Anda di halaman 1dari 22

INTERNAL AUDITING

Audit Internal
= an independent appraisal function established within an organization to examine and
evaluate its activities as service to organization
= adalah fungsi penilaian independent yang dibentuk dalam perusahaan untuk menulai
dan emengevaluasi ktivitas2nya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Independent; auditing harus bebas dari paksaan yang dapat secara signifikan membatasi
ruang lingkup dan kefektifan saar pemeriksaan atau pada saat pelporan atas kesimpulan
dan temuan.
Appraisl: memberitahukan kebutuhan untuk mengevaluasi atas keyakinan dari internal
auditor sebagai pengembangan dari temuan, mereka.
Established: internal auditor adalah formal, sebagai fungsi dari organiasi modern
Examine and evaluate: merupakan tugas dari internal audiot, pertama penemuan fakta
dan kemuf=dian mengevaluasinya.
Its activities adalah ruang linfkup pekerjaan internal auditor adalah aplikasi dari seluruh
aktivitas dari organisasi modern.
Service adalah membantu dan mendukung management dan angota lain dar organisasi
merupakan tujuan akhir dari internal audtor
The organization service keseluruhan adalah kepada semua personel, dewan direksi dan
komite audit, pemegang saham.

Perbedaan antara auditor eksternal dengan internl


Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas laporan keuangan
perusahaan. Tuhjuan auditor eksternal menentukan kewajaran penyajian posisi keuangan
perusahaan dan hasil2 usaha untuk periode tersebut. Juga mereka harus menyakinkan
dirinya sendiri bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan PABU.
Tanggung jawab internal auditor adalah memberikan informasi yang diperlukan manajer
dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal bertindak
sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur
kecukupan control serta efesiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Auditor internal
memilii peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan
perusahan dan risiko2 terkait dalam menjalankan usaha.
Eksternal auditor selalu dihubungkan dengan kantor akuntan public yang terpisah dan
independent dari organisasi yang diaudit. Eksternal auditor dibayar untuk mereview
kinerja perusahaan secara independent. Eksternal auditor lebih berfokus pada kewajaran
laporan keuangan, dan mereka bekerja mulai dari belakang, mulai dari laporan keuangan
yang lengkap ke bukti untuk menguatkan validitas laporan.
Internal auditor lebih berfokus kepada efektifitas dasar aktivitas operasional perusahaan
dan bagaimana aktivitas itu dapat memakmurkan dan menguntungkan perusahaan.

Auditor Internal Auditor Eksternal


Merupakan karyawan perusahaan, atau bias Meruapakn orang yang independent di luar
saja merupakan entitas independent perusahan
Melayani kebutuhan organisasi, meskipun Melayani pihak ketiga yang memrlukan
fungsinya harus dikelola oleh perusahan informasi keuangan yang dapat diandalkan
Focus pada kejadian2 masa depan dengan Focus pada ketepatan dan kemudahan
mengevalusai kiontrol yang dirancang pemahaman dari kejadian2 masa lalu yang
untuk menyakinkan pencapaian tujuan dinyatakan dalam laporan keuangan
organisasi
Langsung berkaqitan dengan pencegahan Sekali-kali memerhatikan pencegahan dan
kecurangan dalam segala bentuknya atau pendeteksian kecurangan secara umum,
perluasan dalam setiap aktivitas yang namun akan memberikan perhatian lebih
ditelaah jika kecurangan tersbut akan
mempengaruhi laporan keunagn secara
material
Independen terhadap aktivitas yang diaudit, Independen terhadap manajemen dan
tetapi siao sedia untuk menanngapi dewan direksi baik dalam kenyataan
kebutuhan dan keinginan dari semua maupun secara emental
tingkatan manajemen
Menelaahaktivitas secara terus-menerus Menelaah catatan2 yang mendukung lspora
keuangan secar periodic- biasanya setahu
sekali.
Bahwa focus internal auditor adalah melayani kbetuhan manajemen, maka diperlukan
pemahaman tentang manajemen. Manajemen adalah proses mempergunakan sumber
daya perusahaan secaar efektif. Funsi2 manajemen adalah:
1. palnning
2. organizing
3. staffing
4. Directing
5. Controling
Dalam Swayer cara internal auditormembantu managemen adalah sbb:
1. Mengawasi kegiatan2 yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak.
Kepala eksekutif audit setiap tahun akan mnyiapkan jadwal audit khuus untuk
aktivitas yang diawasi.
2. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
3. memvalidasi lapoarn ke majameen senior
4. membantu manajemen pada bidang2 teknis
5. membantu proses pengambilan keputusan
6. menganalisis masa depan bukan hanya masa lalu
7. membantu manajer untuk mengelola perusahan ( palnning, organizing, staffing,
directing, cntroling).
Langkah- langkah dalam audit oleh auditing internal
- menilai pengendealian( control) umumnya dengan model COSO
- penentuan risiko
- membuar program audit
- pekrjaan lapangan I dan II
- temuan audit
- pelaporan
Controlself assessment (CSA)
Adalah sebuah proses dimana tim karyawan dan manajemen ditingkat local dan
eksekutif, terus menerus menjaga kesadaran semua faktor material yang cenderung
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi, sehingga memungkinkan mereka membuat
penyesuain2 yang tepat. Untuk meningkatkan independensi, objektivitas, dan kualitas
dalam proses tersebut, serta tata kelola yang efektif, maka diharapkan auditor internal
terlibat dalam proses tersebut dan bahwa mereka secara independent melaporkan
hasil2nya ke manajemen senior dan dewan komisaris.

