PJ Mata Kuliah: Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS dan Dr. R.B. Wahyu, M.Sc.
Disusun Oleh
Deno Saputra
2006506590
UNIVERSITAS INDONESIA
2021
CRITICAL SUCCESS FACTOR (CSF)
Critical Success Factor (CSF) adalah istilah manajemen untuk sebuah elemen yang
diperlukan suatu organisasi yang dapat memungkinkan untuk sebuah organisasi atau proyek
dalam penyelesaian misinya.1 Untuk mengintepretasikan tujuan, taktik, dan aktifitas operasional
dalam suatu organisasi, termasuk kebutuhan informasi, serta kekuatan dan kelemahan sistem
yang sedang berjalan dalam perusahaan maka digunakan CSF. Jika didapatkan hasil penerapan
dari area-area tersebut memuaskan, sudah bisa dipastikan bahwa keunggulan kompetitif dapat
dicapai.2 Critical Success Factor (CSF) pada dasarnya adalah sistem utama untuk mencapai
kesuksesan dalam sebuah perusahaan, tetapi untuk mewujudkannya perlu disatukan Faktor
Kunci Sukses yang perlu dipersonalisasi tergantung pada departemen, masing-masing peran
memiliki Area Kunci Sukses sendiri. Sistem ini mencoba untuk mencapai kesuksesan bagi
perusahaan berdasarkan standar dan aturan yang perlu diikuti langkah demi langkah untuk
menjamin layanan yang lebih baik bagi klien atau mitra,1
CSF merupakan faktor atau kegiatan penting yang dibutuhkan dalam memastikan suatu
keberhasilan dari perusahaan atau organisasi. Awalnya istilah ini dipakai dalam dunia analisis
data dan analisis biaya . Misalnya, CSF sebuah proyek Teknologi Informasi yang sukses adalah
keterlibatan dari penggunanya.1 Analisis menggunakan metode CSF yang digunakan oleh rumah
sakit dapat menginterpretasikan tujuan bisnis dan sasarannya sehingga dapat ditentukan aktivitas
prioritas yang penting, apa saja kebutuhan informasinya, dan menetukan system informasi apa
saja yang dibutuhkan dalam pelayanan sehingga dapat mendukung kesuskesan rumah sakit dan
mencapai tujuan yang diharapkan. Terdapat beberapa manfaat dalam menggunakan CSF untuk
menganalisis suatu permasalahan, yaitu:3
1. Analisis CSF merupakan Teknik yang paling efektif dalam melibatkan manajemen
senior untuk mengembangkan strategi system informasi, karena CSF secara
keseluruhan telah berakar pada bisnis dan memberikan komitmen bagi manajemen
atas dalam menggunakan system informasi, yang diseleraskan dengan pencapaian
tujuan perusahaan melalui area bisnis yang ada.
2. Analisis CSF menghubungkan proyek sistem informasi yang akan diimplementasikan
dengan tujuannya, sehingga sistem informasi dapat direalisasikan selaras dengan
strategi bisnis perusahaan.
3. Analisis CSF dapat menjadi media yang baik untuk mengetahui informasi yang
dibutuhkan setiap anggota dalam suatu organisasi.
4. Analisa CSF memegang peranan yang penting dalam memprioritaskan investasi
modal yang potensial.
5. Di saat strategi bisnis tidak berjalan seperti yang diharapkan, maka analisis CSF
berguna dalam merencanakan system informasi agar lebih fokus pada faktor atau
masalah yang paling genting.
6. Analisis CSF berguna apabila digunakan bersamaan dengan analisis value chain
dimana dalam prosesnya akan diidentifikasi proses yang paling penting dan berfokus
pada pencapaian tujuan melalui kegiatan yang paling tepat untuk dijalankan.
Diketahui bersama bahwa rumah sakit salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut
untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Semakin berkembangnya kemajuan teknologi disertai
dengan penggunaan cara baru dibidang pelayanan kesehatan seperti diagnostik mengharuskan
rumah sakit memperkenankan berbagai profesi kedokteran dan profesi lainnya sehingga rumah
sakit menjadi organisasi yang mempunyai berbagai macam spesialisasi dan merupakan tempat
dimana terjadi proses perubahan dari input menjadi output. Input pada rumah sakit adalah dokter,
perawat, personil lainnya, prasarana, sarana peralatan, dan sebagainya sedangkan output berupa
pelayanan jasa kesehatan. Peningkatan produktivitas dan tingkat kualitas di rumah sakit saat ini
mulai banyak dikaitkan dengan konsep lean. Konsep lean diaplikasikan sebagai serangkaian
perangkat yang mengarah pada perbaikan alur kerja melalui sebuah sistem untuk meningkatkan
kemampuan kompetisi organisasi. Banyak fasilitas layanan kesehatan, termasuk rumah sakit,
yang telah menerapkan konsep lean tanpa mempertimbangkan CSF. Sebagai upaya memperoleh
keberhasilan dan meningkatkan kinerja untuk jangka panjang, konsep lean harus dikaitkan
dengan strategi rumah sakit. Peran CSF dalam implementasi konsep lean adalah sebagai faktor
perantara yang memperkuat hubungan antara faktor implementasi dengan luaran yang
diharapkan. Rumah sakit harus berupaya mengadaptasi gaya kepemimpinan dan budaya untuk
mendorong capaian konsep lean terasebut.
Secara sederhana proses identifikasi Critical Success Factors dilakukan dengan cara
mengamati fungsi–fungsi yang dilakukan oleh perusahaan dan mempertanyakan mengapa
konsumen bersedia membayar untuk mendapatkan apa yang ditawarkan. Pada proses
pengimplementasian CSF beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:4
1. Menetapkan fungsi
2. Menetapkan kriteria suskes
3. Menetapkan faktor sukses dan informasi yang dibutuhkan
4. Menetapkan indikator
5. Menetapkan data
6. Menetapkan sumber data
Fungsi Kriteria Sukses Faktor Sukses dan Informasi Indikator Data Sumber Data
yang Dibutuhkan
Unit Casemix 1. Arus Cashflow Klaim 1. Regulasi dan SOP penagihan 1. Pending Klaim tidak 1. Berita Acara 1. Laporan Bulanan
JKN Tidak Macet klaim yang baik besar dari 1% Hasil
2. SDM koder dan verifikator 2. Klaim rutin tidak Verifikasi
internal yang terlatih boleh lebih dari N+1 2. Berita Acara
serah terima
klaim
DAFTAR PUSTAKA