Anda di halaman 1dari 15

9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

MANAJEMEN RISIKO DI FKTP

Dr ARJATY W DAUD MARS

MANAJEMEN RISIKO DI FKTP

5.2 PROGRAM MANAJEMEN RISIKO


BERKELANJUTAN DIGUNAKAN UNTUK
MELAKUKAN IDENTIFIKASI, ANALISA DAN
PENATALAKSANAAN RISIKO UNTUK
MENGURANGI CEDERA, DAN MENGURANGI
RISIKO LAIN TERHADAP KESELAMATAN
PASIEN, STAF DAN SASARAN PELAYANAN
UKM SERTA MASYARAKAT.

1
9/25/19

5.2.1 Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap


pasien, keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan diidentifikasi,
dianalisis dan di lakukan penatalaksanaannya

Ò Pelaksanaan kegiatan Puskesmas dapat menimbulkan risiko. Risiko terhadap


pasien, keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan perlu dikelola oleh
penanggung jawab dan pelaksana untuk mengupayakan langkah2
pencegahan dan / atau minimalisasi risiko dan tidak memberi akibat negatif
atau merugikan tersebut

Ò Manajemen risiko : pendekatan proaktif yang meliputi:


1. identifikasi risiko,
2. prioritas risiko,
3. pelaporan risiko,
4. manajemen risiko
5. invesigasi terhadap insiden yang terjadi baik pada pasien, petugas
keluarga dan pengunjung
6. manajemen terkait tuntutan (klaim )

Ò Identifikasi Risiko :
É kejadian / Insiden yang sudah terjadi didokumentasikan dalam
Register Risiko.
É Risiko yang belum terjadi dan berpotensi menimbulkan
kejadian/ insiden didokumentasikan pada Identifikasi Proses
Berisiko Tinggi
Ò Kategori risiko di Puskesmas adalah Risiko yang berhubungan
dengan KMP, UKPP, dan UKM.
Ò Register Risiko & Identifikasi Proses Berisiko Tinggi dibuat
sebagai dasar penyusunan Program Manajemen risiko untuk
mengenal dan mewaspadai kemungkinan risiko dan akibatnya
terhadap sasaran program, pasien, keluarga, masyarakat,
petugas, lingkungan, dan fasilitas pelayanan kesehatan

2
9/25/19

5.2.2 Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap


pasien, keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan yang telah
diidentifikasi dianalisis dan ditindak lanjuti

Ò Program Manajemen Risiko (MR) : strategi dan kegiatan untuk mereduksi /


memitigasi risiko, disusun setiap tahun, terintegrasi dalam perencanaan PKM,
berdasarkan identifikasi dan analisis risiko baik yang sudah terjadi kejadian/
insiden maupun yang berpotensi menyebabkan terjadinya kejadian / insiden.
Ò Strategi reduksi dan mitigasi dapat berupa kontrol risiko (Risk control) dan
pembiayaan risiko (Risk Financing)
Ò Kontrol risiko tdd :
1. Menghindari risiko (risk avoidance),
2. Mencegah kerugian (Loss Prevention - Frequency),
3. Mereduksi kerugian / dampak (Loss Reduction – Severity),
4. Segregasi dan
5. Transfer Kontraktual yang bukan Asuransi (Contractual non Insurance) misalnya dengan
konsinyasi. Pembiayaan risiko (Risk Financing) adalah memindahkan risiko kepada pihak lain
melalui pembiayaan, misalnya : asuransi kebakaran.
Ò Pelaksanaan program MR yang tdd proses manajemen risiko identifikasi,
analisa, penatalaksanaaan risiko dan monitor perbaikannya untuk menentukan
Strategi reduksi dan mitigasi risiko

5.2.2 Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap


pasien, keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan yang telah
diidentifikasi dianalisis dan ditindak lanjuti

Ò Satu alat/metode analisa proaktif terhadap proses kritis dan berisiko tinggi
adalah failure mode effect analysis (FMEA) (analisis efek modus kegagalan).
Dipilih minimal satu proses prioritas yang berisiko untuk dilakukan analisis
efek modus kegagalan setiap tahun.