AUDITING
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi
yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilaukan oleh seeorang
indepensen dan kompeten untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian antara
informasi yang dimaksud dengan kriteria2 yang telah ditetapkan. Kriteraia2 yang
ditetapkan disini dapat berupa:
1. Peraturan yang ditetapkan oleh badan legislative ( undang-undang0
2. anggran atau ukuran yang ditetapkan oleh manajemen
3. prinsip akuntansi berterima umum
jenis audit sebagai berikut
1. audit atas laporan keuangan
adalah untuk menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah
disajikan sesuai dengan kriteria2 yang telah ditentukan. Auditor akan membrikan
pendapat tentang kewajaran lapora keuangan dari semua yang material atas posisi
keunagn, hasil usaha serta arus kas entitas ekonomi.
2. audit operasional
merupakan penelahaan atas bagian manapun dari presedur dan metode operasi
suatu organisasi untuk menilai kefektifan dan efisiensinya
3. audit ketaatan
menilai apakh klien telah menaati prosedur atau aturan tertentu yang diwajibkan
oleh otoritas yang lebih tinggi
dikenail 4 jenid auditor yakni akuntans public akuntann pemerintahan, akuntan
intern, akuntan pajak.

Latar belakang Dibutuhkannya audit


Kondisi masyarakat yang semakin kompleks, terdapat kemungkinan bahwa para
pengambuil kputusan akan memperolh informasi yang tidak dapat dipercaya dan tidak
dapat diandalkan yang sering disebit resiko informai. Risiko informasi ini menunjukkan
kemungkinan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan usaha
tersebut tidak akurat. Riiko ini dapat disebebkan oleh
1. hubungan yang tidak dekat antara penerima dan pemberi informasi,
2. sikap memihak dan motif lain yang melatarbelakangi pemberi informai
3. transaksi pertukaran yang kompleks
risiko informasi dapatdikurangi dngan melakukan verifikasi informasi pleh pihak
pemaka. Maka dibutuhkan auditor untuk melakaukn verifikasi ini.
Macam-macam jasa yang dapat diberikan oleh auditor (KAP)
1. Jasa Assuransce adalah jasa profesioanl independen yang meningkatkan mutu
informasi bagi pengambil keputusan.
Janis jasa assuransce adalah
a. jasa atestesi adalah suatu jasa yang memberikan pernytaan pendapat atau
pertimbangan orang ibdpenden dan kompeten tentang apakah asersi suatu
entitas sesuai dalam semua hal yang material dengan kriteria yang telah
ditetapjkan. Asersi sendiri merupakan pernyataan yang dibuat pleh pihak
yanh secara impisif dimaksudkan untuk digunkan oleh pihak lain.
Contoh dari jasa atestesi adalah
- audit atas laporan keuangan historis
- pemeriksaan exmination ( sama seperti audit lap historis tetapi objek lain
seperti laporan keungan prospektif, pengendalian intern, systrust, webtrust)
dua hal diatas sebenarnya satu jenis yakni membrikan pendapat dengan format
kesimpulan positif
- penelahaan = umumnya berupa permintaan keterangan dan prosedur analitik
informasi keungan suatu entitas dengan tujuan untukmemberikan keyakinan
negative atas asersi yang terkandung dala informai tersebut. Audotpr hanya
perlu melakukanpengumpulan bukti ( namu lbih rendah dibandingkan
pemeriksan0 kemudian melakukan prosedur analitis. Tiak sampai kepada
pengujian pengendalian internal, pengujian substantive.
- prosedur yang disepakati= sedangkan untuk hal ini auditor melakukan jasa
sesuai kesepakatn dengan klien tentang ruang lingkup dan prosedur apa saja
yang perlu dilakukan. Format kesimpulan adalah temuan atas prosedur yang
dilakukan tersebut.
2. Jasa nonassurance adalah jasa yang diberikan oleh auditor yang didalmnya
tidak ada pemebrian pendapat.
Contogh dari jasa nonatestesi adalah
- kompilasi= auditor membuatkan laporan keuangan versi auditor
- jasa konsultasi manajemen
- jasa perpajakan dll.

STANDAR AUDITING
1. STANDAR UMUM
a. audit harus dilakukan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian an
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
b. Dalam semua yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam pelasanaan audit dan penyusunan laporannya auditor wajib
menguunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN
a. pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asesten harus disupervisi dengan semestinya
b. pemahaman memadai atas pengendalian internal harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat/waktu dan lingkup
pengujian ayng akan dilakukan
c. bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh memlaui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebgai dasar untuk
menyatakan pendapat atas laporan keungan yang diaudit.
3. Standar pelaporan
a. laporan audit harus menyatakan apakah laporan keungan telah disusn
berdasrkan prinsip akutansi berterima umum di Indonesia
b. laporan audit harus menyatakan atau menunjukkan, jika ada ,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan lporan
keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan pronsip
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya..
c. pengungkapan informatis dalam laporan keungan harus dipandang
memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengnai laporan
keungan secara keseluruha atau asersi bahwa pernyataan demikian tidak
dpat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberkan,
maka alas an harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor, maka laporan
audit harus memuat petunjuk yang jlas menegnai sifat pekrjaan yang
dilaksanakn, jika ada dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh
auditor.
TANGGUNG JAWAB AUDIT, ASERSI MANAJEMEN, DAN TUJUAN AUDIT
Tanggung jawab manajemen adalah
1. menentukan kebijakan akuntansi yang sehat
2. menjalankan SPI dengan baik
3. kewajaran asersi manajmen
Tanggung jawab auditor
1. audit dirancang untuk memberi keyakinan memadai atas pendeteksian salah
saji material.
2. audit harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme
professional dalam semua aspek penugasan.
Asersi manajemen adalah pernyataan yang tersirat atau dinyatakan denga jelas leh
manajemen manajemen tentang jenis transaksi dan akun terkait dalam laporan
keuangan danmerupakan bag criteria yang digunakan manajemen untuk mencatat
dan mengungkapkan informasi akuntansi dala laporan keuangan.
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan
keunagan secara keseluruhan atas semua hal yan materil, sesuai dengan PABU.
Kewaran laporan keuanagan dinilai berdasrkan asersi yang terkandung dalam
setiap unsure yang disajikan dalam laporan keunagan.
Contoh asersi manajemen. Neraca pertanggal 31 desember 2010 dicantumkan
persediaan sebesar Rp.20.000.000, maka setidaknya terapat asrsi sbb:
- bahwa persediaan pada tanggal 31 desember 200 memang ada
- bahwa jumlah persediaan tersebut adalah bena sebesar Rp.20.000.000
jenis2 asersi manajemn
a. asersi keberadaan dan keterjadian
berhubungan dengan apakah akun2 dalam entitas ada tanggal tertentu
dan transaksi2 yang dicatat telah terjadi selama periode tertentu.
b. asesi kelengkapan
berhubungan dengen apakah seluruh transaksi dan akun yang
seharusnya telah disajikan dalam laporan keuangan.
c. asersi hak dan kewajiban
apakah aktiva merupakn hak perusahaan dan utang adalah kewajiban
perusahaan pada tanggal tertentu.
d. Asersi penilaian atau alokasi
Apakah komponen-komponen laporan keuangan baik aktiva, utang,
ekuitas, pendapatamn dan beban sudah dicantumkan dalam laporan
keuangan pada jumlah yang semestinya.
e. Asesi penyajian dan pengungkapan
Apakh komponen2 tertentu laporan keuangan diklasifikasikan,
dijelaskan, dan diungkapkan dengan semestinya.
Brikut ini adalah hubungan antara aseri manajemen dengan tujuan audit

Tujuan audit terkait Transaksi


Asersi manajemen Tujuan audit
Eksistensi Eksistensi
Kelengkapan Kelengkapan
Penilaian dan alokasi Akurasi
Klasifikasi
Cut off
Penilaian dan alokasi
Tujuan audit terkait saldo
Eksistensi Eksistensi
Kelengkpan Kelengkapan
Peniain dan alokasi Akurasi
Klasifikasi
Cutoff
Kecocokkan rinci
Nilai dan realisasi
Hak dan kewajiban Hak dan kewajiban
Penyajian dan pengungkapan Penyajian dan pengungkapan

