Pembimbing :
Disusun Oleh
TAHUN 2021
1
ANALISA SITUASI & FORMULASI STRATEGI RS SIAGA RAYA
1. Lingkungan Makro
a) Demografi
pelayanannya meliputi seluruh wilayah kerja dan menjadi rumah sakit unggulan
orthopaedi dan traumatologi. Kepadatan penduduk di DKI Jakarta tahun 2016 >
Tabel 1.2
penduduk DKI Jakarta maupun Kotamadya Jakarta selatan pada tahun 2016
berdasarkan golongan umur, didominasi oleh penduduk usia produktif. Hal ini
2
Tabel 1.3
Jenis Kelamin
Tahun Total
Pria Wanita
Tabel 1.4
b) Sosial
atas yang tidak/belum punya ijazah adalah 9,1 % . Jumlah ini turun dalam kurun
waktu 2 tahun terakhir. Tingakat pendidikan penduduk DKI Jakarta pada tahun
2016 didominasi oleh lulusan SLTA, yaitu sebesar 30,8 % dan lulusan perguruan
Tabel 1.5
3
Prosentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan yang di Tamatkan
DKI Jakarta
Pendidikan
2014 2015 2016
Tidak/Belum Tamat SD 10,3 11,1 9,1
Tamat SD 17,8 17,0 15,6
SMP 19,4 17,5 19,1
SLTA 37,4 27,3 30,8
SMK 4,3 11,0 10,4
D1-D3 9,5 4,6 4,1
S1+ 1,4 11,5 10,0
Sumber : BPS DKI Jakarta
2016 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2016 penduduk DKI
Jakarta yang tergolong angkatan kerja sebagian besar (93,88 %) terdiri dari
masyarakat yang telah bekerja. Sedangkan di wilayah Jakarta selatan, ada 63,44 %
Tabel 1.6
4
Sumber : BPS DKI Jakarta
c) Ekonomi
adalah angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang ditentukan dengan
dua cara yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan tahun 1993.
angka PDRB yang dalam hal ini digunakan penilaian berdasarkan harga berlaku,
Selatan pada tahun 2016 sebasar Rp. 222.043.734, jauh diatas pendapatan
Tabel 1.7
Tahun. 2014-2016
perkapita yang terdiri dari pengeluaran untuk makanan dan non makanan.
Gambaran pengeluaran rata-rata penduduk DKI Jakarta dalam lima tahun tarakhir
konsumsi non makanan yaitu 65, 29 persen dari total pengeluaran dan sisanya
5
34.71 persen untuk konsumsi makanan. Dalam kurun waktu 2013-2015 komposisi
pengeluaran non makanan terjadi sedikit peningkatan sejalan dengan itu proporsi
perumahan, bahan bakar, penerangan dan air menghabiskan lebih dari setengah
konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki proporsi sekitar 40 persen dari
Tabel 1.8
d) Kebijakan Pemerintah
Kesehatan;
Sakit;
Pembangunan Nasional;
6
7) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
12) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2011;
Tahun 2010;
7
2. Lingkungan Mikro
a) Pesaing
Dalam menentukan pesaing dari RS Siaga Raya. , dua RS yang dianggap hampir
sejajar dengan RS ini adalah RSU Jakarta medical center Jakarta selatan (RSU Kelas C)
yang mempunyai 153 tempat tidur (TT) dan RS Tria dipa (RS tipe C) yang memiliki 292
Tabel 1.9
Tahun 2014-2016
Disekitar RS Siaga Raya. terdapat tujuh rumah sakit besar maupun kecil
yang dimiliki baik oleh pemerintah (Depkes/TNI), swasta maupun oleh yayasan.
Ada dua RSUD yang baru saja dibangun dan cukup memberikan imbas penurunan
jumlah kinerja RS Siaga Raya yaitu RSUD PASAR MINGGU dan RSUD
JATIPADANG
8
b) Pemasok
1) Pemasok makanan
Kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan serta alat kesehatan habis pakai
untuk pasien, dipasok oleh bagian Farmasi yang dikirim secara berkala.
apotik, sesuai resep yang dibarikan oleh dokter yang merawat. Sedangkan alat
kesehatan habis pakai untuk pasien umum, dipasok oleh Apotik yang ada di
RS Siaga Raya dan beberapa Pedagang Besar Farmasi yang ditunjuk oleh RS.
