2. Tujuan Menjamin vaksin disimpan sesuai persyaratan dan ketentuan yang berlaku
3. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Imunisasi
2. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 4 tahun 2018
tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika,
Psikotropika dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
3. Peraturan Badan Pengawas obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
No. 9 tahun 2019 tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang
Baik
4. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No
HK.02.02/4/1/2021 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19)
5. Vaccine Storage and Handling Toolkit of Centers for Disease Control
and Prevention U.S. Department of Health and Human Services
Vaksin C Vaksin D
d) Jika terdapat nama yang sama namun indikasi untuk pediatri dan
dewasa, simpan vaksin dan pelarut kedua produk tersebut pada rak
yang berbeda.
e) Atur vaksin dan pelarut secara berbaris dan berikan jarak antar kotak
vaksin 1-2 cm untuk sirkulasi udara.
f) Tempatkan vaksin dan pelarut dengan tanggal kadaluwarsa paling
cepat di bagian depan diikuti oleh vaksin dengan tanggal
kadaluwarsa lebih lama.
2. Pemeliharaan harian
a) Jaga pintu agar selalu tertutup, hindari sering membuka dan
menutup chiler/cold room/freezer
b) Lakukan pengecekan suhu dengan menggunakan termometer atau
alat pemantau suhu minimal 2 (dua) kali sehari, setiap pagi dan sore.
c) Jika suhu sudah stabil antara +2 s/d +8°C pada chiller/cold room
atau -15 s/d - 25°C pada freezer, posisi termostat jangan diubah dan
jika mungkin disegel
3. Pemeliharaan Mingguan
a) Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor gunakan obeng
untuk mengencangkan baut.
b) Lakukan pengamatan terhadap tanda-tanda steker hangus dengan
melihat perubahan warna pada steker, jika itu terjadi gantilah steker
dengan yang baru.
c) Agar tidak terjadi konsleting saat membersihkan badan chiller,
lepaskan steker dari stop kontak.
d) Bersihkan badan chiller menggunakan lap basah, kuas yang
lembut/spon busa dan sabun laku keringkan kembali badan chiller
dengan lap kering.
e) Selama membersihkan badan chiller, jangan membuka pintu chiller
agar suhu tetap terjaga 2oC s.d 8oC.
f) Pasang kembali steker setelah selesai membersihkan badan chiller.
g) Periksa apakah terjadi bunga es dan memeriksa ketebalan bunga es.
Apabila bunga es lebih dari 1 (satu) cm
lakukan defrosting (pencairan bunga es). Saat pencairan, simpan
vaksin untuk sementara di unit penyimpanan lain dengan suhu yang
sesuai.
h) Catat kegiatan pemeliharaan mingguan pada kartu pemeliharaan
chiller.
4. Pemeliharaan Bulanan
a) Sehari sebelum melakukan pemeliharaan bulanan, kondisikan cool
pack (kotak dingin cair), vaksin carrier atau cold box dan pindahkan
vaksin ke dalamnya.
b) Agar tidak terjadi konsleting saat melakukan pencairan bunga es
(defrosting), lepaskan steker dari stop kontak.
c) Bersihkan bagian dalam setiap unit untuk mencegah pertumbuhan
bakteri dan jamur
d) Bersihkan kondensor pada chiller model terbuka menggunakan sikat
lembut atau tekanan udara. Pada model tertutup hal ini tidak perlu
dilakukan.
e) Periksa kerapatan pintu dengan menggunakan selembar kertas, bila
kertas sulit ditarik berarti karet pintu masih baik, sebaliknya bila
kertas mudah ditarik berarti karet sudah sudah mengeras atau kaku.
Olesi karet pintu dengan bedak atau minyak goreng agar kembali
lentur.
f) Periksa steker jangan sampai kendor, bila kendor gunakan obeng
untuk mengencangkan baut.
g) Selama membersihkan badan chiller, jangan membuka pintu chiller
agar suhu tetap terjaga 2oC s.d 8oC.
h) Pasang kembali steker setelah selesai membersihkan badan chiller.
i) Catat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu pemeliharaan
chiller.