Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1 Risk Analysis/Assesment.......................................................................................................................5
A.Menentukan Ruang Lingkup dan Metodologi Penilaian..........................................................................5
B.Mengumpulkan dan Menganalisis Data..................................................................................................6
C.Menafsirkan Hasil Analisis Risiko.............................................................................................................7
D. Faktor Resiko..........................................................................................................................................7
F.Follower...................................................................................................................................................8
G. Contoh Kasus Pada CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK).......................................................9
3.1.1 Pengumpulan Data............................................................................................................................9
3.1.2 Analisis Dan Usulan Perbaikan.........................................................................................................14
3.1.4 Usulan Perbaikan.............................................................................................................................23
3.1.5 Kesimpulan......................................................................................................................................23
BAB III......................................................................................................................................................25
PENUTUP..................................................................................................................................................25
5.1 Simpulan.............................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................26

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah membuat aktifitas di dunia maya terus meningkat. Dan
jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Kemajuan teknologi juga menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat yang beraktifitas di
dunia maya. Berbagai aktifitas bisa kita lakukan disini. Mulai mendapatkan teman, mencari
informasi yang diinginkan, aktifitas jual beli, mencari pekerjaan, menuangkan ekspresi dan
argumentasi, dan masih banyak lagi.kemajuan yang ditawarkan tersebut tidak sepenuhnya
digunakan secara baik oleh sebagian oknum masyarakat. Perkembangan teknologi informasi
memun gkinkan penerapan teknologi informasi yang semakin pesat di organisasi. Banyak
organisasi yang telah beralihdari sistem manual ke sistem komputerisasi. Kegiatan organisasi
sangat bergantung pada teknologi informasi yang dapat membantu dalam penyelesaian kinerja
organisasi. Infrastruktur teknologi informasi beranek aragam sesuai dengan kebutuhan
organisasi tersebut. Implementasi infrastruktur teknologi infor masi memiliki risiko yang dapat
menganggu kinerja organisasi maupun operasional. Risiko ini bisa disebabkan oleh manusia
atau sistem itu sendiri. Risiko yang timbul sebagai akibat dari implementasi teknologi informasi
yang kurang memadai dapat menyebabkan kegiatan organisasi yang tidak optimal, kerugian
finansial, atau bahkan menurunnya reputasi organisasi. Karena itu, organisasi dituntut untuk
memiliki manajemen risiko, di mana manajemen resiko merupakan suatu pengelolaan yang
melihat potensi–potensi atau hal–hal apa saja yang harus dilakukan agar dapat meminimalkan
risiko sekecil mungkin yang dap at terjadi sewaktu-waktu pada organisasi. Potensi – potensi
risiko tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja.
Or ganisasi diharap kan dapat mengelola berb agai risiko teknologi infor masi.
1.2. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini ada beberapa poin tujuan yang ingin di capai oleh saya,antar
lain adalah sebagai berikut:
1. Apa Itu Risk Analysis/Assesment?
2. Contoh Studi Kasus Perusahaan?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Risk Analysis/Assesment


Risk assessment (penilaian risiko) adalah metode yang sistematis untuk menentukan apakah
suatu organisasi memiliki resiko yang dapat diterima atau tidak. Risk assessment merupakan
kunci dalam perencanan pemulihan bencana. Penilaian risiko, proses menganalisis dan
menafsirkan risiko terdiri dari tiga kegiatan dasar yaitu:
1. menentukan ruang lingkup dan metodologi penilaian,
2. mengumpulkan dan menganalisis data.
3. menafsirkan hasil analisis risiko.