Ò Untuk menggunakan metode / alat ini atau alat2 lainnya yang serupa secara
efektif, Kepala PKM harus mengetahui & mempelajari pendekatan tsb,
menyepakati daftar proses yang berisiko tinggi dari segi keselamatan pasien
dan staf, dan kemudian menerapkan alat tersebut pada proses prioritas risiko.
Setelah analisis hasil, pimpinan PKM mengambil tindakan untuk mendesain
ulang proses2 yang ada atau mengambil tindakan serupa untuk mengurangi
risiko dalam proses2 yang ada.

Ò Proses pengurangan risiko ini dilaksanakan minimal sekali dalam setahun dan
didokumentasikan pelaksanaannya.

3
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19


FRAMEWORK

IDENTIFIKASI ANALISA REDUKSI


POTENSI RISIKO RISIKO
RISIKO

• MATRIKS
GRADING
• LAPORAN INSDIEN RISIKO REDESAIN
(REAKTIF) à RISK
(DXP) PROSES
REGISTER

• IDENTIFIKASI PROSES
BERISIKO TINGGI • RANKING
(PRIORITAS) RISIKO
(DXPXK)

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

Definisi

Ò Risiko : potensi tindakan (action) / aktivitas (activity)


yang dipilih (termasuk pilihan tidak bertindak) akan
menyebabkan kerugian (loss) / hasil yang tidak
diharapkan

Ò Risiko : potensial probabilitas proses akan gagal dan


menimbulkan error atau event
Ò

4
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

Risk vs. Medical Error

Potential Failure Actual Failure

Medical
Risks
Errors

Apa yang bisa salah dalam


Apa yang sudah salah
proses ini
What could go wrong dalam proses ini ?
With this process? What is going wrong
With this process?

9
9

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

Patient care
Related Medical Staff
Risks Related Risks

Risk
Other Mgt Employee
Risks Related
Risks

Financial Property
Risks Related
Risks

Roberta Caroll, editor : Risk Management Handbook for Health


Care Organizations, 4 th edition, Jossey Bass, 2004 10

5
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

MANAJEMEN RISIKO

•Kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi untuk


mengurangi risiko cedera dan kerugian pada pasien,
karyawan rumah sakit, pengunjung dan organisasinya
sendiri (The Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations / JCAHO).

• Kegiatan meminimalkan bahaya terhadap pasien,


menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan,
pasien dan pengunjung (ASHRM)

11
11

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

FRAMEWORK / PROSES MANAJEMEN RISIKO


(AUSTRALIAN STANDARD) (ASHRM)

Identify/Analyze Exposure Treat the Exposure Through RM Techniques

Risk Risk Analysis Risk Control Risk Financing


Identification + Loss Frequency:
+ Identify the loss How likely is it that
a loss wil happen? Risk Avoidance Transfer Retention
+ Loss Severity:
How serious wil the Loss Prevention (frequency)
loss be? Non-Insurer Insurer Passive Active
Loss Reduction (severity) Hold A carrier Not Non-insurance
harmless recognize &
Loss Segregation agreements d Self-insurance

Contractual Transfer
Property Net Income Liability Personnel (noninsurance)

12

6
9/25/19

PROSES MANAJEMEN RISIKO


Identifikasi / Analisa Paparan Kelola Risiko melalui Tehnik MR

Identifikasi Analisa Risiko Risk Control Risk Financing


Risiko Frequency
Identifikasi kerugian
Kerugian Seberapa sering
kerugian akan Hindari Risiko
(Risk Avoidance) Transfer Retensi
terjadi”
+ Severity
Seberapa serius Cegah kerugian
(Loss Prevention) Non Asuransi Pasif Aktif
dampak kerugian asuransi
(frekuensi) Non
terjadi? Kontrak, asuransi +
perjanjian Self
Reduksi
Kerugian (Loss) kerugian (Loss Insurance
Reduction )
(dampak)
Property Finansial Liabiity Personi
l
Segregasi

