Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

Oleh

RATNA KARTIKA HADI PUTRI

20190309184

DOSEN PENGAMPU : DR. dr. Andry, MM. MHKes

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020
Tugas MFK 9:

1. Jelaskan tentang Patient Centered Care? Mengapa rumah sakit perlu melakukan PCC?
Apa kendala yg mungkin terjadi dan bagaimana mengatasinya?

Patient Centered Care atau yang biasa disingkat PCC merupakan suatu bentuk pelayanan
yang berpusat pada pasien. Tidak seperti sebelumnya pasien bukanlah pusatnya. Pada
PCC disini pasien adalah center pelayanan. Secara definis adalah suatu bentuk pelayanan
kesehatan yang menciptakan hubungan kerjasama yang baik diantara praktisi kesehatan,
pasien dan keluarga. Jadi pada PCC ini tidak hanya sekedar pasien datang lalu diobati dan
pulang, tetapi lebih dari itu. Dimana pasien dan atau keluaranya mendapatkan infromasi
dan edukasi tentang penyakit dan pengobatan selama perawatan, selain itu pasien juga
dilibatkan dalam mengambil keputusan suatu tindakan atau pengobatan.

Mengapa PCC perlu dilakukan, karena dengan melakukan PCC rumah sakit dapat
meningkatkan kepuasan pasien, dapat meningkatkan hasil klinis, serta mampu
mengurangi pelayanan medis yang berlebihan dan tidak bermanfaat. Dan mampu
mengurangi kemungkinan terjadinya malpraktek dan komplain.

Dalam melaksanakan PCC tidak mudah karena kita harus merubah pola kebiasaan.
Kebiasaan atau budaya yang awal nya dpjp centered menjadi pasien center. Dalam
melakukan PCC DPJP tidak sendirian tetapi ada profesi lain, ini yang kadang membuat
jadi tidak mudah yaitu memadukan atau kolaborasi asuhan dari medis dan nonmedis.
Untuk mengatasinya, perlu dibuatkan kebijakan dan SK dari direktur yang nantinya akan
diteruskan kepada komite masing-masing profesi untuk melakukan PCC.
2. Pandemi Covid membuka wawasan para manajemen RS, bahwa design RS,
pengendalian infeksi dsb akan sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan
serta keselamatan pasien dan staf. Berikan gambaran singkat tentang kondisi RS
tempat anda bekerja dan rencana apa yang akan dilakukan untuk memastikan mutu
layanan, keselamatan pasien dan staf dapat terlaksana dengan baik.

Pada era pandemi covid 19 ini , peran akreditasi jelas terlihat disini. Bersyukur rumah
sakit kami sudah akreditasi dan secara bertahap sejak sebelum akreditasi sudah mulai
merubah budaya yang sebelumnya tidak pernah dilakukan, terutama dalam
pengendalian infeksi. Karean ini sangat berpengaruh terhadap mutu pelayanan dan
keselamatan pasien dan staf.
Beberapa rencana dibuat dan dimantapkan ketika pandemi ini sudah mulai memasuki
wilayah rumah sakit kami. Mulai dari membuat kebijakan dan SK tentang
penanggulangan covid di rumah sakit kami sampai melengkapi fasilitas yang bisa
mencegah terjadinya penularan wabah.
Mulai dari membuat alur penanganan, kebijakan dan peraturan untuk semua pasien,
pengunjung dan staf medis dan nonmedis.
Demi menjaga pelayanan tetap berjalan dan mutu pelayanan dna keselamatan juga
terjaga. Kami membagi wilayah rumah sakit menjadi tiga zona
- Zona merah : dimana orang sehat dilarang masuk tanpa memakai APD yang
lengkap
- Zona kuning : zona campuran dimana jika memasuki wilayah ini harus memakai
masker bedah dan sarung tangan
- Zona hijau : zona non infeksius dimana memakai APD lengkap atas indikasi ,
tetapi tetap memakai masker bedah atau nonbedah

Lalu kami membuat screening awal covid di triage , melakukan pemeriksaan pada
staff medis yang kontak erat. Melengkapi APD sesuai zona wilayah , semua dokter,
dokter spesialis, perawat dan para medis yang kontak dengan pasien wajib memakai
APD. Demi semuanya berjalan lancar, tim satgas melakukan evaluasi tiap minggu di
hari senin. Dan secara berkala terdapat laporan perihal covid disetiap shift yang
dilaporkan oleh MOD.

Anda mungkin juga menyukai