c) Pelanggan
pangsa pasar dan secara aktif terlibat dalam kegiatan sosial bekerjasama dengan
9
B. HASIL ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL
1. Budaya Organisasi
mengembangkan menerapkan nilai – nilai yang diyakini dan dianut bersama dalam
bekerja serta digunakan sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku. Sebagai
dasar dalam mengelola perusahaan terutama dalam melaksanakan misi dan tugas,
maka nilai utama yang menjadi landasan yaitu “ Melayani kepentingan pelanggan
Integritas
Jujur
Etis
Profesionalisme
Disiplin
Berdedikasi Tinggi
Inovatif
Humanitas
10
Kebersamaan
menghargai.
2. Produk Pelayanan
Produk pelayanan RS Siaga Raya berupa pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
pelayanan penunjang.
Jumlah pasien rawat jalan pada tahun 2014 sebanyak 19.915 orang, meningkat
Tabel 1.10
Jumlah Dan Presentase Pasien Rawat Jalan
Berdasarkan pasien Lama dan Baru di RS Siaga RayaTahun 2014-2016
JUMLAH PASIEN JUMLAH PASIEN TOTAL
KUNJUNGAN LAMA KUNJUNGAN BARU PASIEN
TAHUN
PASIEN PERSENTAS PASIEN PERSENTAS
LAMA E BARU E
2014 19,482 63.57 11,165 36.43 30,647
2015 19,915 63.58 11,410 36.42 31,325
2016 19,557 63,80 11,097 36,20 30,654
Sumber SumbsSumber : Rekam Medik RS Siaga Raya
TREND :
20000
15000 2014
2015
10000 2016
5000
PASIEN LAMA PASIEN BARU
11
persentase kunjungan pasien lama/ulang dan pasien baru cenderung tetap
setiap tahunnya. Data ini menunjukan bahwa RS Siaga Raya mempunyai kekuatan
yaitu loyalitas pasien terhadap dokter dan rumah sakit sehingga pasien memilih
untuk kembali berobat ke RS Siaga Raya. Loyalitas pasien ini perlu dipertahankan
kunjungan baru yang cenderung tetap menunjukan peran marketing yang perlu
Tabel 1.11
Kinerja Unit Rawat Jalan
TOTAL RATA2
TAHUN
PASIEN PERHARI
2014 30,647 84
2015 31,325 86
2016 30,654 84
TREND :
90
2014
2015
85 2016
80
RATA2 PER HARI
Jumlah kunjungan rawat jalan memiliki grafik cenderung tetap dengan rata-
rata kunjungan 85 perhari. Pertumbuhan rawat jalan yang cenderung tetap ini
12
kemungkinan disebabkan oleh kurangnya dokter spesialis, distribusi yang kurang
merata dan pemanfaatan yang kurang sempurna dari poliklinik yang tersedia.
Tabel 1.12
Utilisasi Poliklinik
Jam
Persent
Jumlah Jumlah Terse Jam Persent
Jam ase Jam
Ruan Jam Jam Hari dia Tidak ase Jam
Terpa Tidak
gan Tersedia Tersedi Diguna Per- Terpak Terpak
kai Terpak
a kan Mingg ai ai (%)
ai (%)
u
Poli 08.00-
13 6 78 17 61 21.79 78.21
1 21.00
Poli 08.00-
13 6 78 28 50 35.90 64.10
2 21.00
Poli 08.00-
13 6 78 38 40 48.72 51.28
3 21.00
Poli 08.00-
13 6 78 10 68 12.82 87.18
4 21.00
Poli 08.00-
13 6 78 25 53 32.05 67.95
5 21.00
Poli 08.00-
13 6 78 18 60 23.08 76.92
6 21.00
Poli 08.00-
13 6 78 28 50 35.90 64.10
7 21.00
Poli 08.00-
13 6 78 22 56 28.21 71.79
8 21.00
TOTAL 104 48 624 186 438 29.81 70.19
Utilisasi poliklinik rawat jalan RS Siaga Raya masih rendah, di tahun 2016,
spesialis rawat jalan di rumah sakit, misalnya jam praktek yang tidak merata,
datang pada jam praktek yang telah ditentukan, jeda waktu yang cukup panjang
antara praktek dokter, dan masalah-masalah yang lain yang belum ditemukan.