A.Menentukan Ruang Lingkup dan Metodologi Penilaian


Langkah pertama dalam melakukan risk assessment adalah mengidentifikasi sistem yang sedang
dipertimbangkan, bagian sistem yang akan di analisis, dan metode analisis yang akan
digunakan.Assessment dapat difokuskan pada area tertentu baik yang tingkat risikonya tidak
diketahui maupun yang tingkat risikonya tinggi. Mendefinisikan ruang lingkup dan batasan
dapat membantu peghematan biaya.
Faktor yang mempengaruhi ruang lingkup:
 Fase dalam siklus hidup sistem, misalnya lebih baik mengembangkan sistem baru
daripada meng-upgrade sistem yang sudah ada.
 Kepentingan relatif dari sistem di bawah pemeriksaan, sistem yang lebih penting
seharusnya di analisis lebih menyeluruh.
 Besar dan jenis sistem yang mengalami perubahan sejak analisis risiko terakhir.
Metodologi bisa berbentuk formal atau informal, rinci atau sederhana, tingkat tinggi atau
rendah, kuantitatif atau kualitatf, atau kombinasi dari semuanya. Tidak ada metode tunggal yang
terbaik untuk semua pengguna dan semua lingkungan.
Cara menentukan batasan, ruang lingkup, dan metodologi akan memiliki konsekuensi besar
dalam jumlah total usaha yang dihabiskan pada manajemen risiko dan jenis serta kegunaan dari
hasil penilaian itu. Batasan dan ruang lingkup harus dipilih dengan cara yang akan memberikan
hasil yang jelas, spesifik, dan berguna untuk sistem dan lingkungan.

3
B.Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Risiko mempunyai banyak perbedaan komponen, diantaranya aset, ancaman, kerentanan,
perlindungan, konsekuensi, dan kemungkinan. Pemeriksaan mencakup pengumpulan data
tentang daerah yang terancam dan mensintesis serta menganalisis informasi agar berguna.
Untuk menghindari adanya kemungkinan pengumpulan informasi yang banyak namun hanya
sedikit yang dapat di analisis, maka perlu diambil langkah untuk membatasi pengumpulan
informasi dengan cara penyaringan. Sebuah upaya manajemen risiko harus fokus pada bidang-
bidang yang menghasilkan konsekuensi terbesar bagi organisasi seperti menyebabkan kerugian
yang besar. Hal ini dapat dilakukan oleh ancaman dan aset.
Sebuah metodologi manajemen risiko tidak selalu perlu menganalisis komponen risiko secara
terpisah. Misalnya, aset dan konsekuensi atau ancaman dan likelihoods dapat di analisa
bersama-sama.
Penilaian Aset (Asset Valuation)
Yang termasuk dalam penilaian aset yaitu informasi, software, personl, hardware, dan aset fisik.
Nilai aset terdiri dari nilai intrinsik, dampak jangka pendek, dan konsekuensi jangka panjang
dari kompromi tersebut.
Penilaian Konsekuensi (Consequence Assessment)
Penilaian konsekuensi memperkirakan tingkat kesukaran atau kerugian yang bisa terjadi.
Konsekuensi mengacu pada bahaya secara keseluruhan bukan hanya untuk jangka pendek atau
dampak langsung. Sementara damapk seperti itu sering mengakibatkan pengungkapan,
modifikasi, perusakan atau penolakan layanan. Konsekuensi jangka panjang memiliki efek yang
lebih signifikan seperti hilangnya bisnis, kegagalan untuk melakukan misi sistem, hilangnya
reputasi, pelanggaran privasi, cedera, atau korban jiwa. Semakin parah konsekuensi dari
ancaman, semakin besar risiko sistem.
Identifikasi Ancaman (Threat Identification)
Ancaman adalah suatu entitas atau peristiwa yang berpotensi membahayakan sistem. Yang
termasuk dalam ancaman tipikal adalah kesalahan, penipuan, karyawan yang tidak puas,
kebakaran, kerusakan air, hacker, dan virus. Ancaman harus diidentifikasi dan dianalisis untuk
menentukan kemungkinan terjadinya ancaman tipikal dan potensinya untuk merusak aset.
Analisis risiko harus berkonsentrasi pada ancaman-ancaman yang paling mungkin terjadi dan
yang bisa mempengaruhi aset penting.
Analisis Perlindungan (Safeguard Analysis)
Perlindungan adalah setiap tindakan, perangkat, prosedur, teknik atau ukuran lain yang
mengurang kerentanan sistem dari ancaman. Analisis perlindungan harus mencakup
pemeriksaan dari efektifitas kebijakan keamanan yang ada. Hal ini juga dapat mengidentifikasi

