Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN RCA (Root Case Analysis) DAN FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

I.

DEFINISI

FMAE adalah metode perbaikan kinerja dengan mengidentifikasi dan mencegah


potensi kegagalan sebelum terjadi. Hal ini di desain untuk meningkatkan
keselamatan pasien.
FMEA adalah proses proaktif, dimana kesalahan dapat dicegah dan di prediksi
agar dapat mengantisipasi kesalahan sehingga meminimalkan dampak buruk.
FMAE dapat mencegah eror dan nearmiss dan mencegah cedera pada pasien
sehingga meningkatkan effectivitas dan effeciency proses, dengan
menggunakan pendekatan proaktif untuk keselamatan pasien juga membuet
lingkungan lebih baik dengan mempertemukan keinginan kostumer, regulator,
pembayar untuk fokus pada penurunan resiko dan peningkatan akuntabilitas.
Root cause 9akar masalah) adalah akar atau isu fundamental, adalah titik awal
dimana bila pada titik tersebut diambil suatu tindakan (pencegahan) maka
peluang terjadinya insiden berkurang.
Root cause Analysis adalah proses tersturktur yang menggunakan
metodeanalitik yangf dikenal yang memungkinkan kita untuk bertanya
bagaimana dan mengapa dengan cara obyektif untuk mengungkap faktor
kasual yang menyebabkan insiden keselamatan pasien dan belajar bagaimana
mencegah insiden serupa terjadi lagi, bukannya menerapkan sikap
menyalahkan.

II.

RUANG LINGKUP

FMEA dapat dilakukan pada :

Proses yang telah dilakukan saat ini


Proses yang belum dilakukan atau baru akan dilakukan, misalnya :
- Implementasi elektronik RM
- Pembelian alat baru,dll

Ruang lingkup RCA :


1. Investigasi
Mengkaji ulang laporan kasus insiden

Mencatat ringkasan kejadian secara kronologis dan identifikasi


masalah
Catat staf yang terlibat
Temukan siapa yang akan diinterview
2. Batasi masalah
Bagaimana dalam proses pelayanan yang akan diteliti tergantung
kondisi pasien, kapan dan dimana insiden terjadi. Misalnya insiden

perdarahan post operasi pasien meinggal 2 minggu kemudian.


Investigasi difokuskan pada :
-

III.

Persiapan operasi
Durasi operasi
Pengawasan pasca operasi

TATA LAKSANA
A. Langkah-Langkah analisis modus kegagala dan dampak (AMKD) /health
care failure mode effect and analysis (HFMEA)
1. Tetapkan topik AMKD/HFMEA
2. Bentuk tim
3. Gambarkan alur proses
4. Buat hazard analyis
5. Tindakan dan pengaturan outcome
Langkah 1. Pilih proses beresiko tinggi
1) Proses baru
Misalnya : proses mengoperasikan alat infus baru di IGD
2) Proses yang sedang berjalan
Misalnya : proses pengadaan gas medis secara sentral
3) Proses dalam klinis
Misalnya : proses pelayanan katerisasi jantung
4) Proses non-klinis
Proses komunikasi perawat ke dokter pada saat konsul
Langkah 2. Membentuk tim
1) Multidisiplin
2) Tidak lebih dari 10 orang (idelanya 4-8 orang)
3) Memiliki pengetahuan tentang proses yang akan dianalisis
4) Mengikutkan orang yang tidak terlibat dalam proses
5) Ada leadernya
6) Satu orang yang memiliki critical thingking
Langkah 3. Gambarkan alur proses
1) Buat dan verifikasi alur diagram proses
2) Pastikan setiap langkah dalam alur proses diberi nomor
3) Jika prosesnya kompleks identifikasi proses yang akan sifokuskan
identifikasi semua sub proses untuk setiap sub proses teridentifikasi
4) Buat alur diagram proses (Pindahkan dalam kotak)
Langkah 4. Hazard analysis
1) Cari modus kegagalan
2) Tentukan hazard score
3) Gunakan analisa pohon keputusan
4) Data semua potensial penyebab
Langkah 5. Tindakan dan pengaturan outcome
1) Tentukan apakah potensial penyebab modus kegagalan akan di
kontrol, eliminasi atau diterima.
2) Jelaskan tindakan untuk setiap potensial modus kegagalan yang
akan dieliminasi atau dikontrol
3) Identifikasi ukuran outcome yang akan digunakan analisa da uji
redisign proses
4) Identifikasi penanggung jawab untuk melaksanakan tindakan
tersebut

