Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AFTER MID PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Promosi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan kegiatan pendidikan


dan pengorganisasian yang melibatkan organisasi kerja, komunitas lingkungan di
tempat kerja dan keluarga yang didesain khusus untuk memperbaiki dan
mendukung secara kondusif perilaku kesehatan pekerja. Cakupan programnya
bukan hanya edukasi pola hidup sehat saja melainkan mencakup medical
checkup, safety talk dan konseling terkait kesehatan.

Di perusahaan, program tersebut sangat dibutuhkan sebagai pendukung usaha


pencegahan penyakit akibat kerja (PAK) dan kecelakaan kerja.

Dengan mempromosikan nilai-nilai kesehatan, pekerja akan lebih mandiri


mengutamakan kesehatan di setiap aktivitas kerjanya. Selain itu, pekerja dapat
mengendalikan faktor risiko yang berpotensi menganggu kesehatannya

Perancangan promosi kesehatan yang komprehensif terdiri dari 8 tahapan


berikut:

1. Rekognisi promosi kesehatan yang sudah ada

Pada tahap rekognisi, HSE Officer melakukan penilaian terhadap risiko kesehatan
dan keselamatan (K3) yang ada di tempat kerja (Health Risk Assesment) . Tahapan
ini ditujukan untuk lebih mengenal total risiko kesehatan dan kapasitas kerja
seluruh pekerja. Rekognisi mencakup pemeriksaan kebugaran, status gizi dan
tingkat stres pekerja. Hasil dari penilaian risiko antara lain adalah status
kesehatan pekerja, identifikasi gangguan kesehatan dan identifikasi kondisi
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Data dukungan dan
informasi lain yang diperlukan dalam tahap ini adalah aktivitas promosi kesehatan
yang ada, persepsi pekerja tentang program aktivitas yang sudah ada dan
prevalensi risiko pekerja.

2. Analisis kebutuhan pekerja mengenai promosi kesehatan

Setelah merekognisi kebutuhan dan risiko yang dialami pekerja dan memfasilitasi
kegiatan saling menukar pengalaman dan ide, langkah selanjtnya adalah
menegosiasikan program promosi kesehatan seperti apa yang dibutuhkan oleh
pekerja. Hal-hal yang dapat dipertimbangan dalam tahap ini antara lain besarnya
kontribusi masalah kesehatan terhadap biaya kesehatan, cacat yang mungkin
timbul dan akses terhadap fasilitas pendukung. Tahap analisis harus dilakukan
untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku pekerja.

3. Perencanaan Program Promosi Kesehatan

Setelah merekognisi dan menganalisis, langkah berikutnya adalah perencanaan


program. Perencanaan program harus dikembangkan berdasarkan 4 hal penting:

1. target perubahan perilaku pekerja yang ingin dicapai setelah program


berjalan. Target perubahan diperlukan untuk menentukan keluaran
(output) dari program yang sudah dibuat.
2. proses menuju target perubahan. Proses menjadi penting dalam bagaimana
program yang sudah direncanakan akan berjalan.
3. cara penilaian keberhasilan pencapaian target. Cara penilaian keberhasilan
harus dilakukan dengan valid dan realible agar keluaran program dapat
terukur dengan baik.
4. cost-benefit analysis akan menjadi pendukung utama program. Dana yang
dikeluarkan untuk program harus diperhitungkan secara efektif dan efisien.

4.Komunikasi kepada pihak terkait

Untuk menyukseskan program, HSE Officer bekerja sama dengan pihak


manajemen dan pekerja. Hal penting dalam bekerja sama adalah komunikasi. HSE
Officer dituntut untuk mampu mengkomunikasikan risiko kesehatan yang ada dan
tujuan dan manfaat dari program yang direncanakan. Komunikasi yang baik akan
mencapai sebuah kesepakatan bersama dalam penyusunan prioritas program dan
mendapatkan dukungan dari manajemen tingkat tertinggi. Dalam jangka panjang,
kesepakatan tersebut dapat menciptakan program yang melibatkan seluruh
anggota organisasi sehingga menjadi lebih komprehensif.

5. Persiapan program promosi kesehatan

Persiapan program meliputi komitmen, SDM, prasarana dan sarana program. HSE
officer memerlukan persiapan mengenai susunan organisasi/tim pelaksana,
dukungan tertulis dari manajemen puncak, sarana dan prasarana promosi dan
melaksanakan koordinasi efektif dengan aktifitas kesehatan lainnya.

6. Implementasi

Implementasi program dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu sesi


kelompok, konsultasi personal dan praktek perilaku sehat. Sesi kelompok
memungkinkan interaksi antara teman sekerja sehingga dapat saling memberikan
dukungan dan meningkatkan pengetahuan. Sedangkan sesi konsultasi personal
dilakukan untuk pelaksanaan terapi perilaku. Sesi konsultasi dilakukan secara one-
by-one. Metode terakhir adalah praktek perilaku sehat dimana pekerja langsung
mempraktekan apa yang sudah dipelajari. Dalam mempraktekan perilaku sehat,
perlu adanya keterlibatan lingkungan dan orang terdekat seperti keluarga dan
teman dekat. Pada prakteknya, pekerja dapat mengurangi pola hidup tidak sehat
seperti merokok, gerak badan kurang dan sering begadang.

7. Evaluasi serial

Evaluasi bertujuan untuk melihat apakah dana yang digunakan sudah efisien dan
efektif, apakah tujuan program kesehatan tercapai dan menyediakan data untuk
menjadi landasan kebijakan selanjutnya. Dua macam evaluasi yang dapat
dilakukan adalah evaluasi jangka pendek dan jangka panjang. Evaluasi jangka
pendek dilakukan dengan melihat perubahan pola pikir, berkurangnya risiko
kesehatan pekerja dan peningkatan status kesehatan. Berbeda dengan evaluasi
jangka pendek, evaluasi jangka panjang mengukur variabel yang lebih luas. Hal-
hal yang diukur dalam evaluasi jangka panjang antara lain peningkatan
produktivitas dan profitabilitas.

8. Kontinuitas

Kontinuitas atau kesinambungan program merupakan hal yang penting. Jika hasil
evaluasi menunjukkan bahwa pekerja berhasil mencapai target perlu diberikan
apresiasi dan pihak manajemen berhak untuk merancang target yang lebih tinggi
lagi. Apabila belum berhasil, siklus semula perlu dilakukan dengan beberapa
improvisasi program.
Tugas kelompok

Tiga Masalah Kesehatan terbanyak yang di dapatkan dari hasil Pemeriksaan


Kesehatan berkala operator Perusahaan Garmen yaitu 1. Hipertensi 2. Obesitas

Buatlah Perancangan promosi kesehatan ( yang komprehensif ) dari kasus tsb

Kelompok 1 : hipertensi

Kelompok 2 : Obesitas

Kelompok 3

Dari hasil Kuesioner kesehatan yang disebarkan kepada karyawan perusahaan


BUMN, didapatkan 70% karyawan merokok

Buatlah Perancangan promosi kesehatan ( yang komprehensif ) dari kasus tsb

Tugas kelompok 4

Dari hasil Pemeriksaan Kesehatan khusus pada perusahaan galangan yang rutin di
adakan setiap 6 bulan sekali, didapatkan peningkatan kasus penurunan
pendengaran ringan dan penurunan fungsi paru ringan, demikian pula dari hasil
laporan bulanan inhouse klinik adanya beberapa kasus kecelakaan kerja seperti,
kemasukan gram dan luka bakar ringan. Padahal perusahaan sudah memberikan
APD kepada setiap karyawannya.

Dari kasus di atas buatlah penyuluhan mengenai APD

Tugas dibuat dalam bentuk PPT, dikumpulkan ke email


diina_maulina@yahoo.com hari senin tanggal 6 juni 2022

Anda mungkin juga menyukai