Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENYIMPANAN VAKSIN COVID - 19


Nomor :
No. Revisi :
SOP
Tanggal :
Halaman :
dr. RIA TJAHJANDANI,
PUSKESMAS MM
LUMBANG NIP.19711123 200501 2
006
1. Ruang Lingkup Penyimpanan vaksin di fasilitas pelayanan kefarmasian

2. Tujuan Menjamin vaksin disimpan sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku
3. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi
2. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 tahun 2018
tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
3. Peraturan Badan Pengawas obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang
Baik
4. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No
HK.02.02/4/1/2021 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19)
5. Vaccine Storage and Handling Toolkit of Centers for Disease Control
and Prevention U.S. Department of Health and Human Services

4. Tugas dan 1. Penanggung Jawab Fasilitas


Tanggung Jawab 2. Petugas Pengelola Vaksin
5. Prosedur Alat dan Bahan:
1. Unit Penyimpanan: Cold room/freezer room/chiller/freezer
2. Cool pack
3. Vaksin
4. Botol air
5. Label

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan:


a) Menggunakan unit penyimpanan yang dirancang khusus untuk farmasi
atau pharmaceutical-grade untuk penyimpanan vaksin
b) Chiller/freezer bentuk pintu buka dari atas lebih dianjurkan
dibandingkan bentuk buka dari depan.
c) Menggunakan pengaman untuk memastikan pintu unit tetap tertutup.
d) Menempatkan unit penyimpanan di ruangan dengan ventilasi yang baik,
sisakan ruang antara unit, langit-langit, dan dinding, serta tidak ada yang
menghalangi penutup kompartemen motor. Lantai harus kokoh dan rata.
Memastikan pintu unit membuka dan menutup dengan mulus dan pas
tepat di badan unit penyimpanan.
e) Unit penyimpanan akan bekerja paling baik jika ditempatkan di area
dengan suhu ruang (20oC - 25oC).
f) Memastikan unit penyimpanan mempertahankan suhu yang sesuai, suhu
antara 2°C s.d 8°C untuk chiller dan -50°C dan -15°C untuk freezer.
g) Tidak menyatukan penyimpanan item lain dengan vaksin, pelarut, dan
botol air. Jika obat-obatan dan produk biologis lain harus disimpan
dalam unit yang sama dengan vaksin, obat tersebut harus diberikan
tanda yang jelas dan disimpan dalam wadah dan rak yang berbeda
dengan vaksin.
h) Tentukan volume penyimpanan vaksin dengan mengukur langsung pada
bagian dalam ruang. Volume bersih untuk penyimpanan vaksin yang
dianjurkan adalah 70% dari total volume

Langkah-Langkah Penyimpanan Vaksin:


1. Pengaturan dan Penyimpanan Vaksin:
a) Simpan vaksin dan pelarut dalam kemasan asli dan tertutup rapat,
serta dalam wadah terpisah sampai siap untuk diberikan.
b) Posisikan vaksin dan pelarut 5-8 cm dari dinding, langit-langit,
lantai, dan pintu unit penyimpanan.
c) Berikan label rak dan kemasan agar mudah mengidentifikasi letak
penyimpanan vaksin dan pelarut.
Vaksin A Vaksin B

Vaksin C Vaksin D

d) Jika terdapat nama yang sama namun indikasi untuk pediatri dan
dewasa, simpan vaksin dan pelarut kedua produk tersebut pada rak
yang berbeda.
e) Atur vaksin dan pelarut secara berbaris dan berikan jarak antar kotak
vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
f) Tempatkan vaksin dan pelarut dengan tanggal kadaluwarsa paling
cepat di bagian depan diikuti oleh vaksin dengan tanggal
kadaluwarsa lebih lama.

2. Pemeliharaan harian
a) Jaga pintu agar selalu tertutup, hindari sering membuka dan
menutup chiler/cold room/freezer
b) Lakukan pengecekan suhu dengan menggunakan termometer atau
alat pemantau suhu minimal 2 (dua) kali sehari, setiap pagi dan sore.
c) Jika suhu sudah stabil antara +2 s/d +8°C pada chiller/cold room
atau -15 s/d - 25°C pada freezer, posisi termostat jangan diubah dan
jika mungkin disegel

3. Pemeliharaan Mingguan
a) Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor gunakan obeng
untuk mengencangkan baut.
b) Lakukan pengamatan terhadap tanda-tanda steker hangus dengan
melihat perubahan warna pada steker, jika itu terjadi gantilah steker
dengan yang baru.
c)  Agar tidak terjadi konsleting saat membersihkan badan chiller,
lepaskan steker dari stop kontak.
d) Bersihkan badan chiller menggunakan lap basah, kuas yang
lembut/spon busa dan sabun laku keringkan kembali badan chiller
dengan lap kering.
e) Selama membersihkan badan chiller, jangan membuka pintu chiller
agar suhu tetap terjaga 2oC s.d 8oC. 
f) Pasang kembali steker setelah selesai membersihkan badan chiller.
g) Periksa apakah terjadi bunga es dan memeriksa ketebalan bunga es.
Apabila bunga es lebih dari 1 (satu) cm
lakukan defrosting (pencairan bunga es). Saat pencairan, simpan
vaksin untuk sementara di unit penyimpanan lain dengan suhu yang
sesuai.
h) Catat kegiatan pemeliharaan mingguan pada kartu pemeliharaan
chiller.

4. Pemeliharaan Bulanan
a) Sehari sebelum melakukan pemeliharaan bulanan, kondisikan cool
pack (kotak dingin cair), vaksin carrier atau cold box dan pindahkan
vaksin ke dalamnya.
b) Agar tidak terjadi konsleting saat melakukan pencairan bunga es
(defrosting), lepaskan steker dari stop kontak.
c) Bersihkan bagian dalam setiap unit untuk mencegah pertumbuhan
bakteri dan jamur
d) Bersihkan kondensor pada chiller model terbuka menggunakan sikat
lembut atau tekanan udara. Pada model tertutup hal ini tidak perlu
dilakukan.
e) Periksa kerapatan pintu dengan menggunakan selembar kertas, bila
kertas sulit ditarik berarti karet pintu masih baik, sebaliknya bila
kertas mudah ditarik berarti karet sudah sudah mengeras atau kaku.
Olesi karet pintu dengan bedak atau minyak goreng agar kembali
lentur.
f) Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor gunakan obeng
untuk mengencangkan baut.
g) Selama membersihkan badan chiller, jangan membuka pintu chiller
agar suhu tetap terjaga 2oC s.d 8oC.
h) Pasang kembali steker setelah selesai membersihkan badan chiller.
i) Catat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu pemeliharaan
chiller.

5. Pemeliharaan oleh teknisi yang kompeten secara berkala


6. Diagram Alir

7. Format KARTU PEMELIHARAAN UNIT PENYIMPANAN VAKSIN

No Parameter Januari dst


M1 paraf M2 paraf M3 Paraf M4
Mingguan
1 Pemeriksaan steker
(kendor/tidak)
2 Pemeriksaan bunga es
3 Membersihkan badan
unit penyimpanan
Bulanan
1 Membersihkan
kondensor
2 Pemeriksaan
kerapatan pintu
3 Membersihkan bagian
dalam unit
penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai