Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH
ORGANISASI DAN MANAGEMENT RS DAN
MANAGEMENT UNIT

Nama : Ruth Novia Elnasanti (20210309020)

Kelas :A

PRODI MAGISTER ADMINISTRASI

RUMAH SAKIT FAKULTAS ILMU-ILMU

KESEHATAN UNIVERSITAS ESA

UNGGUL JAKARTA TAHUN

2022
SOAL UAS

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

PROGRAM PASCA SARJANA (S2)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MANAJEMEN UNIT RUMAH SAKIT

1. Tentukan 2 unit di RS yang anda minati, 1 unit penunjang dan 1 unit pelayanan!
Sebutkan alasan anda memilih unit tersebut!

Jawaban :

a) Unit Penunjang : Kefarmasian.

Alasan :Pelayanan Penunjang ini sangat penting keberadaannya


dikarenakan apabila terjadi kekosongan obat di farmasi
akan mengakibatkan Insiden Cedera kepada pasien. Pada
Pelayanan ini Apoteker sebagai Pengawas Pelayanan ini
juga bertugas untuk melakukan monitoring Terapi Obat
pasien rawat inap dan interaksi obat sehingga tidak terjadi
permasalahan seperti Duplikasi obat dan Kejadian Tidak
Diinginkan di Rumah Sakit Sehingga dapat meningkatkan
pelayanan pharmaceutical care yang baik terhadap pasien.
Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit merupakan
pelayanan pengobatan yang memiliki tanggung jawab
terhadap pasien, yang bermaksud untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien.

b) Unit Pelayanan : Pelayanan Rawat Inap

Alasan : Pemantauan terhadap pasien lebih baik di pelayanan ini


dibandingkan dengan di Pelayanan Rawat Jalan.
Pelayanan Rawat inap juga dapat Membantu penderita
memenuhi kebutuhannya sehari-hari sehubungan dengan
penyembuhan penyakitnya dan dibantu dengan Sarana
dan prasaranana penunjang.
2. Sebutkan/ceritakan apa yang anda ketahui mengenai unit penunjang yang anda pilih!

Jawaban:

Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah


sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas
dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.1197/MenKes/SK/X/2004 tentang
Standar pelayanan rumah sakit, disebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit
adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan pasien, penyediaan
obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat. Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan
farmasi, mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama drug
oriented ke paradigma baru patient oriented dengan filosofi pharmaceutical care
(pelayanan kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan
yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan
menyelesaikan obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Farmasi rumah sakit adalah seluruh aspek kefarmasian yang dilakukan di
suatu rumah sakit. Jadi instalasi farmasi rumah sakit (IFES) dapat didefinisikan
sebagai suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit di bawah
pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh asisten apoteker yang memenuhi
persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara
profesional, tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas
seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian yang terdiri atas pelayanan
paripurna, mencakup pekerjaan serta pelayanan kefarmasian yang terdiri atas
pelayanan paripurna, mencakup perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan
perbekalan kesehatan/sediaan farmasi, dispensing obat berdasarkan resep bagi
penderita rawat tinggal dan rawat jalan, pengendalian mutu, dan pengendalian
distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan kesehatan di rumah sakit,
pelayanan farmasi klinik umum dan spesialis, mencakup pelayanan langsung
pada penderita dan pelayanan klinik yang merupakan program rumah sakit secara
keseluruhan.

3. Sebutkan masalah apa saja yang biasanya ada di unit penunjang tersebut?
Bagaimana solusinya?
i. Masalah:
Terjadi Kekosongan dan Expired date Stok Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
Solusi:
Melakukan Pengendalian.
Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Bertujuan
untuk Memastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak terjadi kelebihan
dan kekurangan/kekosongan, kerusakan kadaluwarsa, dan kehilangan serta
pengembalian pesanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Habis Pakai. Pengendalian penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan MediscHabis Pakai dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi harus bersama
dengan Tim Farmasi dan Terapi (TFT) di Rumah Sakit.