pelayanan rawat jalan, pengawasan pelayanan rawat jalan, sistem pembagian jasa
13
dan kinerja yang mendukung sesuai kesepakatan, lingkungan kerja, sarana dan
dengan dokter spesialis sehingga dapat memaksimalkan jadwal dan jam praktek
dapat melengkapi peralatan yang dibutuhkan dengan baik dan merata. Informasi
pelayanan poliklinik juga harus terus disebarluaskan dengan tarif yang lebih
rawat jalan sangat diperlukan dengan alasan bila pasien (masyarakat) menyenangi
14
Tabel 1.13
Kinerja Unit Gawat Darurat
NO DATA PELAYANAN 2014 2015 2016
1 Total Kunjungan Pasien 6.584 7.229 7.389
2 Jumlah Pasien Rawat Jalan 5.836 6.416 6.684
3 Jumlah Pasien Rawat Inap 670 691 644
4 Jumlah Kasus Bedah 2.348 2.454 1.974
5 Jumlah Kasus Medis 4.230 4.775 5.409
6 Jumlah Pasien Yang Periksa Radiologi 968 1.004 987
Jumlah Pasien Yang Periksa
7 1.066 1.219 1.090
Laboratorium
8 Jumlah Pasien Yang Dirujuk Keluar RS 46 75 29
9 Jumlah Pasien Meninggal di UGD 7 12 9
10 Jumlah Pasien Death On Arrival 30 31 27
Jumlah Pasien Kasus Medicolegal
11 183 166 198
(VER)
TREND :
8000
6000
4000
2000
0
2014
2015
2016
Dari perbandingan data 3 tahun terakhir terlihat bahwa jumlah kunjungan IGD stabil
dan mengalami kenaikan pada total kunjungan, namun mengalami penurunan pada
jumlah pasien rawat inap. Terlihat adanya kontribusi pemeriksaan radiologi dan
laboratorium yang cukup signifikan dari IGD namun cenderung menurun . Tentunya
Rumah Sakit Siaga Raya akan tetap fokus pada pelayanan IGD dengan didukung oleh
15
b) Pelayanan Rawat Inap
Dalam perspektif proses bisnis akan diukur kualitas pelayanan yang diberikan
rumah sakit baik kualitas tempat maupun mutu pelayanan. Kualitas tempat diukur
dari pemanfaatan tempat tidur yang juga menggambarkan tingkat efisiensi rumah
berikut:
Tabel 1.14
Kinerja Unit Rawat Inap
Key Performance
No. Standar 2014 2015 2016
Indicator
JUMLAH
1 55 55 56
TEMPAT TIDUR
TREND :
50
40
30 2014
2015
20 2016
10
0
BTO LOS TOI
Dari perbandingan data 3 tahun terakhir dapat terlihat key performance rawat
yang rendah pada tahun 2016. Hal ini menunjukkan perlu adanya upaya
efisiensi rumah sakit. Jika ditinjau dari angka BTO (Bed Turn Over) juga
tidur menurun, dan TOI (Turn Over Interval) yang menurun menunjukkan hari
dimana tempat tidur tidak terisi semakin banyak. Meningkatnya angka ALOS
(Average Long of Stay) juga menunjukkan efisiensi rumah sakit yang ditandai
dengan lama rawat pasien yang memanjang. Strategi utama RS Siaga Raya
pada tahun 2016 fokus pada rencana promo pemasaran program free upgrade
dan diskon pada tarif kamar untuk perusahaan dan asuransi yang bekerja sama
Tabel 1.15
Tingkat Kualitas Layanan (Quality Of Services)
Standar
No KPI 2014 2015 2016
Depkes
1 Angka Infeksi Luka Operasi - - 0% ≤ 1,5%
2 Kematian Ibu Melahirkan 0% 0% 0% ≤ 1%
3 Angka Infeksi Karena Jarum Infus - 40.4/ mill 18.9/mill < 20/ mill
Angka Infeksi Karena Transfusi
4 Darah 0% 0 % 0 % ≤ 0,01%
5 Angka Pasien Dengan Decubitus 0% 0% 0% 0%
6 NDR 0% 0% 2.2% < 25%
7 GDR 2.16 2.33 4.40 ≤ 45%
8 ALOS 3.65 5.9 3.15 6-9 hari
Angka Ketidaklengkapan
9 0%
Pengisian Catatan Medik - - -
17
Dari data 3 tahun terakhir terlihat angka NDR (net death rate), GDR (gross death
rate) dan ALOS (average length of stay) masih memenuhi standar depkes,
3) Segmentasi Pasar
18
Tabel 1.16
Segmentasi Pasar
TREND :
45.000%
40.000%
35.000%
30.000%
25.000% 2014
20.000% 2015
2016
15.000%
10.000%
5.000%
.000%
SVIP VIP I II III Isolasi Anak Bayi
Persentase pasien rawat inap RS Siaga Raya terbanyak adalah kelas VIP,
dengan data ini maka manajemen dapat menciptakan produk untuk targeting
produk yang dipasarkan (harga yang tepat), saluran distribusi yang efektif
19
Targeting juga bermanfaat untuk membidik peluang pasar yang lebih luas
persaingan.