BUKTI AUDIT
Bukti audit adalah segala informasi yang dapat mendukung angka-angka atau informasi
lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan oleh auditor untuk
menyatakan pendapatnya.
Bahwa dalam standar lapangan disebutkan bahwa auditor perlu menggunakan bukti audit
kompeten yang cukup
Bukti dapat dikatakan kompeten jika
- Kompetensi data akuntasni dipengaruhi oleh efektivitas SPI. Jika spi kuat maka
data akuntansi dan bukti-bukti yag ada dapat dianggap andal
- Kompetensi informasi penguat dikatakn kompeten jika
- relevan dengan tujuan audit
- sumber yang berasal dariluar umumnya dikatakan lebih kompeten
- ketepatan waktu. Berkaitan dengan tanggal berlakuknya bukti
- objektiftas. Bukti yang bersifat objektif biasanya lebih kompeten daripada yang
subyektif.
Cukup tidaknya bukti dipengaruhi oleh
- materialitas
- faktor ekonomi (cost- benefit)
- ukuran populasi
Tipe bukti audit adalah
Data akuntansi brupa
- Pengendalian intern
- Catatan akuntansi
Data penguat
- bukti fisik
- bukti dokumenter 9konfirmasi tertulis0
- perhitungan(footing, crossfooting, akurasi)
- bukti lisan
- perbandingan atau rasio
- bukti spesialis
Prosedur audit adalah adalah intruksi rinci untuk mengumpulkan bukti2 audit
1. Inspeksi = pemeriksaan rinci terhadap dokumen (asli atau tidak)atau kondisi fisi
sesuatu
2. pengamatan observasi kegiatan ( perhitunagn fisik persediaan, dll)
3. konfirmasi ( meminta keterangan dari pihak ketiga ( pelnggan, pemasok, bank dll)
Konfirmasi positif =- pihak ketiga diminta menyebutkan secara langsung apakah
infromasi yang terlampir dalam surat konfirmasi adalah benar atau tidak. Dan
memnita pihak ketiga untuk megisi informasi terkait ataupun informai lainnya.
Konfirmai negatif = jika informasi yang terlampir diaangp benar tidak
dikembalikan, jika dianngap salah dikembalikan.
4. Permintaan keterangan = memnita ketrnagn lisan kepada manajmen, misalkan
tentang metode pencatatn, perlakukan klsifikasi barang, prmintaa ketrangan kepda
penasihat hukum klien tentang perkara pengadilan. Dll
5. Penulusuran. Menelusur bukti2 audit sesuai dengan silkusnya.. misal bukubesar-
jurnal- faktur- bukti pengiriman barang-. (trace)
6. pemeriksaan dokumen pendukung (Vouching). Menginseksi dokumen2 suatu
ternsaksi, meneliti kesesuan antra catan2 akuntansi terkait trasnsaksi tersbut.
Membuktikan sah tidaknya suatun transaksi, dengan didukung bukti yang
lengkap, dan disetujui pejabat berwenang.
7. perhitungan
8. scanning ( melihat dokumen secara cepat apakah ada hal yang tidak biasa tanpa
menijaklanjuti secara lanjut0
9. pelasanaan ulang
10. tehinik auditberbantuan computer.

PROSES AUDIT
Merupakan urutan dari pekerjaan awal penerimaan penugasan sampai dengan
penyerahan laporan audit kepada klien.
Proses audit terdiri dari hal-hal berikut:
1. Perencanaan dan perancangan pendekatan audit
- menidentifikasi alas an kien untuk diperiksa, dengan menegtahui maksud
penggunaan laporan audit dan pihak2 pengguna laporan keuangan.
- Melakukan kunjungan ketempat klien untuk:
a. mengetahui latar belakang bidang klien
b. memahami struktur pengendalian klien
c. memahami sistem administrasi klien
d. mengukur volume transaksi/ dokumen untuk menentukan biaya, waktu
dan luas pengujian.
- mengajukan proposal audit klien
- mendapatkan informasi tentang kewajiban hokum klien
- menentukan materialitas dan risiko audit yang dapat diteria dan risiko bawaan
- mengembangkan rencana dan program audit menyeluruh
teridiri darai penyiapan staf, program audit dan prosedur audit, rencana dan
jadwal kerja.
Konsep materialitas
Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi,
yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau
penagruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi
tersebut karena adanya penghilangan atau salah saji tersebut.
Mengapa perlu menilai materialitas?
Dalam audit atas laporan keuangan, auditor tidak dapat memberikan jaminan kepada
klien atau pemakai laporan kauangan yang lain, bahwa laporan keuangan auditor adalah
akurat. Auditor tidak dapat memberikan jaminan ini karena auditor tidak memerika
seluruh tarnsaksi pada tahun berjalankarena akan memrlukan waktu yang banyak dan
butuh biaya yang banyak pula dan tidak sebanding dengan manfaat yang didaptkan.
Alasan lain adalah laporan keungan itu sendiri berisi pendapat, estimasi, dan perkiraan2
sehingga auditor tidak dapat memberikan jaminan bahwa laporan auditor adalah akurat
seratus persen. Maka dari itu auditor hanya memberikan pendapat bahwa laporan
keungan secara keseluruhan adalah wajar dari segala hal yang material.
Diawal perencanaan audit auditor memperkirakan amterialitas awal diman digunakan
untuk menentukan bukti awal yang harus dikumpulkan. Materialitas ini berbeda dengan
materilitas saat pengambilan keputusan jika terdapat perubahan-perubahan sat proses
audit berlangsung sehingga dapat merubah tingkat materialitas tersebut.
Pertimbangan materialitas terdii dari
a. Hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu daam laporan seperti
- laba bersih sebelum pajak
- total aktiva
- total aktiva lancar
- total ekuitas
b. faktor kualitatif seperti
- kemungkinan terjadinya pembayaran yang melanggar hukum
- kemungkinan terjadinya kecurangan
- adanya gangguan dalam tren laba
- sikap manajmen terhadap integritas laporankeuangan.
Tingkat salah saji dapat berupa kurang saji dan lebih saji maka auditor dapat menentukan
batas bawah dan batas atas.
Auditor pada awlnya akan mentukan tingkat materialitas atas laporan keungan missal
pada laporan laba rgi, neraca atapun laporan keuitas. Misal pada laporan laba rugi bahwa
auditor menetukan bahwa dikatakan materila jika melebhi 8 % dari laba sebelum pajak.
Kemudain menentukan tingkat materialitas ke akun (alokasi) . umumya digunakan
prosentase secara proporsional ats akun2 yang terkait pada laporan keuangan tersebut tas
saldo yang dimiliki.
Hubungan antara materialitas dan bukti audit
Semakin rendah tingat aterialitas, maka semakin besar jumlah bukti yang diperlukan
salah saji yang kecil dapat mempengaruhi kepitusan pengguna.

