Anda di halaman 1dari 21

MODUL-1

INTERNAL AUDITING

Oleh : Muh. Arief Effendi,SE, MSi, Ak, QIA,CPMA,CA,ACPA

TRISAKTI SCHOOL MANAGEMENT

(STIE TRISAKTI) JAKARTA


Edisi 1 – September 2007
Edisi 2 ( Revisi 1) - Nopember 2018
Ch.1
THE NATURE OF INTERNAL AUDITING

 Evolusi Audit Internal (The evolution of Internal


Auditing).
 External Auditor & Internal Auditor.
 Menuju sebuah Definisi Audit Internal
(Toward Definition of Internal Auditing).
Profesi Audit Internal (The profession Of Internal
Auditing).
 The Common Body Of Knowledge (CBOK).
EVOLUSI AUDIT INTERNAL

• Audit Internal di Abad Permulaan.


• Audit Internal di Abad Pertengahan.
• Audit Internal di Masa Revolusi industri.
• Audit Internal di Tahun-Tahun
Belakangan Ini.
• Audit di Amerika Serikat.
• Pencapaian Identitas Diri Auditor Internal.
EVOLUSI AUDIT INTERNAL

 Pada awalnya sebagai “adik” Profesi Eksternal Auditor & fokus


pada keakuratan angka-angka keuangan serta masalah teknis
akuntansi.
 Saat ini menjadi disiplin ilmu tersendiri yang berorientasi
memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen.
 Jasa Audit Internal Modern memiliki aspek kerja yang lebih
luas mencakup : pemeriksaan & penilaian atas pengendalian,
kinerja, risiko dan tata kelola (governance) perusahaan (publik
maupun privat).
 Aspek keuangan merupakan salah satu aspek saja dalam
lingkup kerja Audit Internal.
AUDIT INTERNAL
DI ABAD PERMULAAN
 Tahun 3.500 Sebelum Masehi, telah dimulai ilmu dan profesi
Audit Internal.
 Peradaban Mesopotamia, terdapat tanda- tanda kecil
yang dibuat disamping transaksi keuangan sebagai sistem
verifikasi (. X V ).
 Masyarakat Mesir, Cina, Persia & Yahudi, menerapkan
sistem yang sama.
 Masyarakat Yunani mementingkan prosedur otorisasi &
verifikasi.
 Kerajaan Romawi Kuno menerapkan “sistem dengar
laporan” merupakan verifikasi secara lisan.
Muncul istilah “Audit” berasal dari bahasa Latin “Auditus”
berarti “mendengarkan”.
AUDIT INTERNAL
DI ABAD PERTENGAHAN

 Pada abad ke-13, di Italia lahir sistem pembukuan


berpasangan (double entry), yaitu setiap transaksi
dicatat baik sisi Debet maupun Credit.
 Sistem tsb membantu para pengusaha mengontrol
transaksi dengan para pelanggan dan pemasok serta
membantu mereka mengawasi pekerjaan para
karyawan.
 Pada saat itu Auditor yang mewakili Ratu Isabella
ikut menemani Columbus menjelajah dunia.
AUDIT INTERNAL
DI MASA REVOLUSI INDUSTRI

 Di mulai saat Revolusi Industri di Inggris.


 Perusahaan mempekerjakan Akuntan untuk
memeriksa catatan keuangannya.
 Saat itu Auditor bukan hanya sekedar
“mendengarkan’, namun melakukan verifikasi audit,
kemudian berkembang menjadi verifikasi tertulis
dan perbandingan angka-angka yang tertera pada
jurnal dengan bahan bukti dokumennya.
AUDIT INTERNAL
DI TAHUN-TAHUN BELAKANGAN INI

 Pada abad 19, orang Inggris menginvestasikan dana


yang cukup besar di negara Amerika Serikat.
 Mereka memnginginkan verifikasi independen atas
investasinya.
 Para Auditor Inggris membawa metode dan prosedur
audit yang kemudian diadaptasi untuk kepentingan
mereka sendiri.
 Munculnya Undang-Undang Perusahaan Inggris
menyebabkan pentingnya pertanggungjawaban
kepada investor.
AUDIT
DI AMERIKA SERIKAT (AS)

