Anda di halaman 1dari 3

HANDLING DAN PENGELOLAAN VAKSIN

COMIRNATY (PFIZER)
No. Dokumen : .C/SOP/PKM.KB/X.2021

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 01 Oktober 2021
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. ANWAR PASARIBU
KOTA BARAT Nip. 19760729 200701 1 016

1. Pengertian Suatu proses pemantauan/monitoring suhu di semua bagian ruang penyimpanan


vaksin, mulai dari penerimaan sampai dengan pengiriman.
2. Tujuan Memastikan potensi vaksin tetap terjaga dalam kondisi suhu yang ditetapkan dari
awal pengiriman, penerimaan sampai digunakan. Dalam hal ini :
1. Suhu dalam ruang penyimpanan barang harus sesuai dengan standar
penyimpanan yang telah ditentukan, sehingga vaksin yang disimpan dalam
ruangan tersebut terjamin mutunya.
2. Memastikan suhu pada ruang penyimpanan barang relatif merata di semua titik
dan alat ukur yang ada menunjukan titik suhu yang representatif dan terkalibrasi.
3. Untuk mengetahui suhu dalam area penyimpanan baik yang terendah maupun
tertinggi sehingga suhu dapat dimonitor.
4. Memastikan produk disimpan sesuai temperatur yang ditetapkan oleh principal.
3. Kebijakan 1. Surat Edaran Dirjen P2P Nomor HK.02.01/I/1919/2021, tentang Vaksinasi Dosis
Ketiga Seluruh Tenaga Kesehatan, Asisten Tenaga Kesehatan dan Tenaga
Penunjang yang Bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
2. SK Kepala Puskesmas Kota Barat No. /2021, tentang
Manajemen Pemantauan Suhu Vaksin COVID-19
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi.
2. Peraturan BPOM No. 4 Tahun 2018 tentang Pengawasan Pengelolaan Obat,
Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor di Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian.
3. Peraturan Badan Pengawas obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 9 tahun 2019
tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik.
4. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor
HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
5. Petunjuk Teknis Pengawasan & Pendampingan Distribusi Vaksin Covid-19
BPOM.
6. Vaccine Storage and Handling Toolkit of Centers for Disease Control and
Prevention U.S. Department of Health and Human Services
HANDLING DAN PENGELOLAAN VAKSIN
COMIRNATY (PFIZER)
No. Dokumen : .C/SOP/PKM.KB/X.2021

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 01 Oktober 2021
Halaman : 2/3
PUSKESMAS dr. ANWAR PASARIBU
KOTA BARAT Nip. 19760729 200701 1 016

5. Prosedur Langkah-Langkah Handling dan Pengelolaan Vaksin Comirnaty (Pfizer)


sebelum vaksinasi (Pencairan Vaksin) :
a) Petugas menyiapkan vaksin carier, cold pack sudah dikondosikan/cool pack
freeze tag dan termometer suhu yang sudah divalidasi dan kalibrasi.
b) Petugas melakukan pencairan vaksin (I vial tray 195 vial) selama 3 jam pada
suhu 2o – 8oC di refrigerator/chiller atau 30 menit pada suhu ruang terkendali.
c) Setelah mencair masukkan vaksin comirnaty ke dalam vaksin carier sesuai
kebutuhan.
Langkah-Langkah Handling dan Pengelolaan Vaksin Comirnaty (Pfizer)
sebelum vaksinasi (Penyimpanan Pelarut) :
a) Petugas menyiapkan diluent/pelarut NaCl 0,9% pro inj, jika pelarut disimpan
pada suhu kamar terkendali 20o – 25oC, 12 jam sebelum pelaksanaan
vaksinasi, pelarut dipindahkan ke refrigerator (2o – 8oC) sesuai dengan jumlah
vaksin yang akan digunakan.
b) Sebelum digunakan petugas memastikan kondisi fisik pelarut dan tanggal
Expire Date.
c) Petugas memastikan botol pelarut hanya untuk sekali pakai, setelah
penggunaan pertama buang ke kantong limbah.
Langkah-Langkah Handling dan Pengelolaan Vaksin Comirnaty (Pfizer)
sebelum vaksinasi (Pelarutan) :
a) Diamkan ; Setelah vial mencair sempurna, diamkan vaksin beberapa saat di
suhu ruang terkendali antara 20o – 25oC.
b) Bolak balik ; Bolak balik vial perlahan setiap sebanyak 10 kali (Gerakan
Inversi) dan JANGAN DIKOCOK !.
c) Amati ; Amati kesesuaian fisik cairan dalam vial, yakni warna putih dan
terkadang terdapat partikel terkait produk berwarna putih.
d) Bersihkan tutup karet NaCl (diluent/pelarut) dengan alcohol swab, lalu ambil
NaCl 1,8 ml dengan menggunakan syringe reconstitusi. Pastikan tidak
terdapat gelembung besar agar dosis sesuai.
e) Bersihkan terlebih dahulu tutup karet vial vaksin dengan alcohol swab.
f) Lalu masukkan secara perlahan 1,8 ml NaCl kedalam vial vaksin secara
vertical.
g) Kemudain samakan tekanan dalam vial sebelum melepaskan jarum suntik,
setelah selesai buang syringe ke dalam safty box.
h) Bolak – balikkan vaksin secara perlahan sebanyak 10 kali dan JANGAN
DIKOCOK !. Perhatikan warna vaksin (keputihan) dan pastikan tidak
terdapat partikel yang terlihat dalam vaksin.
i) Tulis pada vial tanggal dan jam pelarutan vial vaksin.

HANDLING DAN PENGELOLAAN VAKSIN


COMIRNATY (PFIZER)
No. Dokumen : .C/SOP/PKM.KB/X.2021

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 01 Oktober 2021
Halaman : 3/3
PUSKESMAS dr. ANWAR PASARIBU
KOTA BARAT Nip. 19760729 200701 1 016

6. Hal yang Perlu 1. Vaksin yang sudah diencerkan total memiliki 6 dosis @ 0,3 ml.
Diperhatikan 2. Jangan pernah menyimpan vial pelarut bekas untuk persiapan vial vaksin
berikutnya.
3. Vaksin yang sudah mencair, bias bertahan dalam suhu ruangan terkendali 20o –
25oC maksimal 2 jam untuk dilakukan pelarutan.
4. Vaksin yang sudah dilarutkan dapat bertahan selama 6 jam pada suhu ruang
terkendali antara 20o – 25oC.
7. Diagram Alir Terlampir

8. Tugas dan 1. Penanggung Jawab Fasilitas


Tanggung Jawab 2. Petugas Pengelola Vaksin
9. Unit Terkait 1.

10. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.


.

Anda mungkin juga menyukai