Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AUDITING LANJUTAN

“Laporan auditor independen, hal audit utama dan keberlangsung usaha”

Dosen Pengampu :

Dr. Syahril Ali, SE, MSi, CPA, CA, Asean-CPA, Ak


Dr. Yuskar, SE, MA, ACPA, CA, Ak

Disusun oleh:

Dini Fitriyanthi 2220532022

Program Magister Akuntansi


Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah “Laporan auditor independen, hal audit
utama dan keberlangsung usaha”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Auditing Lanjutan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga saya sebagai penulis.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 13 September 2023

Dini Fitriyanthi
BAB 1
PENDAHULUAN
Auditor independen ialah merupakan suatu akuntan publik yang bersertifikat atau
kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial maupun non
kormersial. Profesi auditor yang merupakan suatu pekerjaan yang berlandaskan pada
pengetahuan yang kompleks dan hanya dapat dilakukan oleh individu dengan kemampuan
dan latar pendidikan tertentu. Salah satu tugas auditor dalam menjalankan profesinya yaitu
untuk menyediakan sebuah informasi yang sangat berguna bagi publik untuk suatu
pengambilan keputusan ekonomi. Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk
memberikan penilaian atas kewajaran dari laporan keuangan perusahaan, sehingga
masyarakat pada umumnya, dan para pelaku bisnis pada khususnya, memperoleh infomasi
keuangan yang andal sebagai dasar memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi. Seorang
akuntan juga bertanggung jawab apabila terjadi manipulasi-manipulasi keuangan, (Amalia
Yunia Rahmawati, 2020).
Profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk memberikan penilaian atas
kewajaran dari laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat pada umumnya, dan para
pelaku bisnis pada khususnya, memperoleh infomasi keuangan yang andal sebagai dasar
memutuskan alokasi sumber-sumber ekonomi. Seorang akuntan juga bertanggung jawab
apabila terjadi manipulasi-manipulasi keuangan, Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kemampuan auditor, yaitu pengetahuan dan pengalaman. Untuk melakukan
tugas pengauditan, auditor memerlukan pengetahuan pengauditan dan pengetahuan mengenai
bidang auditing dan akuntansi. Selain itu, akuntan dipandang sebagai suatu profesi karena
memiliki ciri-ciri berupa: 1. membutuhkan dasar pengetahuan tertentu untuk dapat
melaksanakan pekerjaan profesi tersebut dengan baik (common body of knowledge), 2.
memiliki syarat-syarat tertentu untuk menerima anggota (standard of admittance), 3.
mempunyai kode etik dan aturan main (code of ethic and code of conduct), 4. memiliki
standar untuk menilai pekerjaan (standar of perfomance). Dalam hal ini, berarti di dalam diri
seorang akuntan profesional terdapat suatu sistem nilai atau norma yang mengatur perilaku
mereka dalam proses pelaksaan tugas. Pengembangan dan kesadaran etik atau moral
memainkan perang penting dalam semua era profesi akuntansi (Amalia Yunia Rahmawati,
2020).
BAB II
PEMBAHASAN

A. LAPORAN AUDIT INDEENDEN


Laporan audit independen adalah opini resmi sebagai hasil akhir atas proses pemeriksaan
yang dilakukan oleh auditor. Dengan kata lain, laporan audit independen adalah opini
resmi yang dikeluarkan oleh auditor eksternal atau internal tentang kualitas dan
akurasi laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan. Laporan merupakan
sumber komunikasi utama antara auditor dan pengguna laporan keuangan.
Pengguna termasuk pemegang ekuitas, pemberi pinjaman, kreditor, dan investor
potensial lainnya di perusahaan.

