Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sujatmiko Estu Prihandoyo

NPM : 180423909

Mata Kuliah : Pengauditan 1

Kelas : H

Ringkasan Mata Kuliah 1

Auditing Overview

I. Pengertian Audit
Audit adalah proses yang sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi
bukti secara obyektif mengenai asersi yang terkait dengan tindakan dan
kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian dengan kriteria yang
telah ditentukan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang
berkepentingan.
II. Sejarah Audit
 Pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum
banyak. Sehingga sistem akuntansi di Indonesia belum dikenal, dan mulai
dikenal pada tahun 1950an.
 Pada tahun 1973-1988, IAI menetapkan Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA), dan hampir sepenihnya
mengadopsi prinsip dari AS. Kemudian, pada periode tersebut dunia
perbankan mulai berkembang yang kemudian memicu lahirnua pasar modal.
 Pada tahun 1994-1995, IAI Menyusun ulang prinsip akuntansi dan standar
audit yang disebut SAK dan SPAP, dan pada tahun 1995 lahirnya UU PT yang
mewajibkan perusahaan public untuk diaudit, dan lahir pula UU Pasar Modal.
 Pada tahun 2004, diputuskan bahwa IAI mengadopsi International Auditing
and Assurance Standards (ISA) pada Konvensi Nasional Akuntan Indonesia.
III. Jenis-Jenis Audit
 Audit Laporan Keuangan

1
Audit laporan keuangan melibatkan perolehan dan pengevaluasian bukti
tentang penyajian posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas entitas untuk
mengetahui apakah disajikan secara wajar, dan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Hasil audit laporan keuangan didistribusikan ke berbagai pengguna
seperti: pemegang saham, kreditor, dan masyarakat umum melalui laporan
auditor atas laporan keuangan. Selain itu, auditor eksternal juga menyusun
laporan kepada komite audit dewan direksi tentang kebijakan akuntansi
perusahaan, pengendalian internal, dan temuan audit lainnya.
 Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan melibatkan perolehan dan pengevaluasian bukti untuk
menentukan apakah aktivitas keuangan atau aktivitas operasi dari suatu entitas
sesuai dengan kondisi, aturan, dan regulasi yang sudah ditentukan. Sarbanes-
Oxley Act of 2002 mengharuskan perusahaan untuk memiliki audit bertujuan
ganda yang mengaudit laporan keuangan dan pernyataan manajemen, apakah
telah memenuhi kriteria mengenai sistem pengendalian internal yang memadai
atas pelaporan keuangan.
 Audit Operasional
Audit Operasional melibatkan perolehan dan pengevaluasian bukti tentang
efisiensi dan efektivitas aktivitas operasi entitas. Jenis audit ini terkadang
disebut sebagai audit kinerja atau audit manajemen. Dalam perusahaan bisnis,
ruang lingkup audit dapat mencakup semua aktivitas (1) departemen, cabang,
atau divisi, atau (2) fungsi yang dapat melintasi lini unit bisnis seperti
pemasaran atau pemrosesan data.
IV. Jenis-Jenis Auditor
 Auditor Independen
Auditor independen biasanya adalah Certified Public Accountant (CPA) yang
merupakan praktisi individu atau anggota kantor akuntan publik yang
memberikan layanan audit profesional kepada klien. Berdasarkan pendidikan,
pelatihan, dan pengalaman mereka, auditor independen memenuhi syarat
untuk melakukan setiap jenis audit yang dijelaskan sebelumnya. Pengguna
dari auditor independen dapat mencakup perusahaan bisnis yang mencari
keuntungan, organisasi nirlaba, dan lembaga pemerintah.
 Auditor Internal

2
Auditor internal adalah auditor yang bertugas untuk mengaudit di perusahaan
karyawan tersebut bekerja. Tujuan audit internal adalah untuk membantu
manajemen organisasi dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.
Ruang lingkup fungsi audit internal meluas ke semua tahapan aktivitas
organisasi. Banyak auditor internal memegang Certified Internal Auditor
(CIA) bersertifikat dan beberapa juga CPA.
 Auditor Pemerintah
Auditor Pemerintah dipekerjakan oleh berbagai badan pemerintah lokal,
negara bagian, dan federal. Di tingkat federal, tiga badan utama adalah
General Accounting Office (GAO), Internal Revenue Service (IRS), dan
Defense Contract Audit Agency (DCAA).
V. Perubahan Substantif dan Mendasar
 Dari Rules-based ke Principle Based
Sebelumnya standar audit berdasarkan pada aturan, kemudian perubahan besar
terjadi ketika standar audit berdasarkan prinsip yang terdapat pada ISA dan
IFRS.
 Berpaling dari model matematis
Dalam prakteknya model matematis dianggap terlalu rumit, sehingga sekarang
menggunakan professional judgment yang dinilai lebih efektif dan efisien.
 Audit Berbasis Risiko
Dalam audit berbasis risiko, risiko-risiko yang tinggi diaudit, sehingg
manajemen bisa mengetahui faktor mana yang dinilai berisiko dan faktor
mana yang kontrolnya harus diperbaiki. Tiga langkah kunci pada audit
berbasis risiko adalah Risk assessment, Risk Response, dan Report.
 Pengendalian Internal
Auditor harus melakukan penilaian atas pengendalian internal sebagai dasar
untuk pelaksanaan prosedur selanjutnya yang akan dilakukan oleh auditor

3
Daftar Pustaka

Boynton, W. C., & Johnson, R. N. (2005). Auditing Overview. In Modern Auditing:


Assurance Services and the Integrity of Financial Reporting, 8th Edition.
Pratama, Y. M. (n.d.). Presentasi Kelas Pertemuan Pertama: Auditing Overview.

Anda mungkin juga menyukai