Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATRIKULASI

AUDITING
Dosen Pengampu: Areta Widya Kusumadewi. SE., M.S.A

Dibuat Oleh

Muhammad Judhanto Eka Bio

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2024
Soal:
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang Audit!
2. Jelaskan mengapa dan kapan audit dibutuhkan!
3. Jelaskan perbedaan standar audit internasional dengan standar audit di Indonesia!

Jawaban:

1. Pengertian Audit:
audit adalah kegiatan evaluasi terhadap suatu organisasi, mulai dari sistem, proses, hingga
produknya.

Pengertian Audit Menurut Para Ahli

 Sukrisno Agoes (2004)


Menurut Sukrisno Agoes, audit merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak
independen secara kritis dan sistematis terhadap laporan keuangan, catatan
keuangan, serta bukti pendukungnya yang disusun oleh anggota manajemen
perusahaan dalam rangka memberikan pendapat atas kelayakan suatu laporan
keuangan.

 Arens dan Loebbecke (2003)


Kegiatan audit menurut Arens dan Loebbecke merupakan suatu proses
pengumpulan sekaligus evaluasi terhadap bukti informasi terukur pada suatu entitas
ekonomi secara kompeten dan independen dalam menentukan dan melaporkan
bahwa informasi yang tersedia telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

 Mulyadi (2002)
Menurut Mulyadi, audit adalah proses memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif dan sistematis atas tuduhan kegiatan ekonomi dalam
menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan yang ada dengan kriteria yang
telah ditetapkan, yang selanjutnya akan disampaikan hasilnya kepada
pengguna yang bersangkutan.

2. Jelaskan mengapa dan kapan audit dibutuhkan ?

2.1 mengapa audit dibutuhkan?


Audit dibutuhkan dalam membantu sebuah perusahaan agar tetap bertahan atau mencari
tahu dan mencegah kecurangan yang mungkin dapat terjadi sehingga dapat segera diatasi.
Selain itu audit juga digunakan untuk mengevaluasi sekaligus meningkatkan efektivitas
kinerja suatu perusahaan.

2.2 Kapan audit di butuhkan ?


Audit bisa dibutuhkan bedasarkan suatu kondisi di perusahaan berikut beberapa peranan
audit bagi sebuah perusahaan:

 Bagi pihak yang diaudit


Salah satu peranan audit, yakni untuk membantu perusahaan sebagai pihak yang
diaudit dalam meningkatkan kredibilitas pelaporan keuangannya agar laporan
tersebut dapat dipercaya oleh kepentingan pihak luar entitas, seperti pemegang
saham, kreditor, pemerintah, dan lain sebagainya. Audit juga dapat
mencegah fraud serta memberikan dasar yang dapat lebih dipercaya untuk penyiapan
Surat Pemberitahuan pajak yang akan diserahkan kepada Pemerintah. Selain itu, hal
ini dapat membuka pintu bagi masuknya sumber pembiayaan dari luar bagi
perusahaan yang diaudit sekaligus menyingkap kesalahan dan penyimpangan dalam
catatan keuangan yang pernah terjadi.

 Bagi anggota lain dalam dunia usaha


Anggota lain yang dimaksud dalam hal yakni seperti kreditur atau karyawan pada
perusahaan itu sendiri. Peranan audit bagi mereka yakni untuk memberikan dasar
yang lebih meyakinkan dalam mengambil keputusan pemberian kredit.

Manfaat lainnya yaitu dapat memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada
perusahaan asuransi untuk menyelesaikan klaim atas kerugian yang diasuransikan.
Sebagai dasar untuk para investor dan calon investor untuk menilai prestasi investasi
dan kepengurusan manajemen.

Sebagai dasar kepada serikat buruh dan pihak yang diaudit untuk menyelesaikan
sengketa mengenai upah dan tunjangan secara objektif. Sebagai dasar untuk
menentukan syarat penjualan, pembelian atau penggabungan perusahaan yang
independen kepada pembeli maupun penjual, serta sebagai dasar yang lebih baik
kepada para pelanggan atau klien untuk meyakinkan mereka dalam menilai
profitabilitas, manajemen, hingga efisiensi operasional perusahaan.

