Anda di halaman 1dari 26

Pengembangan Program

Promosi Kesehatan dan Keselamatan di


Tempat Kerja

Sugih Setia Raharja, SKM, MM

Bogor, 30 Oktober 2021


Tujuan :
 Agar pekerja sehat, selamat,
sejahtera dan produktif
 Melalui program manajemen risiko
lingkungan, pekerjaan, pekerja,
organisasi
Latar Belakang
 Perubahan perilaku hidup, perilaku bekerja dan
higiene lingkungan kerja  program PK3DTK
 Siklus Program PK3DTK meliputi :
1. Rekognisi
2. Analisis
3. Perencanaan
4. Komunikasi
5. Persiapan
6. Implementasi
7. Evaluasi
8. Kontinuitas
3
1. Rekognisi
 Health Risk Assessment/HRA :
mengenal total risiko kesehatan dan kapasitas kerja
seluruh pekerja  data awal status kesehatan
 Penilaian risiko kesehatan :
1. Minimum : kebugaran, stress/emosi dan
status gizi
2. Komprehensif : pemeriksaan fisik, kimia darah
(profil lipid, gula darah, dll), test reaksi.

4
Hasil HRA
 Status kesehatan pekerja
 Kapasitas kerja
 Profil faktor risiko kesehatan tertentu
 Identifikasi gangguan kesehatan yang perlu
penanggulangan segera
 Identifikasi kondisi kesehatan yang merupakan kontra-
indikasi dari pemeriksaan selanjutnya
 Identifikasi kondisi kesehatan yang perlu pemeriksaan
lanjut
 Perilaku hidup dan reaksi peserta terhadap program
PKDTK
 Aktivitas fisik
 Status Gizi

5
Status Kesehatan
 Sehat  perubahan fisiologis  perubahan
patologis belum ada keluhan  sakit  cacat
sementara cacat permanen  meninggal
 Contoh PJK
 Profillipid normal  profil lipid tidak normal  leher
nya kaku, berkeringat, nyeri dada berpulih  nyeri
dada > 3 menit  penyempitan p.d. jantung 
serangan MCI  pulih dengam cacat otot jantung 
meninggal
 Sakit – sakit ringan ……..

6
Informasi dan Data
Pendukung
 Aktivitas PKDTK yang ada
 Persepsi pekerja tentang PKDTK
 Karakteristik sosio-demografi pekerja
 Perilaku kesehatan
 Prevalensi risiko
 Biaya medis
 Premi asuransi dan kompensasi cacat

7
2. Analisis
 Mengetahui hubungan antara
pengetahuan dan perilaku pekerja.
 Memfasilitasi kegiatan saling menukar
pengalaman dan ide antar pekerja
kemudian dilakukan negosiasi tentang
kebutuhan PKDTK.

8
Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan :
 Besarnya kontribusi masalah kesehatan
terhadap biaya kesehatan
 Produktivitas pekerja
 Cacat yang mungkin timbul
 Pertimbangan dana yang tersedia
 Kemampuan dan akses terhadap fasilitas
pendukung
 Persepsi pekerja

9
3. Perencanaan
Perencanaan PKDTK dikembangkan
berdasarkan :
1. Target perubahan yang ingin dicapai
2. Proses menuju target perubahan
3. Cara penilaian keberhasilan pencapaian
target

10
4. Komunikasi
 Profesional kesehatan  komunikator
 Manajemen dan wakil pekerja  komunikan
 Pesan yang dikomunikasikan : Risiko kesehatan,
tujuan, manfaat, perencanaan dan implementasi
pengendalian dalam bentuk program PKDTK
 Tujuan :
Mencapai konsensus dalam penyusunan prioritas
program dan mendapatkan dukungan dari
manajemen tingkat tertinggi serta melibatkan
seluruh jajaran organisasi.

