Adanya laporan dari petugas UGD Puskesmas yang mendampingi pasien bahwa
pasien yang dirujuk mengalami keracunan makanan.
V. Kronologi kejadian:
Pada tanggal 18 Maret 2019 bidan desa mengantar PMT untuk balita
gizi kurang ke rumah penderita, pada saat mengambil PMT di
Puskesmas bidan desa tidak melihat tanggal expire dari PMT
tersebut, ternyata ada 1 dus yg sudah dipisahkan tenaga gizi
terbawa oleh bides. PMT tersebut di serahkan kepada ibu penderita
jam 11,05 wib, ibu langsung memberikan PMT tersebut pada
anaknya yg kurang gizi , tanpa melihat juga tanggal Expire nya. Jam
16,00 Wib ibu memberikan lagi PMT kepada anaknya. Jam 21.00 wib
anak muntah muntah dan mencret 1 kali. Karena malam ibu tidak
membawa anaknya berobat dia berfikir itu Cuma karena terlalu
kenyang dan masuk angin. Besok Paginya pada tanggal 19 Maret
2019 jam 05.00 wib anak kembali muntah dan diare disertai
merintih seperti kesakitan, setengah jam kemudian anak kembali
muntah dan Mencret berulang > dari 5 kali,sampai jam 11.00 wib.
Anak dibawa ke UGD Puskesmas, sampai di puskesmas anak masih
Muntah,kesadaran menurun, lemas ,pucat ,Mata cekung, turgor kulit
jelek,S: 35,9 C,tiba tiba kejang. Anak disiapkan untuk di rujuk ke
RSU.dengan infus terpasang, O2 terpasang 2 liter, dan sudah diberi
anti kejang. Pasien didampingi petugas ugd puskesmas sampai
selesai dilakukan tindakan dan pemeriksaan di UGD RSU dan dari
hasil pemeriksaan dan hasil Labor di RSU didapatkan pasien kejang
karena dehidrasi berat akibat keracunan makanan .
1. PMT Expire
2. Kelalaian petugas
3. Kelalaian orang tua
I. Unit kerja:………….
XI. Monitoring, validasi (bisa dihitung ulang RPN setelah implementasi), evaluasi,
dan pelaporan