KEMENTERIAN KESEHATAN RI
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Jalan Jenderal Sudirman Km. 3,5 Palembang
Telp. 0711-354088 Faks. 0711-351318
Email : rsmh@rsmh.co.id
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
KATA PENGANTAR
Palembang,
Direktur Utama,
EXECUTIVE SUMMARY
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Direktur Utama
DEWAN PENGAWAS
MENGETAHUI
Dewan Pengawas
Ketua
Prof. Dr. drg. Farouk Hoesin,MDS.,Sp.Ort (K) Prof.Dr.Ir.H. Zainal Ridho Djakfar
Anggota Anggota
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN KINERJA
BAB II
GAMBARAN KINERJA SAAT INI
NILAI
NO INDIKATOR
2009 2010 2011 2012 2013
A Pertumbuhan produktivitas
1 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan 0,00 0,40 2,00 0,80 0,80
2 Pertumbuhan Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat 0,80 0,80 0,80 1,20 0,25
3 Pertumbuhan Hari Perawatan (HP) Rawat Inap 1,20 0,80 0,80 1,20 1,20
4 Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi/hr 0,80 0,80 1,20 0,90 0,90
5 Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium/hr 0,40 2,00 1,60 1,20 0,90
6 Pertumbuhan Operasi/hr 1,20 0,80 0,80 0,20 0,40
7 Pertumbuhan Rehabilitasi Medik/hr 1,20 2,00 0,80 0,60 0,40
B Efisiensi Pelayanan
1 Rasio Pasien Rawat Jalan dengan Dokter 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
2 Rasio Pasien Rawat Jalan dengan Perawat 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
3 Rasio Pasien Rawat Darurat dengan Dokter 0,50 0,25 0,25 0,25 0,25
4 Rasio Pasien Rawat Darurat dengan Perawat 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
5 Rasio Pasien Rawat Inap dengan Dokter 0,25 0,25 0,25 0,25 0,50
6 Rasio Pasien Rawat Inap dengan Perawat 1,00 0,50 0,50 1,00 0,50
7 Bed Occupancy Rate 2,00 2,00 2,00 1,50 1,50
8 Average Length of Stay 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
9 Bed Turn Over 2,00 2,00 2,00 1,50 1,50
10 Turn Over Interval 1,50 1,50 1,50 2,00 2,00
C Pertumbuhan Daya Saing
1 Sales Growth (SALG) 1,60 1,60 2,00 1,00 0,20
2 Activity Growth 0,60 1,00
D Pengembangan SDM
1 Program Diklat 1,50 2,00 2,00 2,00 2,00
2 Penghargaan dan Sanksi 1,50 1,50 1,50 1,00 1,00
E Penelitian dan Pengembangan
1 Pengembangan Produk Baru Bidang Pelayanan 1,50 2,00 2,00 2,00 2,00
2 Pengembangan Sistem Manajemen 0,50 0,00 0,50 0,50 0,50
3 Peningkatan Penguasaan Teknologi 0,50 1,00 1,00 0,50 0,50
F Administrasi
1 Rancangan RKAP 1,50 2,00 1,50 2,00 2,00
2 Laporan Triwulan (Ketepatan) 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
3 Laporan Tahunan (Ketepatan) 2,00 2,00 1,50 2,00 2,00
TOTAL 28,45 31,20 31,10 29,20 27,30
NILAI
NO INDIKATOR
2009 2010 2011 2012 2013
A Mutu Layanan Rumah Sakit
1 Emergency Response Time Rate 3 3 3 3 3
2 Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2 2 1 3 2
3 Waktu Tunggu sebelum Operasi 0 1 0 0 0
Mutu Klinik
1 Angka Kematian Rawat Darurat 3 3 3 3 3
2 Angka Kematian > 48 jam / permil 1 1 1 1 1
3 Angka Pasien Rawat Inap yang Dirujuk 3 3 3 3 3
4 Post Operative Death Rate 3 3 3 2 3
Gambar 2.2 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Instalasi Rawat Jalan Tahun 2013
Gambar 2.3 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Instalasi Rawat Inap Tahun 2013
Gambar 2.4 Sepuluh (10) Penyakit Terbanyak Dirujuk ke RSMH Tahun 2013
Tabel 2.3 Jumlah dan Daerah Asal Pasien Rujukan RSMH Tahun 2009-2013
Dari Tabel 2.3, kita dapat melihat bahwa pasien dari Kota
Palembang, merupakan pasien yang terbanyak yang dirujuk ke
RSMH. Angka pasien rujukan dari Kota Palembang paling tinggi
terjadi pada tahun 2011 dengan 19.818 orang pasien, namun turun
menjadi 13.331 pada tahun 2012, dan naik kembali pada tahun
2013 menjadi 16.659 orang pasien.
