KELOMPOK 4
TOPIK : METODE ANALISA PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
DOSEN PEMBIMBING :
TRISNA DEWITA, SKM, M.Kes
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Anggota Kelompok :
Marlena | 201013241054
M.Raenaldi Jovi | 201013241065
Muhammadan | 201013241083
Ontoseno Arif W | 201013241013
Alifando Elginta | 201013241079
Nadilla Syaidina | 2010132410
Pembahasannya yaitu :
Penyebab dan pencegahan kecelakaan kerja – Kecelakaan kerja ialah suatu peristiwa yang tidak
diinginkan serta tidak diduga sebelumnya yang bisa memunculkan korban manusia serta atau harta benda
(Permenaker No. 03/MEN/1998). Pemahaman lainnya kecelakaan kerja ialah semua peristiwa
yang tidak direncanakan yang mengakibatkan atau berpotensial mengakibatkan cidera, kesakitan,
kerusakan atau kerugian yang lain (Standard AS/NZS 4801:2001). Sedangkan pengertian kecelakaan kerja
menurut OHSAS 18001:2007 ialah peristiwa yang terkait dengan pekerjaan yang bisa
mengakibatkan cidera atau kesakitan (bergantung dari keparahannya) peristiwa kematian atau
peristiwa yang bisa mengakibatkan kematian.
Teori kecelakaan kerja atau bisa juga disebut teori penyebab kecelakaan kerja merupakan teori-teori yang men-
guraikan penyebab dari kecelakaan di tempat kerja agar dapat disusun tindakan pengendalian.
Pengetahuan terhadap penyebab kecelakaan kerja K3 sangat penting untuk mencegah kecelakaan yang
sama agar tidak terulang kembali. Jika manajemen keselamatan kerja efektif maka seharusnya tidak ada
kecelakaan kerja yang terjadi.
Berikut teori-teori mengenai terjadinya suatu kecelakaan :
Pure Chance Theory (Teori Kebetulan Murni)
Accident Prone Theory (Teori Kecenderungan Kecelakaan)
Two main Factor (Teori Dua Faktor)
Human Factor Theory (Teori Faktor Manusia)
Jenis Penyebab Kecelakaan Kerja
Berdasarkan asalnya, penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi menjadi 3, yaitu T-O-P
(teknis, organisasional, dan personel). Berikut adalah penjelasan T-O-P:
Teknikal : yaitu segala hal yang berkaitan dengan perangkat keras seperti mesin,
alat, transportasi, dan lain-lain
Organisasional : yaitu segala hal yang berkaitan dengan sistem manajemen seperti
prosedur, instruksi kerja, rambu-rambu, dan lain-lain
Personel : yaitu segala hal yang berkaitan dengan sifat manusia seperti sifat
tergesa-gesa, sifat pelupa, menegur ketika tidak aman, dan lain-lain.
Fase perkembangan teori kecelakaan kerja & Model Teori Kecelakaan kerja
Contoh JSA
Fishbone Analysis
Fishbone Analysis atau yang sering disebut juga Cause Effect Diagram merupakan
sebuah metode yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang ada dengan
melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah diagram yang
terlihat sebuah diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai penyebab dari
sebuah kejadian atau proses.
Langkah-Langkah Pembuatan Fishbone Diagram
1. Menyepakati pernyataan masalah.
2. Mengidentifikasi kategori-kategori.
3. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara brainstorming.
4. Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin.
Fault Tree Analysis
Fault Tree Analysis (FTA) merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk memprediksi atau sebagai alat
investigasi setelah terjadinya kecelakaan dengan melakukan analisis proses kejadian. FTA nantinya akan
menghasilkan penilaian kuantitatif dari probabilitas kejadian yang tidak diinginkan. FTA merupakan metode yang paling
efektif dalam menemukan inti permasalahan karena dapat menentukan bahwa kerugian yang ditimbulkan
tidak berasal dari satu kegagalan. FTA merupakan kerangka berpikir terbalik di mana evaluasi berawal dari
insiden kemudian dikaji penyebabnya.
