Anda di halaman 1dari 18

TATA KELOLA

PERUSAHAAN DAN
DEWAN DIREKSI
KELOMPOK 4 :

Amniatyzzakia 2002110036

Nabilla Putri Elviza 2002112735

Nora Puspasari 2002112550

Putri Khairani 2002112571

Sefrilia Resty 2002110143


PEMBAHASAN

1 2 3
HUKUM DAN UNDANG UNDANG DEWAN DIREKSI
PERATURAN SARBANES-OXLEY
2002

4 5
KOMITE AUDIT KOMITE KOMPENSASI
HUKUM DAN
PERATURAN
HUKUM DAN PERATURAN

Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Dengan demikian, mereka tunduk pada hukum
dan peraturan yurisdiksi pemerintah ketika menjalankan usaha dan orang-orang dari pasar
saham ketika sahamnya diperdagangkan. Pendekatan dan mekanisme tata kelola
perusahaan bervariasi di seluruh negara. Secara umum, orientasi tata kelola perusahaan di
dunia dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

Sistem Anglo America Sistem Eropa Kontinental/Jepang


Menciptakan kewajiban fidusia Bertujuan untuk memastikan bahwa
bagi manajer dan direksi untuk perusahaan dikelola untuk kebaikan
bertindak demi kepentingan perusahaan, beberapa stakeholder dan
masyarakat pada umumnya
terbaik bagi pemegang saham
UNDANG – UNDANG
SARBANES-OXLEY
Undang Undang Sarbanes-Oxley
Pada Juli 2002, sebagai respons beberapa kegagalan perusahaan besar, terutama Enron
dan WorldCom, Kongres Amerika Serikat mengesahkan Undang-Undang Sarbanes-Oxley.
UU Sarbanes-Oxley memberlakukan persyaratan baru pada perusahaan yang terdaftar di
Amerika Serikat dan auditor mereka. Tujuan eksplisit UU Sarbanes-Oxley adalah untuk
meningkatkan transparansi, ketepatan waktu, dan kualitas pelaporan keuangan. Namun,
sejak pengendalian yang ditingkatkan atas pelaporan keuangan juga memiliki pengaruh
menguntungkan bagi pengendalian manajemen, pemahaman mengenai unsur-unsur dari
UU Sarbanes-Oxley, dan juga peraturan pelaporan keuangan lainnya, menjadi penting
bagi mereka yang tertarik terhadap SPM.
Undang Undang Sarbanes-Oxley

Ringkasan Ketentuan – Ketentuan Utama dalam Sarbanes-Oxley :

Audit ekternal industri Para anggota komite Manajer senior perusahaan diwajibkan
yang sebelumnya diatur audit dewan direksi untuk menyatakan bahwa mereka telah
sendiri kemudian perusahaan dituntut memeriksa laporan keuangan triwulan
menjadi sangat diatur untuk mandiri dan paham dan tahunan diperusahaan mereka dan
oleh pemerintah federal mengenai hal keuangan menyajikannya secara wajar tanpa
pernyataan yang tidak benar atau
kelalaian dari fakta material
DEWAN DIREKSI
Dewan Direksi

Dalam perusahaan publik, pemegang saham biasanya memvariasikan risiko mereka


dan memiliki portofolio saham di berbagai perusahaan. Secara individual, mereka
jarang memiliki insentif cukup besar untuk menyediakan sumber daya supaya
memastikan bahwa manajemen bertindak demi kepentingan terbaik para
pemegang saham. Solusi umum bagi pemegang saham secara kolektif adalah
menyerahkan wewenang mereka dalam mengawasi tindakan manajemen kepada
dewan direksi. Dewan direksi (dan juga pejabat perusahaan) memiliki kewajiban
fidusia untuk mendorong keberhasilan jangka panjang perusahaan bagi kepentingan
pemegang saham dan juga kadang-kadang bagi pemegang utang.
Dewan Direksi

Di Amerika Serikat, tugas dasar fidusia terdiri atas :

Kewajiban Kewajiban Kewajiban untuk


Pemeliharaan Loyalitas Tidak “Melakukan
Pemborosan”
Dewan Direksi
Tanggung Jawab Utama Dewan Direksi :

Menjaga kepentingan ekuitas investor, khususnya memastikan


bahwa manajemen berusaha untuk memaksimalkan nilai ekuitas
saham investor pemegang saham di perusahaan

Melindungi kepentingan stakeholder perusahaan lainnya (seperti


karyawan, pemasok, pelanggan, kompetitor atau masyarakat pada
umumnya) dengan memastikan bahwa karyawan perusahaan
bertindak sesuai hukum dan bertanggung jawab secara sosial
KOMITE AUDIT
Komite Audit
Komite audit memberikan pengawasan independen atas proses pelaporan keuangan perusahaan,
pengendalian internal, dan auditor independen. Komite audit meningkatkan kemampuan dewan
untuk berfokus secara intensif dan tidak menggunakan biaya relatif mahal (tanpa melibatkan dewan
utama secara penuh) pada fungsi pelaporan keuangan yang berkaitan dengan perusahaan.

