Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

Oleh

RATNA KARTIKA HADI PUTRI

20190309184

DOSEN PENGAMPU : DR. dr. Andry, MM. MHKes

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2020
TUGAS MFK 10

1. Sebutkan pembagian dan kelengkapan ruangan kamar operasi dan jelaskan


fungsinya ?
Ruang Operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai
tempat untuk melakukan tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang
membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya.
Pembagian ruang operasi itu dapat menjadi bebeapa bagian mulaidari ruang persiapan
sampai ruang pemulihan. Berikut pembagian dan fungsinya :
1. Ruang tunggu pasien : ruang untuk keluarga atau pengantar menunggu pasien
yang sedang di operasi , di sediakan tempat duduk dengan jumlah sesuai aktivitas
pelayanan bedah .
2. Ruang tunggu pasien : dimaksudkan untuk menunggu pasien bedah sebelum
dilakukan operasi dan untuk melakukan persiapan sebelum operasi.
3. Ruangan operasi : merupakan ruangan yang berfungsi untuk melakukan tindakan
mulai dari pembiusan , tindakan operasi dan atau pembedahan, luas ruangan harus
cukup memungkinkan petugas bergerak sekeliling peralatan operasi. Ruangan ini
harus dirancang dengan faktor keselamatan yang tinggi.
4. Ruang pemulihan : ruangan ini berfungsi untuk menempatkan pasien operasi yang
telah dilakukan tindakan untuk diawasi pasca operasi dan pembiusan. Ruangan ini
ditempatkan berdekatan dengan ruang operasi dan diawasi oleh perawat.
Standarnya ruangan ini memerlukan perawatan berkualitas tinggi yang dapat
secara cepat menilai pasien tentang status : jantung, pernapasan dan physiologis,
selanjutnya melakukan tindakan dengan memberikan pertolongan yang tepat.
Setiap tempat tidur pasien pasca operasi dilengkapi dengan masing masing satu
outlet Oksigen, suction, Compressed Air, kotak kontak listrik, dan peralatan
monitor. Kereta darurat (emergency cart) secara terpusat disediakan dan
dilengkapi dengan defibrillator, airway, obat-obatan darurat, dan persediaan
lainnya. Komunikasi ruang PACU (;Post Anaesthetic Care Unit) langsung ke
ruang dokter bedah dan perawat bedah dengan interkom. Tombol panggil darurat
ditempatkan diseluruh ruangan Ruang Operasi Rumah Sakit.
5. Ruang resusitasi bayi/neonatus : ruangan yang diperlukan untuk bayi baru lahir
melalui operasi caesar, untuk dilakukan tindakan resusitasi bayi. Ruangan ini
dilengkapi tempat tidur bayi dan inkubator bayi.
6. Ruang ganti pakaian ( Loker ) : digunakan untuk dokter dan petugas medis
mengganti pakaian sebelum masuk ke lingkungan ruang operasi. Sebaiknya
dilengkapi toilet.
7. Ruang dokter : ruangan ini bisa terdiri dari ruang kerja dan ruang istirahat.
8. Ruang scrub station : ini merupoakan bak cuci tangan bagi dokter bedah dan
petugas medik yang akan mengikuti langsung pembedahan didalam ruang operasi.
scrub station sebaiknya berada disamping atau didepan ruang operasi.
9. Ruang utilitas kotor : ruang untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien
khususnya berupa cairan.
10. Ruang penyiapan peralatan/Instrumen bedah : tempat untuk menyimpan dan
menyiapkan alat instrumen dan bahan-bahan yang akan digunakan untuk
pembedahan dipersiapkan pada ruang ini.
Di dalam ruang operasi harus dilengkapi juga dengan beberapa alat yaitu :
- Mesin anastesi : Fungsi alat ini sangat mendasar dan sangat dibutuhkan di dalam
menjalankan prosedur operasi atau bedah. Fungsi alat atau mesin anestesi ini
adalah untuk memberikan anestesi yang paling aman kepada pasien yang akan
dioperasi. Dengan mesin ini, pasien akan tertidur dan tidak akan merasakan apa –
apa selama prosedur operasi berlangsung. Hal itu penting, karena bisa
dibayangkan bagaimana jika pasien yang akan dioperasi tidak dibius terlebih
dahulu? Tentunya dirinya akan merasakan sakit yang luar biasa dan tenaga
kesehatan yang ada di sana pun akan kesulitan untuk melakukan pembedahan.
- Meja operasi : Ini adalah alat kamar operasi yang juga sangat penting. Pasien,
