PENDIDIKAN:
• Dokter, FKUI 1979
• Sepamilwa ABRI , 1980
• Diktap POLRI , 1982
• Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif , FKUI 1989
• Konsultan Intensive Care , FKUI 1997
HERKUTANTO 6
FMEA:
Alat FMEA meminta tim untuk meninjau, mengevaluasi, dan mencatat
hal-hal berikut:
• Langkah-langkah dalam proses
• Mode Kegagalan (Apa yang bisa salah?)
• Penyebab kegagalan (Mengapa kegagalan terjadi?)
• Efek kegagalan (Apa konsekuensi dari setiap kegagalan?)
FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS
HERKUTANTO 8
FMEA:
• Tim menggunakan FMEA untuk mengevaluasi proses untuk
kemungkinan kegagalan dan untuk mencegahnya dengan mengoreksi
proses secara proaktif daripada bereaksi terhadap kejadian buruk
setelah kegagalan terjadi.
• Penekanan pada pencegahan ini dapat mengurangi risiko bahaya bagi
pasien dan staf.
• FMEA sangat berguna dalam mengevaluasi proses baru sebelum
implementasi dan dalam menilai dampak dari perubahan yang
diusulkan ke proses yang ada.
QI Essentials Toolkit IHI mencakup alat dan templat yang Anda butuhkan untuk meluncurkan dan mengelola proyek
peningkatan yang berhasil. Masing-masing dari sembilan alat di toolkit ini mencakup deskripsi singkat, instruksi,
contoh, dan templat kosong. CATATAN: Sebelum mengisi template, simpan dulu file tersebut di komputer Anda.
Kemudian buka dan gunakan versi alat tersebut. Jika tidak, perubahan Anda tidak akan disimpan.
• Diagram Sebab dan Akibat • Diagram Pareto
• Diagram Penggerak • Lembar Kerja PDSA
• Kegagalan Mode dan Analisis Efek (FMEA) • Formulir Perencanaan Proyek
• Flow chart • Run Chart & Diagram Kontrol
• Histogram • Diagram Sebar
LANGKAH-LANGKAH
ANALISIS MODUS KEGAGALAN & DAMPAKNYA
(JCI )
1. Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim
2. Gambarkan Alur Proses
3. Identifikas Modus Kegagalan & Dampaknya (Hazard Analysis)
4. Identifikas Prioritas Modus Kegagalan
5. Identifikasi Akar Penyebab Modus Kegagalan
6. Disain ulang Proses
7. Analisis dan Test Proses Baru
8. Implementasi dan Monitor Proses Baru
1
HERKUTANTO
1
Output setiap langkah
LANGKAH OUTPUT
1 Tetapkan Topik FMEA dan Bentuk Tim Topik dan Tim
2 Gambarkan Alur Proses Alur Proses tergambar
3 Identifikasi Modus Kegagalan & Dampaknya Modus Kegagalan & Dampaknya
1
HERKUTANTO
4
TUJUAN PEMILIHAN TOPIK
• Fokus pada proses spesifik yang dianggap prioritas (hospital
specific)
• Melakukan tindakan korektif pada proses melalui redesign
proses
• Contoh:
• Proses pelayanan Transfusi darah
• Proses pemberian obat kepada pasien
1
HERKUTANTO
5
Characteristic of a high risk process
• Variable team
• Complex
• Non standardized
• Tightly coupled
• Heavily dependent on human intervention
• Hierarchical vs team
• Tight time constraints
• Loose time constraints
1
HERKUTANTO
6
Instruksi / Tahapan ke-2:
2) Rekrut tim multidisiplin.
Pastikan untuk memasukkan semua orang yang terlibat di setiap bagian dalam
proses. Beberapa orang mungkin tidak perlu menjadi bagian dari tim dalam
keseluruhan analisis, tetapi mereka tentunya harus dilibatkan dalam diskusi
tentang langkah-langkah tersebut dalam proses di mana mereka terlibat.