Kontrak transfer
(Non asuransi)

ASHRM

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

Lima langkah Proses Manajemen risiko

1. Identifikasi dan Asesmen risiko


2. Pertimbangkan potensial tehnik pengelolaan
manajemen risiko
3. Pilih tehnik pengelolaan manajemen risiko
(Kriteria untuk mengukur Cost Benefit Analysis / CBA )
4. Implementasi tehnik pengelolaan manajemen risiko
5. Monitor dan perbaikan Program Manajemen risiko

(ARM) 14

7
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

1. Identifikasi dan Asesmen risiko

Definisi Identifikasi risiko


Adalah pemeriksaan apa yang ada di dalam
organisasi, yang dapat mengakibatkan cedera pada
individu, sehingga bisa ditentukan apakah organisasi
sudah mengambil tindakan pencegahan (prevent),
mitigate, mendeteksi error yang dapat menyebabkan
cedera (harm)
Apa yang diIdentifikasi ?
a. PROSES berisiko tinggi
b. DAFTAR risiko / risk register

Early Warning Systems 15

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

b. Identifikasi Proses berisiko TInggi

Ò Buat Daftar Identifikasi Proses berisiko tinggi dengan menggunakan kriteria


Prioritas
Ò Data harus menggambarkan proses risiko tinggi dimana KEGAGALAN akan
berdampak pada pasien, staf, pengunjung atau pekerja kontrak

Risk Ranking and Prioritization Criteria


Ò Kriteria prioritas yang biasanya digunakan :
1. Probability or likelihood of occurrence Skor risiko :
2. Risk of harm (criticality) or impact DXPXK
3. System capacity or preparedness
Ò Kriteria bisa berdasarkan nilai : 1-5 or 1-10
Ò Setiap skor kriteria di simpulkan : low, medium, or high

You need standardized numerical values or criteriato assess risks!!!


16
16

8
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

Is This a High Risk Process?

17
17

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

Asesmen risiko
Risk Scoring
Tingkat Unit
Ò Buat Risk grading matriks, untuk insiden / kejadian yang sudah
terjadi -à (Skor risiko : D x P) àPrioritaskan
Ò Buat Identifikasi proses berisiko tinggi (Skor risiko : D x P x K) à
prioritaskan

Sub Komite Manajemen risiko


Ò Rekapitulasi Risk grading matriks (insiden / kejadian yang sudah
terjadi di unit2) -àRisk register
Ò Rekapitulasi Identifikasi Proses berisiko tinggi di Unit2
àPrioritaskan
Ò RISK MAPPING
18

9
9/25/19

SKOR DAMPAK
Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

1 2 3 4 5
INSGNIFICANT MINOR MODERATE MAJOR CATASTROPHIC

CIDERA Tidak ada cedera Dapat diatasi • Berkurangnya •Cedera luas


PASIEN fungsi motorik /
Kematian
dengan •Kehilangan
sensorik
pertolongan • Setiap kasus yang
fungsi utama
pertama memperpanjang permanent
perawatan
PELAYANAN/ TERHENTI LEBIH TERHENTI LEBIH TERHENTI TERHENTI LEBIH TERHENTI
OPERASIO DARI 1 JAM DARI 8 JAM LEBIH DARI 1 DARI 1 MINGGU PERMANEN
NAL HARI

BIAYA / KERUGIAN KECIL KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH KERUGIAN LEBIH
KEUANGAN DARI 0,1% DARI 0,25 % DARI 0,5% DARI 1%
ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN ANGGARAN

PUBLIKASI RUMOR - MEDIA LOKAL - MEDIA LOKAL MEDIA NASIONAL MEDIA NASIONAL
- WAKTU - WAKTU LAMA KURANG DARI 3 LEBIH DARI 3 HARI
SINGKAT HARI

REPUTASI RUMOR DAMPAK KECIL DAMPAK DAMPAK SERIUS MENJADI


THD MORIL BERMAKNA THD THD MORIL MASALAH
KARYAWAN DAN MORIL KARYAWAN KARYAWAN DAN BERAT BAGI PR
KEPERCAYAAN DAN KEPERCAYAAN
MASYARAKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
19 19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

c. Risk Register
Ò Rekapitulasi risiko / kejadian insiden dalam waktu 1 tahun
Ò Mencakup :
1. Insiden keselamatan pasien,

2. Insiden Staf medis

3. Insiden K3 (tenaga kesehatan & tenaga lainnya)

4. Hasil Inspeksi / Ronde fasilitas & lingkungan RS

5. Hasil asesmen PPI

6. Bisnis / keuangan (financial) RS

7. Klaim litigasi

8. Komplain,

9. Investigasi eksternal & internal

20 20

10
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

Metode Analisa Proaktif untuk Prioritas & Reduksi Risiko

Tools Risk Management :


1. Prioritize risk / Risk scoring / Risk grading matrix

2. Failure Mode Effect Analysis- FMEA

3. Hazard Vulnerability Analysis – HVA

4. Infection Control risk Assessment – ICRA

APPLY ANALYSIS TOOL TO A LIST OF HIGH RISK


PROCESSES, STARTING WITH THE HIGHEST PRIORITY

21

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

2. Pertimbangkan Alternatif tehnik Pengelolaan Risiko


• Risk control adalah mencegah atau mitigasi kerugian,
• Risk financing adalah membayar kerugian yang terjadi
2.1 RISK CONTROL

2.1a Hindari Risiko 2.1b Cegah Kerugian 2.1c Reduksi kerugian


(Risk Avoidance) (Loss Prevention) (Loss Reduction)
(Frequency) (Severity)
Ò Menghindari / tidak
Reduksi / Eliminasi potensial kerug
terlibat dalam Mitigasi dampak saat
ian :
Kegiatan risiko terkait pertama kejadian dan
§ inspeksi fasilitas
Ò Satu-satunya teknik § PPK / CP reduksi kerugian
kontrol risiko yg § Hasil kritis selanjutnya :
sepenuhnya § Hand hygiene •TMRC / Code Blue
menghilangkan § Orientasi & edukasi •Sprinkler System
kerugian dengan tidak § Survey kepuasan pasien •BHD
terlibat dalam risiko § Survey kepuasan staf •Crisis management
tsb § Time out Emergency
•preparedness Claims
22
management

11
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

2.1d Segregation of Exposure Units

Segregasi tdd dua :


•Pemisahan (Separation):
– Membagi Aset / kegiatan menjadi dua / lebih di lokasi terpisah
(Mengurangi Risiko Rugi dalam satu kejadian)
– Sehingga jika terjadi kerugian tidak berdampak pada organisasi
secara menyeluruh.
– Hasil distribusi / aset disebarkan ke beberapa lokasi sehingga
kerugian hanya dialami di satu lokasi. Mis perusahaan alkes
mendistribusi alkesnya di beberapa tempat / vendor untuk mereduksi
potensi kerugian akibat kebakaran
• Duplikasi (Duplication).
– Produk atau pelayanan dapat selalu tersedia akibat adanya duplikasi
meski produk utama mengalami kerugian / kerusakan.
– Mis. double checking medication, duplicate keys
– Membuat duplikat RM elektronik 23

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

2.1.e Contractual Transfer (Non-Insurance)

• Mereduksi kerugian dengan membuat Kontrak dan


Pergeseran Tanggung Jawab hukum jika kerugian
dari satu pihak ke pihak lain.
Mis. Leasing, kontrak, perjanjian dipecah antara dua
atau lebih lokasi

24

12
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

2.2 Risk financing


Ò Terdiri dari :
a. Risk retention

b. Risk Transfer

Ò Perencanaan keuangan jika terjadi kerugian / loss


Ò Mengumpulkan sumber daya untuk menganggarkan risiko
Ò Memindahkan risiko ke pihak lain
Ò Kontrak tertulis pengaturan keuangan jika terjadi kerugian /
loss

25

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

2.2a Risk retention


Dilakukan bila RS berasumsi beban keuangan risiko lebih ringan
daripada membayar asuransi

Bentuk umum risk retention :


– Dana kerugian tidak disiapkan (Unfunded self-insurance )
– Dana kerugian disiapkan (Funded self-insurance )
– Dana kerugian dikumpulkan di beberapa organisasi
– Self-insurance

2.2b Risk Transfer


Ò RS mentransfer risiko keuangan ke pihak lain. Asuransi komersial paling banyak
digunakan
Ò Contoh, RS membuat kebijakan bagi staf medis, bahwa RS membayar kerugian
yang berhubungan dengan malpraktik medis, sehingga kewajiban keuangan
untuk kerugian ditransfer kepada asuransi, namun tetap staf medis secara
hukum bertanggung jawab untuk cedera pasien yang disebabkan oleh
kelalaiannya
26

13
9/25/19

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

3. Memilih tehnik pengelolaan manajemen risiko


yang terbaik
1. Memerlukan forecasting / perkiraan dampak dengan kemampuan RS untuk
memenuhi tujuannya.
2. Membuat kriteria yang mengukur cost effective. (CBA)
3. Untuk risiko yang sering teridentifikasi, RS akan melakukan kombinasi
penanganan risiko risk control dan risk financing.

4. Implementasi tehnik pengelolaan yang dipilih


• Keputusan tehnik manajemen risiko harus dibuat oleh manajer risiko
dan manajer lain di FKTP.
• Manajer risiko memberi masukan dan mengarahkan untuk
implementasi tehnik yang dipilih.
27

Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 9/25/19

5: Monitor dan perbaikan


Program Manajemen risiko

Ò Monev efektivitas Program manajemen risiko :


É menilai ketepatan tehnik / tools identifikasi, analisa dan
pengelolaan risiko.
É memastikan bahwa dampak aktifitas manajemen risiko di
unit diukur secara akurat dan risiko dapat di mitigasi /
direduksi

Ò Evaluasi secara multidisiplin oleh manajer risiko manajer


senior, staf medis, governing body.

28

14
9/25/19

9/25/19

Different Roles, Same Goal:


Risk and Quality Management Partnering for Patient Safety”

QUALITY
RISK MANAGER
MANAGER
Patient
Safety
??

Improved collaboration between risk management and quality improvement will contribute
to an organization’s success in enhancing Patient safety and minimizing patient harm.

Arjaty Daud / JCI/ 29


RiskMngmnt/2019

9/25/19
KEY TAKE HOME MESSAGE
1. Identifikasi Risiko
• Metode formal & Informal
• Insiden yg sudah terjadi (Reaktif)
Pengorganisasian • Proses berisiko tinggi. (Proaktif)
Manajemen risiko
Analisa risiko
• Risk Grading Matriks. (Prioritas risiko)à Risk
Register
• Reaktif : RCA
• Proses berisiko tinggi (Proaktif) : FMEA,
Program • HVA, ICRA
Manajemen risiko
2 & 3 Mempertimbangkan &
• Framework /
evaluasi cost effective teknik
Proses Manajemen
kelola risiko (CBA)
risiko

3.Memilih teknik kelola risiko / Treat risk

Laporan Kegiatan 4. Implementasi teknik yang dipilih


Manajemen risiko
5. Monev dan perubahan / perbaikan
Arjaty Daud / JCI/ RiskMngmnt/2019 (Reases skor risiko) 30

15

Anda mungkin juga menyukai