What if Analysis adalah identifikasi bahaya dengan pendekatan bertanya yang menggunakan kata kunci
“what if (bagaimana jika)” untuk mengidentifikasi bahaya. Worksheet ini menjelaskan tingkat keparahan
(severity), frekuensi (frequency) dan safeguard dari masing –masing potensi bahaya.
Dalam metode ini, setiap proses dipelajari melalui pendekatan brainstorming untuk memformulasikan setiap per-
tanyaan meliputi kejadian yang akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Masing-masing
pertanyaan dibagi ke dalam tahapan operasi, teknik, pemeliharaan dan inspeksi. Setiap pertanyaan tersebut mem-
pertimbangkan skenario terjadinya insiden, identikasi konsekuensi, penilaian kualitatif untuk menentukan tingkat
keparahan konsekuensi, kemungkinan dari semua risiko yang ada dan pembuatan rekomendasi
untuk mengurangi bahaya. Metode what if/checklist dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahaya potensial dari
setiap tahapan proses. Metode ini akan efektif apabila dilakukan oleh tim yang berpengalaman untuk evaluasi suatu
proses.
HAZOPS
Hazard and Operability Study (HAZOPS) digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dari proses
operasional yang dapat memengaruhi efisiensi produksi dan keselamatan kerja. HAZOPS merupakan metode
identifikasi risiko yang berfokus pada analisis terstruktur mengenai operasi yang berlangsung. Dengan
melakukan HAZOPS, kita harus mempelajari setiap tahapan proses untuk mengidentifikasi semua
penyimpangan dari kondisi operasi yang normal, mendeskripsikan bagaimana bisa terjadi dan menentukan
perbaikan dari penyimpangan yang ada.
• Tujuan Hazops
Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan sistem. Mengidentifikasi masalah
potensial operabilitas dan penyebab gangguan operasional serta kemungkinan penyimpangan pada
produk yang mengarah pada ketidaksesuaian produk.
HAZOPS
Hazard and Operability terdefinisi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
1. Proses HazOp
2. Human HazOp
3. Prosedure HazOp
4. Software HazOp
Jenis-jenis Hazard
1. Golongan fisik
2. Golongan kimia
3. Golongan fisiologis
4. Golongan mental-psikologi
Langkah-Langkah HAZOP
1. Mengetahui urutan proses yang ada pada area penelitian.
2. Mengidentifikasi hazard yang ditemukan pada area penelitian.
3. Melengkapi kriteria yang ada pada HAZOP worksheet
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan :
Pada hakikatnya kecelakan merupakan proses interaksi dari faktor-faktorpenyebab yang menimbulkan peluang terjadinya
hal tersebut. Kecelakaan bukanmerupakan sebuah kejadian tunggal yang spontanitas terjadi, tetapi ia telahdidahului oleh
insiden-insiden kecil sehingga pada tahap akhirnya akanmenyebabkan accident atau kecelakaan tersebut ( FTA ). Kecelakaan bukanke-
jadian yang tidak dapat dicegah atau dihindari. Kecelakaan dapat dicegahdengan menerapkan prinsip sistem K3 dan pendekatan-
pencegahan kecelakaan.Pada kasus Agus icing ini, seharusnya kecelakaan dapat dihindarkan denganmelakukan
tindakan preventif seperti berhati-hati dan menggunakan alatpelindung diri (APD) yang sesuai ketentuan. Jika saja hal
tersebut dilakukan olehkorban maka kecelakaan dapat dihindari.
Saran :
Pada kesempatan ini penulis dari kelompok 4 hanya berpesan bahwa pada prinsipnya kecelakaan dapat kita cegah. Angka
kecelakaan yang semakin memuncak dapat kita landai dengan melakukan tindakan preventif dan berpedoman pada prinsip
kehati-hatian. Mematuhi segala peraturan undanng-undang dan kebijakansistem K3 bukan merupakan hal yang berat jika
menyangkut dengan nyawa.Tumbuhkan kesadaran dalam diri kita akan pentingnya K3. Maka kecelakaandapat kita hindari dan angka
mortalitas dapat dieliminir seminimal mungkin. MARI CIPTAKAN MASYARAKAT INDONESIA, SADAR K3.
Sesi Tanya Jawab ?
Terimakasih