PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
FMEA mulai sebagai proses yang agak rumit yang digunakan oleh industri
di luar kesehatan seperti industri mobil dan pesawat terbang. Saat ini,
keselamatan pasien merupakan prioritas dalam perawatan kesehatan. Oleh
karena itu teknik ini telah mulai diaplikasikan dalam perawatan kesehatan.
Meskipun FMEA sekarang menjadi persyaratan berdasarkan Standar
Keselamatan Pasien JCAHO (LD.5.2), proses dimodifikasi dan metode kreatif
dapat digunakan untuk memeriksa secara teratur proses yang berpotensi
berbahaya dan penggunaan produk medis termasuk obat dan perangkat.
1.2 Tujuan Disusunnya Buku Panduan Pelaksanaan Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) Keselamatan Pasien Rumah Sakit
a. Tujuan Umum
Memberikan informasi dan panduan bagi petugas dalam melaksanakan
pemecahan masalah menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA).
b. Tujuan Khusus
1. Sebagai panduan dalam memahami tahapan Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) di rumah sakit.
2. Sebagai panduan dalam penerapan metode FMEA dalam melaksanakan
langkah menuju keselamatan pasien (patient safety).
3. Sebagai dokumen akreditasi rumah sakit
BAB II
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA)
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
2.1 Persiapan
1. Bentuk tim
Syarat :
1) Multidisiplin
2) Tidak lebih dari 10 orang
3) Memiliki pengetahuan tentang proses yang akan dianalisis & komitmen
terhadap “performance improvement”
4) Mewakili bidang yang akan dianalisis
5) Melibatkan orang dengan “analytical skill”
6) Setidaknya ada satu leader (pemimpin)
7) Satu orang yang memiliki “critical thinking”
2.2 Pelaksanaan
1. Review proses
Pilih proses yang berisiko tinggi.
2. Brainstormingberbagai bentuk kemungkinan kesalahan atau kegagalan
proses
1) Proses brainstorming:
a. Pilih dan tentukan seseorang yang akan memimpin proses
brainstorming
b. Pemimpin menjelaskan tujuan pelaksanaan brainstorming
c. Pemimpin menjelaskan tatacara pelaksanaan brainstorming kepada
anggota tim Brainstorm
d. Pimpinan diskusi menyimpulkan daftar alternatif kemungkinan
kesalahan atau kegagalan yang dapat terjadi dalam proses yang telah
dianalisis
2) Susun proses yang akan diidentifikasi
3) Beri nomor pada setiap proses
4) Identifikasi semua subproses untuk setiap proses teridentifikasi
5) Susun subproses yang teridentifikasi
3. Membuat daftar dampak tiap kesalahan
1) Buat daftar failure mode dari komponen, subsistem, sistem, proses, dan
lainnya
2) Buat daftar dampak / failure effect dari masing-masing kesalahan
3) Buat daftar penyebab dari masing-masing kesalahan
4. Menilai tingkat dampak (severity) kesalahan.
Tabel 1.2 Modifikasi Kriteria Evaluasi dan Sistem Peringkat untuk Occurence
(kemungkinan
terjadi) dalam FMEA
Deskripsi Definisi Nilai
Sangat sering :
Kegagalan hampir tidak bisa dihindari Hampir sering muncul dalam waktu yang relatif
singkat (mungkin terjadi setiap bulan) 5
Sering :
Kegagalan berulang Kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi beberapa kali dalam satu tahun ) 4
Sedang :
Kegagalan kadang-kadang Kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi beberapa kali dalam 1 – 2 tahun) 3
Jarang :
Kegagalan jarang Jarang terjadi
(dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun) 2
Sangat jarang :
Kegagalan hampir tidak pernah ada Sangat jarang terjadi
(dapat terjadi dalam 5 – 30 tahun) 1
Tabel 1.3 Modifikasi Kriteria Evaluasi dan Sistem Peringkat untuk Detectiondalam
FMEA
Deskripsi Definisi Nilai
Hampir tidak terdeteksi Deteksi tidak terjadi (100%) 5
Rendah Sedikit terdeteksi (30%) 4
Sedang Kemungkinan cukup terdeteksi (50%) 3
Tinggi Sering terdeteksi (80%) 2
Pasti terdeteksi Selalu terdeteksi langsung(100%) 1
7. Melakukan perhitungan dengan Risk Priority Number (RPN) dari tiap kesalahan
dan dampaknya
1) Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan rumus :
9. Melakukan action
Lakukan tindakan sesuai action plan yang telah dibuat
10. Hitung ulang RPN
Hitung ulang RPN atas action yang dilakukan sesuai batas waktu yang telah
ditentukan