data (identitas pasien, apotek,
laboratorium, diagnostik)

Anda mungkin juga menyukai