Sebagai rumah sakit kelas A, yang menjadi pusat rujukan
bagi rumah sakit lain di wilayah Sumatera Bagian Selatan, RSMH
juga masih memiliki keterbatasan, terutama untuk penyakit-penyakit
yang membutuhkan keahlian subspesialistik tertentu, sehingga
masih ada pasien yang dirujuk ke rumah sakit lain di Jakarta,
Bandung, Tangerang dan Surabaya, diantaranya dapat dilihat
dalam Gambar 2.5 berikut:
Tabel 2.4 Jumlah Pasien Asal Sumatera Bagian Selatan ke RSUP Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2009-2013
Tahun
No Uraian
2009 2010 2011 2012 2013
1 Provinsi Sumatera Selatan 148 138 159 157 219
2 Provinsi Lampung 193 243 282 361 424
3 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 49 56 74 82 96
4 Provinsi Jambi 92 105 108 149 164
5 Provinsi Bengkulu 122 108 154 163 252
Jumlah 604 650 777 912 1155
Sumber: RSUP Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Dari Tabel 2.4, dapat dilihat bahwa pasien yang berasal dari
Sumatera Bagian Selatan yang memilih pelayanan kesehatan di
RSUP Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita mengalami
peningkatan dari tahun 2009 sampai 2013, dengan rata-rata naik
sebesar 18%.
Sebagian masyarakat Sumatera Selatan ada juga yang
memilih untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ke luar negeri
seperti Singapura dan Malaysia. Hal tersebut dapat dilihat pada
data kepergian penduduk Sumsel ke Singapura dan Malaysia yang
didapat dari Kantor Imigrasi Palembang, yang dapat dilihat pada
gambar berikut:
Dari Tabel 2.7, dapat dilihat bahwa Rasio Kas dan Rasio
lancar, selalu memiliki nilai yang baik, dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013.
2.2.2. Realisasi Pendapatan
Realisasi pendapatan ini merupakan gabungan dari 3 (tiga)
kelompok pendapatan yaitu pendapatan operasional, pendapatan
usaha lainnya serta pendapatan non operasional lainnya. Target
dan realisasi pendapatan tahun 2009 sampai dengan 2013 dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Target Realisasi % %
No Tahun Peningkatan
(Rupiah) (Rupiah) Pencapaian Target
dari tahun sebelumnya
1 2009 158.106.267.099,0 203.251.903.137,0 128,6 -
2 2010 220.387.908.491,0 248.684.381.401,0 112,8 22,4
3 2011 306.236.225.818,0 321.514.928.967,0 105,0 29,3
4 2012 346.630.814.876,0 331.789.323.320,0 95,7 3,2
5 2013 395.700.039.420,0 345.015.899.813,0 87,2 4,0
Dana
61.659.837.040 68.501.146.799 108.033.367.934 111.387.570.833 103.419.986.556
Operasional
BAB III
ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS
BAB III
ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS
3.1.1 Visi
“Menjadi rumah sakit pendidikan dan rujukan nasional yang
berstandar internasional 2019”
3.1.2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan dan penelitian
berstandar internasional.
b. Menyelenggarakan promosi kesehatan secara komprehensif
dan berkelanjutan.
c. Menjalin kemitraan dan melaksanakan sistem rujukan dengan
rumah sakit jejaring.
d. Meningkatkan kompetensi, kinerja dan kesejahteraan pegawai.
KOMPONEN
NO STAKEHOLDERS HARAPAN KEKHAWATIRAN
INTI
1 Kementerian Menjadi rumah sakit berskala Tidak ada integrasi pelayanan dengan
Kesehatan nasional pendidikan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan
secara sinergis dengan pendidikan
Melaksanakan layanan dan
pendidikan dokter layanan primer
RS. Dr. Moh. Hoesin dapat RSMH tidak dapat memberikan pembinaan
8 Pemda dati II & kota memberikan pelayanan yang terbaik ke rumah sakit di kabupaten/kota di Provinsi
dan bermutu Sumatera Selatan.
Stok darah dari Unit Pelayanan Darah
Mitra kerja /asosiasi
9 RSMH dapat diakses dengan mudah Ada risiko fraud dalam pelayanan kesehatan
profesi
oleh pasien.
