Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL SUCCESS FACTOR (CSF)

ARS 202

Disusun Oleh : 9 A kelompok 5

Rina Wahyuni 20190309131


Oktavian Tamon 20190309132
Ika Wulandari 20190309133
Ikhlaq Muluk 20190309134
Dewi Kuraesin 20190309135
Haekal Mahargias 20190309136

PROGRAM STUDY
MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam manajemen strategi, perusahaan akan memperhatikan faktor-faktor yang
akan menentukan keberhasilan implementasi strategi perusahaan. Inilah yang
disebut dengan CSF atau Critical Success Factor. Jadi CSF atau Critical Success
Factor ini merupakan istilah dalam manajemen yang menunjukkan hal-hal yang
diperlukan perusahannya agar dapat mencapai visi misi perusahaan. Dalam
menentukan CSF ini perusahaan perlu mempertimbangkan situasi pasar, situasi
persaingan, kesempatan, sumber daya fisik perusahaan, sumber daya manusia
perusahaan, kelebihan dan kekurangan perusahaan. Kegagalan membuat CSF yang
tepat dapat dipastikan akan menghasilkan kegagalan perusahaan karena perusahaan
kemungkinan mengalami kesulitan dalam berkompetisi ataupun juga menang
kompetisi tetapi mengalami kerugian secara keuangan.

B. Tujuan
1. Mengetahui sejauhmana Analisis CSF menghubungkan proyek sistem
informasi yang akan diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian
sistem informasi nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi
bisnis perusahaan
2. Mengetahui Langkah –langkah apa saja yang diperlukan untuk membuat analisa
CSF yang baik dan handal
3. Mengetahui perencanaan sistem informasi pada saat strategi bisnis tidak
berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-
masalah tertentu yang paling kritis
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Critical Success Factors


1. Pengertian Critical Success Factors
Menurut Mardiasmo (2002:24) Critical Success Factors dapat
ditanyakan dalam bentuk variabel kunci (key variable) atau sering
dinamakan key success factors, key result factors, atau pulse point.
Variabel kunci adalah variabel yang mengindikasikan faktor-faktor
yang menjdai sebab kesuksesan organisasi. Jika terjadi perubahan yang
tdak diinginkan maka variabel ini harus segera dilaksanakan. Critical
Success Factors adalah veriabel-variabel dalam lingkungan bisnis baik
variabel internal maupun variabel eksternal yang mempengaruhi
kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuannya dan demi meraih
keunggulan kompetitif.
Critical Success Factors merupakan faktor-faktor yang sangat
berpengaruh bagi suatu perusahaan dalam menciptakan nilai-nilai dalam
jangka panjang, dan bila faktor-faktor ini diidentifikasi dengan tepat
akan menjamin kesuksesan bersaing peusahaan, namun bila sebaliknya,
bila pengidentifikasian tidak tepat akan menyebabkan kinerja yang buruk
dan terus menurun bagi perusahaan.

2. Karakteristik Critical Success Factors


Mardiasmo (2002:124) menyatakan bahwa suatu variabel kunci
memiliki beberapa karakteristik, antara lain: (a). Menjelaskan faktor
pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi. (b). Dapat berubah
dengan cepat. (c)Perubahannya tidak dapat diprediksi. (d). Jika terjadi
perubahan perlu diambil tindakan segera. (e). Variabel tersebut dapat di
ukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate).
3. Tipe – tipe Critical Success Factors
Menurut Anthony dan Govindrajan. (1995:60) ada dua tipe critical
success factors yang terdapat di dalam suatu perusahaan, yaitu: (a) Faktor
internal merupakan faktor–yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas
manajemen atau critical success factors yang berada di dalam kendali
perusahaan. Contoh dari faktor internal adalah biaya, kualitas, dan jasa. (b).
Faktor eksternal merupakan faktor–faktor yang tidak dapat dipengaruhi
oleh aktivitas manajemen atau critical success factors yang berada di
luar kendali perusahaan. Contoh faktor ekstenal meliputi ekonomi makro,
perilaku pesaing (termasuk harga dan produk), kebijakan pemerintah, dan
perubahan teknologi.