Konsep risiko audit


Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari,
tidakmemodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material.
Unsur risiko audit
- Risiko bawaan = kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap
suatu slah saji material dengan asumsi tidak terdapat kebijakan dan prosedur
pengendalian intern terkait. Misal kas tunai lebih mudah dicuri daripada
persediaan bahan baku.
- Risiko pengendalian= risiko terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang
tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat oleh pengendalian intern entitas.
Misal pengendalian intern menjadi tidak efektif jiak ada kelalian manusia, klosi
antar pegawai.
- Risiko deteksi adalah risiko auditro tidak dapat mendeteksi salah saji material
yang terdapat dalam suatu asersi. Hal ini akan muncul terkait proseur audit yang
dipilih.
Risiko audit = rsisiko bawaanX risiko penngendalianX risiko deteksi.
Maka risiko deteksi dapat diolah dengan rumus: Risiko audit/ (risiko bawaan X risiko
pengendalian)
Rsiko audit dapat dipertimbangkan saat perencanaan

Hubungan antara Mterialitas, risiko audit dan Bukti audit


Bahwa risiko audit juga berbanding terbalik dengan bukti audit. Jika risiko rendah,
tingakt kepastian yang diinginkan oleh auditro adalah tingi/ butuh keyakina yang tingi
maka perlu bukti yang besar.
1. jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materilitas
dikurangi auditor harus menmbah jumlah bukti audit yang dikumpulakn
2. jika auditor mempertahankan tingkat metarialitas koinstan dan mengurangi
jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit mnjadi meningkat.
3. jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat
menempuh salah satu dari tiga cara berikut ini:
- menambah tingakt materialitas, sementara mempertahankan jumlah bukti
- menmbah jumlah bukti, sementara materialitas dipertahankan
- menmbah jumlah bukti dan tingkat materialitas bersama-sama.

2. Pengujian atas pengendalian dan pengujian transaksi


- pengujian substantive atas transaksi adalah prosedur yang dirancang unuk
menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang/ rupiah yang
mempengaruhi penyajian saldo-saldo laporan ( transaksi)keuanga yang wajar
- pengujian pengendalian adalah prosedur yang dirancang untuk memverifikasi
apakh sistem pengendalian dilaksanakan sebagimana yang telah ditetpkan.

3. pelasanaan prosedur analitis dan pengujian ternci atas saldo


pengujian analitis adalah perhitungan rasio oleh auditor untuk diandingkan
dengan rasio periode lalu da data yang berhubungan. Contoh: membandingkan
penjuan dengan piutang usaha
pengujian terini atas saldo berfokus paad saldo akhir buku besar
4. Penyelesaian audit
a. menelaah kewajiban bersyarat
b. menelaah peristiwa kemudian
c. mendapatkan bahan bukti akhir
d. mengisi daftar periksa audit
e. menyiapkan surat manajemen
f. menerbitkan laporan keunagan
g. mengkomunikasikan hasil audit

KERTAS KERJA
Adalah dokumentasi yang dibuat oleh auditor sehubungan dengan catatn yang dibuat
auditor selama proses audit ( prosedur, pengujian, dan informasi yang diperoleh) dan
kesimpulan yang dibuat sehubungan dengan auditnya.
Tujuan kkertas kerja adalah
- sebagai dasar perencanaan audit
- sebgai catatan atas bukti yang dikumpulkan
- catatan atas pemeriksaan yang telah dilalukan
- menetukan opiin
- menjawab pertanyaan yang diajukan manajeen
- menilai presasi staf
isi kertas kerja
- berkas permanent adalah bukti-bukti atau dokumen2 yang dikumpulkan pada saat
pertama kali penugasan dan simpan untuk dipakai tahun2 berikutnya, meliputi:
a. informai menegani sejarah pendirian perusahaan, loksi, daftar cabang dll.
b. Akta pendirian perusahaan
c. Struktur organisasi, urauain tugas2nya serat kebijakan dan prosedur
akuntansi yang digunakan serta sistemkauntansi ataupun sistem prodeksi
yang dilakuakn.
d. Hasil pelaksanaan kuisioner pengendalian internal (ICQ)
e. Surat2 keputusab mengenai failitas perpajakan
f. Kode 2 akun
g. Kontrak2 perjanjain 9 pinjamankredit, sewa guna usaha dll0
- berkas tahu berjalan
berisi data yang diperoleh auditor hanya berkaitan untuk tahunberjalan berisi:
a. Program audit
b. Informai umum
c. Kertas kerja neraca saldo (neraca, laba rugi) format berupa salso menurut
awal menurut klin, salso akhir menurut klien, adjusment dan reklaisifikasi
dan saldo akhir menurut auditor.
d. Jurnal penyesuaian dan rekalsifikasi
e. Skdul utama
f. Skdul pendukung
g. Catatn pemeriksaan
- berkas korspondensi