NO TANTANGAN STRATEGIS
3.4. BENCHMARKING
Benchmarking dilakukan di tingkat nasional ke RS Cipto
Mangunkusumo dan juga tingkat internasional ke National University
Hospital (NUH) Malaysia untuk dijadikan acuan dalam meningkatkan
pelayanan. Kondisi rumah sakit yang dijadikan acuan untuk
mencapai visi misi dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan
adalah sebagai berikut:
NATIONAL UNIVERSITY
No RS DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
HOSPITAL
1 Merupakan Rumah sakit pusat rujukan Rujukan regional
tersier nasional dengan kemampuan
menangani kasus-kasus sulit
Dari Tabel 3.3, kita dapat melihat keunggulan yang dimiliki oleh
rumah sakit yang dijadikan tolok ukur capaian RSMH pada tahun
2019, diantaranya Pelayanan Unggulan seperti trauma center dan
integrasi pelayanan, pendidikan dan penelitian.
1 Penerimaan PNBP BLU setiap tahun 1 Masih ada pegawai yang kurang
meningkat disiplin
2 Adanya Layanan Unggulan ( Brain and Heart 2 Tingginya biaya operasional
Centre, Kanker Terpadu, Graha Spesialis,
Trauma Center, dan Rehabilitasi Medik )
3 Lokasi strategis dan mudah dijangkau 3 Masih ada karyawan yang
memberikan pelayanan belum
berfokus pada pasien
4 Memiliki 10 orang tenaga spesialis jantung 4 RS masih dalam proses akreditasi
KARS versi 2012
5 Adanya komitmen dan dukungan dari 5 Pelayanan pasien pasca rawat
pimpinan belum berjalan dengan optimal
6 Belum optimalnya SIM RS yang
terintegrasi
7 Masih terbatasnya alokasi dana
peningkatan kompetensi SDM
8 Kurangnya minat pegawai untuk
melakukan penelitian
pengembangan RS.
9 Utilitas alat kedokteran canggih
berlebihan
Nilai
No. Objek yang dianalisa Bobot Rating
Terbobot
b.Ancaman
Perhitungan Nilai Ancaman (Threat) Faktor Eksternal
dilakukan dengan memberi nilai bobot dan rangking, seperti
berikut:
Nilai
No. Objek yang dianalisa Bobot Rating
Terbobot
c. Kekuatan
Perhitungan Nilai Kekuatan (Strength) Faktor Internal
dilakukan dengan memberi nilai bobot dan rangking, seperti
berikut:
Nilai
No. Objek yang dianalisa Bobot Rating
terbobot
1 Penerimaan PNBP BLU setiap tahun meningkat 0,25 70 18
Adanya Layanan Unggulan ( Brain and Heart Centre,
2 Graha Spesialis, Kanker terpadu, Trauma Center, dan 0,2 60 12
Rehabilitasi Medik)
3 Lokasi strategis dan mudah dijangkau 0,1 55 5,5
4 Memiliki 10 orang tenaga spesialis jantung 0,2 70 14
5 Adanya komitmen dan dukungan dari pimpinan 0,25 60 15
Jumlah 1 315 64,00
d. Kelemahan
Perhitungan Nilai Kelemahan (Weaknees) Faktor
Internal, dilakukan dengan memberi nilai bobot dan rangking,
seperti berikut:
Nilai
No. Objek yang dianalisa Bobot Rating
Terbobot
1 Masih ada pegawai yang kurang disiplin 0,20 70 14,00
2 Tingginya biaya operasional 0,10 60 6,00
Masih ada karyawan yang memberikan pelayanan
3 0,15 70 10,50
belum berfokus pada pasien
4 RS masih dalam proses akreditasi KARS versi 2012 0,10 70 7,00
Pelayanan pasien pasca rawat belum berjalan
5 0,05 50 2,50
dengan optimal
6 Belum optimalnya SIM RS yang terintegrasi 0,20 70 14,00
Masih terbatasnya alokasi dana peningkatan
7 0,10 60 6,00
kompetensi SDM
Kurangnya minat pegawai untuk melakukan
8 0,10 70 7,00
penelitian pengembangan RS.
9 Utilitas alat kedokteran canggih berlebihan 0,05 80 4
Jumlah 1,00 610 68,00
100
O
10
7
-4,7 -
6
2
W S
1
-1
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-100
5 Adanya komitmen dan dukungan dari 5 Pelayanan pasien pasca rawat belum
pimpinan berjalan dengan optimal
6 Belum optimalnya SIM RS yang
terintegrasi
7 Masih terbatasnya alokasi dana
peningkatan kompetensi SDM
8 Kurangnya minat pegawai untuk
melakukan penelitian
pengembangan RS.
