Sekitar 7.900 auditor internal yang berpraktik, dari 8.500 yang mendaftar,
menerima gelar CIA berdasarkan ketentuan lama. Peserta yang mendapat
gelar menunjukkan bahwa mereka telah melakukan audit internal dalam
kapasitas pengambilan keputusan dan setuju untuk patuh pada Kode Etik IIA.
Ujian CIA menguji pengetahuan dan kemampuan peserta mengenai praktik
audit internal saat ini. Ujian tersebut menguji keahlian manajemen, prinsip-
prinsip control manajemen, manajemen risiko, control internal, teknologi
informasi, strategi untuk mengembangkan usaha dan tata kelola, serta topic-
topik lainnya yang berkaitan.
Independensi, satu kata sifat yang wajib melekat pada setiap diri auditor.
Telah diatur dalam kode etik profesi bahwa setiap auditor harus memiliki
independensi dalam fakta maupun dalam penampilan.
Menurut definisi yang disusun oleh Institute of Internal Audit (IIA), Internal
audit adalah aktivitas independen, keyakinan obyektif dan konsultasi yang
dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi
organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan
menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan
pengendalian dan proses tata kelola.
Salah satu hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan dapat
memiliki departemen audit internal yang efektif adalah departemen audit
internal tersebut harus mempunyai kedudukan yang independen dalam
organisasi perusahaan.
Dalam praktek sehari-hari, independensi tidak semudah teori yang dipelajari
selama perkuliahan. Kondisi dan permasalahan yang dihadapi dilapangan
membuat auditor internal bisa saja mempertaruhkan independensinya.
Pertimbangan pertama yang dipikirkan oleh auditor internal adalah
organisasi atau perusahaan tempat dia bekerja tentu saja merupakan sumber
penghasilannya. Sehingga auditor internal mempunyai ketergantungan
kepada organisasinya sebagai pemberi kerja. Meskipun diatas kertas auditor
internal menandatangani surat independensi, namun pada kenyataannya
independensi secara individu masih dipertanyakan.
Jika ingin independen, departemen audit internal tidak boleh terlibat dalam
kegiatan operasional perusahaan. Misalnya tidak boleh ikut serta dalam
kegiatan penjualan dan pemasaran, penyusunan sistem akuntansi, proses
pencatatan transaksi, dan penyusunan laporan keuangan perusahaan.