 Bagi badan Pemerintah atau pihak lain yang bergerak di bidang hukum
Peranan audit bagi pemerintah yakni untuk memberikan tambahan kepastian yang
independen mengenai kecermatan pelaporan keuangan sebagai dasar pengenaan
pajak. Manfaat lainnya yakni sebagai dasar yang independen kepada pihak lain di
bidang hukum untuk menyelesaikan masalah dalam kebangkrutan, mengurus harta
warisan maupun harta titipan, dan menentukan pelaksanaan perjanjian persekutuan
dengan cara semestinya.

3. Jelaskan perbedaan standar audit internasional dengan standar audit di Indonesia

3.1 Standar audit international:


International Strandards on Auditing (ISA) merupakan standar audit terbaru yang
diadopsi di Indonesia, yang dilakukan sebagai bagian dari proses Statement of
Membership Obligation dari International Federation of Accountants (IFAC), ISA diadopsi
di Indonesia pada tanggal 1 Januari 2013 sebagai standar audit yang baru dan Akuntan
Publik wajib melakukan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar yang baru.
Adopsi ISA di Indonesia memiliki tujuan untuk merespons rekomendasi dari World Bank
dan sebagai wujud pelaksanaan komitmen Indonesia sebagai anggota dari G-20 yang
mendorong anggotanya untuk menggunakan standar 2 internasional.
ISA memberikan penekanan yang besar terhadap faktor risiko dan proses audit KAP
mengalami perubahan yang cukup signifikan. ISA mewajibkan auditor untuk menilai,
menggunakan hasil penelitiannya, dan mengomunikasikan kelemahan dari pengendalian
internal dari perusahaan yang diauditnya. Perubahan antara ISA dengan standar
terdahulu bukanlah tanpa makna melainkan ISA lebih terfokus pada identifikasi hal yang
belum dilihat bukan penilaian sesuatu yang dilihat, tetapi ISA hampir sama dengan
standar sebelumnya. Dampak penerapan ISA ialah menimbulkan audit yang berkualitas
dan menghasilkan informasi yang lebih akurat. Oleh karena itu, auditor di Indonesia
dituntut supaya cepat beradaptasi dengan standar internasional dan harus memiliki
pengetahuan, pemahaman yang cukup terhadap ISA.

3.2 Standar audit Indonesia:


Di Indonesia, standar audit yang berlaku adalah Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP), Standar Audit (SA), Standar Review atas Informasi Keuangan (SR-IK), Standar
Jasa Eksternal (SJE), dan Standar Etika Profesi Akuntan Publik (SEPA).

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai standar audit yang berlaku di Indonesia:
 Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
SPAP adalah standar yang mengatur prinsip-prinsip umum, panduan, dan persyaratan
etika profesional bagi akuntan publik dalam melaksanakan tugas audit dan jasa
lainnya.
SPAP mencakup empat prinsip yaitu integritas, objektivitas, kompetensi profesional,
dan kerahasiaan.

 Standar Audit (SA)


SA adalah standar yang mengatur panduan dan prosedur dalam melaksanakan audit
atas laporan keuangan perusahaan.

SA terdiri dari 17 standar yang terbagi ke dalam tiga kategori yaitu standar umum,
standar pelaksanaan, dan standar pelaporan.

 Standar Review atas Informasi Keuangan (SR-IK)


SR-IK adalah standar yang mengatur panduan dalam melaksanakan review atau
peninjauan atas informasi keuangan perusahaan yang tidak melalui proses audit.

SR-IK mencakup panduan untuk melaksanakan proses review, menyusun laporan


review, serta persyaratan etika profesional yang harus dipatuhi oleh auditor.

 Standar Jasa Eksternal (SJE)


SJE adalah standar yang mengatur panduan dan persyaratan dalam melaksanakan
jasa-jasa eksternal lainnya seperti konsultasi, penilaian, dan jasa-jasa lainnya selain
audit.

SJE mencakup panduan untuk melaksanakan jasa eksternal, menyusun laporan jasa
eksternal, serta persyaratan etika profesional yang harus dipatuhi oleh auditor.

 Standar Etika Profesi Akuntan Publik (SEPA)


SEPA adalah standar yang mengatur persyaratan etika profesional bagi akuntan
publik dalam menjalankan tugas audit dan jasa-jasa lainnya.

SEPA mencakup prinsip-prinsip seperti integritas, objektivitas, kompetensi


profesional, kerahasiaan, dan perilaku profesional.

Para auditor independen di Indonesia harus mematuhi standar audit yang berlaku
dalam melaksanakan tugasnya.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa audit dilaksanakan dengan kualitas yang
baik, obyektif, dan independen.

Anda mungkin juga menyukai