Tabel 1.17
Segmentasi Pasar
N
JENIS PELAYANAN 2014 2015 2016
O
1 PARTUS NORMAL 14 7 34
KURETASE a/I
2 6 1 13
ABORTUS
3 SEKSIO CESARIA 5 6 44
TREND :
40
20
0 2014
AL TU
S IA 2015
RM R SAR 2016
O CE
S NO AB
U a/
I IO
RT E EKS
PA AS S
RET
KU
Kinerja unit Bedah Sentral dillhat dari jenis tingkatan pembedahan yang
dibagi dalam tindakan pembedahan besar khusus, besar, sedang,kecil, dan one
Tabel 1.18
Segmentasi Pasar
1 BESAR 87 50 55
20
KHUSUS
ONE DAY
5 79 53 28
CARE
TREND :
800
700
600
500
2014
400
2015
300 20116
200
100
0
BESAR KHUSUSBESAR SEDANG KECIL ONE DAY CARE
Dari data terlihat adanaya penurunan jumlah operasi di tahun 2016. Angka
Tabel 1.19
Pelayanan Penunjang Medik
25000
23000
21000
19000
17000
15000 2014
13000 2015
11000 2016
9000
2016
7000 2015
5000 2014
I G PI I RI
LOG US IU
M
RA AS M BD
M
O R E RM
DI AT
O OT FA
RA R IF SI
BO
LA
Dari data 3 tahun terakhir terlihat penurunan pada unit radiologi, laboratorium,
fisioterapi, BDM dan peningkatan pada unit farmasi, di tahun 2016 unit MRI belum
peningkatan promosi untuk unit MRI dan BDM sebagai salah satu unggulan dari unit
22
3. Manajemen
a) Struktur Organisasi
PT. Siaga Bhakti Wirasta dan Akta berita Acara RUPSLB PT.Siaga Bhakti
Wirasta tertanggal 3 Desember 2007 Nomor 1 yang dibuat oleh Notaris Warda
23
Lampiran
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
PT. SIAGA BHAKTI WIRASTA DEWAN KOMISARIS : DIREKTUR UTAMA PT.SBW
TENTANG STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT SIAGA RAYA
DIREKTUR KEUANGAN PT. SBW
No. 002/DU.PT.SBW/SK/IV/2015
INTERNAL AUDITOR LEGAL AUDITOR
Sekretariat
PELAKSANA HARIAN (Plh) DIREKTUR/
DIREKTUR UTAMA
IT
RS. SIAGA RAYA
KOMISARIAT PANITIA RS KA. SMF KOMITE MEDIK
Pembelian Farmasi
Customer Excellent
DIREKTUR MEDIS RS.SIAGA RAYA DIREKTUR UMUM DAN SDM RS. SIAGA RAYA DIREKTUR KEUANGAN RS. SIAGA RAYA
Ka. Unit
Rekam Medis
Unit Orthotis
Protesis
37
4. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sakit sebagai salah satu aset yang sangat penting dan merupakan faktor kunci
keberhasilan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit khususnya dalam
perspektif ini serta trend selama tiga tahun sebelumnya sebagai berikut:
Tabel 1.20
Perkembangan Kualifikasi SDM
Dr. Spesialis 18 21 23 27 30
Dr. Umum 3 3 7 7 6
Dr. Gigi 4 4 4 4 4
Managemen 6 6 6 6 6
Paramedis Perawatan 57 56 57 59 63
38
b) Kualifikasi pendidikan SDM
Tabel 1.21
Kualifikasi Pendidikan SDM
SD/SMP 10 10 10 10 10
SMU/SMK/SMKF 97 99 99 99 99
D1 s/d D4 87 85 86 89 93
S1 12 8 11 14 9
S2 3 3 4 4 4
Spesialis 19 22 24 28 31
Dari data terlihat adanya peningkatan jumlah karyawan/ pegawai di tahun 2015,
Kompleksitas sistem ketenagaan dan misi yang harus diemban oleh RS, penerapan
fungsi actuating di RS akan sangat tergantung dari empat faktor. Faktor pertama
dan non medis di RS (dokter, perawat, dan tenaga penunjang lainnya), dan
menjadi hal yang krusial, kompetensi yang dibutuhkan pada setiap level memiliki
dan berkembang.