Tahapan dalam Membuat Laporan Audit


1. Meminta Dokumen Keuangan Setelah memberi tahu organisasi tentang audit
yang akan datang, auditor biasanya meminta dokumen yang tercantum pada
daftar periksa pendahuluan audit. Dokumen-dokumen ini mungkin termasuk
salinan laporan audit sebelumnya, laporan bank asli, kuitansi dan buku besar. Selain
itu, auditor dapat meminta bagan organisasi, bersama dengan salinan risalah
dewan dan komite serta salinan anggaran rumah tangga dan peraturan tetap.
2. Mempersiapkan Rencana Audit Auditor memeriksa informasi yang terkandung
dalam dokumen dan merencanakan bagaimana audit akan dilakukan. Lokakarya
risiko dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah. Rencana audit
kemudian disusun.
3. Menjadwalkan Rapat Terbuka
Manajemen senior dan staf administrasi kunci kemudian diundang ke
pertemuan terbuka di mana ruang lingkup audit disajikan oleh auditor. Kerangka
waktu untuk audit ditentukan, dan masalah waktu apa pun seperti jadwal
liburan dibahas dan ditangani. Kepala departemen mungkin diminta untuk
memberi tahu staf tentang kemungkinan wawancara dengan auditor.
4. Melakukan Kerja Lapangan di Lokasi
Auditor mengambil informasi yang dikumpulkan dari rapat terbuka dan
menggunakannya untuk menyelesaikan rencana audit. Kerja lapangan kemudian
dilakukan dengan berbicara kepada anggota staf dan meninjau prosedur dan proses.
Auditor menguji kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. Kontrol internal
dievaluasi untuk memastikannya memadai. Auditor dapat mendiskusikan
masalah yang muncul untuk memberi organisasi kesempatan untuk merespons.
5. Menyusun Laporan
Auditor menyiapkan laporan yang merinci temuan audit. Termasuk dalam laporan
tersebut adalah kesalahan matematika, masalah posting, pembayaran resmi
tetapi tidak dibayar dan perbedaan lainnya; masalah audit lainnya juga terdaftar.
Auditor kemudian menulis komentar yang menjelaskan temuan audit dan
merekomendasikan solusi untuk setiap masalah.
6. Menyiapkan Pertemuan Penutupan
Auditor meminta tanggapan dari manajemen yang menunjukkan apakah setuju
atau tidak setuju dengan masalah dalam laporan, deskripsi rencana tindakan
manajemen untuk mengatasi masalah dan tanggal penyelesaian yang diproyeksikan.
Pada pertemuan penutupan, semua pihak yang terlibat membahas laporan dan
tanggapan manajemen. Jika ada masalah yang tersisa, masalah tersebut telah
diselesaikan pada saat ini.

Komponen Laporan Audit Independen


Berikut ini adalah komponen utama yang harus tercantum dalam laporan audit,
baik laporan auditor independen tidak wajar maupaun laporan wajar tanpa
pengecualian:
1) Judul
2) Laporkan penerima
3) Paragraf opini
4) Dasar opini
5) Masalah audit utama yang relevan dengan klien
6) Tanggung jawab manajemen dan pihak yang memiliki tata kelola atas laporan
keuangan
7) Tanggung jawab auditor
8) Tanda tangan firma dan partner perikatan
9) Tanggal

Beberapa komponen yang tercantum di atas merupakan komponen baru dan akan
diimplementasikan mulai Desember 2018. Salah satu perubahannya adalah nama partner
yang terlibat dalam perikatan harus dicetak dan ditandatangani di laporan auditor.
Langkah itu dilakukan agar auditor tidak bisa bersembunyi di balik nama perusahaan.
Mereka sekarang mengambil lebih banyak tanggung jawab pribadi dengan menampilkan
nama mereka di depan umum. Komponen baru lainnya adalah bagian masalah audit
utama dari laporan tersebut. Sebelumnya, laporan auditor lebih umum dan dapat digunakan
untuk perusahaan yang berbeda. Namun, laporan baru tersebut membutuhkan detail
spesifik tentang perusahaan agar lebih disesuaikan dengan masing-masing perusahaan.
Artinya, komponen laporan auditor independen 2019 harus mengikuti aturan tersebut

B. HAL UTAMA AUDIT


C. KELANGSUNGAN USAHA
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Yunia Rahmawati. (2020). 済無No Title No Title No Title. July, 1–23.

Anda mungkin juga menyukai