4. Identifikasi Critical Success Factors


Menurut Blocher, et al, (2007:37) Identifikasi Critical success
Factors meruakan suatu proses penimbangan faktor-faktor penting dan
faktor-faktor kurang penting yang dimiliki oleh perusahaan dalam tujuan
yang telah ditetapkan yang menjadi dasar untuk bertahan atau
memenangkan pesaingan. Manajer harus mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi secara hati-hati, manajer biasanya melakukan dengan
mempelajari, menganalisa, dan mengevaluasi semua hambatan, tantangan,
ancaman, dan peluang yang ditemukan dalam perusahaan.

5. Manfaat dari analisis CSF


Manfaat dari analisis CSF adalah sebagai berikut (Ward dan Peppard, 2002):
1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam melibatkan
manajemen senior dalam mengembangkan strategi sistem informasi.
Karena CSF secara keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan
komitmen bagi manajemen puncak dalam menggunakan sistem informasi,
yang diselaraskan dengan pencapaian tujuan perusahaan melalui area
bisnis yang kritis.
2. Analisis CSF menghubungkan proyek sistem informasi yang akan
diimplementasikan dengan tujuannya, dengan demikian sistem informasi
nantinya akan dapat direalisasikan agar sejalan dengan strategi bisnis
perusahaan.
3. Dalam wawancara dengan manajemen senior, analisis CSF dapat menjadi
perantara yang baik dalam mengetahui informasi apa yang diperlukan oleh
setiap individu.
4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara kebutuhan dengan informasi,
analisis CSF memegang peranan penting dalam memprioritaskan investasi
modal yang potensial.
5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan sistem informasi pada
saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan, dengan
memfokuskan pada masalah-masalah tertentu yang paling kritis.
Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan analisis
value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling kritis, serta memberikan
fokus pada pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk
dilaksanakan.

B. Rekam Medis
1. Pengertian Rekam Medis
Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Medik (Dirjen Yanmed,
2006:1) Rekam Medis adalah keterangan baik secara tertulis maupun terekam
tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa, segala
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan
baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapat pelayanan gawat
darurat.
2. Tujuan Rekam Medis
Tujuan dibuatnya rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya
tertib adaministrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan
dirumah sakit. Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis baik
dan benar tertib administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil sebagiamana
yang diharapakan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu faktor
yang menentukan upaya pelayanan kesehatan dirumah sakit (Dirjen Yanmed,
2006:13)
3. Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek (Dirjen
Yanmed, 2006: 13) yaitu:

a. Aspek Adminstrasi
Rekam medis yang mempunyai nilai adminstrasi, karena isinya
menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut
dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan
yang harus diberikan kepada seorang pasien.
c. Aspek Hukum
Suatu berkas Rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan,
dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda
bukti untuk menegakan keadilan.
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya
mengandung data atau informasi yang dapat digunakan sebagai aspek
keuangan.
e. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya
menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan
pelayanan medik yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan atau referensi pengajaran dibidang profesi
sipemakai.
f. Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai dokumentasi karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasi dan di pakai
sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.

4. Manfaat Rekam Medis


Manfaat rekam medis menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 269/Menkes/PER/III/2008 dapat dipakai sebagai:
a. Pemeliharaan kesehatan atau pengobatan pasien.
b. Alat bukti dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan
kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran gigi.
c. Keperluan pendidikan dan penelitian.
d. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan.
e. Data statistik kesehatan.
BAB III
IMPLEMENTASI CSF

Unit Rekam Medis merupakan salah satu unit tersibuk dan memerlukan
kinerja yang tinggi (dan teliti) dari para petugasnya. Meskipun petugas rekam medis
tidak secara langsung terlibat dalam pelayanan klinis pasien, tetapi informasi yang
tercatat pada rekam medis merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, petugas Unit Rekam Medis yang profesional sangat diperlukan
dalam melakukan pelayanan rekam medis ini di rumah sakit serta perlu dilakukannya
implementasi Critical success factor. Dengan dilakukan analisis Critical success
factor diharapkan Rumah Sakit dapat mengidentifikasi faktor kritis dan
nantinya berguna untuk mempertahankan eksistensinya dan dapat mengelolah
sumber daya yang dimiliki dengan lebih baik.

