a. Analisis Varians
b. Evaluasi kinerja relative
c. Evaluasi kinerja subjektif
d. Standar kinerja fleksibel
Isu-isu faktor lain yang
tidak dapat dikendalikan
Organisasi dihadapkan pada isu lain ketika berpikir mengenai penyesuaian yang tidak
dapat dikendalikan. Salah satunya adalah tujuan dibuatnya penyesuaian itu. Pengevaluasi
mungkin akan memastikan ketika mempertimbangkan keputusan retensi; seorang karyawan
jarang dipecat karena sedang tidak beruntung. Namun, seorang pengevaluasi mungkin tidak
akan memaafkan ketika mempertimbangkan isu kompensasi, khususnya bonus.
Isu kedua adalah terkait dengan arah penyesuaian. Sebagian besar pengevaluasi terlihat
menyesuaikan faktor yang tidak dapat dikendalikan setelah periode pengukuran secara
asimetris yaitu mereka membuat penyesuaian hanya arah: untuk melindungi karyawan dari
ketidakberuntungan, tetapi tidak melindungi pemilik (pemegang saham) dari pembayaran
imbalan yang tidak semestinya dibayar untuk keberhasilan yang dicapai.
Tata Kelola perusahaan dan dewan Direktur
Hukum dan peraturan
Aturan beberapa bursa saham mewajibkan perusahaan yang sudah terdaftar untuk memiliki
kompensasi bagi top executive yang disetujui oleh mayoritas direksi Independen. Sebagian besar
perusahaan milik publik menyerahkan masalah tersebut kepada dewan komite kompensasi yang hanya
terdiri dari para direksi independen. Bahkan, bursa saham New York memerlukan pembentukan sebuah
komite kompensasi tersebut. Komite kompensasi menangani masalah yang berkaitan dengan
kompensasi dan manfaat yang diberikan kepada karyawan, dan khususnya pihak top executive. Dalam
beberapa perusahaan, komite kompensasi juga menyediakan pengawasan mengenal desain dan
operasi dari rencana pensiun, meskipun dalam perusahaan lain fungsi ini diserahkan kepada komite
investasi dewan.
Kesimpulan
Kesimpulan