Pada dasarnya RS Siaga Raya menganut paham bahwa untuk berhasil dan sukses
harus memiliki sikap positif, percaya diri dan rasa memiliki yang tinggi terhadap
kemampuan menangani komplain dengan baik, cepat dan efektif adalah peluang
40
1. Kemampuan mendefiniskan kesempatan maupun ancaman bagi sumber daya
perspektif
dn aktifitas
Manfaat Operasional:
Revitalisasi SDM dalam kegiatan organisasi adalah salah satu faktor keberhasilan
dapat dikurangi dengan cara diseleksi untuk mencari pegawai yang lebih
profesional lagi. Pihak manajemen rumah sakit berencana akan menerima pegawai
41
5. Keuangan
Tabel 1.22
Perkembangan realisasi Pendapatan Fungsional
GROSS OPERATIONAL
TAHUN REVENUE PERSENTASE
Target (Rp..) Realisasi (Rp..)
tahun 2016 sebesar 18.3 % dari kenaikan target yang ditetapkan sebesar 10%. RS
Siaga Raya masih mempunyai kesempatan untuk bertumbuh secara agresif dengan
maupun infrastruktur.
penerimaan usaha lainnya RS Siaga Raya dibanding seluruh biaya operasional non
42
Tabel 1.23
Perkembangan Cost Recovery
Pemeriksaan
18.963.750 14.351.000 8.065.000
Limbah
Seminar/
83.285.000 84.200.000 113.557.000
Training
Biaya Promosi/
19.545.200 60.429.900 65.535.000
Iklan
Biaya
operasional -- - -
lainnya
Variable
pengeluaran
Honor
19.137.069.231 20.822.481.467 20.669.248.468
Dokter
Kerjasama
Operasi 1.759.586.531 1.821.633.414 3.125.977.669
(KSO)
Pemakaian
20.686.707.749 25.184.742.570 23.210.166.525
Farmasi
Pemakaian
2.270.327.732 2.966.616.238 2.966.656.628
Medis
Pemakaian
4.160.186.024 4.626.775.982 5.244.174.766
Penunjang
TOTAL PENGELUARAN
64.874.415.443 74.442.196.064 78.377.275.518
OEPRASIONAL
43
Uraian 2014 (Rp.) 2015 (Rp.) 2016 (Rp.)
Pendapatan
68.471.592.722 77.933.720.203 75.731.423.957
(Fungsional)
Biaya
(Operasional non 64.874.415.443 74.442.196.064 78.377.275.518
modal)
Profit margin/
3.597.177.279 3.491.524.138 (2.645.851.561)
Cost recovery
Dari data tersebut diatas, dapat disimpulkan di tahun 2016 angka profit margin masih
minus, dan Cost recovery rumah sakit kurang dari 100 %, hal ini menunjukan rumah
sakit secara operasional belum mampu membiayai kegiatannya.
Tabel 1.24
Indikator Kinerja Keuangan
PERPUTARAN
10.0 X < 60 10.36 12.39 10
PERSEDIAAN
PERPUTARAN TOTAL
10.0 120%< X 335.17% 10.0 382.48%
ASET
RASIO MODAL SENDIRI
15.0 X<0% 75.11% 15.0 24.45%
TERHADAP TOTAL ASSET
44
AAA Apabila total skor (TS) > 95
Realisasi investasi harus dilakukan dengan skala prioritas dengan seleksi yang
Upaya Pemecahannya :
kebutuhannya
4. Melakukan efisiensi
45
6. Perspektif Bidang Umum dan Fasilitas Rumah Sakit
- Renovasi pada beberapa fasilitas dan ruangan rawat inap di lantai 2 terutama
kelas SVIP dan VIP yang banyak diminati oleh pasien. Renovasi akan
bertahap.
dan unit AC yang sudah tidak layak pakai dan mengalami banyak
- Perbaikan Instalasi fire alarm dan penggantian tabung APAR yang sudah
expired/kadaluarsa.
b) Sistem informasi RS
record).