4
perlindungan baru yang diterapkan dalm sistem, namun biasanya dilakukan belakangan dalam
proses manajemen risiko.
Analisis Kerentanan (Vulnerability Analysis)
Kerentanan adalah kondisi tidak adanya prosedur keamanan, kontrol teknik, kontrol fisik, atau
kontrol lain yang dapat dieksploitasi oleh ancaman. Kerentanan sering di analisis dalam hal
hilangnya pengamanan. Kerentanan berkontribusi mengambil risiko karena memungkinkan
ancaman untuk membahayakan sistem.
Keterkaitan kerentanan, ancaman, dan aset sangat penting untuk analisis risiko. Keterkaitan ini
dapat dilihat pada gambar 1. Namun, ada hubungan timbal balik lain seperti adanya kerentanan
yang mendorong ancaman.
Penilaian Kemungkinan (Likelihood Assessment)
Kemungkinan adalah perkiraan frekuensi atau kesempatan terjadinya ancaman. Sebuah
penilaian mungkin mempertimbangkan keberadaan, keuletan, dan kekuatan dari ancaman serta
efektifitas perlindungan. Secara umum, banyak informasi tentang ancaman lemah, terutama
yang berkaitan dengan ancaman manusia. Dengan demikian, pengalaman di bidang ini sangat
penting. Semakin besar kemungkinan ancaman terjadi, semakin besar pula risikonya.

C.Menafsirkan Hasil Analisis Risiko


Penilaian risiko digunakan untuk mendukung dua fungsi terkait yaitu penerimaan risiko dan
pemilihan biaya kontrol yang hemat. Untuk mencapai fungsi-fungsi tersebut, penilaian risiko
harus menghasilkan output yang berarti, yang mencerminkan apa yang benar-benar penting bagi
organisasi. Membatasi kegiatan interpretasi risiko untuk risiko yang paling signifikan adalah
cara lain dalam proses manajemen risiko yang difokuskan untuk mengurangi upaya menyeluruh
sementara masih menghasilkan hasil yang bermanfaat. Jika risiko diinterpretasikan secara
konsisten di seluruh organisasi, hasilnya dapat digunakan untuk memprioritaskan sistem yang
harus diamankan.

D. Faktor Resiko
Pada dasarnya, faktor resiko dalam suatu perencanaan sistem informasi, dapat diklasifikasikan
ke dalam 4 kategori resiko, yaitu :
1. Catastrophic (Bencana)
2. Critical (Kritis)
3. Marginal (kecil)
4. Negligible (dapat diabaikan)
E. Fungsi Risk/Analysis Asessment
5
1. Memberikan panduan untuk membantu para eksekutif dan manajemen mengajukan
pertanyaan kunci, membuat lebih baik, keputusan risiko-disesuaikan lebih banyak
informasi dan membimbing perusahaan mereka sehingga risiko dikelola secara efektif
2. Membantu menghemat waktu, biaya dan tenaga dengan alat untuk mengatasi risiko
bisnis
3. Mengintegrasikan manajemen TI terkait risiko bisnis menjadi manajemen risiko
perusahaan secara keseluruhan
4. Membantu kepemimpinan memahami risiko perusahaan dan toleransi risiko
5. Memberikan panduan praktis didorong oleh kebutuhan kepemimpinan perusahaan di
seluruh dunia

F.Follower
Target audiens buzzer hoax ini tentunya para follower atau pengguna media sosial. Para Buzzer
dapat dikatakan sangat cerdik dalam melihat peluang media sosial untuk melakukan provokasi
dalam bentuk informasi hoax. Para follower sebagai pengguna media sosial merupakan
sukarelawan yang yang tidak dibayar, sedangkan mereka yang sejalan dengan informasi hoax
memiliki kepentingan dan kebencian yang sama. Disaat keselarasan tersebut bertemu antara
hoax dan audiens, maka kemungkinan besar pengguna akan melakukan like, comment dan
share. Sehingga membantu kinerja buzzer hoax dalam memperluas penyebarannya di media
sosial.
Seperti itulah gambaran singkat Industri Kapital Hoax yang ada di media sosial, percaya tidak
percaya, tentunya kehadiran informasi hoax di-support faktor ekonomi sebagai imbalan kerja
untuk mencapai kepentingan politik. Padahal hal tersebut melanggar hukum dan sudah ada
ketentuan hukum yang memikatnya. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No 28
Tahun 2009 tentang ITE Pasal 28 ayat 2. Secara hukum tindakan penyebaran informasi hoax
melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
Namun, keberadaan informasi hoax akan selalu hadir di kehidupan bermedia sosial, sedangkan
penegakan aparat hukum akan selalu minindak lanjut tindakan informasi hoax yang
mencemarkan nama baik, menyinggung, sara. Dan seebagaainya. Namun, hal tersebut belum lah
cukup, yang lebih efektif ialah bagaimana cara membangun masyarakat yang terkoneksi dengan
internet untuk sadar dan selektif dalam menerima informasi di interenet atau di media sosial,
untuk tercegahnya pengaruh informasi hoax yang marak di dunia maya.

6
G. Contoh Kasus Pada CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK)
CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK) memiliki potensi bahaya yang dialami cukup
besar, terlihat dari adanya data kecelakaan kerja pada tahun 2010. Kejadian tersebut dapat
diminimasi dengan cara melakukan identifikasi terhadap kecelakaan kerja yang terjadi agar
dapat mengetahui penyebab dari kecelakaan kerja tersebut. Metode Risk Assessment (Checklist)
adalah salah satu metode dalam mengidentifikasi bahaya dan merupakan metode yang paling
sederhana, cepat dalam pengerjaannya, dan paling mudah diterapkan. Berdasarkan hasil
identifikasi tersebut kemudian dilakukan pembobotan terhadap bahaya yang terjadi sehingga
dapat ditentukan prioritas usulan perbaikan yang akan dilakukan.

3.1.1 Pengumpulan Data

Klasifikasi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Stasiun Kerja


Data kecelakaan kerja yang telah diperoleh lalu diklasifikasikan berdasarkan stasiun kerja, dapat
dilihat pada Tabel.

Tabel Klasifikasi Kecelakaan Kerja Berdasarkan Stasiun Kerja


No. Waktu Kejadian Nama Tempat Kecelakaan Kecelakaan Kerja
(Bulan & Tahun) (Stasiun Kerja)
1 Mei, 2010 Endang Mixer Jari tengah putus
2 Juli, 2010 Dudung Jari manis putus
3 Agustus, 2010 Kurniadi Mill Kuku jari manis putus
4 Oktober, 2010 Tatang Kuku jari telunjuk putus

Hasil Identifikasi Bahaya Menggunakan Risk Assessment


Terdapat 2 stasiun kerja yang diamati, yaitu stasiun kerja mixer dan stasiun kerja mill.
1. Stasiun Kerja Mixer
Identifikasi bahaya pada stasiun kerja mixer dapat dilihat pada Tabel 2.
2. Stasiun Kerja Mill
Identifikasi bahaya pada stasiun kerja mill dapat dilihat pada Tabel 3.

7
Tabel 2. Identifikasi Bahaya pada Mesin Mixer
Kata Kunci Checklist Telah Likelihood Severity Penilaian
No. Umum Khusus Bahaya Dampak Terjadi/ (L) (S) Risiko Prioritas
Mungkin (LxS)
Terjadi
Jari operator terputus, proses
Tekanan Jari terpotong produksi terhambat dan menambah Telah terjadi 3 3 9 High
1 Peralatan kerugian perusahaan
dan mesin Sarung tangan terjepit Jari masuk mesin, proses produksi
Peralatan tangan penutup mesin terhambat dan menambah kerugian Telah terjadi 3 3 9 High
perusahaan
2 Instalasi Instalasi tetap Kabel listrik terputus Operator tersengat arus listrik atau Mungkin 2 3 6 High
Listrik atau terkelupas terjadi kebakaran terjadi
Debu/asap/gas Masuk mata dan Gangguan pernafasan dan Mungkin 2 2 4 Medium
terhirup operator gangguan mata terjadi
3 Zat kimia Racun Terhirup oleh operator Gangguan pernafasan atau Mungkin 2 2 4 Medium
keracunan terjadi
Gangguan bau tidak Terhirup oleh operator Gangguan pernafasan Mungkin 2 2 4 Medium
sedap terjadi
Kebakara Mudah Cairan kebocoran atau Mudah terjadi kebakaran Mungkin 2 3 6 High
4 n dan terbakar/gas/cairan tumpah terjadi
ledakan Alarm/deteksi Bahaya yang tidakPenanganan bahaya terlambat Mungkin 2 3 6 High
8
terdeteksi terjadi
5 Partikel Inhalasi Masuk mata dan Gangguan pernafasan dan Mungkin 2 2 4 Medium
atau debu terhirup gangguan mata terjadi
operator
Gangguan penglihatan sehingga
Cahaya Kurang pencahayaan terjadi kecelakaan dan kesalahan Mungkin 2 3 6 High
6 Lingkung dalam proses produksi terjadi
an Ventilasi Kurangnya saluran Gangguan pernafasan Mungkin 2 2 4 Medium
ventilasi terjadi
Menimbulkan kehilangan
Tingkat kerja yang Kelelahan pada operator konsentrasi, pegal maupun rasa Mungkin 2 1 2 Low
7 Kesalahan tinggi lelah terjadi
individu Jam kerja yang Fatique pada operator Stress pada operator Mungkin 2 1 2 Low
panjang terjadi
Stress Kelalaian operator Kecelakaan kerja Mungkin 2 3 6 High
terjadi
Kegagalan produksi, kecelakaan
Kurang informasi Kesalahan prosedur kerja dan kerusakan produk Mungkin 2 3 6 High
8 Faktor kerja terjadi
eksternal Tidak ada APD (Alat
Sistem yang Pelindung Diri) Cedera pada operator Mungkin 2 3 6 High
membahayakan terjadi

9
Tabel 3. Identifikasi Bahaya pada Mesin Mill
Kata Kunci Checklist Telah Likelihood Severity Penilaian
No. Umum Khusus Bahaya Dampak Terjadi/ (L) (S) Risiko Prioritas
Mungkin (LxS)
Terjadi
Kuku/jari operator terputus, proses
Gesekan Jari tergiling produksi terhambat dan menambah Telah terjadi 3 3 9 High
kerugian
Peralatan perusahaan
1 dan mesin Kuku operator terputus, proses
Tekanan Jari tergiling produksi terhambat dan menambah Telah terjadi 3 3 9 High
kerugian perusahaan
Sarung tangan terjepit Jari masuk mesin, proses produksi
Peralatan tangan gilingan mesin terhambat dan menambah kerugian Mungkin 2 3 6 High
perusahaan terjadi
2 Instalasi Instalasi tetap Kabel listrik terputus atau Operator tersengat arus listrik atau Mungkin 2 3 6 High
Listrik terkelupas terjadi kebakaran terjadi
3 Zat kimia Debu/asap/gas Masuk mata dan terhirup Gangguan pernafasan dan Mungkin 2 2 4 Medium
operator gangguan mata terjadi
4 Kebakaran Alarm/deteksi Bahaya yang tidak Penanganan bahaya terlambat Mungkin 2 3 6 High
dan ledakan terdeteksi terjadi
5 Partikel atauInhalasi Masuk mata dan terhirupGangguan pernafasan danMungkin 2 2 4 Medium
10
debu operator gangguan mata terjadi
Gangguan penglihatan sehingga
Cahaya Kurang pencahayaan terjadi kecelakaan dan kesalahan Mungkin 2 3 6 High
6 Lingkungan dalam proses produksi terjadi
Ventilasi Kurangnya saluran Gangguan pernafasan Mungkin 2 2 4 Medium
ventilasi terjadi
Tingkat kerja yang
tinggi Kelelahan pada operator Menimbulkan penyakit pada Mungkin 2 1 2 Low
7 Kesalahan operator terjadi
individu Jam kerja yang Fatique pada operator Stress pada operator Mungkin 2 1 2 Low
panjang terjadi
Stress Kelalaian operator Kecelakaan kerja Mungkin 2 3 6 High
terjadi
Kegagalan produksi, kecelakaan
Kurang informasi Kesalahan prosedur kerja kerja dan kerusakan produk Mungkin 2 3 6 High
8 Faktor terjadi
eksternal Sistem yang Tidak ada APD (Alat
membahayakan Pelindung Diri) Cedera pada operator Mungkin 2 3 6 High
terjadi

Reka Integra - 332

11
Usulan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis Risk Assessment (Studi
Kasus di CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK))

3.1.2 Analisis Dan Usulan Perbaikan

Analisis Tingkat Risiko di Setiap Stasiun Kerja


Analisis tingkat risiko hanya dilakukan untuk tingkatan high saja, yang diperoleh dari prioritas pada identifikasi
bahaya di masing-masing mesin. Prioritas high memiliki tingkat keparahan kecelakaan yang sangat tinggi, hal ini
terlihat dari dampak dari bahaya yang terjadi dan cedera yang dialami oleh operator mesin. Analisis secara
lengkap untuk mesin mixer dan mill dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5.
Analisis Tingkat Risiko Pada Mesin Mixer
Kata Kunci Kondisi Saat Ini
No. Checklist Spesifikasi Analisis Usulan Usulan
Umum Khusus Umum Khusus Ada Tidak
Ada
Melakukan
pengecekkan Alat
alat, pelindung Kedua Display
Tekanan menyediakan diri berupa alat peringata
Kecelakaan yang alat pelindung sarung pelindung n tidak
terjadi pada Aspek-aspek yang diri dan tangan dan diri ada ada
peralatan dan menimbulkan menyediakan masker
1 Peralatan mesin dilhat dari kecelakaan display
dan mesin tekanan dan tersebut adalah peringatan
peralatan tangan aspek tekanan, Melakukan
dengan tingkat peralatan tangan. pengecekkan Alat
keparahan yang alat, pelindung Kedua Display
Peralatan tinggi dan telah menyediakan diri berupa alat peringata
tangan terjadi. alat pelindung sarung pelindung n tidak
diri, dan tangan dan diri ada ada
menyediakan masker
display
peringatan
Kecelakaan yang Display
disebabkan oleh Menyediakan tidak ada,
12
instalasi listrik Aspek-aspek yang jalur evakuasi, jalur
2 Instalasi Instalasi dilihat dari menimbulkan menyediakan - - evakuasi
listrik tetap instalasi tetap kecelakaan display, dan dan
yang ada dengan tersebut adalah menyediakan assembly
tingkat keparahan instalasi tetap. assembly point
yang mungkin point tidak ada
tinggi
dan mungkin
akan terjadi.
Menyediakan Alat
Kecelakaan yang alat pelindung pelindung Display
Mudah disebabkan oleh diri, dan diri berupa Kedua peringata
terbakar/ kebakaran dan Aspek-aspek yang menyediakan sarung alat n dan
gas/cairan ledakan dilihat menimbulkan display tangan, pelindung safety
3 Kebakaran dari kecelakaan peringatan masker, diri ada shoes
dan alarm/deteksi tersebut adalah dan tidak ada
ledakan dengan tingkat kebakaran dan safety
keparahan yang ledakan. shoes
mungkin tinggi Menyediakan Jalur
dan mungkin jalur evakuasi, evakuasi
Alarm/ akan terjadi. dan - - dan
deteksi menyediakan assembly
assembly point
point tidak
ada
Kecelakaan yang
disebabkan oleh
dari kebisingan
pada lingkungan Aspek-aspek yang Menambah Lampu
4 Lingkunga Cahaya kerja dan sumber menimbulkan Menambah lampu atau dan -
n cahaya di tempat kecelakaan pencahayaan ventilasi ventilasi
kerja dengan tersebut adalah ada
tingkat keparahan cahaya.
yang tinggi dan
mungkin akan
terjadi.
13
14
Analisis Tingkat Risiko Pada Mesin Mixer
Kata Kunci Kondisi Saat Ini
No. Checklist Spesifikasi Analisis Usulan Usulan
Umum Khusus Umum Khusus Ada Tidak
Ada
Kecelakaan yang
disebabkan oleh Menyediakan Alat
kesalahan Aspek-aspek yang alat pelindung pelindung Display
5 Kesalahan Stress individu dilihat menimbulkan diri, dan diri berupa Kedua peringata
individu dari stress kecelakaan menyediakan sarung alat n tidak
dengan tingkat tersebut adalah display tangan dan pelindung ada
keparahan yang kesalahan individu peringatan masker diri ada
mungkin tinggi
dan mungkin
akan terjadi.
Menyediakan
prosedur
kerja,
Kurang Kecelakaan yang mengadakan Membuat Display
informasi disebabkan oleh pelatihan, SOP SOP ada peringata
faktor eksternal menyediakan n tidak
dilihat dari Aspek-aspek yang alat pelindung ada
kurangnya menimbulkan diri, dan
6 Faktor informasi dan kecelakaan menyediakan
eksternal sistem yang tersebut adalah display
membahayakan faktor eksternal. peringatan
dengan tingkat Menyediakan
keparahan yang prosedur
Sistem mungkin tinggi kerja,
yang dan mungkin mengadakan Membuat Display
memba- akan terjadi. pelatihan, SOP SOP ada peringata
hayakan menyediakan n tidak
alat pelindung ada
diri, dan
15
menyediakan
display
peringatan
Analisis Tingkat Risiko Pada Mesin Mill
Kata Kunci Kondisi Saat Ini
No. Checklist Spesifikasi Analisis Usulan Usulan
Umum Khusus Umum Khusus Ada Tidak
Ada
Aspek-aspek yang
Gesekan Kecelakaan yang menimbulkan
terjadi pada kecelakaan Melakukan Alat
Tekanan peralatan dan tersebut adalah pengecekkan pelindung
Peralatan mesin dilhat dari aspek gesekan, alat, diri berupa Kedua Display
1 dan mesin Peralatan gesekan, tekanan tekanan, peralatan menyediakan sarung alat peringata
tangan dan peralatan tangan, alat pelindung tangan dan pelindung n tidak
tangan dengan alarm/deteksi, diri dan masker diri ada ada
tingkat keparahan kebisingan, display
yang tinggi dan cahaya, stress, peringatan
telah terjadi kurang informasi,
dan sistem yang
membahayakan
Aspek-aspek yang
Kecelakaan yang menimbulkan Display
disebabkan oleh kecelakaan Menyediakan tidak ada,
instalasi listrik tersebut adalah jalur evakuasi, jalur
2 Instalasi Instalasi dilihat dari aspek gesekan, menyediakan - - evakuasi
listrik tetap instalasi tetap tekanan, peralatan display, dan dan
yang ada dengan tangan, menyediakan assembly
tingkat keparahan alarm/deteksi, assembly point
yang mungkin kebisingan, point tidak ada
tinggi dan cahaya, stress,
mungkin akan kurang informasi,
terjadi dan sistem
yang
membahayakan

16
17
Analisis Tingkat Risiko Pada Mesin Mill (lanjutan)
Kata Kunci Kondisi Saat Ini
No. Checklist Spesifikasi Analisis Usulan Usulan
Umum Khusus Umum Khusus Ada Tidak
Ada
Aspek-aspek yang
Kecelakaan yang menimbulkan
disebabkan oleh kecelakaan Menyediakan Jalur
kebakaran dan tersebut adalah jalur evakuasi, evakuasi
3 Kebakaran Alarm/ ledakan dilihat aspek gesekan, dan - - dan
dan det eksi dari tekanan, peralatan menyediakan assembly
ledakan alarm/deteksi tangan, assembly point
dengan tingkat alarm/deteksi, point tidak ada
keparahan yang kebisingan,
mungkin tinggi cahaya, stress,
dan mungkin kurang
akan terjadi informasi, dan
sistem yang
membahayakan
Kecelakaan yang
disebabkan oleh
dari kebisingan Menambah Lampu
4 Lingkunga Cahaya pada lingkungan Menambah lampu atau dan -
n kerja dan sumber pencahayaan ventilasi ventilasi
cahaya di tempat ada
kerja dengan
tingkat keparahan
yang tinggi dan
mungkin akan Aspek-aspek yang
terjadi menimbulkan
Kecelakaan yang kecelakaan
disebabkan oleh tersebut adalah Alat
Kesalahan kesalahan aspek gesekan, Menyediakan pelindung Kedua Display
5 individu Stress individu dilihat tekanan, peralatan alat pelindung diri berupa alat peringata
dari stress tangan, diri dan sarung pelindung n tidak
18
dengan tingkat display tangan dan diri ada ada
keparahan yang peringatan masker
mungkin tinggi
dan mungkin
akan terjadi
Menyediakan
Kecelakaan yang prosedur
Kurang disebabkan oleh kerja, alat Membuat Display
informasi faktor eksternal pelindung SOP SOP ada peringata
dilihat dari diri, display n tidak
Faktor kurangnya peringatan, ada
6 eksternal informasi dan dan
alarm/deteksi,
sistem yang mengadakan
kebisingan,
membahayakan pelatihan
cahaya, stress,
dengan tingkat Menyediakan
kurang informasi,
Sistem keparahan yang prosedur
dan sistem yang
yang mungkin tinggi kerja, alat Membuat SOP ada Display
membahayakan
membaha dan mungkin pelindung SOP peringata
yakan akan terjadi diri, display n tidak
peringatan, ada
dan
mengadakan
pelatihan

Analisis Pengendalian Risiko di Setiap Stasiun Kerja


Analisis pengendalian risiko Pengendalian risiko merupakan cara untuk meminimasi bahaya yang telah terjadi
maupun yang mungkin akan terjadi di setiap stasiun kerja. Pengendalian risiko di setiap stasiun kerja dilakukan
dengan langkah-langkah yang ada yaitu:
1. Eliminasi
Pengendalian risiko dengan menghilangkan proses kerja yang bermasalah dan dapat menimbulkan bahaya
potensial dari tempat kerja. Proses eliminasi risiko ini menempati hirarki paling tinggi.
2. Subsitusi
Mengganti peralatan atau bahan baku yang menimbulkan bahaya dengan yang lebih aman.
3. Pengendalian engineer
Melakukan modifikasi atau rekayasa teknis terhadap material, alat kerja atau tempat kerja. Proses ini juga
termasuk melakukan desain ulang dari perangkat kerja.
19
4. Pengendalian administratif
Pengendalian administratif ada dua macam, yaitu pengendalian prosedur dan
melakukan pelatihan
5. Alat pelindung diri
Apabila semua solusi diatas tidak dapat dilakukan, maka digunakan alat pelindung
diri (APD) untuk melindungi pekerja dari bahaya. Penggunaan APD juga dipakai
untuk memperkuat pengendalian lainnya.

3.1.4 Usulan Perbaikan


Usulan perbaikan yang diberikan kepada CV. Adiputra Manunggal Inti Karet
(CV. AMIK), adalah menyediakan tanda peringatan (display), menyediakan
exhaust fan, menyediakan waktu istirahat sejenak disela-sela waktu kerja,
melakukan pelatihan, melakukan rapat rutin dengan pegawai lantai produksi,
melakukan pengawasan, melakukan perawatan pada stasiun kerja, melakukan
pemeriksaan kabel, dan menambah sumber cahaya.Manajemen risiko adalah
proses yang bertujuan untuk membantu organisasi memahami, menilai dan
mengambil tindakan pada semua risiko dengan maksud untuk meningkatkan
kemungkinan keberhasilan dan mengurangi kemungkinan kegagalan.
Resiko adalah suatu umpan balik negatif yang timbul dari suatu kegiatan dengan
tingkat probabilitas berbeda untuk setiap kegiatan. Pada dasarnya resiko dari suatu
kegiatan tidak dapat dihilangkan akan tetapi dapat diperkecil dampaknya terhadap
hasil suatu kegiatan. Proses menganalisa serta memperkirakan timbulnya suatu
resiko dalam suatu kegiatan disebut sebagai manajemen resiko.

3.1.5 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada lantai produksi
diakibatkan oleh 6 faktor, yaitu peralatan dan mesin, instalasi listrik,
kebakaran dan ledakan, aspek lingkungan, kesalahan individu, dan
faktor eksternal.

20
2. Usulan perbaikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang diberikan kepada CV. Adiputra Manunggal Inti Karet
(CV. AMIK) meliputi penyediaan fasilitas K3, peningkatan
kemampuan sumber daya manusia, dan pembuatan standar
operasional prosedur kerja.

BAB III

21
PENUTUP

5.1 Simpulan
Seiring berkembangnya teknologi pada saat ini, memang penggunaanya sangat
berpengaruh pada kehidupan manusia. Terutama penggunaan internet dan social
media. Peran internet dan social media menjadi sangat sentral dan menjadikan
wadah bagi seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, seperti berniaga, sarana
edukasi dan lainnya. Risk Analysis (RA) adalah berfungsi untuk mengetahui level
risiko yang mengancam aset kritikal dalam membangun strategi Business
Continuity Management (BCM). Jika level risiko tersebut tinggi, maka perlu
dilakukan risk tratment agar bila bencana terjadi, aset telah mempunyai ketahanan
dalam menghadapi bencana ini.

DAFTAR PUSTAKA

Website:

22
https://classroom.google.com/u/1/c/NDQzODc4MjEyODda/m/
NDQzOTA0MTgyOTVa/details
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5b6bc8f2d737f/pasal-untuk-
menjerat-penyebar-ihoax-i
http://ikhwanyuda.blogspot.com/2017/10/makalah-hoax_1.html

23

Anda mungkin juga menyukai