11
5. Persiapan
Meliputi :
1. Kebijakan organisasi dan komitmen
tertulis sebagai landasan program
2. SDM, saran dan prasarana

12
Elemen yang perlu dipersiapkan :
1. Pernyataan tertulis tentang tujuan dan target PKDTK
2. Dukungan tertulis dari Top Managemen dan wakil
pekerja
3. Menyusun organisasi/tim pelaksana
4. Melaksanakan koordinasi efektif dengan aktifitas
kesehatan lainnya, memilih media yang tepat untuk
berkomunikasi antar divisi dan departemen
5. Menyiapkan mekanisme umpan balik dari peserta
program untuk evaluasi dan perbaikan
berkesinambungan
6. Menyiapkan sarana dan prasarana promosi

13
7. Menyiapkan prosedur untuk menjaga
kerahasiaan informasi individu (kode etik)
8. Menyiapkan sistem dokumentasi yang dapat
menelusuri segala kegiatan program, mengukur
tingkat keikutsertaan pekerja dan outcomes
sebagai parameter keberhasilan program yang
digunakan sebagai basis pemantauan dan
evaluasi
9. Menyiapkan format rekapitulasi dan analisis
data yang relevan
10. Menyiapkan fasilitas pendidikan dan pelatihan

14
6. Implementasi
Dilaksanakan dalam bentuk :
1. Sesi kelompok
2. Konsultasi personal/pendampingan
3. Praktek perilaku sehat

15
Sesi Kelompok
 Metode penyuluhan, diskusi kelompok, role
playing, problem solving dan simulasi.
 Tujuan :

memberikan pengetahuan, meningkatkan


kesadaran, memberikan kesempatan tanya-
jawab dan mendapatkan dukungan serta
terjadi interaksi antar teman sekerja.
 Lokasi : ruang rapat/auditorium

16
Konsultasi personal/pendampingan

 Tujuan :
memberikan kesempatan
pengembangan keterampilan individual
dalam berperilaku sehat dan/atau
bekerja sehat, serta pelaksaan terapi
perilaku.
 Lokasi : kantor pribadi, klinik, ruang
rekrasi saat sepi pengunjung
17
Praktek perilaku sehat
 Melibatkan dan mengikut-sertakan peserta
program

18
Hal-hal yang perlu disesuaikan:
 Posisi program PKDTK dalam organisasi
 Alokasi sumber daya yang ada
 Metode pelatihan dan pendidikan yang
akan diterapkan
 Pertimbangan isu praktikal

19
Metode Implementasi
1. Metode Implementasi Pilot Projek
• Tujuan : menilai kelayakan program skala
besar melalui uji coba program skala kecil
• Hal yang diperlukan :
1. Kelompok sasaran
2. Lokasi kerja terpilih
3. Evaluasi kelayakan

20
2. Metode Implementasi Bertahap
• Jumlah elemen program
• Lokasi atau unit kerja
• Eselon
• Jumlah pekerja
3. Metode Implementasi sekaligus Total
Program
• Komitmen manajemen level atas
• Dukungan SDM dan dana besar
• Evaluasi jangka panjang 5—10 tahun
• Evaluasi jangka pendek untuk menyempurnakan
program
21
7. Evaluasi
 Tujuan
1. Dana PKDTK efisien dan efektif (aspek
bisnis)
2. Tujuan PKDTK tercapai (aspek
accountibility)
3. Menyediakan informasi bagi manajemen
dan pekerja dalam menetukan kebijakan
selanjutnya (aspek ilmu dan aplikasi)

22
Faktor-faktor yang mempengaruhi
metode evaluasi
1. Tujuan program
2. Dasar perbandingan
 Perubahan jangka waktu tertentu
 Perubahan antar kelompok
 Perubahan berdasarkan standar (normatif,
historikal, teoritis, absolut atau kompromi)
3. Sumber daya yang ada
 Pencatatan sederhana, uji statistik sampai
analisis epidemiologis

23
Ditinjau dari dimensi waktu, dapat dilakukan
evaluasi terhadap dampak, yaitu :
1. Dampak jangka pendek
 Perubahan yang terjadi dalam pola berfikir,
pemahaman dan perilaku, berkurangnya risiko,
meningkatnya kapasitas kerja dan status
kesehatan.
2. Dampak jangka panjang
 Menurunkan biaya medis, kemangkiran, angka
kesakitan dan angka kematian muda akibat PJK
atau lainnya, hubungan yang lebih harmonis
antara manajemen-pekerja, meningkatnya
produktivitas dan profitabilitas.
24
8. Kontinuitas
 Program yang bekesinambungan
dikembangkan berdasarkan apresiasi
termasuk penghargaaan bagi pekerja yang
berhasil mencapai target. Apabila belum
berhasil, dikembalikan lagi untuk
melakukan dari siklus semula. Dengan
demikian program PKDTK dapat
berkembang dan mencapai sasaran.

25
TERIMA KASIH

26

Anda mungkin juga menyukai