Komite audit diharapkan untuk bisa menginformasikan, mewaspadai, dan menjadi pengawas yang
efektif pada proses pelaporan keuangan dan sistem pengendalian internal perusahaan mereka.
Komite audit umumnya menganggap tanggung jawab dewan berkaitan dengan pelaporan keuangan
organisasi, tata kelola perusahaan, dan praktik kontrol.

Fokus pengawasan komite audit telah berubah secara signifikan selama bertahun-tahun. Peraturan
Sarbanes-Oxley ditempatkan secara khusus pada dokumentasi dan pengujian pengendalian internal.
Krisis keuangan tahun 2008 menyebabkan banyak komite audit memperluas unit mereka untuk
memasukkan fokus pengawasan praktik manajemen risiko manajemen yang didefinisikan secara luas
Artinya, fokus tidak lagi berada pada risiko laporan keuangan. Banyak komite audit yang kini juga
memberikan pengawasan terhadap perencanaan skenario perusahaan mereka, manajemen risiko
perusahaan, dan keputusan risiko investasi.
KOMITE
KOMPENSASI
Komite Kompensasi

Aturan beberapa bursa saham mewajibkan perusahaan yang sudah terdaftar untuk memiliki
kompensasi bagi top executive yang disetujui oleh mayoritas direksi independen.Sebagian besar
perusahaan milik public menyerahkan masalah tersebut kepada dewan komite kompensasi yang
hanya terdiri dari para direksi independen.

Komite kompensasi menangani masalah yang berkaitan dengan kompensasi dan manfaat yang
diberikan kepada karyawan, dan khususnya pihak top executive. Dalam beberapa perusahaan,
komite kompensasi juga menyediakan pengawasan mengenai desain dan operasi dari rencana
pensiun, meskipun dalam perusahaan lain fungsi ini diserahkan kepada komite investasi dewan.

Komite kompensasi biasanya bergantung pada fungsi sumber daya manusia di dalam
perusahaan sebagai staf pendukung. Selain itu, karena desain rencana kompensasi dapat
menimbulkan masalah yang kompleks, seperti yang berkaitan dengan ukuran kinerja, bentuk gaji
(misalnya, uang tunai, opsi saham), dan hal-hal yang berkaitan dengan struktur (misalnya,
ambang batas kinerja, membuat ketentuan) ekuitas kompensasi internal eksternal dan internal,
hukum dan pertimbangan pajak, komite kompensasi sering menggunakan konsultan luar untuk
menyediakan data atau keahlian yang tidak dimiliki perusahaan.
KESIMPULAN

Dewan direksi adalah bagian penting dari sistem tata kelola perusahaan dan SPM.
Hukum dan peraturan membutuhkan beberapa praktik yang dianggap diinginkan, seperti
kemandirian anggota dewan yang menjadi bagian komite kompensasi dan audit. Akan tetapi,
hukum dan peraturan tidak bisa menentukan segalanya. Dalam perusahaan yang dikelola
secara baik, apa yang tidak didefinisikan oleh hukum dan peraturan dibentuk oleh keinginan
untuk meniru apa yang sering disebut "praktik terbaik".

Tata kelola perusahaan yang baik harus bergantung pada bagaimana cara
manajer membangun budaya integritas yang melibatkan hubungan yang terbuka dan jujur
dengan dewan direksi yang terlibat dan mendukung, sekaligus memberikan tantangan. Hal yang
juga harus diingat adalah bahwa dewan direksi dan komite terdiri atas kelompok individu. Setiap
individu memiliki persepsi sendiri dan pemahaman tentang peran dan tanggung jawab. Dengan
demikian, fungsi badan-badan ini sangat tergantung pada dinamika kelompok, yang meliputi
bagaimana kesiapan agenda penyajian masalah, cara orang bergaul, dan apakah anggota
menolerir dan/atau berkompromi.
Thank You!
DO YOU HAVE ANY QUESTION ?

Anda mungkin juga menyukai