Anda di halaman 1dari 16

No : 011/PMKP/XII/2018 Kuningan, 05 Desember 2018

Lamp : 1 eksemplar
Hal : Laporan FMEA

Kepada Yth.
Direktur
Rumah Sakit Juanda Kuningan
Di
Tempat

Sebagai tindak lanjut identifikasi risiko di tingkat Rumah Sakit Juanda, kami menetapkan risiko
paparan TB di instalasi rawat jalan sebagai prioritas. Bersama ini, disampaikan laporan hasil
FMEA terkait dengan pengurangan risiko paparan TB di instalasi rawat jalan. Mohon tindak
lanjutnya.

Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Ketua Komite Mutu dan Keselamatan Pasien,

dr. Yanti Marini MM RS


NIK RSJ 1530408

Tembusan :
- Kabid Pelayanan Medis dan Penunjang Medis Rumah Sakit Juanda
- Kabag Keuangan dan Administrasi Umum Rumah Sakit Juanda
LAPORAN FMEA

RISIKO PAPARAN TB
DI INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT JUANDA

RUMAH SAKIT JUANDA KUNINGAN

KUNINGAN – JAWA BARAT

2018
Langkah 1. Pembentukan TIM FMEA

Judul Proses : RISIKO TERJADI PAPARAN TB DI INSTALASI RAWAT JALAN

(POLIKLINIK)

Ketua : dr. Yanti Marini MM RS

Anggota :
1. dr. Dahvia Nursriyanti
2. dr. Citra Estetika
3. Yuli Sumiati, SKep
4. Nia Widyawati, SKep
5. Endang Sri Prihartini, SKep
6. Enung Siti Fatimah, Amd.Ak
7. Endah Fajarwati, SKM

Apakah semua area yang terkait sudah terwakili ?


YA
Apakah macam-macam & tingkat pengetahuan yang berbeda, sudah diwakili didalam Tim
tersebut?
YA

Notulen : Enung Siti Fatimah, Amd.Ak


Tanggal mulai : 06 Desember 2018

LANGKAH 2 PENETAPAN TUJUAN, KETERBATASAN, DAN JADWAL


TIM

Tujuan Pembuatan FMEA Risiko Paparan TB di Instalasi Rawat Jalan RS Juanda:

- Meningkatkan mutu layanan Rumah Sakit melalui kegiatan redesain proses pelayanan
- Mengurangi risiko infeksi TB terhadap staf medis, pasien, dan petugas kesehatan lain
yang bekerja di instalasi rawat jalan

Keterbatasan Rencana Perbaikan

- Perbaikan memerlukan perubahan alur pasien dan penambahan fasilitas ruang tunggu
pasien
- Perluasan area dan fasilitasi pelayanan terkendala dengan lahan yang dimiliki rumah sakit
Jadwal Tim

Jenis Kegiatan Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov
2017 2017 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018 2018
1. Pembentukan Tim X
2. Identifikasi Alur Proses yang Ada X X
3. Analisis dan Pembuatan FMEA X X X X
4. Perencanaan tindak lanjut FMEA X X X X
5. Pembuatan laporan FMEA kepada
direktur X X X

LANGKAH 3A (MENGGAMBARKAN ALUR PROSES)


Tahapan Proses :
Menjelaskan proses setiap kegiatan sesuai kebijakan dan prosedur yang berlaku

1 2 3 4 5

Pasien TB Datang Pasien Perawat Pasien Dilakukan


Ke Rumah Sakit Menunggu di memanggil diperiksa pemeriksaan
Juanda ruang tunggu pasien dokter penunjang