A. Visi dan Misi Unit Rekam Medis


1. Visi Unit Rekam Medis
Menjadi instalasi sebagai sumber informasi pelayanan kesehatan yang
informatif dan up to date.
2. Misi Unit Rekam Medis
a. Memberikan pelayanan admninstrasi rekam medis yang ramah, cepat,
tepat dan dapat dipercaya. 
b. Melaksanakan pengolahan data dengan cepat, tepat, akurat dan dapat
dipercaya
c. Menyediakan data dan informasi bagi pengguna dengan cepat, tepat dan
akurat yang mampu membantu mengambil keputusan bagi pengguna
rekam medis
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan
perkembangan IPTEK

3. Motto
C : Cepat Dalam memberikan pelayana
I : Informatif, memberikan informasi yang terpercaya
N : Nyaman dalam memberikan pelayanan
T : Tepat waktu penyediaan data
A : Akurat Datanya

4. Value
P : Profesional
R : Ramah
I : Inovatif
M : Mampu
A : Amanah
Contoh Implementasi CSF di Manajemen Rekam Medis
Fungsi Kriteria Sukses Faktor Sukses dan Indikator Data Sumber Data
Informasi yang di
Butuhkan
Manajemen Rekam Pelayanan Rekam Tidak adanya Identifikasi Pasien ( Sensus Harian Check List
Medis Medis yang Cepat, kesalahan dalam Nama, Tanggal Pengukuran Mutu
Akurat dan Tepat hal pengambilan Lahir) dan Keselamatan
Berkas Rekam Pasien
Medis.
Tidak Ada Tracer Sensus Harian Check List
Kesalahan Filling Pengukuran Mutu
dan Keselamatan
Pasien
SDM Lulusan Kredensial Kepegawaian Dokumen HRD
Rekam Medis dan
memiliki STR
Kelengkapan - Pengisian Formulir KLPCM Check List
Berkas Rekam Resume Medis
Medis - Pengisian Lap.
Operasi
- Pengisian
Informed
Consent
- Dan Lain-lain
Efesiensi Waktu - Waktu tunggu Respon Time Pencatatan Waktu
Tunggu Pelayanan pencarian Berkas penyediaan dan
Rekam Medis pendistribusian
Lama Berkas Rekam
- Waktu Distribusi Medis
Berkas Rekam
Medis ke
Poliklinik yang
dituju
BAB IV
KESIMPULAN
A. SIMPULAN
1. Critical Success Factors merupakan faktor-faktor yang sangat
berpengaruh bagi suatu perusahaan dalam menciptakan nilai-nilai dalam
jangka panjang, dan bila faktor-faktor ini diidentifikasi dengan tepat
akan menjamin kesuksesan bersaing peusahaan, namun bila sebaliknya,
bila pengidentifikasian tidak tepat akan menyebabkan kinerja yang buruk
dan terus menurun bagi perusahaan.
2. Implementasi Critical Success Factors pada Manajemen Unit Rekam Medis
dalam perusahaan dapat meningkatkan peluang kesuksesan implementasi
teknologi informasi yang sesuai dengan visi, misi sistem informasi (SI).
Dengan CSF ini, maka interpretasi tujuan bisnis dan sasaran organisasi dalam
perancangan strategis sistem informasi dapat dilihat lebih jelas untuk
menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi yang dibutuhkan
untuk mendukungnya.

B. SARAN
Implementasikanlah Critical Success Factors di setiap unit di Rumah sakit
untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

V. Bullen, Christine., F. Rockart, John. 1981. A Primer on Critical Success Factors.


Center for Information System Research, Sloan School of Management,
Massachusetts Institute of Technology: Massachusetts.
A. Caralli, Richard. 2004. The Critical Success Factor Method: Establishing a
Foundation for Enterprise Security Management. Carnegie Mellon
University: _______
C. Boynton, Andrew., W. Zmud, Robert. 1984. An Assessment of Critical Success
Factors. The University of North Carolina : _____
V. Bullen, Christine., F. Rockart, John. 1981. A Primer on Critical Success Factors.
Center for Information System Research, Sloan School of Management,
Massachusetts Institute of Technology: Massachusetts.
W. Pipin. 2012. Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada Institusi endidikan
Tinggi menggunakan Analisis Critical Success Factor. Universitas
Diponegoro: Semarang.

Anda mungkin juga menyukai