LAPORAN AUDIT
Berisi tiga paragraf
1. paragraf pengantar
kalimat oertama menjelaskan objek yang menjadi sasarn auditing, kalimat kedua
dan ketiga menjelaskan tanngung jawab menejamn dan tanggungjawab auditor.
2. paragraf ruanglingkup
berisi pernyataan auditor bahwa auditnya dilaksanakn berdasrkan standar
auditing, penjelasan tentang standar tersebut dan pernyataan bahea=wa stndar
auditng membrikn keyakinan memadai bagi auditor untuk memberikan pendapat
3. paragraf pendapat
berisi pendapat auditor
Jenis2 pendapat
- pendapat wajar tanpa pengecualian ( PABU telah digunakan)
- pendpat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas ( PABU dilaksanakn,
tetapi umnya ada penjelas seperti perubahanmetode yang dilaukakn)
- pendapat wajar dengan pengecualain ( bahwa laporan disajikan wajar, tetapi
terdapat unsure2 tertentu yang dikecualian)
- pendapat tidak wajar
- disclaimer

Sampilng adalah proses penentuan besarnya sanpel yang kaan digunakan dalam
mengumpukan bukti ada dua
1. attribute sampling (digunakan untung pengujian pengendalian internal)
2. variable samping untuk menuji kawjaran suatu jumlah atu saldo .

audit siklus pendapatan (penjualan)


sasaran audit siklus ini adalah untuk mengevaluasi apakah saldo rekening yang
terpengaruh oleh siklus ini secara wakar disajikan sesuai dengan pabu.
Saldo yang terpengaruh
- penjualan
- piutang dagang
- cadangan piutang tak tertagih
- beban piutang tak tertagih
- kas
- retur penjualan dan penguranga harga
Didakam setipa siklus terdapat beberapa kunci pengendalian yang harus ada yakni:
- otorisasi yang tetap
- kemampuan membagi tugas
- kelengkapan catatan dan dokumen
- dokumen bernomor urut
- laporan bulanan
- prosedur verifikasi internal
Prosedur audit untuk pengujian pengendalian dan subtantif atas transaksi kas
Tujuan audit
Keberadaan atau keterjadian ( penjualan yang sesugguhnya telah dikirim
kepada pelanggan)
1. ambil sampel transaksi penjualan dari jurnal penjualan dan lakukan verifikasi
terhadap tanggal, nama customer, dan jumlah moneter dan nonmoneter, lakukan
pula pemeriksaan terhadap dokumen pendukung
a. faktur penjualan
b. laporan pengiriman barang
c. surat pengiriman barang yang telah diotorisasi
kelengkapan ( semua transaksi penjulan telah dimasukkan)
2. periksa bukti digunakannya formulir bernomor cetak dan pertanggungjawaban
pemakaian formulir tersebut ( surat order peniriman, laporan pengiriman barang,
faktur penjualan). Periksa secara selntas nomor urut faktur penjualan yang dicatat
dalam juranal penjualan
3. ambil sampel surat order pengiriman yang isetujui dan lakukan pengusutan ke
dokumen dan catatan akuntansi berikut ini:
- laporan pengiriman barang
- faktur penjualan
- pencatatn ke dalam jurnal
Penilalain dan alokasi(akurasi, klaisifkasi, tepat waktu)
4. untuk sampel yang diambil pada no 1 diatas periksa bukti adanya:
- persetujuan kredit semestinya untuk setiap transaksi penjulan kredit
- pengecekan independent terhadap pencantuman harga barang dalam faktur
penjualan
- pengecekan indeenden terhadap keakuratan perhitungan dalam faktur penjulan.
5. periksa adanya pngecekan indeenden terhadap posting ke buku besar pembantu
dan jurnal untuk memperileh keyakinan bahwa tidak ada terjadi kekeliruan jumlah
moneter atau akun.

