PENILAIAN RESIKO
1 ISMI PUTRI AMALIA (7211417072)
4 JUWAIRIYYAH (7211417075)
Konsep audit berbasis risiko (risk based auditing) secara tradisional bermula
dari observasi dan analisis kontrol, kemudian berlanjut ke penentuan risiko
yang berkaitan dengan operasi dan akhirnya ke penentuan apakah
aktivitas ini sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi.
Cara melakukan manajemen risiko
1. Kontrol
2. Penerimaan
3. Penghindaran
4. Pendisertifikasian
5. Pembagian dan pemindahan
ORGANISASI TANPA PROSES
MANAJEMEN RISIKO
Dua aspek risiko:
1. Auditor internal harus menelaah risiko pada biang-bidang yang diaudit
untuk membuat program audit
2. Jika terdapat program manajemen risiko, auditor internal harus
mengevaluasinya sebagai bagian dari audit
RISIKO AUDIT DAN KOMPONEN –
KOMPONENNYA PADA AUDIT LAPORAN
KEUANGAN
Risiko audit terdiri atas 2 tingkatan:
1. Tingkat laporan keuangan
2. Saldo akun
Faktor – faktor yang dapat
meningkatkan risiko audit:
1. Karakteristik manajemen
2. Karakteristik operasi dan industri
3. Karakteristik penugasan
Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan auditor dalam
mengevaluasi risiko audit pada tingkat
saldo atau kelompok transaksi:
Risiko kontrol (kontrol risk) adalah risiko bahwa salah saji material yang bisa
terjadi pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat
waktu oleh struktur, kebijakan, atau prosedur kontrol internal suatu entitas.
RISIKO DETEKSI
Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat pada suatu asersi.
HUBUNGAN ANTAR - RISIKO
Kontrol internal adalah sebuah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas,
manajemen, dan karyawan lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan
yang wajar mengenai pencapaian tujuan pada kategori-kategori berikut ini :
Efektivitas dan efisiensi operasi
Keandalan pelaporan keuangan
Ketaatan terhadap hokum dan regulasi yang berlaku
3. Manajemen Risiko
Risiko yang muncul dari strategi dan aktivitas usaha diidentifikasi dan
diprioritaskan
Manajemen dan dewan komisaris telah menentukan tingkat risiko yang dapat
diterima oleh organisasi, termasuk penerimaan risiko yang dirancang untuk
mencapai rencana startegis organisasi
Aktivitas penghindaran risiko dirancang dan diimplementasikan untuk
mengurangi, atau justru mengelola risiko pada tingkat yang ditentukan dapat
diterima oleh manajemen dan dewan komisaris.
Aktivitas-aktivitas pengawasan yang berkelanjutan dilaksanakan untuk secara
periodic menilai ulang risiko dan efektivitas control untuk mengelola risiko
Dewan komisaris dan manajemen menerima laporan periodic mengenai hasil
proses manajemen risiko.
Metode-metode Analitis
Konsep audit berbasis risiko (risk based auditing) secara tradisional bermula
dari observasi dan analisis kontrol, kemudian berlanjut ke penentuan risiko
yang berkaitan dengan operasi dan akhirnya ke penentuan apakah
aktivitas ini sesuai dengan tujuan-tujuan organisasi.
Cara melakukan manajemen risiko
Risiko kontrol (kontrol risk) adalah risiko bahwa salah saji material yang bisa
terjadi pada suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat
waktu oleh struktur, kebijakan, atau prosedur kontrol internal suatu entitas.
RISIKO DETEKSI
Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko bahwa auditor tidak dapat
mendeteksi salah saji material yang terdapat pada suatu asersi.
HUBUNGAN ANTAR - RISIKO
1. Teori Klasik
Pemikiran yang bersifat klasik atau ilmiah mulai mengembangkan sistem
manajemen di abad ke-18. sejumlah pemikiran brilian dikembangkan
dalam teori klasik, yang bertujuan untuk memberikan tekanan pada
struktur organisasi yang masih kacau.
2. Teori Keperilakuan
Para ahli ditahun 1930-an hingga 1940-an mengajak untuk memberi perhatian
lebih pada sisi manusia dari manajemen. Riset yang berkelanjutan dilakukan
untuk mendukung pandangan bahwa bila kebutuhan dan keinginan manusia
dapat dipuaskan, maka produktivitas akan meningkat
3. Teori Sistem
Dalam teori sistem yang uncul tahun 1950-an sampai 1970-an, setiap
organisasi dipandang sebagai sebuah gabungan subsistem yang kompleks.