46
7. PEMASARAN
Tabel 1.25
Pemasaran
Meningkatkan promosi
Program pemasaran ke dalam RS SIAGA RAYA juga telah dilakukan baik terhadap
para dokter, paramedis maupun non medis, namun belum dilaksanakan secara
intensif.
(kekuatan dan kelemahan) dan external (peluang dan ancaman) secara sistematis
untuk menentukan posisi RS Siaga Raya saat ini. Manajemen akan menentukan dan
nilai bobot dan skalanya (Rating) dalam analisis tersebut didasari hasil diskusi yang
Corporate Judgement.
Hasil analisa SWOT tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan Rumah Sakit
47
berusaha untuk meminimalkan kelemahan ( weakness ) dan mengatasi ancaman (
threat ).
Tabel 1.26
MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL
1. Kekuatan ( Strength )
Adanya Promosi yang kian dikenal 3 0,15
0,05
sebagai RS tulang (Facebook, Website)
Adanya produk layanan unggulan 0,10 4 0,40
(orthopaedi)
Adanya kepercayaan dari pasien 0,05 3 0,15
terhadap Rumah sakit
Ketersediaan dokter spesialis yang 0,15 4 0,60
telah berpengalaman
Adanya Komite Medis yang aktif 0,01 2 0,20
mengontrol quality of care
Tarif (harga) bersaing 0.05 3 0,15
Tersedianya SDM dengan ragam 0,03 2 0,06
disiplin ilmu ( medis dan non medis )
Kemampuan Kembangkan Pasar 0.03 3 0,09
Jumlah 2,09
2. Kelemahan ( Weakness )
Jumlah 1.01
Total 1.08
49
Tabel 1.27
MATRIKS EVALUASI FAKTOR EKSTERNAL
1. Peluang ( Oppportunity )
semakin tinggi.
Luasnya spectrum ( pola penyakit yang 0,10 2 0,20
ada di masyarakat )
Teknologi informasi, teknologi sarana
kesehatan, bioteknologi yang terus 0,10 3 0,30
berkembang.
Kebijakan dari pemerintah pusat maupun
daerah yang mendukung pengembangan 0,10 3 0,30
RS
Pertumbuhan dan mobilitas penduduk
yang tinggi, serta usia harapan hidup yang 0,05 3 0,15
makin meningkat.
Tuntutan terhadap keselamatan pasien 0,10 3 0,30
(patient safety) yang semakin tinggi
Jumlah 1.85
2. Ancaman ( Threats )
Bertambahnya RS pesaing (kompetitor)
dengan performance dan mutu yang lebih 0,10 3 0,30
Jumlah 1,20
Total 0.65
Opportunity : 1.85
Streghth : 2.09
Threaths : 1.20
Weakness : 1.01
Dengan melihat hasil kesimpulan analisa internal dan eksternal diatas diperoleh posisi RS
sangat besar, kekuatan yang dimiliki cukup kuat dalam rangka untuk menangkap peluang
yang ada.
51
Posisi RS Siaga Raya berdasarkan Analisa SWOT 2014, 2015, 2016
Dari analisa maka dapat disimpulkan bahwa posisi RS Siaga Raya berada di kuadran
52
Tabel 1.28
MATRIKS TOWS
w KEKUATAN : ( S ) KELEMAHAN : ( W )
53
Billing system yang computerized dan
online.
PELUANG : ( O )) STRATEGI SO STRATEGI WO
Kebutuhan masyarakat Strategi yang menggunakan kekuatan untuk Strategi yang meminimalkan kelemahan dan
terhadap peningkatan memanfaatkan peluang. memanfaatkan peluang.
pelayanan kesehatan yang
Mengembangkan fokus pelayanan RSSR 1. Mengoptimalkan program Hospital
semakin tinggi.
menjadi Traumatic and Degenerative Care Marketing.