5) Tentukan apakah diperlukan dukungan manajemen puncak untuk


melaksanakan rekomendasi tersebut
B. Langkah-Langkah analisis akar masalah/ oot case analysis ( RCA)
1) Identifikasi insiden yang akan diinvestigasi
Alasan suatu insiden harus diinvestigasi secara detail ;
Masalah serius/ membehayakan pasien /RS
Masalah potensial untuk pembelajaran dalam unit atau organisasi
yang lebih luas
AAM/RCA wajib dilakukan pada keadaan :
Semua kematian yang tidak diharapkan
Semua insiden yang di duga mengakibatkan cedera permanen,
kehilangan fungsi atau kehilangan bagian tubuh
2) Tentukan tin investigator
Perlu orang yang expert untuk melakukan investigasi suatu insiden
serius 9terlatih dengan RCA) idelnya tim terdiri dari 3-4 orang.
Pentingnya mengidentifikasi anggota tim dengan keterampilan
berbeda dan komitmenn terhadap waktu investigasi. Untuk insiden
serius tim investigasi dapat dibebas tugaskan dari pekerjaan
rutinnya agar dapat fokus pada investigasi insiden dan analisis.
Tim ideal untuk investigasi insiden serius/ sentinel event dapat
terdiri dari ;
Orang yang expert dalam investigasi insiden dan analisis external
expert, misalnya seseorang yang tidak berlatarbelakang medis.
Senior managenment expert misalnya : direktus medis, direktur
keperawatan
Senior clinical expertise (contoh : direktur medis atau konsultan
senior
Seseorang yang mengetahui unit atau departemen dengan baik,
walau orang tersebut tidak terlibat langsung dalam insiden.
3) Kumpulkan data dan informasi
Observasi
Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan, posisi, hal-hal
yang berhubungan dengan insiden.
Dokumentasi
Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data, observasi dan
inspeksi.
Interview
Untuk mengetahui kejadian secara langsung untuk pengecekan
pada hasil observasi dan data dokumentasi
4) Petakan kronologi kejadian
Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah
bagan. Ada berbagai macam cara :
Kronologi narasi
Kronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insiden
Timeline
Metode untuk menelususri rantai insiden secara kronologis
Memungkinkan investigator untuk menemukan bagian dalam proses
dimana maslah terjadi
Tabular timeline

Sama dengan timeline tetapi lebih detail menginformasikan good


practice, CMP
Time person grids
Memungkinkan untuk melacak gerak/ kehadiran orang sebelum dan
sesudah insiden.
5) Identifikasi CMP (care management Problem)
Masala yang terjadi dalam pelayanan baik itu melakukan tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya
Suatu insiden bisa terdiri dari beberapa CMP
Identifikasi CMP untuk mengetahui serangkaian kejadian yang
mengakibatkan insiden
Prinsip dasar CMP :
Pelayanan yang menyimpang dari standar pelayanan yang
ditetapkan
Penyimpangan memberikan dampak langsung atau tidak langsung
pada adverse event
Adverse event yang berdampak pada pasien baik langsung / tidak
langsung misalnya :
Kegagalan dalam observasi/ tindakan
Penanganan yang tidak tepat
Tidak mencari bantuan saat dibutuhkan
Kesalahan dalam melakukan peralatan
Tidak mengikuti SPO
Kesalahan memberikan pengobatan
Beberapa teknik/ instrumen untuk mengungkapkan CMP :
brainstroming, brainwriting
6) Analisis informasi
5W
Analisis perubahan
Analisis penghalang
Fish Bone/ Analisis Tulang ikan
7) Rekomendasi dan rencana kerja untuk improvement

Anda mungkin juga menyukai