Pengujian subtantif atas saldo piutang


Tujuan audit terkait piutang adalah
1. rekening piutang catatnnya ada (keberadaan)
2. seluruh piutang memang dimasukkan
3. piutang dicacat secara akurat
4. piutang dikalsifikasikan dengan baik
5. cut off piutang benar
6. rekening piutang ditetapkan dengan nilai yang dapat direlisasi
7. piutang adalah hak klien
8. piutang disajikan dan diungkapan dengan tepat.
Prosedur audit untuk piutang usaha
1. minta daftar piutang usaha terdiri atas nama, alamat pelanggan, nomor faktur,
tanggal faktur dan jumlahnya, serta cocokkan dengan saldo di buku besar.
2. pelajari kebijakan akuntansi perusahaan mengenai pengakuan pendapatn dan
cocokkan apakah sesuai denga pabu serta pelajarii juga pemberian kredit dan
angka waktu pembayarannya
3. lakukan analisis rasio mengenai perputaran piutang dan prosedur analitis
mengenai fluktuasi piutang dengan perbandingan tahun sebelumnya
4. lakukan konfirmasi, dan lakukan prosedur tambahan seperti penelitian buku
besar)
5. tindak lanjuti setiap jawaban konfirmasi dan apabila terdapat selisih diminta atau
teliti keterangan klien
6. bila konfirmasi tidak dijawab lakukan prosedur alternatif lain seperti memeriksa
bukti dasar pencatatan dan uji pembayaran piutangnya
7. lakukan subsequent receipt test terhadap pembayaran piutang setelah tanggal
neraca
8. perhatikan retur penjualan yang besar sesudah tanggal neraca
9. uji pisah batas penjulan dengan memriksa faktur penjualan beberapa hari sesudah
san sebelum tanggal neraca
10. verifikasi apakah pencadangan piutang tak tertagih sudah cukup memadai dan
sesuai dengan kebijakan perusahaan

Buku mulyadi
Asersi keberadaan dan keterjadian
1. pengujian analitik
2. pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha
3. pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengn piutang usaha
4. konfirmasi piutang usaha
asersi kelengkapan
1. pengujian analitik
2. pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha
3. pemerksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha
4. konfirmasi pitang usaha
asersi hak
1. pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha
2. konfirmasi piutang usaha
asersi penilaian dan alokasi
1. pengujian audit awal
2. penujian analitik
3. pemriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha
4. konfirmasikan piutang usaha
5. penilaian terhadap kecukupan akun cadangan kerugian piutang
6. pembandingan penyajian piutang usaha dineraca denganpabu
asesi penyajian dan pengungkapan
membandingkan penyajian dan pengungkapan ayang ada denga pabu
keterangan
a. prosedur awal
- usut saldo piutang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun piutang
usaha yang berangkutan ke dalam buku besar
- hitung kemabali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar
- lakuka review terhadap mutasi luar biasa
- usut saldo akun piutang usaha dan akun cadangan kerugian piutang tahun lalau
- usut posting pendebitan akun piutang usaha ke dalam junal yang bersangkutan
- lakukan rekonsiliasi akun kontrol piutang usaha ke dalam buku besar ke buku
pembantu piutang usaha
b. prosedur analitik
- hitung rasio2
perputaran piutang usaha
ratio piutang usahan dengan aktiva lancar
rate of return onsales
ratio kerugian piutang dengan penjulan kredit
rasio kerugian piutang usaha dengan jumlah piutangusahayang sesungguhnya
tidak tertagih
- rasio2 dianalisis dengan membandingkan dengan data masalalu, data industri dan
jumlah yang dianggarkan
pengujian terhadap transaksi rinci
- periksa sampel transaksi piutang yang tercatat ke dalam dokumen pendukung
timbulnya piutang usaha
a. Periksa pendebitan akun piutang usaha ke dokumen pendekung faktur
penjualan, laporan pengiriman barang, dan order penjulan
b. Periksa pengkreditan akun piutang usaha ke dokumen pendeukung bukti
kas masuk, meo kredit untuk retur ataupun rabat
- lakukan verifikasi pisah batas untuk transaksi penjulan danretur
a. periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha dalam
minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal
neraca
b. periksa dokumen yang mendukung berkurangnya piutang usaha dalam
minggi terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal
neraca
- lakukan cut off untuk penerimaan kas
a. lakukan obvervasi apakah semua kas diterima pada hari terakhir tahun
yang diaudit telah dimasukkan ke dalam kas atau setoran dalam perjalanan
dan penerimaan kas tahun berikutnya tidak diamsukkan sebagai sebagai
penerimaan tahunberjlan
b. lakukan review terhadap dokumen tasi, ringkasan transasi harian, copy
bukti setor, rekening Koran bank bebrapa hari sebelum dan sesudah tahun
terakhir.
Pengujian saldo akun
- lakukan konfirmasi
- untuk konfirmasi positif yang tidak diperoleh, laksanakanprosedur alternative
seperti:
(1) periksa dokumen yang mendukung pencatatn penerimaan kas
dari debitur yang terjadi setelah tanggal neraca
(2) perika dokumen yang mendukung pendebitan dan pengkreditan
akun piutang kepada debitur yang bersangkutan
- lakuakn verifikasi terhadap cadangan kerugian piutang usaha
a. lakukan pengujian tentang penentuan umur piutang usaha yang dibuat oleh
klien
b. bandingkan cadangan tahun lalau dnegn tauberjalan
c. periksa cacatan kredit untuk debitur yang utangnya telah kadaluarsa
verifikasi penyajian dan pengungkapan
- periksa kalsifikasi piutang usaha ke dalam kelompok aktiva lancer dan aktiva
tidak lancer
- periksa piutang atas kalsifikasi piutang uasaha dan nonusaha
- perksa kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk piutang usaha antar pihak
yang memiliki hubungan istimewa
- periksa suat reprentasi klien menegnai piutang sesudah tanggal neraca untuk
menetukan ketepatan pisah batas.