Luasnya spectrum ( pola
Center. 2. Memberlakukan kebijakan RS untuk
penyakit yang ada di
Menambah jenis produk layanan spesialistik penambahan tenaga medis sesuai beban kerja
masyarakat )
Meningkatkan jumlah kerjasama dengan di masing-masing unit pelayanan.
Teknologi informasi, teknologi
asuransi 3. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan
sarana kesehatan, bioteknologi
Meningkatkan mutu pelayanan mulai dari terhadap karyawan RSSR.
yang terus berkembang.
front office sampai dengan back office 4. Mengalokasikan anggaran RSSR secara
Kebijakan dari pemerintah
melalui program kendali mutu swadaya, untuk pengadaan alat-alat
pusat maupun daerah yang
berkesinambungan kesehatan.
mendukung pengembangan RS
Mengoptimalkan program Hospital 5. Mengevaluasi kinerja seluruh bagian secara
Pertumbuhan dan mobilitas
Marketing, khususnya dalam marketing rutin
penduduk yang tinggi, serta
pelayanan unggulan dan pengembangan 6. Mengalokasikan sejumlah anggaran RKAP
usia harapan hidup yang makin
pelayanan. Perusahaan per tahun, untuk manajemen
meningkat.
Meningkatkan promosi, menambah resiko dan disaster plan.
Tuntutan terhadap keselamatan
perusahaan rekanan 7. Mempercepat pembangunan sesuai master
54
pasien ( patient safety ) Mempertahankan pelanggan loyal melalui plan dan sarana dan prasarana yang
yang semakin tinggi program marketing mendukung
Meningkatkan jumlah MCU dengan
perusahaan rekanan
Meningkatkan jumlah kerjasama dengan
perusahaan asuransi
Membuat tarif paket pelayanan dan MCU
paket ekonomis
Terus meningkatkan patient safety dengan
program KPRS
Pemilihan karyawan berprestasi atau kineja
baik.
Bertambahnya RS pesaing Strategi yang menggunakan kekuatan untuk Strategi yang meminjamkan kelemahan dan
dengan performance dan mutu mengatasi ancaman. menghindari ancaman
yang lebih baik serta lengkap.
Meningkatkan performa RSSR, baik secara Meningkatkan pendidikan dan pelatihan
Kepekaan pelanggan terhadap
fisik, maupun program-program pada karyawan RSSR, sehingga mutu SDM
harga dan aspek pelayanan
unggulannya. RSSR tidak kalah dengan RS kompetitor.
Kelengkapan fasilitas pesaing
Mengadakan perjanjian ( ikatan kerja sama ) Meningkatkan fasilitas dan pemberian
Strategi bisnis pesaing
dengan pihak ketiga, mengenai pengadaan reward terhadap karyawan yang berprestasi,
55
Inflasi/ deflasi fasilitas medis atau penunjang medis yang dengan begitu, harapannya output kerja akan
Adanya program BPJS memerlukan investasi yang sangat tinggi. baik dan memuaskan, serta turn over
Banyaknya RS kompetitor yang Melakukan proses re-kredensial terhadap karyawan tidak tinggi.
masih dan ingin menggunakan tenaga medis di RSSR, serta meningkatkan Meningkatkan program Hospital Marketing,
tenaga medis RS Siaga Raya. fasilitas dan kesejahteraan yang diberikan khususnya dalam marketing pelayanan
Alat-alat berteknologi tinggi untuk tenaga medis RSSR, dengan harapan unggulan dan pengembangan pelayanan.
memerlukan investasi dan meningkatnya sense of belonging dan
pemeliharaan yang tinggi tanggung jawab terhadap RSSR.
dengan metode pengadaan sewa
beli.
56
FORMULASI STRATEGI
A. VISI
Menjadi Rumah Sakit rujukan bedah orthopaedi dan traumatologi orthopaedi di seluruh
Indonesia.