sebelum tindakan operasi dilakukan, akan diletakkan di meja ini. Meja operasi ini
bisa diatur posisi dan ketinggiannya sedemikian rupa, sehingga dokter bedah atau
tenaga medis yang lain dapat melakukan prosedur pembedahan dengan nyaman.
Meja operasi mempunyai beberapa jenis sesuai fungsinya. Ada meja operasi
elektrik dengan tenaga hidrolik yang lebih otomatis. Meja operasi manual tanpa
listrik, yang pengaturan ketinggiannya diatur manual. Serta meja ginekologi untuk
persalinan.
- Lampu operasi : Berbeda dengan lampu pada umumnya, lampu operasi memiliki
tingkat pencahayaan yang sangat terang dan terfokus. Posisi lampu ini pun bisa
diatur sedemikian rupa sehingga dokter bedah akan dapat melihat posisi penyakit
atau organ dalam pasien dengan mudah.
- Meja mayo : adalah meja berbahan stainless steel yang dipakai untuk meletakkan
peralatan bedah.
- Meja instrument : Meja ini juga terbuat dari stainless steel. Berfungsi untuk
menempatkan instrument rumah sakit. Meja ini biasanya terdiri atas beberapa tray.
- Standar infuse : adalah tiang yang dipakai untuk menggantung kantung infuse.
- Tabung Oksigen : Tabung ini berisi oksigen yang fungsinya adalah memberikan
oksigen kepada paru – paru pasien.
- Tabung N2O : Tabung ini dipakai untuk menyimpan gas nitrogen dioksida. Gas
N2O atau nitrogen dioksida sangat penting untuk proses pembiusan anestesi
(hilang kesadaran) dan analgetik (penghilang rasa sakit).
- Tempat sampah medis dan tempat sampah non-medis : Tempat sampah medis
adalah tempat sampah yang fungsinya untuk membuang atau menampung limbah
medis. Sedangkan tempat sampah non-medis dipakai untuk menampung limbah
non-medis.
- Patient monitor : merupakan peralatan kamar operasi yang merupakan
peralatan elektronik. Alat ini dipakai untuk memantau pasien pada detak
jantungnya, tekanan darah, nadi, temperatur dan lain – lain.
- Isi Kamar Operasi yang Lain : Selain peralatan kamar operasi di atas, masih ada
lagi beberapa jenis alat lain yang pada umumnya ada di ruang bedah, seperti
lampu ruangan biasa, suction yang berfungsi untuk menghisap cairan yang ada di
dalam tubuh pasien, electric cauter yang dipakai untuk meminimalkan
pendarahan, alat bedah yang dipakai untuk prosedur pembedahan pasien, papan
baca rontgen yang berfungsi untuk melihat hasil rontgen pasien sebelum dibedah,
tromol kassa steril yang berfungsi menyimpan persediaan kassa steril dan tempat
cuci tangan yang gunanya adalah untuk mencuci tangan tenaga medis yang akan
melakukan tindakan operasi. Berbagai peralatan kamar operasi di atas hanya
sebagian saja karena mungkin antara satu rumah sakit dengan rumah sakit yang
lain akan memiliki peralatan yang berbeda, tergantung kemampuan dan
kebutuhan.
2. Mengapa rumah sakit perlu mempunyai unit CSSD ? Sebaiknya pelayanan CSSD di
outsource atau dilakukan internal? Jelaskan
Unit CSSD merupakan salah satu cermin rumah sakit , jika layanan CSSD ini
berkualitas maka mampu menurunkan angka HAIs. Rumah sakit merupakan pusat
rujukan medis yang berpotensi terhadap risiko penularan infeksi. Maka dari itu CSSD
memiliki peran penting untuk menurunkan angka HAIs. Jika CSSD tidak ada, maka
ada kemungkinan peningkatan terjadinya infeksi nosokomial. Kemungkinan
terjadinya infeksi nosokomial yang menyebabkan peningkatan angka kematian,
peningkatan angka kematian, peningkatan jangka waktu rawat inap dan pengeluaran
dapat diturunkan dengan membangun CSSD yang baik. Intinya CSSD memiliki tugas
dalam penyediaan barang bersih dan steril di rumah sakit. Memiliki unit
dekontaminasi, penhyiapan, sterilisasi, penyimpanan dan distribusi ke pasien di unit-
unit terkait.
Untuk pelayanan CSSD ini sebaiknya dilakukan secara internal agar lebih mudah
untuk mengelolanya dan lebih bisa berkordinasi dengan baik antar unit, selain itu kita
juga bisa membuat indikator-indikator dari unit CSSD ini agar bisa melihat grafik
tentang meiningkat atau menurunya HAIs.

Anda mungkin juga menyukai