Anda di halaman 1dari 5

PENYIMPANAN VAKSIN

No. :
SOP/KG II/III/01/2022
Dokumen
SOP No.Revisi : 0
Tanggal :
04 Januari 2022
Terbit
Halaman : 1/5

Puskesmas dr. Yusnita Susila Astuti


NIP. 197911282010012012
Kotagede II

1. Pengertian Penyimpanan vaksin adalah semua kegiatan yang Menjamin vaksin


disimpan sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan
vaksin
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotagede II Nomor 015 Tahun 2022
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Kotagede II Kota Yogyakarta
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi
2. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
5. Prosedur Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan:
a) Menggunakan unit penyimpanan yang dirancang khusus untuk
farmasi atau pharmaceutical-grade untuk penyimpanan vaksin
b) Chiller/freezer bentuk pintu buka dari atas lebih dianjurkan
dibandingkan bentuk buka dari depan.
c) Menggunakan pengaman untuk memastikan pintu unit tetap
tertutup.
d) Menempatkan unit penyimpanan di ruangan dengan ventilasi
yang baik, sisakan ruang antara unit, langit-langit, dan dinding,
serta tidak ada yang menghalangi penutup kompartemen motor.
Lantai harus kokoh dan rata. Memastikan pintu unit membuka
dan menutup dengan mulus dan pas tepat di badan unit

1dari 5
penyimpanan.
e) Unit penyimpanan akan bekerja paling baik jika ditempatkan di
area dengan suhu ruang (20oC - 25oC).
f) Memastikan unit penyimpanan mempertahankan suhu yang
sesuai, suhu antara 2°C s.d 8°C untuk chiller dan -50°C dan -
15°C untuk freezer.
g) Tidak menyatukan penyimpanan item lain dengan vaksin, pelarut,
dan botol air. Jika obat-obatan dan produk biologis lain harus
disimpan dalam unit yang sama dengan vaksin, obat tersebut
harus diberikan tanda yang jelas dan disimpan dalam wadah dan
rak yang berbeda dengan vaksin.
h) Tentukan volume penyimpanan vaksin dengan mengukur
langsung pada bagian dalam ruang. Volume bersih untuk
penyimpanan vaksin yang dianjurkan adalah 70% dari total
volume

1. Pengaturan dan Penyimpanan Vaksin:


a) Simpan vaksin dan pelarut dalam kemasan asli dan tertutup
rapat, serta dalam wadah terpisah sampai siap untuk
diberikan.
b) Posisikan vaksin dan pelarut 5-8 cm dari dinding, langit-langit,
lantai, dan pintu unit penyimpanan.
c) Berikan label rak dan kemasan agar mudah mengidentifikasi
letak penyimpanan vaksin dan pelarut.

Vaksin A Vaksin B

Vaksin C Vaksin D

d) Jika terdapat nama yang sama namun indikasi untuk pediatri


dan dewasa, simpan vaksin dan pelarut kedua produk tersebut
pada rak yang berbeda.
e) Atur vaksin dan pelarut secara berbaris dan berikan jarak
antar kotak vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
f) Tempatkan vaksin dan pelarut dengan tanggal kadaluwarsa

2dari 5
paling cepat di bagian depan diikuti oleh vaksin dengan
tanggal kadaluwarsa lebih lama.

2. Pemeliharaan harian
a) Jaga pintu agar selalu tertutup, hindari sering membuka dan
menutup chiler/cold room/freezer
b) Lakukan pengecekan suhu dengan menggunakan termometer
atau alat pemantau suhu minimal 2 (dua) kali sehari, setiap
pagi dan sore.
c) Jika suhu sudah stabil antara +2 s/d +8°C pada chiller/cold
room atau -15 s/d - 25°C pada freezer, posisi termostat
jangan diubah dan jika mungkin disegel

3. Pemeliharaan Mingguan
a) Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor gunakan
obeng untuk mengencangkan baut.
b) Lakukan pengamatan terhadap tanda-tanda steker hangus
dengan melihat perubahan warna pada steker, jika itu terjadi
gantilah steker dengan yang baru.
c) Agar tidak terjadi konsleting saat membersihkan badan
chiller, lepaskan steker dari stop kontak.
d) Bersihkan badan chiller menggunakan lap basah, kuas yang
lembut/spon busa dan sabun laku keringkan kembali badan
chiller dengan lap kering.
e) Selama membersihkan badan chiller, jangan membuka pintu
chiller agar suhu tetap terjaga 2oC s.d 8oC.
f) Pasang kembali steker setelah selesai membersihkan badan
chiller.
g) Periksa apakah terjadi bunga es dan memeriksa ketebalan
bunga es. Apabila bunga es lebih dari 1 (satu) cm
lakukan defrosting (pencairan bunga es). Saat pencairan,
simpan vaksin untuk sementara di unit penyimpanan lain
dengan suhu yang sesuai.
h) Catat kegiatan pemeliharaan mingguan pada kartu
pemeliharaan chiller.
3dari 5
4. Pemeliharaan Bulanan
a) Sehari sebelum melakukan pemeliharaan bulanan,
kondisikan cool pack (kotak dingin cair),
vaksin carrier atau cold box dan pindahkan vaksin ke
dalamnya.
b) Agar tidak terjadi konsleting saat melakukan pencairan bunga
es (defrosting), lepaskan steker dari stop kontak.
c) Bersihkan bagian dalam setiap unit untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan jamur
d) Bersihkan kondensor pada chiller model terbuka
menggunakan sikat lembut atau tekanan udara. Pada model
tertutup hal ini tidak perlu dilakukan.
e) Periksa kerapatan pintu dengan menggunakan selembar
kertas, bila kertas sulit ditarik berarti karet pintu masih baik,
sebaliknya bila kertas mudah ditarik berarti karet sudah sudah
mengeras atau kaku. Olesi karet pintu dengan bedak atau
minyak goreng agar kembali lentur.
f) Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor gunakan
obeng untuk mengencangkan baut.
g) Selama membersihkan badan chiller, jangan membuka pintu
chiller agar suhu tetap terjaga 2oC s.d 8oC.
h) Pasang kembali steker setelah selesai membersihkan badan
chiller.
i) Catat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu
pemeliharaan chiller.
5. Pemeliharaan oleh teknisi yang kompeten secara berkala

4dari 5
6. Diagram
Alir

7. Unit Terkait
8. Rekaman
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal
historis
mulai
perubahan
diberlakukan

5dari 5

Anda mungkin juga menyukai