Setiap sistem memiliki unsur input, pemrosesan, dan output. Masing masing
dipengaruhi oleh umpan balik dan diatur dengan kontrol
4. Teori Kuantitatif
Menerapkan logika dan teknik matematika untuk mengukur variable dan hubungan dalam
tempat kerja
5. Teori Sistem Sosial
Sistem ini yang dihubungkan dengan teori manajemen keperilakuan, memandang organisasi
sebagai serangkaian hubungan antarbudaya
6. Teori Manajemen Berdasar Tujuan
Jika berhasil maka akan menghasilkan kerja sama yang lebih baik antarmanajer, komunikasi
yang baik antardepartemen, karyawan yang lebih memiliki kemampuan untuk mengarahkan
diri dan kepekaan tinggi terhadap tujuan organisasi
7. Teori Integrasi
Menekankan pada partisipasi antara organisasi dengan individu untuk menghilangkan
kesenjangan pada pekerja dan akhirnya meningkatkan produksi
MODEL MODEL MANAJEMEN
1. Otokrasi
2. Pemeliharaan
3. Pendukung
4. Pertemanan
TREN DAN TEKNIK
Proses audit internal telah mengubah penekanannya dari masalalu dan masa
kini menjadi masa depan, dan audit berdasarkan resiko muncul sebagai
bagian yang diintegrasikan dalam praktik professional. Ketika auditor internal
membantu manajemen dalam menangani hal hal yang paling penting,
seperti yang berhubungan dengan manajemen resiko, mereka berarti telah
menunjukan nilai mereka pada perusahaan
FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN
Kendala-
Aktivitas Standar
kendala
Proses Audit Untuk
bagi
Internal Manajemen
Rencana
Menjembat
ani
Perubahan Prosedur
Kesenjanga
n
Pengambila
Anggaran
n Keputusan
Pengorganisasian - Perspektif Auditor
Internal
Pendekata Bagan
Tanggung
n Untuk Organisas
Organisasi Jawab
i
Pertanggu
Wewena Pendeleg
ngjawaba
ng n asian
Kelompok Penempat
Komite
Informal an Staf
Pengorganisasian - Perspektif Auditor
Internal
• Tanggung Jawab, Wewenang, dan Pertanggungjawaban
• Pendelegasian
• Wewenang Fungsional
• Departementalisasi
Pengorganisasian - Perspektif Auditor
Internal
•Desentralisasi
•Komite
•Kelompok Informal
•Penempatan Staf
Proses Memimpin – Perspektif
Manajemen
Proses memimpin (leading) adalah fungsi yang mengarahkan sumber daya ke
arah pencapaian sasaran dan tujuan.
Pergarahan yang sukses biasanya tergantung pada motivasi pihak yang
diarahkan.
Dinamika Individu
Berdasarkan teori Maslow, kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi
terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi :
Fisiologi.
Keamanan atau keselamatan
Penerimaan
P enghargaan
Aktualisasi diri
Dinamika Kelompok
Seluruh perusahaan terdiri atas kelompok dan kesepakatan sosial. Dinamika
kelompok (group dynamics) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perilaku marusia dalam kelompok ini.
Seluruh kelompok memiliki karakteristik umum tertentu dan mereka semua
memiliki pemimpin-seseorang yang cenderung untuk berada di atas di mana
pun ia berada.
Pemimpin biasanya menetapkan standar atau norma untuk dirinya sendiri
dan mengharapkan anggota kelompok untuk mengikuti norma ini.
Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership ) adalah seni untuk memengaruhi dan
menstimulasi kinerja. Bila dilaksanakan secara tepat, kepemimpinan dapat
membuat orang biasa dapat melakukan hal yang luar biasa.
Kepemimpinan muncul dari kekuasaan, tetapi kekuasaan dapat berjalan
mulai dari paksaan sampai dengan karisma pemimpin.
Terdapat empat gaya kepemimpinan yang berbeda yaitu :
1. Otokratik
2. Konsultatif
3. Partisipatif
4. Kekuasaan yang bebas
Motivasi