9 Utilitas alat kedokteran canggih
berlebihan
1 Fleksibilitas pengelolaan Terwujudnya peningkatan Terwujudnya kompetensi dan kinerja
pendapatan(S1, S2, S3, O1) SDM yang tinggi (W1, W3, W4, W7,
keuangan
W8, O7, O8)
2 Adanya program jaminan Terwujudnya kepuasan stakeholders (S1, Terwujudnya integrasi pelayanan,
S2, S3, S4, S5, O2, O4, O6, 07, 08) pendidikan dan penelitian (W4, W7,
pelayanan kesehatan dari
W8, O3)
pemerintah
3 Adanya regulasi akreditasi Tercapainya pelayanan unggulan (S2, Meningkatnya mutu pelayanan,
O3, O4, O5, O6, 07, 08) pendidikan dan penelitian yang
RS Pendidikan yang
unggul (W4, W7, W8, W9, O2, O3,
berstandar O8)
nasional/internasional
Peluang (Opportunities)
1 Harga AMHP dan BMHP Meningkatkan sistem pemasaran Terwujudnya efisiensi biaya (W2, W7,
pelayanan yang terintegrasi (S2, S3, T2, W9, T1)
setiap tahun semakin
T4, T6, T7, T8)
meningkat
2 Terbatasnya penyedia jasa Terpenuhinya sarana dan prasarana
yang berkualitas (W2, W4, W9, T2,
pengembangan SIM RS di
T3)
dalam negeri
3 Kemampuan suplai darah Terwujudnya SIMRS yang handal
(W6, T2)
dari PMI masih terbatas
4 Masih ada pelanggan yang Meningkatkan kerjasama/kemitraan
(T6, T7, T8)
beranggapan pelayanan
Ancaman ( Threaths)
7 Tingginya
ekspansi/promosi RS luar
negeri di Sumatera Selatan
8 Berlakunya AFTA tahun
2015
Terwujudnya
Terwujudnya Terwujudnya sistem rujukan
AHS RSMH FK akreditasi regional,
UNSRI internasional nasional, dan
internasional
Kendali
mutu,
kendali
Terwujudnya Terwujudnya Terwujudnya
layanan yang sistem layanan kerjasama/kemitr
biaya
terintegrasi unggulan aan
Terwujudnya Terwujudnya
Terwujudnya sarana dan SIMRS yang
kompetensi dan kinerja prasarana yang terintegrasi
SDM yang profesional terstandar 1
BAB IV
INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN
PROGRAM KERJA STRATEGIS
BAB IV
INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS
1 Perspektif Konsumen
Terwujudnya 5 %
Tingkat Direktur Angka
kepuasan 1 AA AA AA AA AAA
kesehatan BLU Utama capaian
stakeholders
KARS KARS KARS KARS
8 % Direktur KARS dan dan dan dan
Versi
2 Akreditasi Medik dan
Akreditasi JCI JCI JCI JCI
Keperawatan
Direktur
Tingkat kepuasan 4 % Medik dan Persentase 80% 83% 86% 88% 95%
3
pasien Keperawatan Capaian
Direktur
Kepuasan Umum, SDM
peserta didik 4 % Persentase 80% 83% 86% 88% 90%
4 dan
dokter spesialis Capaian
Pendidikan
(PPDS)
Meningkatnya mutu
Persentase
pelayanan, 4 % Komite Mutu 100% 100% 100% 100% 100%
Komplain yang komplain
pendidikan dan 5
ditindaklanjuti yang
penelitian yang
ditindaklanjuti
unggul
Direktur
Pertumbuhan 4 % 10% 10% 10% 10% 10%
Umum, SDM
jumlah peserta Persentase
dan
didik
Pendidikan
Perspektif Proses
2
Bisnis Internal
Direktur
Tercapainya Jumlah layanan 8 % Medik dan Jumlah 3 4 4 5 5
6
pelayanan unggulan unggulan Keperawatan Layanan
Direktur
Terwujudnya integrasi Umum, SDM
Pertumbuhan 5 % 10% 10% 10% 10% 10%
pelayanan, dan
7 penelitian yang Persentase
pendidikan, dan
dipublikasikan Pendidikan
penelitian
Direktur
Tercapainya sistem Pertumbuhan 5 % Medik dan 10% 10% 8% 8% 6%
8 Persentase
rujukan yang efektif jumlah rujukan Keperawatan
Direktur
Mewujudkan 5 % Medik dan 80% 80% 85% 85% 90%
Capaian Indikator Persentase
pelayanan sesuai 9
Mutu Layanan Keperawatan Capaian
standar
Peningkatan Direktur
jumlah pegawai Umum, SDM Persentase
15 5 % SDM 20% 25% 25% 30% 50%
yang dan
bersertifikat
bersertifikasi Pendidikan
(area kritis)
4 Perspektif Keuangan
Persentase
Terwujudnya Direktur
16 peningkatan 9 % 9% 10% 13% 15% 16%
peningkatan Keuangan Persentase
PNBP per tahun
pendapatan
Perspektif : Konsumen
Perspektif : Konsumen
IKU Akreditasi
Perspektif : Konsumen
Formula
Perspektif : Konsumen
Perspektif : Konsumen
Perspektif : Konsumen
Formula
Formula
Formula
Penerimaan x 100 %
Formula Belanja
BAB V
ANALISA DAN MITIGASI RISIKO
BAB V
ANALISA DAN MITIGASI RISIKO
Perspektif Konsumen
Perspektif Keuangan
Dari Tabel 5.2, dapat diliihat bahwa ada 9 risiko yang memiliki
tingkat risiko yang esktrim, salah satunya adalah ketidaksesuaian
harapan stackholders dengan pelayanan yang diterima. Untuk risiko
ini, kemungkinan terjadi risiko ini sangat besar, dan apabila terjadi
dapat memiliki dampak risiko mayor, sehingga termasuk dalam
kategori risiko yang ekstrim.