Cara untuk mengendalikan persediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,


dan Bahan Medis Habis Pakai adalah:

• Melakukan evaluasi persediaan yang jarang digunakan (slow moving);

• Melakukan evaluasi persediaan yang tidak digunakan dalam waktu tiga


bulan berturut-turut (death stock);

• Stok opname yang dilakukan secara periodik dan berkala

• Melakukan Subtitusi Obat Kepada DPJP dengan obat yang sejenis


apabila mengalami kekosongan obat yang diressepkan
ii. Masalah:
Waktu tunggu pelayanan obat yang lama
Solusi:
Pengubahan Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam pelayanan
farmasi, menambah pengadaan mesin blender obat dan mesin
penyegel pada rencana anggaran tahun depan, menyusun rencana
pelatihan teknisi farmasi agar lebih handal dan cepat kinerjanya dan
penambahan SDM.
iii. Masalah:
Terjadi kesalahan peresepan Obat oleh DPJP
Solusi;
Mengkonfirmasi kembali kepada DPJP Terkait peresepan yang
diberikan kepada pasien dan meminta saran terkait persepan
tersebut.
4. Sebutkan/ceritakan apa yang anda ketahui mengenai unit pelayanan yang anda pilih!

Pelayanan rawat inap (opname) adalah Pelayanan yang berarti proses perawatan
pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien
diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit yang meliputi pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan dan
rehabilitasi

Pasien rawat inap di rumah sakit secara umum berawal dari IGD, Rawat Jalan
atau Poliklinik, serta rujukan. Pada pasien rawat inap ditangani oleh dokter spesialis dan
dokter jaga bangsal (ward room doctor). Dokter spesialis menangani pasien berdasarkan
penyakit yang diderita pasien. Dokter jaga bangsal merupakan dokter umum yang
menangani pasien berdasarkan letak bangsal.

Setiap pasien rawat inap akan memilki DPJP (Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan); adalah seorang dokter yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan dan pengelolaan asuhan medis seorang pasien, sesuai dengan
Undang-Undang RI nomor 39 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-Undang RI
nomor 44 tentang Rumah Sakit. Pelayanan medis merupakan inti kinerja berdasarkan
evidence base medicine (kedokteran berbasis bukti). Dalam proses ini, DPJP melakukan
pelayanan sesuai dengan keahliannya, bila kasus Penyakit Dalam maka DPJP yang
kompeten untuk kasus Penyakit Dalam adalah dokter Spesialis Penyakit Dalam begitu
juga dengan spesialis lainnya

Kegiatan pelayanan rawat inap ini meliputi :

1. Penerimaan pasien.
2. Pelayanan medik.
3. Pelayanan penunjang medik.
4. Pelayanan perawatan.
5. Pelayanan obat.
6. Pelayanan makan.
7. Pelayanan administrasi keuangan.

Prosedur Pelayanan Rawat Inap Di RS

• Pasien yang membutuhkan perawatan inap atas sesuai indikasi medis akan
mendapatkan surat perintah rawat inap dari dokter spesialis atau dari IGD atau
membawa surat rujukan rawat inap dari dokter poliklinik atau IGD.
• Surat perintah rawat inap akan ditindak lanjuti dengan mendatangi bagian
pendaftaran untuk konfirmasi ruangan rawat inap
• Bagian pendaftaran rawat inap di RS akan menerbitkan Surat Keterangan
Perawatan.
• Pasien/keluarga pasien menentukan ruang perawatan yang diinginkan atau sesuai
dengan ketentuan instansi penjamin.
• Bila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang diagnostik lanjutan atau
tindakan medis, maka yang bersangkutan harus menandatangani Surat Bukti
Pemeriksaan dan Tindakan.
• Setiap selesai rawat inap, peserta/orang tua peserta bersangkutan harus
menandatangani Surat Bukti Rawat Inap dan pasien akan mendapatkan perintah
untuk kontrol kembali ke spesialis yang bersanngkutan.
• Pasien akan membawa surat perintah kontrol kembali dari dokter spesialis ke untuk
mendapatkan Surat Rujukan dokter spesialis di RS yang ditunjuk.
• Selanjutnya berlaku prosedur rawat jalan dokter spesialis.