Misalnya, rumah sakit dapat menggunakan kurir untuk mengantarkan obat dari
apotek ke unit perawatan. Penting untuk menyertakan kurir di FMEA dalam
langkah-langkah yang terjadi selama pengangkutan itu sendiri, yang mungkin
tidak diketahui oleh personel di apotek atau di unit perawatan.
Instruksi / Tahapan ke-3:
3) Minta tim untuk membuat daftar semua langkah dalam proses
tersebut.
Bekerja dengan tim yang mewakili setiap poin dalam proses yang Anda
evaluasi, buat daftar semua langkah dalam proses yang disepakati dan
disepakati bersama.
o Tip: Flowchart dapat menjadi alat yang berguna untuk memvisualisasikan
proses. Pelajari lebih lanjut di
http://www.ihi.org/resources/Pages/Tools/Flowchart.aspx.
1
HERKUTANTO
9
Flowchart
Institute for Healthcare Improvement
Cambridge, Massachusetts, USA
Diagram alir / flowchart memungkinkan Anda menggambar cara kerja suatu proses sehingga Anda dapat memahami proses
yang ada dan mengembangkan ide tentang cara memperbaikinya.
• Diagram alir tingkat tinggi, yang menampilkan enam hingga 12 langkah, memberikan tampilan proses yang indah. Diagram alir ini
menunjukkan dengan jelas blok utama aktivitas, atau komponen sistem utama, dalam suatu proses. Diagram alir tingkat tinggi sangat
berguna di fase awal proyek.
• Diagram alir mendetail adalah tampilan proses dari dekat, biasanya menampilkan lusinan langkah. Diagram alir ini memudahkan untuk
mengidentifikasi pengerjaan ulang loop dan kompleksitas dalam suatu proses. Diagram alir terperinci berguna setelah tim menemukan
masalah atau saat mereka membuat perubahan dalam proses.
3
HERKUTANTO
0
many of the failure modes had the same root causes
3
HERKUTANTO
1
PROBING
to uncover root causes and their relationships
3
HERKUTANTO
2
What could happen? - FACTORS
• Human factors
• failure to follow policies on precaution orders or failure to conduct
appropriate staff education/training
• Equipment factors
• nonfunctional paging system that delays communication with the
individual’s physician
3
HERKUTANTO
3
Instruksi / Tahapan ke-4:
o Kemungkinan Terjadi / Likelihood of Occurrence (1–10): Pada skala 1-10, dengan 10 menjadi
yang paling mungkin, seberapa besar kemungkinan mode kegagalan akan terjadi?
o Kemungkinan Deteksi (1-10): Pada skala 1-10, dengan 10 kemungkinan besar TIDAK akan
terdeteksi, seberapa besar kemungkinan kegagalan TIDAK akan terdeteksi jika terjadi?
o Tingkat Keparahan (1-10): Pada skala 1-10, dengan 10 kemungkinan besar, bagaimana
kemungkinan bahwa mode kegagalan, jika terjadi, akan menyebabkan kerusakan parah?
o Nomor Profil Risiko / Risk Priority Number (RPN): Untuk setiap mode kegagalan, kalikan ketiga
skor yang diidentifikasi oleh tim (yaitu, kemungkinan terjadinya x kemungkinan deteksi x
keparahan). Skor serendah mungkin adalah 1 dan 1.000 tertinggi. Untuk menghitung RPN untuk
keseluruhan proses, cukup tambahkan semua RPN individu untuk setiap mode kegagalan.
o Tindakan untuk Mengurangi Terjadinya Kegagalan: Buat daftar tindakan yang mungkin dilakukan
untuk meningkatkan sistem keselamatan, terutama untuk mode kegagalan dengan RPN tertinggi.
a) Kiat: Tim dapat menggunakan FMEA untuk menganalisis setiap tindakan yang sedang dipertimbangkan.
Hitung bagaimana RPN akan berubah jika Anda memperkenalkan perubahan yang berbeda pada sistem.