B. MISI
Menjamin pelanggan melalui manajemen yang mandiri dan modern tidak lepas dari
C. MOTTO
RS Siaga Raya adalah Rumah Sakit Umum swasta tipe C dengan unggulan orthopaedi
khusus sesuai Surat Ijin Operasional Rumah Sakit dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta Nomor : 58/2.5/31/-1.77/2015 tahun 2015. Ijin operasional RS Siaga Raya berlaku
sampai dengan 3 Desember 2020. RS Siaga Raya bernaung dibawah PT Siaga Bhakti
57
E. KEGIATAN RUMAH SAKIT
maupun rehabilitatif
keselamatan pasien.
kedokteran.
a. Pengorganisasian pekerjaan
b. Pelatihan
c. Pengembangan karir
7. Pengupahan
9. Komunikasi internal
58
F. BUDAYA RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Siaga Raya dalam menjalankan aktivitasnya yaitu dengan mengembangkan
menerapkan nilai – nilai yang diyakini dan dianut bersama dalam bekerja serta digunakan
sebagai pedoman dalam bersikap dan berperilaku. Sebagai dasar dalam mengelola
perusahaan terutama dalam melaksanakan misi dan tugas, maka nilai utama yang menjadi
Integritas
Jujur
Etis
Profesionalisme
Disiplin
Berdedikasi Tinggi
Inovatif
Humanitas
Kebersamaan
menghargai.
G. SASARAN
59
1) Strategi Utama
1. Pengembangan Produk
2. Penetrasi Pasar
3. Pengembangan Pasar
4. Diversifikasi terkonsentrasi
o Pemantapan peran manajemen RS, Fungsi Komite Medik dan Dewan Pengawas
sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh RS Siaga Raya
RS Siaga Raya yang memuaskan pelanggan dan juga Brand Image RS Siaga Raya
kerja tahunan dan evaluasi berkala dam melakukan hal – hal berikut ini :
60
Melakukan identifikasi pasien dengan tepat dan benar sesuai dengan standar
akreditasi KARS 2012 dan JCI, juga melengkapi sarana / fasilitas yang ada
o Melanjutkan renovasi tampak depan RS, lantai 1, dan berlanjut ke renovasi lantai
o Perbaikan fasilitas (AC, vinyl, lampu emergency, tabung APAR dan fire alarm)
o Penambahan ruangan rawat inap dan rawat jalan untuk mempersiapkan kerjasama
dengan BPJS
Pemda DKI.
61
Pengadaan peralatan dan perbekalan RS
o Pengadaan peralatan kamar bedah yang lebih modern dan mutakhir untuk
mendukung pelayanan
Spesialis yang dibutuhkan untuk memenuhi kuota jumlah poliklinik tersebut, sesuai
pediatric, hand and micro surgery, onkology, sport medicine, pain management
o Pemantapan team tarif RS Siaga Raya untuk perhitungan unit cost dan
INACBG’S
62
2) STRATEGI JANGKA PANJANG
Membawa RS Siaga Raya menjadi rumah sakit unggulan orthopedi dan menjadi
pilihan pelanggan di wilayah Jakarta Selatan (center of referral ) dan secara lebih luas di
DKI Jakarta dan menjadi rujukan untuk beberapa center excellent yang memberdayakan
orthopaedi
dengan perusahaan dan “awareness” MCU untuk karyawannya, dan masyarakat secara
Membangun sistem rujukan antar Rumah Sakit maupun jejaring kesehatan lainnya,
disertai kelengkapan peralatan dan SPO serta SDM yang professional dan memiliki
63
N
SASARAN STRATEGI/ LANGKAH TARGET PENCAPAIAN
O
Terciptanya manajemen RS
yang profesional,
Manajemen
1 Evaluasi dan monitoring penerapan peraturan perusahaan akuntabilitas dan reliable
Profesional
untuk menentukan arah dan
haluan RS
Recruitmen tenaga fungsional sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi
Melakukan studi banding dan evaluasi pelayanan dengan sarana kesehatan (RS) yang
lebih modern dan berkembang
Menjalin kerjasama (MOU) dengan RS pendidikan/ FK/Akademi
keperawatan/FKM/Poltekes untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan ketrampilan SDM
64
Perluasan wilayah RS dengan penambangan gedung baru (untuk penambahan layanan
baru maupun jumlah tempat tidur)
Perluasan Pengembangan RS Siaga
Wilayah Renovasi bertahap bangunan dan fasilitas RS yang saat ini sudah ada, maksimalisasi Raya menjadi RS yang
3
Kerja RS utilisasi dan tata ruang (konsep RS Modern) mempunyai daya jual dan
Siaga Raya daya saing yang tinggi
Membangun sistem rujukan dengan jejaring kesehatan sekitar RS untuk kerjasama yang
saling menguntungkan terutama rujukan ke ke center of trauma RS Siaga Raya
Meningkatkan promosi
65
Pemilihan karyawan berprestasi atau kerja baik
66