A. Pasien daftar ke A. Ruang tunggu pasien TB A. Perawat memakai masker A. Perawat memfasilitasi pasien A. Pasien memakai masker
poliklinik terpisah dengan ruang khusus (N95) dan untuk diperiksa dokter
tunggu pasien lain menerima RM pasien
B. Pendaftaran ke RM B. Pasien menunggu dengan B. Perawat mengecek RM B. Dokter melakukan B. Pasien/keluarga pasien
dilakukan oleh memakai masker pasien dan melihat riwayat anamnesia dan pemeriksaan membawa formulir
petugas poli TB atau sebelumnya fisik permintaan tindakan yang
oleh pendamping sudah diberi tanda khusus
pasien
C. Pasien memakai C. Menunggu dengan tertib D. Mengukur tanda-tanda C. Dokter membuat resep dan C. Pasien ketempat
masker sesuai nomor antrian vital pasien pemeriksaan penunjang bila pemeriksaan penunjang
perlu sesuai kebutuhan

D. Membuang dahak pada E. Memberikan KIE


tempat yang disediakan

E. Ada sarana hiburan/


edukasi ruang tunggu

LANGKAH 3B MENGGAMBARKAN ALUR SUB PROSES


Menjelaskan sub proses kegiatan yang dipilih
A B C D E
Ruang tunggu Pasien Menunggu Menunggu Ada sarana Membuang
pasien TB dengan memakai dengan tertib hiburan/ dahak pada
terpisah dengan masker
ruang tunggu sesuai nomor edukasi di tempat yang
pasien lain antrian ruang tunggu disediakan

Cantumkan beberapa sub proses untuk setiap tahapan proses


Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan
1. Ruang tunggu sempit 1. Pasien menungu tanpa masker 1. Pasien tidak sabar, merasa 1. Pasien merasa bosan 2. pasien membuang dahak
atau maskernya tidak dipakai kesal sembarangan karena tingkat
pengetahuan yang kurang
3. 1. Ruang tunggu 2. Pasien merasa sesak 2. Pasien tidak ingin segera 2. Pasien mencari hiburan keluar 3. Sarana pembuangan dahak
bersatu dengan pasien pulang terbatas
lain

4. 3. Tidak nyaman dengan pemakaian 3. 4. Pasien ngobrol dengan pasien 4. Pasien tidak perduli
masker lain

5. 4. 5. 5. 6. Edukasi dari petugas kurang

LEMBAR AMKD (FORM HFMEA)

AMKD langkah 4 – Analisis Hazard AMKD Langkah 5 – Identifikasi Tindakan & Outcome
SKORING Analisis Pohon Keputusan

Apakah bahaya nyata


Apakah poin Tunggal

Adakah control yang

(DETECTABILITY)

bertanggungjawab
kegagalan system?

ada sudah efektif

Ukuran outcome
MODUS
Nilai Hazard

menyebabkan

dan tdk perlu


Probabilitas
Kegawatan

Tipe

manajemen
Kelemahan

Dukungan
(Criticaly)

Kegagalan :

dikontrol

Proses?
POTENSI tindakan Tindakan

Yang
Evaluasi awal
PENYEBAB ? (Kontrol /alasan untuk
modus kegagalan
terima mengakhiri
sebelum
eliminas)
AMKD langkah 4 – Analisis Hazard AMKD Langkah 5 – Identifikasi Tindakan & Outcome
SKORING Analisis Pohon Keputusan

Apakah bahaya nyata


Apakah poin Tunggal

Adakah control yang

(DETECTABILITY)

bertanggungjawab
kegagalan system?

ada sudah efektif

Ukuran outcome
MODUS

Nilai Hazard

menyebabkan

dan tdk perlu


Probabilitas
Kegawatan
Tipe

manajemen
Kelemahan

Dukungan
(Criticaly)
Kegagalan :

dikontrol

Proses?
POTENSI tindakan Tindakan

Yang
Evaluasi awal
PENYEBAB (Kontrol /alasan untuk

?
modus kegagalan
terima mengakhiri
sebelum
eliminas)

1. Tingkat Kegagalan 2 4 8 Y Y Y Kontrol Harus ada Tidak ada gap Ka. Direktur
pengetahuan komunikasi antara pengawas pasien komunikasi Instalasi Medik dan
pasien kurang pasien dan petugas selama dalam rawat Keperawatan
masa pengobatan jalan