 Setelah Perang Dunia II, perekonomian di AS mengalami


peningkatan.
 Umumnya audit lebih ditujukan kepada para Bankir yang
mencurigai pelaporan di Neraca yang terlihat terlalu optimis,
sehingga memerlukan verifikasi yang independen dan dapat
dipercaya.
 Perkembangan audit internal, disebabkan meningkatnya
kompleksitas operasi perusahaan dan pemerintahan.
 Pertumbuhan perusahaan menjadikan fungsi audit internal
semakin penting karena kemampuan manajer yang terbatas
dalam mengawasi masalah operasional perusahaan.
PENCAPAIAN IDENTITAS
DIRI AUDITOR INTERNAL

 Selama beberapa tahun Auditor Eksternal terus


memberikan pengaruh terhadap perkembangan Audit
Internal.
 Audit Internal Modern mulai muncul pada tahun 1941 ketika
Institute of Internal Auditors (IIA) terbentuk.
 Ruang lingkup audit diperluas, yaitu menilai semua aspek
yang berkaitan dengan operasional perusahaan.
 Sejak saat itu profesi Auditor Internal setara dengan Auditor
eksternal.
 Harapan para pendiri IIA, yang memimpikan audit internal
sebagai profesi yang menyediakan penelaahan
AUDITOR INTERNAL VS
AUDITOR EKSTERNAL

Auditor Internal :
 Memberikan informasi yang diperlukan manajemen dalam
meyakinkan tanggung jawab.
 Bertindak sebagai penilai independen untuk
menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan
mengevaluasi kecukupan pengendalian serta efisiensi &
efektivitas kinerja perusahaan.
 Pengukuran perusahaan dan risiko terkait dalam menjalankan
usaha.
AUDITOR INTERNAL VS
AUDITOR EKSTERNAL
Auditor Eksternal.
Memberikan opini atas laporan keuangan
perusahaan.
Menentukan kewajaran penyajian posisi
keuangan perusahaan dan hasil-hasil usaha untuk
perusahaan tsb.
Meyakinkan bahwa laporan keuagan disusun sesuai dengan
General Accepted Accounting principle (GAAP) dan diterapkan
secara konsisten dengan tahun sebelumnya
dan aktiva telah diamankan dengan semestinya.
AUDITOR INTERNAL VS
AUDITOR EKSTERNAL
NO. URAIAN AUDITOR INTERNAL AUDITOR EKSTERNAL

1 Kecurangan (Fraud) Sangat memperhatikan pemborosan & Tidak terlalu memperhatikan kecurangan /
kecurangan darimanapun sumbernya dan sekecil pemborosan yang tidak memiliki dampak signifikan /
apapun jumlahnya. tidak material terhadap laporan keuangan.

2 Staf (tenaga auditor) Merupakan karyawan perusahaan / entitas Merupakan orang independen diluar perusahaan.
independen.

3 Tugas Melayani kebutuhan organisasi meskipun Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi
fungsinya harus dikelola oleh perusahaan. keuangan yang dapat diandalkan.

4 Fokus Kejadian-kejadian di masa depan dengan Ketepatan dan kemudahan pemahaman dari kejadian-
mengevaluasi pengendalian yang dirancang kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan
untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi. keuangan.

5 Pencegahan kecurangan (fraud) Langsung berkaitan dengan pencegahan fraud Sekali-sekali memperhatikan pencegahan dan
dalam segala bentuknya / perluasan dalam pendeteksian fraud secara umum, namun akan
aktivitas yang ditelaah. memberika perhatian lebih bila fraud tsb akan
mempengaruhi laporan keuangan secara material.

