Anda di halaman 1dari 10

PRELIMINARY HAZARD ANALYSIS

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah:Manajemen Risiko
Dosen : Ir. Rulyenzi Rasyid, MKKK

Disusun oleh:
Dian Ardika Sitanggang (111010100006)
Permana Eka Satria (1110101000085)
Randy Septiansyah (1110101000057)

Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam NegeriSyarif Hidayatullah
Jakarta
2013
1. Latar Belakang

The Standard Australia/ New Zealand (1999) memaparkan bahwa risiko


adalah suatu kemungkinan dari suatu kejadian yang tidak diinginkan yang
akan mempengaruhi suatu aktivitas atau objek risiko tersebut akan diukur
dalam terminologi consequences (konsekuensi) dan likelihood (kemungkinan/
probabilitas).dijelaskan bahwa risiko adalah pemaparan tentang kemungkinan
dari suatu hal seperti kerugian atau keuntungan secara finansial, kerusakan
fisik, kecelakaan fisik, kecelakaan atau keterlambatan,sebagai konsekuensi
dari suatu aktivitas.

Pada suatu organisasi, risiko dapat muncul dari sumber internal ataupun
eksternal perusahaan. Untuk menanggulangi risiko dapat dilakukan dengan
menghindari, mengurangi, mentransfer atau menerima risiko tersebut.

Risiko menuntut beberapa keputusan manajemen yang memiliki akibat


baik atau buruk. Hal ini terjadi karena kebanyakan proyek dan keputusan
manajemen mengandung risiko. Kebanyakan tidak hanya membahayakan,
tetapi juga dapat mengakibatkan kerusakan. Risiko juga merupakan suatu
peristiwa yang dapat terjadi masa mendatang sebagai akibat dari tindakan-
tindakan yang telah ditempuh pada masa sekarang. Itulah sebabnya mengapa
para manajer harus mempertimbangkan pilihan – pilihan yang berbeda
terhadap beberapa masalah, dan memperhitungkan konsekuensi-
konsekuensinya dengan cara memfokuskan diri pada risiko-risiko yang lebih
nyata, misalnya kecelakaan ditempat kerja.

Menurut safety engineer career workshop (2003), hirarkipengendalian


risiko K3 terdiri dari:

 Eliminasi

Adalah menghilangkan suatu bahan / tahapan suatu prosesberbahaya yang


ada dalam perusahaan.

 Substitusi

Adalah mengganti suatu bahan / peralatan untuk pengendalianproses


berbahaya yang ada dalam perusahaan.Contoh:

- Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentukpasta


- Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
 Rekayasa / engineering

Adalah Pemasangan atau pembuatan alat untuk pengendalianproses


berbahaya demi keselamatan kerja karyawan.Contoh:

- Pemasangan alat pelindung mesin ( machineguarding)


- Pemasangan alat sensor otomatis.
 Pengendalian Administratif

Adalah cara yang administratif digunakan untuk pengendalianrisiko


berbahaya.Contoh:

1. Pemisahan lokasi

2. Penggantian shift kerja

3. Pembentukan sistem kerja

4. Pelatihan karyawan

 Alat Pelindung Diri

Adalah cara yang digunakan personal untuk pengendalian risiko


berbahaya.Contoh:

1.Helmet

2.Safety shoes

3.Ear Plugs / Muff

4.Safety goggles

Terdapat 3 hal utama dalam analisa risiko:

• Perkiraan seberapa besar dampak yang ditimbulkan bila suatu risiko


tersebut menjadi kenyataan (consequence analysis)

• Seberapa lama /serng (frequency analysis ) suatu risiko, dan

• Seberapa besar kemungkinan (probability analysis)terjadinya suatu risiko


tersebut.
Dalam pelaksanaan analisa risiko ada dua pendekatan yang umum
digunakan, yaitu:

• Kualitatif

Metode ini mengaanalisa dan menilai suatu risiko dengan cara


membandingkan terhadap suatu diskripsi / uraian dari parameter (peluang dan
akibat) yang dgunakan. Umumnya menggunakan metode matriks.

• Semi kuantitatif

Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan analisa kualitatif,


perbedaannya pada metode ini uaraian / deskripsi dari parameter yang ada
dinyatakan dengan nilai / skor tertentu.

• Kuantitatif

Metode ini dilakukan dengan menentukan nilai dari masing-masing


parameter yang didapat dari hasil analisa data- data yang representatif

2. Preliminary Hazard Analysis


2.1.Pengertian
Preliminary Hazard Analysis (PHA) merupakan metode analisis risiko
yang bersifat semi kuantitatif yang dilakukan untuk :
 Mengidentifikasi semua bahaya dan kejadian kecelakaan potensial
yang dapat menyebabkan terjadinya accident.
 Mengurutkan kejadian kecelakaan yang telah teridentifikasi
berdasarkan tingkat keparahannya.
 Mengidentifikasi pengendalian bahaya yang dibutuhkan dan
melakukan follow up.

Beberapa variasi dari PHA sering digunakan dan terkadang terdapat


beberapa nama lain seperti : Rapid Risk Ranking dan Hazard Identification
(HAZID)

2.2.Aplikasi
PHA dapat berguna untuk :
 Sebagai studi khusus risiko dalam tahap awal sebuah proyek
(misalnya dalam sebuah plant baru)
Kecelakaan biasanya terjadi akibat dari pelepasan energi. PHA
mengidentifikasi dimana energi terlepas dan apa kejadian kecelakaan
yang mungkin terjadi, dan memberikan estimasi tingkat keparahan
setiap kejadian kecelakaan tersebut.
 Sebagai langkah khusus untuk analisis risiko yang detail dalam sebuah
konsep sistem atau sistem yang telah ada
Tujuan dari PHA adalah untuk mengidentifikasi kejadian kecelakaan
yang dapat terjadi dan analisis risiko yang lebih detail.
 Sebagai analisis risiko yang lengkap dalam sebuah sistem yang simpel
Apakah PHA akan menjadi analisis yangcukup baik itu tergantung
dari kompleksitas sebuah sistem dan tujuan dari analisis tersebut.