5. Sebutkan masalah apa saja yang biasanya ada di unit pelayanan tersebut?
Bagaimana solusinya?

a) Masalah :
Kurangnya perhatian petugas Rumah Sakit dalam pelayanan kesehatan di
instalasi rawat inap dimana pelayanan tersebut menjadi pokok utama pelayanan
yang dibutuhkan pasien dan keluarga pasien yang menerima pelayanan

Solusi:
Lebih meningkatkan kinerja pegawai agar kualitas pelayanan lebih baik dan
pasien pengguna layanan merasakan kepuasan. Rumah Sakit membawa
pengaruh kepercayaan yang besar dalam bidang kesehatan terhadap masyarakat
dan semua warga lingkunganterutama kesembuhan pasien sehingga pelayanan
akan berkualitas
Karena itu, petugas medis harus selalu memberi pelayanan yang baik.
Permasalahan penting yang berkaitan dengan kepuasan pasien yang perlu
diperhatikan oleh rumah sakit adalah kualitas layanan dengan indikator bukti
fisik, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan empati diberikan petugas
kesehatan kepada pasien sehingga tercipta kepuasan pasien.
b) Masalah :
Belum optimalnya respon petugas terhadap kebutuhan pasien Lamanya respon
petugas dalam melayani pasien membuat pasien merasa kurang terlayani.

Solusi :
Meningkatkan Mutu pelayanan dengan menjadikan penilaian suatu kualitas
pelayanan kesehatan sebagai indikator mengacu pada lima dimensi mutu yaitu:
1) Reability (Kehandalan) merupakan kemampuan untuk melakukan
pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan,
2) Assurance (Jaminan) yaitu pengetahuan, kesopanan petugas serta sifatnya
yang dapat di percaya sehingga pelanggan dapat terbebas dari resiko,
3) Tangible (Bukti langsung) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan
dan sarana komunikasi,
4) Emphaty yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual
kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan
untuk dihubungi dan
5) Responsivenses (daya tanggap) yaitu kemampuan untuk menolong
pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik.

c) Masalah :
BOR yang tidak memenuhi syarat

Solusi :
Mengevaluasi dengan Metode 5M yaitu man (manusia/SDM), matherial (bahan),
methode, machines (mesin/alat), money (keuangan).
i. Man
Man (manusia) merupakan salah satu faktor penyebab BOR rendah, karena
jumlah pelayanan medis yang ada dan kualifikasi SDM (tenaga medis)
belum sesuai yang diharapkan pasien serta ada poliklinik yang di batasi
pasiennya hanya 20 pasien saja sehingga banyak pasien yang tidak bisa
mendapatkan pelayanan hal ini disebabkan kurangnya SDM sehingga harus
dilakukan penambahan Karyawan/Petugas.
ii. Money
Menyesuaikan Harga Pelayanan dengan Rumah Sakit yang lokasi
berdekatan (Apabila ada) Karena akan menjadi perbandingan pasien
mengenai Harga pelayanan.
iii. Materials (Bahan)
Dengan meningkatkan Sarana dan prasarana yang lebih lengkap di rumah
sakit sehingga menyebabkan pasien memilih rumah sakit
iv. Methods
Memperbaharui dan meningkatkan standar pelayanan medis serta prosedur
pengobatan yang belum sesuai dengan harapan pasien . Karena pasien lebih
cenderung pasien memilih berobat ke rumah sakit yang menggunakan
prosedur pengobatan yang lebih canggih
v. Machine
Fasilitas yang lebih lengkap dan memadai dapat membuat Minat Pasien
ingib berobat karena pasien mendapatkan kenyamanan karena lengkapnya
Fasilitas yang ada

d) Masalah:
Sumber daya manusia Yang Kurang. Jumlah tenaga tidak sebanding dengan beban
kerja Banyaknya pasien yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan pada RS,
membuat tenaga Rumah Sakit merangkap tugas yang lain. Hal ini membuat proses
pelayanan menjadi lama

Solusi :
Menambah jumlah petugas agar tidak terjadi kelambatan pelayanan, memberikan
pelatihan- pelatihan yang menunjang tugas pelayanan kepada petugas, misalnya
pelatihan pelayanan prima

Anda mungkin juga menyukai