Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENDISTRIBUSIAN VAKSIN KE
PELAYANAN LUAR GEDUNG
No. Dokumen 440/SOP/379
/PKM -KM/2018

SOP No. Revisi 0


Tanggal Terbit 11 April 2018
Halaman 1/2

PUSKESMAS
dr. Deasy Triwahyuni
KAYUMANIS NIP. 19751227 200604 2 011

1. PENGERTIAN Vaksin adalah suatu prodak biologis yang terdiri dari kuman, komponen
kuman (bakteri, virus atau riketsia), atau racun kuman (toxoid) yang
telah dilemahkan atau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
2. TUJUAN Sebagai acuan Penyimpanan vaksin yang baik dan benar sangat penting
untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan sehingga vaksin
tetap poten.
3. KEBIJAKAN Keputusan Kepala Puskesmas No.440/SK/040/PKM-KM/2018 tentang
Kegiatan UKM
4. REFERENSI 1. Undang-undang no. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2. Undang-undang no. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Permenkes No. 42 tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5. SOP Penyelenggaraan Imunisasi, Direktorat Surveilan, Imunisasi,
Karantina, dan Kesehatan Matra Direktorat Jendral Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan KEMENTRIAN
KESEHATAN R.I tahun 2012
5. PROSEDUR PERALATAN
1. Vaksin carrier
2. Coolpack (kotak dingin cair)
3. Alat pemantau paparan suhu beku (freeze tag)
4. Catatan stok vaksin
INSTRUKSI KERJA
1. Pelarut yang akan digunakan disimpan dalam lemari es sehari
sebelumnya
2. Siapkan vaksin dan pelarutnya sesuai kebutuhan berdasarkan
sasaran dan jadwal pelayanan
3. Pastikan kondisi VVM vaksin A atau B,dan belum melewati masa
kadaluarsa
4. Catat vaksin dan pelarut tersebut di dalam buku stok vaksin sebagai
pengeluaran
5. Letakkan coolpack pada setiap sisi vaksin carrier
6. Masukkan vaksin dan pelarut ke dalam vaksin carrier
7. Letakkan vaksin sesuai dengan sensitifitasnya:
a. Vaksin sensitif panas (BCG,Polio,Campak) ditempatkan pada
bagian pinggir menempel pada coolpack
b. Vaksin sensitif beku (hepatitis B,DPT-HB-HIB,TT,DT dan Td)
serta pelarut ditempatkan pada bagian tengah vaksin carrier
8. Letakkan 1 buah alat pemantau paparan suhu beku diantara vaksin
sensitif beku
9. Letakkan spons pada bagian atas vaksin carrier
10. Tutup rapat vaksin carrier
11. Hindari vaksin carrier dari paparan sinar matahari langsung selama
perjalanan ke tempat pelayanan
12. Periksa kembali kondisi VVM dan alat pemantau paparan suhu
beku setelah sampai ditempat pelayanan
JANGAN MENGGUNAKAN COLDPACK (KOTAK DINGIN
BEKU / BATU ES) DI DALAM VAKSIN CARRIER
6. UNIT PELAKSANA :
TERKAIT
Koordinator Imunisasi
PENANGGUNG JAWAB :
Kepala Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai