Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIMPATI
Jl. Kumpulan padang Sawah Km 7 Alahan Mati Kode Pos 26381
SMS Center 082386405851
Email : hc_simpati@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KERJA

MANAJEMEN RESIKO DI PUSKESMAS SIMPATI

I. PENDAHULUAN

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan


kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Permenkes no 43 tahun 2019).
Manajemen risiko lingkungan di Puskesmas adalah penerapan manajemen
risiko untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh aktifitas atau kegiatan di
Puskesmas pada kesehatan pasien, petugas maupun pada lingkungan.
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan
di Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medis.
Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang
diberikan kepadanya.

II. LATAR BELAKANG

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan


Puskesmas . Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)
Puskesmas yaitu : keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau
petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa
berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green
productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan
“bisnis” Puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas . Kelima
aspek keselamatan Puskesmas tersebut sangat penting untuk dilaksanakan di setiap
Puskesmas , yang harus dikelola secara professional, komprehensif dan terintegrasi.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan berbahaya,
beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin canggih dan
berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi yang
memberikan pelayanan . Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak
dikelola dengan baik, berisikomenimbulkan insiden. Karena itu Puskesmas Simpati
perlu melakukan pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang professional,
komprehensif dan terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisasi dan dicegah.

III. TUJUAN :

1. Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk melestarikan aset, meningkatkan


mutu pelayanan dan memanfaatkan proses untuk mengidentifikasi,
mengurangi atau menghilangkan risiko kerugian
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan program manajemen risiko di Puskesmas
Simpati

IV. RENCANA KEGIATAN


1. Identifikasi Resiko : Keluhan pasien, klaim, laporan insiden, audit medik
2. Pembahasan : Tim Manajemen Mutu Klinis, Koordinator Pemegang
Program
3. Kesimpulan : RCA (Root Cause Analysis), Perbaiakan prosedur,
kebijakan, peraturan, dll
4. Tindak Lanjut
V. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu (Pustu)
3. Polindes
4. Posyandu
VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus,
untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program,
pemantauan dengan mengolah laporan. Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana
tujuan dan target yang telah ditetapkan evaluasi dilakukan 3 bulanan hingga 1 tahun.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Simpati Ketua Tim Manajemen Resiko

Hj. Fitria, S.ST Mutia Delsiyanda, A.Md.KL

NIP: 196701311988032002 NIP. 199310182019022003

Anda mungkin juga menyukai