2. Tidak peduli - Kegagalan 2 4 8 Y Y Y Kontrol Transformasi Informasi dapat Ka. Direktur


dalam Budaya sampai, tidak Instalasi Medik dan
pemberian ada gap Rawat Keperawatan
komunikasi dan komunikasi Jalan
informasi.
- Lupa
3. Sarana kurang Kegagalan dalam 3 3 8 T Y Y Diterima Buat Poli Paru Ka. Direktur
memadai pembuatan sarana perencanaan terlaksana Instalasi Medik dan
yang sesuai standar pembangunan sesuai standar Rawat Keperawatan
sarana baru Jalan
AMKD langkah 4 – Analisis Hazard AMKD Langkah 5 – Identifikasi Tindakan & Outcome
SKORING Analisis Pohon Keputusan

Apakah bahaya nyata


Apakah poin Tunggal

Adakah control yang

(DETECTABILITY)

bertanggungjawab
kegagalan system?

ada sudah efektif

Ukuran outcome
MODUS

Nilai Hazard

menyebabkan

dan tdk perlu


Probabilitas
Kegawatan
Tipe

manajemen
Kelemahan

Dukungan
(Criticaly)
Kegagalan :

dikontrol

Proses?
POTENSI tindakan Tindakan

Yang
Evaluasi awal
PENYEBAB (Kontrol /alasan untuk

?
modus kegagalan
terima mengakhiri
sebelum
eliminas)

4. Edukasi dari - Petugas sibuk 2 4 8 Y Y Y Kontrol - Transformasi - Informasi Ka. Direktur


petugas kurang - SDM terbatas Budaya dapat Instalasi Medik dan
- Peningkatan sampai, Rawat Keperawatan
kualitas tidak ada Jalan
SDM gap
komunikasi.
- Kualitas
SDM
meningkat
RENCANA TINDAK LANJUT
Berdasarkan hasil FMEA dengan judul proses : RISIKO TERJADI PAPARAN TB INSTALASI
RAWAT JALAN (POLIKLINIK) terdapat 2 rencana / rekomendasi Tindak Lanjut :

1. Perencanaan pembangunan khusus untuk pelayanan poli TB terpadu yang sesuai dengan
standar keselamatan pasien, petugas maupun pengunjung.
2. Usulan peningkatan kualitas SDM

Untuk RTL perencanaan pembangunan khusus pelayanan poli TB saat ini belum bisa
direalisasikan karena adanya hambatan pengerjaan/penempatan lokasi bangunan yang tidak
memenuhi standar. Kedepannya akan diajukan lokasi yang sesuai dengan standar.

Sebagai alternatif lain dilakukan tindak lanjut untuk mengatasi penularan TB poliklinik, sebagai
berikut :

1. Membuat ruang tunggu khusus pasien TB di poli paru


2. Membagikan masker pada pasien yang dicurigai TB datang di Front Office
3. Memasang rambu – rambu pada daerah yang harus memakai masker dan yang wajib
memakai masker
4. Memberlakukan waktu khusus untuk pengobatan pasien TB di Poli Paru
No RTL JUNI 2018 JULI 2018 AGUSTUS 2018 OUTCOME
M M M M M M M M M M M M
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Buat ajuan X Ada usulan dari
perencanaan unit terkait
pembangunan khusus
untuk pelayanan poli
TB yang sesuai dengan
standar keselamatan
pasien, petugas
maupun pengunjung
2 Buat usulan untuk X Ada usulan /
peningkatan kualitas daftar nama
SDM yang akan
mengikuti
pelatihan,
seminar atau
workshop
ANALISIS HAZARD
TINGKAT BAHAYA
DAMPAK MINOR MODERAT MAYOR KATASTROPIK
1 2 3 4
(Kegagalan yang tidak disadari (Kegagalan dapat (kegagalan menyebabkan (kegagalan menyebabkan
oleh pasien dan tidak mempengaruhi proses kerugian yang lebih besar kematian atau kecacatan)
menimbulkan dampak dalam pelayanan kesehatan tetapi terhadap pasien)
pelayanan kesehatan) menimbulkan kerugian minor)

