Anda di halaman 1dari 6

BAB I

DEFINISI

Suatu kegiatan pengamanan terhadap sample dan reagen yang diterima agar aman (tidak
hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.

Penyimpanan dengan suhu yang sesuai bertujuan agar reagen basah yang yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan terjamin mutu dan hasil diberikan sesuai.

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruangan yang tersedinya reagen basah yang harus ditempatkan pada suhu dingin, antara lain:
1. Gudang reagen basah
2. Laboratorium

BAB III
TATA LAKSANA
1) Persyaratan Ruangan
a. Luas minimal 3 x 4 m2 dan atau disesuaikan dengan jumlah reagen basah yang
disimpan.
b. Ruangan kering dan tidak lembab.
c. Memiliki ventilasi yang cukup.
d. Memiliki cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menghindarkan adanya cahaya langsung dan berteralis.
e. Lantai dibuat dari semen/tegel/keramik/papan (bahan lain) yang tidak memungkinkan
bertumpuknya debu dan kotoran lain. Harus diberi alas papan (palet).
f. Dinding dibuat licin dan dicat warna cerah.
g. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam.
h. Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan reagen.
i. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda.
j. Tersedia lemari/laci khusus untuk reagen yang selalu terkunci dan terjamin
keamanannya.
k. Harus ada pengukur suhu dan higrometer ruangan.
2) Pengaturan penyimpanan reagen
a. Reagen basah di susun secara alfabetis untuk setiap bentuk sediaan.
b. Reagen basah dirotasi dengan sistem FEFO dan FIFO.
c. Reagen basah disimpan pada rak.
d. Reagen basah yang disimpan pada lantai harus di letakan diatas palet.
e. Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk.
f. Sediaan reagen basah cairan dipisahkan dari sediaan padatan.
g. reagen disimpan dalam lemari pendingin.
h. Lisol dan desinfektan diletakkan terpisah dari reagen basah lainnya.

Untuk menjaga mutu reagen basah perlu diperhatikan kondisi penyimpanan sebagai berikut :
a) Kelembaban
Udara lembab dapat mempengaruhi reagen sehingga mempercepat kerusakan. Untuk
menghindari udara lembab tersebut maka perlu dilakukan upaya-upaya berikut :
 Ventilasi harus baik, jendela dibuka.
 Simpan reagen basah ditempat yang kering.
 Wadah harus selalu tertutup rapat, jangan dibiarkan terbuka.
 Bila memungkinkan pasang kipas angin atau AC. Karena makin panas udara di
dalam ruangan maka udara semakin lembab.
 Biarkan pengering (silica gel) tetap dalam wadah tablet dan kapsul.
 Kalau ada atap yang bocor harus segera diperbaiki.
b) Sinar Matahari
Sebagian besar cairan, larutan dan injeksi cepat rusak karena pengaruh sinar matahari.
Sebagai contoh, reagen yang terkena sinar matahari akan berubah warna menjadi kuning
terang sebelum tanggal kadaluwarsa. Cara mencegah kerusakan karena sinar matahari
antara lain:
 Jendela-jendela diberi gorden.
 Kaca jendela dicat putih.
c) Temperatur/Panas
Cara mencegah kerusakan karena panas antara lain:
• Bangunan harus memiliki ventilasi/sirkulasi udara yang memadai.
• Hindari atap gedung dari bahan metal.
• Jika memungkinkan dipasang Exhaust Fan atau AC.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan :


- Penyimpanan < 25°C (sejuk) : disimpan dalam ruangan ber-AC
- Penyimpanan dingin disimpan dalam lemari pendingin (2-8°C)
-  Penyimpanan 0°C disimpan dalam freezer
- Narkotika disimpan dalam lemari narkotika yang mempunyai aturan sesuai dengan ketentuan.
- Barang mudah terbakar disimpan dalam gudang tahan api yang dilengkapi dengan alat pemadam
kebakaran.

d) Kerusakan Fisik
Untuk menghindari kerusakan fisik dapat dilakukan antara lain:
 Penumpukan dus reagen basah harus sesuai dengan petunjuk pada karton, jika
tidak tertulis pada karton maka maksimal ketinggian tumpukan delapan dus,
karena reagen basah yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat pecah dan
rusak, selain itu akan menyulitkan pengambilan reagen.
 Hindari kontak dengan benda - benda yang tajam
e) Kontaminasi
Wadah reagen basah harus selalu tertutup rapat. Apabila wadah terbuka, maka reagen
basah mudah tercemar oleh bakteri atau jamur.
f) Pengotoran
Ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan serangga lain yang kemudian merusak
reagen. sediaan dapat menjadi kotor dan sulit terbaca. Oleh karena itu bersihkan ruangan
setiap hari. Lantai disapu dan dipel, dinding dan rak dibersihkan.
PANDUAN SUHU LEMARI PENDINGIN LABORATORIUM

RUMAH SAKIT CITAMA

JL. RAYA PABUARAN NO 52 BOJONG GEDE BOGOR

TELEPON 021-8798 4444/8798 5555


RUMAH SAKIT CITAMA
Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
Jl. Raya Pabuaran
No.52 Bojonggede, Bogor – Jawa Barat 16922

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA

Nomor /SK/DIR/RSC/II /2016

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM
(SUHU LEMARI PENDINGIN)

DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA,

Menimbang : a. Bahwa Rumah Sakit Citama perlu mengembangkan pelayanan


untuk meningkatkan mutu berbasis patient safety.
b. Bahwa pelaksanaan pelayanan Laboratorium di rumah sakit
membutuhkan pelayanan terintegrasi yang dapat menunjang
kualitas pelayanan.
c. Untuk menindak lanjuti sebagaimana dimaksud pada huruf b diatas
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Citama

Mengingat
a. Permenkes no 69 tentang Standar Pelayanan Laboratorium
b. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Undang-Undang N0.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
d. Permenkes 1363 Tahun 2015 tentang standar Pelayanan
:
laboratorium

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA


TENTANG PEDOMAN PELAYANAN LABORATORIUM
Pertama : Memberlakukan Peraturan Direktur Rumah Sakit Citama Tentang
Pedoman Pelayanan Laboratorium
Kedua Memberlakukan pengaturan suhu lemari pendingin untuk penyimpanan
reagen basah pada suhu 2-8 °c
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai