KATA PENGANTAR
BAB I...........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
2.1 Risk Analysis/Assesment.......................................................................................................................5
A.Menentukan Ruang Lingkup dan Metodologi Penilaian..........................................................................5
B.Mengumpulkan dan Menganalisis Data..................................................................................................6
C.Menafsirkan Hasil Analisis Risiko.............................................................................................................7
D. Faktor Resiko..........................................................................................................................................7
F.Follower...................................................................................................................................................8
G. Contoh Kasus Pada CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK).......................................................9
3.1.1 Pengumpulan Data............................................................................................................................9
3.1.2 Analisis Dan Usulan Perbaikan.........................................................................................................14
3.1.4 Usulan Perbaikan.............................................................................................................................23
3.1.5 Kesimpulan......................................................................................................................................23
BAB III......................................................................................................................................................25
PENUTUP..................................................................................................................................................25
5.1 Simpulan.............................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................26
1
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi telah membuat aktifitas di dunia maya terus meningkat. Dan
jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
Kemajuan teknologi juga menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat yang beraktifitas di
dunia maya. Berbagai aktifitas bisa kita lakukan disini. Mulai mendapatkan teman, mencari
informasi yang diinginkan, aktifitas jual beli, mencari pekerjaan, menuangkan ekspresi dan
argumentasi, dan masih banyak lagi.kemajuan yang ditawarkan tersebut tidak sepenuhnya
digunakan secara baik oleh sebagian oknum masyarakat. Perkembangan teknologi informasi
memun gkinkan penerapan teknologi informasi yang semakin pesat di organisasi. Banyak
organisasi yang telah beralihdari sistem manual ke sistem komputerisasi. Kegiatan organisasi
sangat bergantung pada teknologi informasi yang dapat membantu dalam penyelesaian kinerja
organisasi. Infrastruktur teknologi informasi beranek aragam sesuai dengan kebutuhan
organisasi tersebut. Implementasi infrastruktur teknologi infor masi memiliki risiko yang dapat
menganggu kinerja organisasi maupun operasional. Risiko ini bisa disebabkan oleh manusia
atau sistem itu sendiri. Risiko yang timbul sebagai akibat dari implementasi teknologi informasi
yang kurang memadai dapat menyebabkan kegiatan organisasi yang tidak optimal, kerugian
finansial, atau bahkan menurunnya reputasi organisasi. Karena itu, organisasi dituntut untuk
memiliki manajemen risiko, di mana manajemen resiko merupakan suatu pengelolaan yang
melihat potensi–potensi atau hal–hal apa saja yang harus dilakukan agar dapat meminimalkan
risiko sekecil mungkin yang dap at terjadi sewaktu-waktu pada organisasi. Potensi – potensi
risiko tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek, baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja.
Or ganisasi diharap kan dapat mengelola berb agai risiko teknologi infor masi.
1.2. Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini ada beberapa poin tujuan yang ingin di capai oleh saya,antar
lain adalah sebagai berikut:
1. Apa Itu Risk Analysis/Assesment?
2. Contoh Studi Kasus Perusahaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B.Mengumpulkan dan Menganalisis Data
Risiko mempunyai banyak perbedaan komponen, diantaranya aset, ancaman, kerentanan,
perlindungan, konsekuensi, dan kemungkinan. Pemeriksaan mencakup pengumpulan data
tentang daerah yang terancam dan mensintesis serta menganalisis informasi agar berguna.
Untuk menghindari adanya kemungkinan pengumpulan informasi yang banyak namun hanya
sedikit yang dapat di analisis, maka perlu diambil langkah untuk membatasi pengumpulan
informasi dengan cara penyaringan. Sebuah upaya manajemen risiko harus fokus pada bidang-
bidang yang menghasilkan konsekuensi terbesar bagi organisasi seperti menyebabkan kerugian
yang besar. Hal ini dapat dilakukan oleh ancaman dan aset.
Sebuah metodologi manajemen risiko tidak selalu perlu menganalisis komponen risiko secara
terpisah. Misalnya, aset dan konsekuensi atau ancaman dan likelihoods dapat di analisa
bersama-sama.
Penilaian Aset (Asset Valuation)
Yang termasuk dalam penilaian aset yaitu informasi, software, personl, hardware, dan aset fisik.
Nilai aset terdiri dari nilai intrinsik, dampak jangka pendek, dan konsekuensi jangka panjang
dari kompromi tersebut.
Penilaian Konsekuensi (Consequence Assessment)
Penilaian konsekuensi memperkirakan tingkat kesukaran atau kerugian yang bisa terjadi.
Konsekuensi mengacu pada bahaya secara keseluruhan bukan hanya untuk jangka pendek atau
dampak langsung. Sementara damapk seperti itu sering mengakibatkan pengungkapan,
modifikasi, perusakan atau penolakan layanan. Konsekuensi jangka panjang memiliki efek yang
lebih signifikan seperti hilangnya bisnis, kegagalan untuk melakukan misi sistem, hilangnya
reputasi, pelanggaran privasi, cedera, atau korban jiwa. Semakin parah konsekuensi dari
ancaman, semakin besar risiko sistem.
Identifikasi Ancaman (Threat Identification)
Ancaman adalah suatu entitas atau peristiwa yang berpotensi membahayakan sistem. Yang
termasuk dalam ancaman tipikal adalah kesalahan, penipuan, karyawan yang tidak puas,
kebakaran, kerusakan air, hacker, dan virus. Ancaman harus diidentifikasi dan dianalisis untuk
menentukan kemungkinan terjadinya ancaman tipikal dan potensinya untuk merusak aset.
Analisis risiko harus berkonsentrasi pada ancaman-ancaman yang paling mungkin terjadi dan
yang bisa mempengaruhi aset penting.
Analisis Perlindungan (Safeguard Analysis)
Perlindungan adalah setiap tindakan, perangkat, prosedur, teknik atau ukuran lain yang
mengurang kerentanan sistem dari ancaman. Analisis perlindungan harus mencakup
pemeriksaan dari efektifitas kebijakan keamanan yang ada. Hal ini juga dapat mengidentifikasi
4
perlindungan baru yang diterapkan dalm sistem, namun biasanya dilakukan belakangan dalam
proses manajemen risiko.
Analisis Kerentanan (Vulnerability Analysis)
Kerentanan adalah kondisi tidak adanya prosedur keamanan, kontrol teknik, kontrol fisik, atau
kontrol lain yang dapat dieksploitasi oleh ancaman. Kerentanan sering di analisis dalam hal
hilangnya pengamanan. Kerentanan berkontribusi mengambil risiko karena memungkinkan
ancaman untuk membahayakan sistem.
Keterkaitan kerentanan, ancaman, dan aset sangat penting untuk analisis risiko. Keterkaitan ini
dapat dilihat pada gambar 1. Namun, ada hubungan timbal balik lain seperti adanya kerentanan
yang mendorong ancaman.
Penilaian Kemungkinan (Likelihood Assessment)
Kemungkinan adalah perkiraan frekuensi atau kesempatan terjadinya ancaman. Sebuah
penilaian mungkin mempertimbangkan keberadaan, keuletan, dan kekuatan dari ancaman serta
efektifitas perlindungan. Secara umum, banyak informasi tentang ancaman lemah, terutama
yang berkaitan dengan ancaman manusia. Dengan demikian, pengalaman di bidang ini sangat
penting. Semakin besar kemungkinan ancaman terjadi, semakin besar pula risikonya.
D. Faktor Resiko
Pada dasarnya, faktor resiko dalam suatu perencanaan sistem informasi, dapat diklasifikasikan
ke dalam 4 kategori resiko, yaitu :
1. Catastrophic (Bencana)
2. Critical (Kritis)
3. Marginal (kecil)
4. Negligible (dapat diabaikan)
E. Fungsi Risk/Analysis Asessment
5
1. Memberikan panduan untuk membantu para eksekutif dan manajemen mengajukan
pertanyaan kunci, membuat lebih baik, keputusan risiko-disesuaikan lebih banyak
informasi dan membimbing perusahaan mereka sehingga risiko dikelola secara efektif
2. Membantu menghemat waktu, biaya dan tenaga dengan alat untuk mengatasi risiko
bisnis
3. Mengintegrasikan manajemen TI terkait risiko bisnis menjadi manajemen risiko
perusahaan secara keseluruhan
4. Membantu kepemimpinan memahami risiko perusahaan dan toleransi risiko
5. Memberikan panduan praktis didorong oleh kebutuhan kepemimpinan perusahaan di
seluruh dunia
F.Follower
Target audiens buzzer hoax ini tentunya para follower atau pengguna media sosial. Para Buzzer
dapat dikatakan sangat cerdik dalam melihat peluang media sosial untuk melakukan provokasi
dalam bentuk informasi hoax. Para follower sebagai pengguna media sosial merupakan
sukarelawan yang yang tidak dibayar, sedangkan mereka yang sejalan dengan informasi hoax
memiliki kepentingan dan kebencian yang sama. Disaat keselarasan tersebut bertemu antara
hoax dan audiens, maka kemungkinan besar pengguna akan melakukan like, comment dan
share. Sehingga membantu kinerja buzzer hoax dalam memperluas penyebarannya di media
sosial.
Seperti itulah gambaran singkat Industri Kapital Hoax yang ada di media sosial, percaya tidak
percaya, tentunya kehadiran informasi hoax di-support faktor ekonomi sebagai imbalan kerja
untuk mencapai kepentingan politik. Padahal hal tersebut melanggar hukum dan sudah ada
ketentuan hukum yang memikatnya. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No 28
Tahun 2009 tentang ITE Pasal 28 ayat 2. Secara hukum tindakan penyebaran informasi hoax
melanggar ketentuan hukum yang berlaku.
Namun, keberadaan informasi hoax akan selalu hadir di kehidupan bermedia sosial, sedangkan
penegakan aparat hukum akan selalu minindak lanjut tindakan informasi hoax yang
mencemarkan nama baik, menyinggung, sara. Dan seebagaainya. Namun, hal tersebut belum lah
cukup, yang lebih efektif ialah bagaimana cara membangun masyarakat yang terkoneksi dengan
internet untuk sadar dan selektif dalam menerima informasi di interenet atau di media sosial,
untuk tercegahnya pengaruh informasi hoax yang marak di dunia maya.
6
G. Contoh Kasus Pada CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK)
CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK) memiliki potensi bahaya yang dialami cukup
besar, terlihat dari adanya data kecelakaan kerja pada tahun 2010. Kejadian tersebut dapat
diminimasi dengan cara melakukan identifikasi terhadap kecelakaan kerja yang terjadi agar
dapat mengetahui penyebab dari kecelakaan kerja tersebut. Metode Risk Assessment (Checklist)
adalah salah satu metode dalam mengidentifikasi bahaya dan merupakan metode yang paling
sederhana, cepat dalam pengerjaannya, dan paling mudah diterapkan. Berdasarkan hasil
identifikasi tersebut kemudian dilakukan pembobotan terhadap bahaya yang terjadi sehingga
dapat ditentukan prioritas usulan perbaikan yang akan dilakukan.
7
Tabel 2. Identifikasi Bahaya pada Mesin Mixer
Kata Kunci Checklist Telah Likelihood Severity Penilaian
No. Umum Khusus Bahaya Dampak Terjadi/ (L) (S) Risiko Prioritas
Mungkin (LxS)
Terjadi
Jari operator terputus, proses
Tekanan Jari terpotong produksi terhambat dan menambah Telah terjadi 3 3 9 High
1 Peralatan kerugian perusahaan
dan mesin Sarung tangan terjepit Jari masuk mesin, proses produksi
Peralatan tangan penutup mesin terhambat dan menambah kerugian Telah terjadi 3 3 9 High
perusahaan
2 Instalasi Instalasi tetap Kabel listrik terputus Operator tersengat arus listrik atau Mungkin 2 3 6 High
Listrik atau terkelupas terjadi kebakaran terjadi
Debu/asap/gas Masuk mata dan Gangguan pernafasan dan Mungkin 2 2 4 Medium
terhirup operator gangguan mata terjadi
3 Zat kimia Racun Terhirup oleh operator Gangguan pernafasan atau Mungkin 2 2 4 Medium
keracunan terjadi
Gangguan bau tidak Terhirup oleh operator Gangguan pernafasan Mungkin 2 2 4 Medium
sedap terjadi
Kebakara Mudah Cairan kebocoran atau Mudah terjadi kebakaran Mungkin 2 3 6 High
4 n dan terbakar/gas/cairan tumpah terjadi
ledakan Alarm/deteksi Bahaya yang tidakPenanganan bahaya terlambat Mungkin 2 3 6 High
8
terdeteksi terjadi
5 Partikel Inhalasi Masuk mata dan Gangguan pernafasan dan Mungkin 2 2 4 Medium
atau debu terhirup gangguan mata terjadi
operator
Gangguan penglihatan sehingga
Cahaya Kurang pencahayaan terjadi kecelakaan dan kesalahan Mungkin 2 3 6 High
6 Lingkung dalam proses produksi terjadi
an Ventilasi Kurangnya saluran Gangguan pernafasan Mungkin 2 2 4 Medium
ventilasi terjadi
Menimbulkan kehilangan
Tingkat kerja yang Kelelahan pada operator konsentrasi, pegal maupun rasa Mungkin 2 1 2 Low
7 Kesalahan tinggi lelah terjadi
individu Jam kerja yang Fatique pada operator Stress pada operator Mungkin 2 1 2 Low
panjang terjadi
Stress Kelalaian operator Kecelakaan kerja Mungkin 2 3 6 High
terjadi
Kegagalan produksi, kecelakaan
Kurang informasi Kesalahan prosedur kerja dan kerusakan produk Mungkin 2 3 6 High
8 Faktor kerja terjadi
eksternal Tidak ada APD (Alat
Sistem yang Pelindung Diri) Cedera pada operator Mungkin 2 3 6 High
membahayakan terjadi
9
Tabel 3. Identifikasi Bahaya pada Mesin Mill
Kata Kunci Checklist Telah Likelihood Severity Penilaian
No. Umum Khusus Bahaya Dampak Terjadi/ (L) (S) Risiko Prioritas
Mungkin (LxS)
Terjadi
Kuku/jari operator terputus, proses
Gesekan Jari tergiling produksi terhambat dan menambah Telah terjadi 3 3 9 High
kerugian
Peralatan perusahaan
1 dan mesin Kuku operator terputus, proses
Tekanan Jari tergiling produksi terhambat dan menambah Telah terjadi 3 3 9 High
kerugian perusahaan
Sarung tangan terjepit Jari masuk mesin, proses produksi
Peralatan tangan gilingan mesin terhambat dan menambah kerugian Mungkin 2 3 6 High
perusahaan terjadi
2 Instalasi Instalasi tetap Kabel listrik terputus atau Operator tersengat arus listrik atau Mungkin 2 3 6 High
Listrik terkelupas terjadi kebakaran terjadi
3 Zat kimia Debu/asap/gas Masuk mata dan terhirup Gangguan pernafasan dan Mungkin 2 2 4 Medium
operator gangguan mata terjadi
4 Kebakaran Alarm/deteksi Bahaya yang tidak Penanganan bahaya terlambat Mungkin 2 3 6 High
dan ledakan terdeteksi terjadi
5 Partikel atauInhalasi Masuk mata dan terhirupGangguan pernafasan danMungkin 2 2 4 Medium
10
debu operator gangguan mata terjadi
Gangguan penglihatan sehingga
Cahaya Kurang pencahayaan terjadi kecelakaan dan kesalahan Mungkin 2 3 6 High
6 Lingkungan dalam proses produksi terjadi
Ventilasi Kurangnya saluran Gangguan pernafasan Mungkin 2 2 4 Medium
ventilasi terjadi
Tingkat kerja yang
tinggi Kelelahan pada operator Menimbulkan penyakit pada Mungkin 2 1 2 Low
7 Kesalahan operator terjadi
individu Jam kerja yang Fatique pada operator Stress pada operator Mungkin 2 1 2 Low
panjang terjadi
Stress Kelalaian operator Kecelakaan kerja Mungkin 2 3 6 High
terjadi
Kegagalan produksi, kecelakaan
Kurang informasi Kesalahan prosedur kerja kerja dan kerusakan produk Mungkin 2 3 6 High
8 Faktor terjadi
eksternal Sistem yang Tidak ada APD (Alat
membahayakan Pelindung Diri) Cedera pada operator Mungkin 2 3 6 High
terjadi
11
Usulan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berdasarkan Hasil Analisis Risk Assessment (Studi
Kasus di CV. Adiputra Manunggal Inti Karet (CV. AMIK))
16
17
Analisis Tingkat Risiko Pada Mesin Mill (lanjutan)
Kata Kunci Kondisi Saat Ini
No. Checklist Spesifikasi Analisis Usulan Usulan
Umum Khusus Umum Khusus Ada Tidak
Ada
Aspek-aspek yang
Kecelakaan yang menimbulkan
disebabkan oleh kecelakaan Menyediakan Jalur
kebakaran dan tersebut adalah jalur evakuasi, evakuasi
3 Kebakaran Alarm/ ledakan dilihat aspek gesekan, dan - - dan
dan det eksi dari tekanan, peralatan menyediakan assembly
ledakan alarm/deteksi tangan, assembly point
dengan tingkat alarm/deteksi, point tidak ada
keparahan yang kebisingan,
mungkin tinggi cahaya, stress,
dan mungkin kurang
akan terjadi informasi, dan
sistem yang
membahayakan
Kecelakaan yang
disebabkan oleh
dari kebisingan Menambah Lampu
4 Lingkunga Cahaya pada lingkungan Menambah lampu atau dan -
n kerja dan sumber pencahayaan ventilasi ventilasi
cahaya di tempat ada
kerja dengan
tingkat keparahan
yang tinggi dan
mungkin akan Aspek-aspek yang
terjadi menimbulkan
Kecelakaan yang kecelakaan
disebabkan oleh tersebut adalah Alat
Kesalahan kesalahan aspek gesekan, Menyediakan pelindung Kedua Display
5 individu Stress individu dilihat tekanan, peralatan alat pelindung diri berupa alat peringata
dari stress tangan, diri dan sarung pelindung n tidak
18
dengan tingkat display tangan dan diri ada ada
keparahan yang peringatan masker
mungkin tinggi
dan mungkin
akan terjadi
Menyediakan
Kecelakaan yang prosedur
Kurang disebabkan oleh kerja, alat Membuat Display
informasi faktor eksternal pelindung SOP SOP ada peringata
dilihat dari diri, display n tidak
Faktor kurangnya peringatan, ada
6 eksternal informasi dan dan
alarm/deteksi,
sistem yang mengadakan
kebisingan,
membahayakan pelatihan
cahaya, stress,
dengan tingkat Menyediakan
kurang informasi,
Sistem keparahan yang prosedur
dan sistem yang
yang mungkin tinggi kerja, alat Membuat SOP ada Display
membahayakan
membaha dan mungkin pelindung SOP peringata
yakan akan terjadi diri, display n tidak
peringatan, ada
dan
mengadakan
pelatihan
3.1.5 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada lantai produksi
diakibatkan oleh 6 faktor, yaitu peralatan dan mesin, instalasi listrik,
kebakaran dan ledakan, aspek lingkungan, kesalahan individu, dan
faktor eksternal.
20
2. Usulan perbaikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja yang diberikan kepada CV. Adiputra Manunggal Inti Karet
(CV. AMIK) meliputi penyediaan fasilitas K3, peningkatan
kemampuan sumber daya manusia, dan pembuatan standar
operasional prosedur kerja.
BAB III
21
PENUTUP
5.1 Simpulan
Seiring berkembangnya teknologi pada saat ini, memang penggunaanya sangat
berpengaruh pada kehidupan manusia. Terutama penggunaan internet dan social
media. Peran internet dan social media menjadi sangat sentral dan menjadikan
wadah bagi seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, seperti berniaga, sarana
edukasi dan lainnya. Risk Analysis (RA) adalah berfungsi untuk mengetahui level
risiko yang mengancam aset kritikal dalam membangun strategi Business
Continuity Management (BCM). Jika level risiko tersebut tinggi, maka perlu
dilakukan risk tratment agar bila bencana terjadi, aset telah mempunyai ketahanan
dalam menghadapi bencana ini.
DAFTAR PUSTAKA
Website:
22
https://classroom.google.com/u/1/c/NDQzODc4MjEyODda/m/
NDQzOTA0MTgyOTVa/details
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5b6bc8f2d737f/pasal-untuk-
menjerat-penyebar-ihoax-i
http://ikhwanyuda.blogspot.com/2017/10/makalah-hoax_1.html
23