Laboratory Test Ordering Process
HERKUTANTO
Instruksi / Tahapan ke-5:
o Gunakan FMEA untuk merencanakan tindakan untuk
mengurangi bahaya dari mode kegagalan.
a) Jika mode kegagalan mungkin terjadi:
Evaluasi penyebabnya dan lihat apakah salah satu atau semuanya dapat dihilangkan.
Pertimbangkan untuk menambahkan fungsi pemaksaan (yaitu, kendala fisik yang membuat
kesalahan tidak mungkin dilakukan, seperti outlet gas medis yang dirancang untuk hanya
menerima pengukur yang cocok).
Tambahkan langkah verifikasi, seperti pemeriksaan ganda independen, kode batang pada obat-
obatan, atau layar peringatan.
Modifikasi proses lain yang berkontribusi pada penyebab.
Instruksi / Tahapan ke-5:
3
HERKUTANTO
9
PROSES METODE
RISIKO TINGGI REDESIGN
4
HERKUTANTO 0
Instruksi / Tahapan ke-5:
o Gunakan FMEA untuk mengevaluasi dampak potensial dari perubahan yang
sedang dipertimbangkan.
Tim dapat menggunakan FMEA untuk mendiskusikan dan menganalisis setiap
perubahan yang sedang dipertimbangkan dan menghitung perubahan di RPN
jika perubahan tersebut diterapkan.
Hal ini memungkinkan tim untuk “mensimulasikan secara verbal” perubahan
dan mengevaluasi dampaknya di lingkungan yang aman, sebelum mengujinya
di area perawatan pasien.
Beberapa ide yang tampak seperti peningkatan hebat ternyata bisa menjadi
perubahan yang sebenarnya akan meningkatkan perkiraan RPN.
Instruksi / Tahapan ke-5:
oGunakan FMEA untuk memantau dan melacak peningkatan /
perbaikan dari waktu ke waktu.
Tim harus mempertimbangkan untuk menghitung RPN total untuk
proses seperti yang dijelaskan di atas dan kemudian menetapkan
tujuan untuk peningkatan. Misalnya, tim dapat menetapkan tujuan
dengan menurunkan RPN total untuk proses pemesanan obat
sebesar 50% dari baseline.
Example: FMEA – Medication Dispensing Process
Bandingkan :
Failure Failure
Effect Causes Effect Causes
Mode Mode
2 Gambarkan Alur
Proses
3 Identifikasi Modus
7 Kegagalan &
Dampaknya
4 Tetapkan Prioritas
Modus Kegagalan
5 Identifikasi Akar
Penyebab Modus
Kegagalan
6 Disain ulang Proses
8 Implementasi dan
4
HERKUTANTO
Monitor Proses 8Baru
TUJUAN & HASIL
4
HERKUTANTO
9
SIKLUS PDSA
5
HERKUTANTO
0
SIKLUS PDSA
5
HERKUTANTO
1
LEMBAR KERJA
UJI COBA
HERKUTANTO
2
5
LEMBAR KERJA
UJI COBA
HERKUTANTO
3
5
LANGKAH
1 Tetapkan Topik FMEA
dan Bentuk Tim
2 Gambarkan Alur
Proses
3 Identifikasi Modus
8 Kegagalan &
Dampaknya
4 Tetapkan Prioritas
Modus Kegagalan
5 Identifikasi Akar
Penyebab Modus
Kegagalan
6 Disain ulang Proses
8 Implementasi dan
5
HERKUTANTO
Monitor Proses4Baru
TUJUAN & HASIL
5
HERKUTANTO
5
Strategies for Creating and Managing the Change Process
5
HERKUTANTO
7
LEMBAR MONITOR PROSES BARU
5
HERKUTANTO
8
KESIMPULAN
5
HERKUTANTO
9
Semoga Bermanfaat
TERIMA KASIH
dr Bambang Tutuko SpAn KIC
0816824109
bambang.tutuko@yahoo.co.id