2.3.Ruang Lingkup
PHA harus mencakup :
 Komponen berbahaya
 Hubungan antar elemen sistem terkait dengan keselamatannya
 Bahaya lingkungan termasuk lingkungan operasi
 Operasi, tes, pemeliharaan, diagnosa, dan prosedur keadaaan darurat
 Fasilitas, properti, peralatan pendukung dan pelatihan
 Keamanan peralatan yang terkait, perlindungan dan kemungkinan
pendekatan pengendalian alternatif
 Kesalahan dalam sistem, subsistem atau software

2.4.Prosedur PHA

PHA Main Steps:

1) Syarat dan ketentuan PHA


I. Membuat tim PHA
II. Mendefinisikan dan Menjelaskan Sistem yang akan di
Analisis
a. Batasan sistem (bagian mana yang termasuk dan
tidak termasuk dalam sistem)
b. Deskripsi sistem: termasuk gambar layout, flow
sheet proses, dan lainnya
c. Penggunaan dan penyimpanan energi dan peralatan
berbahaya dalam sistem
d. Kondisi operasional dan lingkungan operasi
e. Sistem deteksi dini dan pengendalian bahaya dan
kejadian kecelakaan, sistem kesiapsiagaan dan
tanggap darurat dan mitigasi
III. Kumpulkan informasi risiko dari analisis sebelumnya yang
merupakan sistem yang serupa
Tim PHA harus terdiri dari :
 Ketua (fasilitator) yang berkompeten dan berpengalaman
dalam melaksanakan metode PHA
 Sekretaris yang akan melaporkan hasil analisis
 Anggota (2-6 orang) yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman dalam sistem yang akan dianalisis
(banyaknya anggota tergantung dari kompleksitas sebuah
sistem dan tujuan dari analisis)
Agar lebih familiar dengan sistem, maka penting untuk
memperhatikan :
- Apa input dari sistem ini?
- Bagaimana aktivitas yang dilakukan dalam sistem ini?
(proses)
- Apa output dari sistem ini?
Untuk dapat mengidentifikasi semua bahaya, penting untuk
membagi sistem kedalam beberapa bagian, misalnya kedalam tiga
bagian:
- Bagian Sistem (mis. Unit Proses)
- Aktifitas
- Pajanan Risiko (Who, What are exposed?)
Hasil dari PHA biasanya dilaporkan menggunakan PHA
worksheet, maka penting untuk memilih worksheet yang akan
digunakan, biasanya berupa :
2) Identifikasi Bahaya
Semua bahaya dan kemungkinan kejadian kecelakaan harus
diidentifikasi. Sangat penting untuk memperhatikan seluruh bagian
sistem, bagian operasional, maintenance operation, sistem
keselamatan, dan lainnya. Semua temuan harus di record. Tidak
ada bahaya yang tidak signifikan untuk di record. Tanamkan
paham “if something can go wrong, sooner or later it will”
3) Estimasi Konsekuensi dan Frekuensi
Untuk menilai risiko, kita perlu untuk mengestimasi frekuensi dan
tingkat keparahan setiap kejadian kecelakaan.
Contoh klasifikasi tingkat keparahan konsekuensi sebagai berikut:

Sedangkan contoh untuk klasifikasi frekuensi sebagai berikut :


4) Rangking Risiko dan Follow Up Actions
Rangking risiko dinilai berdasarkan tingkat keparahan
konsekuensi dan frekuensi dari sebuah kejadian. Berikut contoh
risk ranking :

Tiap bagian dalam PHA worksheet dapat memberikan tingkatan


risiko yang lebih spesifik, sebagai contoh :
2.5. Contoh Hasil Analisis Menggunakan PHA
2.6.Review dan Revisi PHA
PHA perlu di revisi/ di update bilamana:
- Sistem berkembang dan perlu penelitian mendalam
- Peralatan sistem telah di modifikasi
- Prosedur maintenance atau operasi telah dirubah
- Terjadi kecelakaan atau near miss
- Terjadi perubahan kondisi lingkungan

3. Kesimpulan

PHA merupakan teknik identifikasi bahaya yang direkomendasikan oleh


OSHA yang merupakan metode yang sangat umum untuk fokus terhadap suatu
sistem. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode ini yaitu :

Kelebihan :
- Membantu meyakinkan bahwa sebuah sistem itu aman
- Modifikasi tidak terlalu mahal dan mudah diimplementasikan
dalam tahapan awal dari sebuah desain
- Mengurangi waktu desain dengan cara mengurangi angka kejadian
tak terduga

Kekurangan :

- Bahaya harus dapat diidentifikasi dengan amat baik oleh analis


- Efek dari interaksi antara beberapa bahaya tidak mudah untuk di
tentukan

Referensi

Rausand, Marvin. 2005. Preliminary Hazard Analysis. Diakses dari http://ab-div-


bdi-bl-blm.web.cern.ch/ab-div-bdi-bl-blm/Literature/fmcea/pha.pdf pada tanggal 07
Oktober 2013

Standard Australia dan Standard New Zealand. 1999. Risk Management Guideline.
AS/NZS 4360: Sydney NSW

Safety Enginer Career Workshop. 2003. Phytagoras Global Development

Anda mungkin juga menyukai