Pasien Tidak ada cedera, atau tidak Perpanjangan hari rawat atau Kerugian terhadap fungsi organ Kematian atau kerugian
adanya perpanjangan hari rawat perpanjangan kualitas tubuh (sensorik, motoric, permanent terhadap fungsi
pelayanan untuk 1 atau 2 psycologic atau intelektual), tubuh (sensorik, motoric,
pasien diperlukan operasi lebih lanjut, physiologic atau intelektual),
perpanjangan hari rawat untuk 3 bunuh diri, pemerkosaan,
atau lebih pasien, peningkatan reaksi transfuse, operasi pada
level pelayanan untuk 3 atau bagian atau pada pasien yang
lebih pasien. salah, pemberian bayi pada
orang tua yang salah.
Pengunjung Dievaluasi dan tidak dibutuhkan Evaluasi dan penanganan Perawatan untuk 1 atau 2 Kematian : atau perawatan 3
penanganan untuk 1 atau 2 pengunjung pengunjung atau lebih

Staf : Hanya penanganan ringan tanpa Pengeluaran Medis, Perawatan 1 atau 2 staf atau 3 Kematian atau perawatan 3
kerugian waktu atau tidak kehilangan waktu atau ada atau lebih, terjadi kecelakaan atau lebih staf
menimbulkan kecelakaan kerja kecelakaan kerja untuk 1 atau kerja
2 staf
Fasilitas atau Kerusakan kurang dari $10.000 Kerusakan lebih dari $10.000 Kerusakan sama dengan atau Kerusakan sama dengan atau
perlengkapan atau tanpa menimbulkan tetapi kurang dari $100.000 lebih dari $100.000 lebih dari $250.000
kesehatan dampak terhadap pasien
ANALISIS HAZARD
TINGKAT PROBABILITAS
LEVEL DESKRIPSI CONTOH
4 Sering (Frequent) Hampir sering muncul dalam waktu yang relative singkat (mungkin terjadi
beberapa kali dalam 1 tahun)
3 Kadang-kadang (Occasional) Kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
2 Jarang (uncommon) Kemungkinan akan muncul
(dapat terjadi dalam >2 sampai 5 tahun)
1 Hampir Tidak Pernah (Remote) Jarang terjadi (dapat terjadi dalam > 5 sampai 30 tahun)
SKOR HAZARD
TINGKAT BAHAYA
KATASTROPIK MAYOR MODERAT MINOR
4 3 2 1
SERING 16 12 8 4
4
KADANG 12 9 6 3
3
JARANG 8 6 4 2
2
HAMPIR TIDAK PERNAH 4 3 2 1
1
POHON KEPUTUSAN
DECISION TREE Example, momentary
interruption of the power
Gunakan “Pohon Keputusan” untuk menentukan apakah modus kegagalan perlu di “Proses” supply that would result in
loss of data
Apakah bahaya ini SERING terjadi dan
berbahaya sehingga harus di kontrol ?
Tidak
(Nilai Hazard berkisar antara 8 atau lebih)

Apakah hazard ini merupakan point tungga


kelemahan I dalam proses?
(contoh : kalau hazard terjadi, akan terjadi
Ya kegagalan system) Tidak
(KRITIS)
Ya
Apakah terdapat pengendalian efektif
Ya STOP
berupa KONTROL untuk mengidentifikasi
hazard ini?

Tidak
Apakah hazard sudah sedemikian
nyata sehingga tidak perlu
Example, an dikontrol ?
Anesthesiology machine
may prevent cross
connection of medical Tidak
gases through the use of PROSES
pin indexing and
Dilanjutkan ke AMKD
connectors that have
langkah 5
different threads
Mengetahui,
Ketua Komite Mutu
Rumah Sakit Juanda Kuningan

dr. Yanti Marini MMRS


NIK RSJ 1530408

Anda mungkin juga menyukai