Nama : Amniatizzakia
NIM : 2002110036
Mata Kuliah : Audit Manajemen Sektor Publik (C)
Materi : Seleksi Audit
Pertemuan Ke- :5
1. Risk Assessment
Risk assessment (penilaian risiko) adalah metode yang sistematis untuk menentukan
apakah suatu organisasi memiliki resiko yang dapat diterima atau tidak. Risk assessment
merupakan kunci dalam perencanan pemulihan bencana. Penilaian risiko, proses
menganalisis dan menafsirkan risiko terdiri dari tiga kegiatan dasar yaitu: (1) menentukan
ruang lingkup dan metodologi penilaian, (2) mengumpulkan dan menganalisis data, dan
(3) menafsirkan hasil analisis risiko.
2. Perencanaan Tahunan
Salah satu tahap terpenting dalam audit adalah perencanaan audit. Kesalahan
dalam tahap perencanaan audit akan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan
dari audit. Dengan demikian tahap perencanaan audit sama pentingnya dengan
pelaksanaan audit itu sendiri. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi
menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat, lingkup, dan saat
perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai
entitas, dan pengetahuan tentang ciri khas entitas. Dengan demikian, auditor harus
merencanakan pekerjaan auditnya sebaik-baiknya, sehingga kemungkinan menanggung
risiko yang besar dapat dihindari. Isi audit plan (perencanaan audit) meliputi tiga hal
pokok yang terdidi dari:
Hal-hal mengenai client
Hal-hal yang mempengaruhi client, dan
Rencana kerja Auditor.
Secara umum, rencana audit disusun setelah auditee ditetapkan. Yang dimaksud
dengan auditee adalah entitas organisasi, atau bagian/ unit organisasi, atau operasi dan
program termasuk proses, aktivitas dan kondisi tertentu yang diaudit. Penyeleksian
auditee dapat dilakukan dengan 3 (tiga) metode, yaitu.
a. Systematic Selection
Bagian audit internal menyusun suatu jadwal audit tahunan yang berkenaan
dengan audit yang diperkirakan akan dilaksanakan. Secara tipikal jadwal tersebut
dikembangkan dengan mempertimbangkan risiko. Auditee potensial yang
menunjukkan tingkat risiko yang tinggi mendapat prioritas untuk dipilih.
b. Ad Hoc Audits
Metode ini digunakan dengan mempertimbangkan bahwa operasi tidak selalu
berjalan tepat seperti yang direncanakan. Manajemen dan dewan komisaris sering
menugaskan auditor internal untuk mengaudit bidang/area fungsional tertentu yang
dipandang bermasalah. Dengan demikian manajemen dan dewan komisaris memilih
auditee bagi auditor internal.
c. Auditee Request
Beberapa manajer merasa bahwa mereka memerlukan input dari auditor
internaluntuk mengevaluasi kelayakan dan keefektifan pengendalian internal serta
pengaruhnyaterhadap operasi yang berada di bawah supervisinya. Oleh karena itu,
mereka mengajukan permintaan untuk diaudit. Tetapi dalam hal ini auditor internal
tetap harusmempertimbangkan risiko dan prioritasnya.
Rencana audit harus disusun dan didokumentasikan dengan baik dan meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Penetapan Tujuan dan Ruang Lingkup Audit
Secara umum tujuan fungsi audit internal adalah untuk membantu
manajemen dalammencapai akuntabilitasnya dan memberikan solusi alternatif
utnuk memperbaiki pengendalian manajemen. Secara individual, tujuan audit
internal dapat diklasifikasikan berdasarkan 3 (tiga) kategori aktivitas audit.
Review atas File Audit
Review ini dilakukan dengan cara mempelajari kembali laporan-laporan
dan informasi dari file audit yang telah dilakaukan sebelumnya. Review ini
bermanfaat untuk mengenal sifat operasi sebagai bahan untuk melaksanakan
survai pendahuluan.
Menyeleksi Tim Audit
Kegiatan ini dilakukan dengan mepertimbangkan beban tanggung-jawab
yang akandipikul oleh masing-masing staf auditor, dan keahlian yang diperlukan
untuk mengaudit bidang-bidang tertentu.
Komunikasi Pendahuluan dengan Auditee dan Pihak Lain yang Berkepentingan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang berkenaan
dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Mengakomodasikan akses terhadap
fasilitas, catatan dan personal, serta untuk memperoleh informasi dari auditee
atau pihak lain yang terkait.
Mempersiapkan Program Audit Pendahuluan
Program audit pendahuluan ini memuat informasi seperti sasaran dan
tujuan, sertaruang lingkup audit, pertanyaan-pertanyaan khusus yang harus
terjawab selama audit dilaksanakan, prosedur audit yang akan digunakan, dan
bukti-bukti yang akan diuji.
Merencanakan Laporan Audit
Laporan audit merupakan media untuk mengkomunikasikan hasil audit
kepada pihak- pihak yang berkepentingan dlam organisasi. Konsekuensinya,
auditor harus mulai berfikirmengenai bagaimana laporan akan disusun, kapan
akan diberikan/ dikirimkan, dan siapa yang akan menerima laporan tersebut.
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi detail (rincian) yangakan disajikan
dalam laporan dan untuk mengembangkan beberapa parameter dasar.
Persetujuan atas Program Audit dari Kepala Bagian Audit Internal
Hal ini dilakukan untuk membantu memastikan bahwa prosedur kerja
mendukung tujuan, sasaran, dan ruang lingkup audit.