Perspektif
Konsumen
1 Terwujudnya Tidak Besar Mayor Ekstrim Informasi dan Direktur Medik dan
kepuasan sesuainya edukasi Keperawatan
stakeholders harapan pasien
stakehold
ers
dengan
pelayanan
yang
diterima
Waskat
2 Meningkatnya Buruknya Sedang Minor Moderat Meningkatkan Direktur Umum,
mutu pelayanan, pola pelatihan, SDM dan Pendidikan
pendidikan dan pelatihan, pendidikan
penelitian yang pendidika dan penelitian
unggul n dan oleh SDM RS
penelitian
bagi SDM
RS
Perspektif Proses
Bisnis Internal
3 Tercapainya Buruknya Besar Mayor Ekstrim Optimalisasi Direktur Medik dan
pelayanan sistem Pelatihan Keperawatan
unggulan pelayanan Service
yang Excellence
diberikan
terhadap
pasien
Penambahan
layanan
unggulan
4 Terwujudnya Kurangny Sangat kecil Minor Rendah Sosialisasi Direktur Umum,
integrasi a Pendidikan SDM dan Pendidikan
pelayanan, informasi, dan Penelitian
pendidikan dan promosi
penelitian dan minat
pegawai
5 Mewujudkan Buruknya Besar Mayor Ekstrim Standarisasi Direktur Medik dan
pelayanan sesuai program sarana dan Keperawatan
standar keselamat prasarana
an pasien
6 Tercapainya sistem Buruknya Kecil Medium Moderat Bimbingan Direktur Medik dan
rujukan yang efektif koordinasi terhadap RS Keperawatan
BAB VI
PROYEKSI FINANSIAL
BAB VI
PROYEKSI FINANSIAL
b. Pendapatan Hasil
Kerja Sama 1.721.236.000 1.875.810.000 2.063.391.000 2.331.632.000 2.681.377.000 3.110.398.000
Lembaga/Badan
Usaha
c. Pendapatan Jasa
Layanan 881.521.000
808.881.000 969.673.100 1.095.731.000 1.260.091.000 1.461.705.000
Perbankan BLU
Belanja Makanan
2 16.058.078.000 15.323.619.000 16.855.981.000 19.047.259.000 21.904.348.000 25.409.043.000
dan Minuman
Belanja Bahan
Medis Habis Pakai
3 141.356.622.000 174.583.930.000 189.176.798.000 209.328.265.000 235.098.540.000 266.128.165.000
dan Alat Medis
Habis Pakai
Belanja Langganan
4 8.242.650.000 9.889.115.000 10.274.789.000 10.675.506.000 11.091.851.000 11.524.433.000
Daya dan Jasa
Belanja
5 17.233.737.000 9.453.417.000 10.398.758.000 11.750.597.000 13.513.187.000 15.675.297.000
Pemeliharaan
Belanja Operasional
6 74.072.458.000 84.884.292.000 93.055.897.000 104.662.092.000 119.739.043.000 138.192.400.000
Lainnya
A Pencapaian IKU
B Mitigasi Risiko
Rencana
Tahun Rencana Belanja Kebutuhan dana
Penerimaan
419.683.500.000 593.881.144.000 174.197.644.000
2015
BAB VII
PENUTUP
BAB VII
PENUTUP