6 Independensi Independen terhadap aktivitas ynag diaudit, Independen terhadap manager dan dewan Direksi,
tetapi siap sedia untuk menggapai kebutuhan dan baik dalam kenyataan maupun mental.
keinginan dari semua tingkatan manajemen.

7 Frekuensi Menelaah aktivitas secara terus menerus. Menelaah catatan-catatan yang mendukung laporan
keuangan secara periodik ( biasanya satu tahun sekali).
MENUJU DEFINISI
AUDITOR INTERNAL

American Accounting association (AAA) :


Proses sistematis untuk secara obyektif memperoleh dan
mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian ekonomis
untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi dan
kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan ke pengguna
yang berkepentingan.
Institute of Internal Auditors (IIA) dalam Standar for The
Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) :
Fungsi Auditor Internal melakukan penilaian independen
yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan
mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang
diberikan kepada manajemen.
MENUJU DEFINISI
AUDITOR INTERNAL

Auditor Internal Modern :


sebuah penilaian yang sistematis dan obyektif yang dilakukan Auditor Internal
terhadap operasi dan kontrak yang berbeda- beda dalam organisasi untuk
menentukan apakah :
1. Informasi keuangan dan operasional telah akurat dan dapat
diandalkan.
2. Risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan
diminimalisasi.
3. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa
diterima telah diikuti.
4. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi.
5. Sumber daya telah digunakan secara efektif dan ekonomis.
6. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif, semua dilakukan dengan tujuan
untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi
dalam menjalankan tanggung jawab secara efektif.
PROFESI AUDITOR INTERNAL

Untuk menilai kualitas profesional suatu jabatan, terdapat


beberapa kriteria sebagai berikut :
1. Pelayanan kepada publik.
2. Pelatihan khusus berjangka panjang.
3. Menaati kode etik.
4. Menjadi anggota asosiasi dan menghadiri pertemuan-
pertemuan.
5. Publikasi jurnal yang bertujuan untuk meningkatkan
keahlian praktik.
6. Menguji pengetahuan para kandidat auditor bersertifikat.
7. Lisensi oleh negara atau sertifikasi oleh dewan.
PROFESI AUDITOR INTERNAL

Kriteria profesi yang melekat pada Auditor Internal :


1. Memiliki dasar ilmu yang jelas.
2. Program sertifikasi.
3. Program Pengetahuan Profesional berkelanjutan.
4. Adanya kode etik.
5. Pernyataan tanggung jawab.
6. Seperangkat standar.
7. Jurnal profesi.
8. Jumlah literatur yang semakin meningkat.
CBOK & SPPIA

CBOK
 CBOK IIA diadopsi tahun 1972.
 Pada tahun 1992 telah direvisi
 Terdapat 334 jenis kompetensi yang dialokasikan ke 20
disiplin ilmu yang berbeda.

SPPIA
 Pada tahun 1978 dalam konferensi internasional di San
Fransisco Amerika Serikat.
 Terdapat 5 standar minimum & 25 standar khusus.
 Pada 1 januari 2002, SPPIA masuk dalam bab 31.
PROGRAM SERTIFIKASI

Pada Maret 1975 : terdapat 122 lulusan bergelar CIA


dari 654 peserta ujian tahap I tahun 1974.

Pada Juni 2002: terdapat 35.000 peserta ujian dari


seluruh dunia (bergelar CIA).

Pada oktober 1973 : terdapat 7.900 bergelar CIA


dari 8.500 pendaftar.
PROGRAM SERTIFIKASI

SERTIFIKASI KHUSUS :
1. CCSA : Certification in Control Self
Assesment.
2. CGAP : Certified government Auditing
Proffessional.
3. CFSA : Certified Financial Services Auditor.
4. CISA : Certified Information System Auditor.
5. CBA : Certified bank Auditor.
POSISI AUDIT INTERNAL
SEBAGAI TITIK TEMU (INTERSECTION)

Dewan komisaris

Komite Audit

Internal Eksternal
Manajemen Auditor Auditor

Anda mungkin juga menyukai