Siklus persediaan
Dibagi menjadi tiga
1. siklus akuntansi biaya
2. perhitungan fisik
3. saldo persediaan (penialain dan kompilasi)
siklus akuntansi biaya
prosedur audit atas pengujian pengendalain dan pengunjian subtantif transaksi akutansi
biaya
Keberadaan dan keterjadian
1. lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi
2. ambil sampel kartu kos produkasi yang produknya selesai diproduksi atau kartu
biaya( kartu harga pokok produkasi).
Kelengkapan
3. periksa bukti digunaknnya formulir cek bernomor urut tercetak dan
pertanggungjawaban pemakain formulir ( formulir berupa formulir bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang, kartu jan kerja)
4. ambil sampel dokumen sumber dan lakukan pengusutan ke catatan akuntansi
a. kartu kos produksi/ kartu biaya
b. pencatttan ke dalam jurnal umum
penilaian atau alokasi
5. unutk sampel yang diambil nomor 2 diatas, periksa bukti adanya
a. persetujuan semestinya untuk setiap transaksi pemkaian Bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, bop
b. penegcekan independent terhadap dokumen sumber
6. periksa adanya pengecekan independent terhadap posting ke buku pembantu
biaya dan register bukti kas keluar dan jurnal umum untuk memperolah
keyajkianan bahwa tidak terjadinya kekliruan jumlah moneter
perhitungan fisik persediaan
dokumen dalam pengujian ii adalah kartu perhitungan fisisk dan bukti memorial
( adjustment catatn akuntansi/ daftar hasil perhitungan fisisk oleh auditor)
prosedur audit
keberadaan atau keterjadian
1. pelajari instruksi yang dibuat untuk penghitungan fisik persediaan
2. lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik persewdiaan
3. lakukan hitung uji
Kelengkapan
4. lakukan pengujian kompilasi
penilaian atau alokasi
5. lakukan pengujian kos
6. lakukan pengujian adjustment
keterangan
Pelajari instruksi yang dibuat untuk penghitungan fisik persediaan
Auditor perlu memepelajari instruksi tertulis penghitungan fisik persediaan yang disusun
oleh klien untuk memperolh keyakina mengenai
- independensi karyawan yang diikutsertakan dalam panitia penghitungan fisik
sediaan dari fungsi penyimpanan barang dan fungsi akuntansi persediaan
- ketelitian metode yang digunakan untuk pengukuran persediaan
pengamatan terhadap penghitungan fisik persewdiaan
- mengamati pemisahan tugas fungsi penghitung, pengecek, pemegang kartu
penghitungan fisik dan tim penghitungan fisik persediaan
- menamati bahwa karyawan yang melakukan penghitunga fisik adalah bukan
karyawan yang bertanggungjawab atas penyimpanan barang igudang dan
pencatattan persediaan digudang
- mengamati alat yang digunakan sebagai pengukur dan metode yang digunakan
dalam penghitungan persediaan
- mengambil sampel kartu penghitungan fisik yang sudah digunakan yang disimpan
sementara pleh pemegang kartu penghitungan fisik dan memeriksa nomor urut
tercetaknya dan pertanggungjawaban pemakaian nomor urut cetaknya
lakukan hitung uji.
- Hitung uji ini dilakukan oleh auditor untuk memperoleh keyakian tentang
ketelitian dan kenadalan hasil penghitungan fisik sediaan yang dilaksanakan oleh
klien. Auditor melakukan penghitungan fisik terhadap sebagain persediaan barang
yang telah dihitung oleh tim dan kemudain membandingkan hasil penghitungan
tsb dengan hasil penghitungan fisik yang dicatat dalam kartu penghitungan fisik.
Lakukan pengujian kompilasi
Untuk memperoleh keyakinan ketelitian penyainan data dari kartu penghitungan fisik ke
dalam daftar hasil penghitungan fisik. Auditor dalam hal ini
- memilih unsure persediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan
persediaan fisik kemudin mngusut informasi tsb ke dalam kartu hasil
penghitungan fisik yg bersangkutan
- memperolh keyakinan bahwa semua kartu hasil penghitungan fisik telah dicatat
dalam daftar hasil penghitungan fisik.
Lakukan pengujian kos
Untuk memperoleh ketelitian penyalinan kos per satuan setiap persediaan yang dihitung
dari kartu persediaan ke daftar hasil penghitungan fisik persediaan dan keteitian
penghitungan kos total yang tercantum dalam daftar hasil penghitungan fisisk. Dalam hal
ini auditor akan:
- memilih unsure persediaan yang dicatat di dalam daftar hasil penghitungan fisik,
kemudian mengusut kos satuan yang dicantumkan di dalam datar hasil
penghitungan fisim ke dalam kartu persediaan yang bersangkutan
- memeriksa ketelitian perkalian kuantitas dan harga satauan di dalam daftar hasil
penghitungan fisik.
Lakukan adjustment test.
- memilih unsure persediaan tertentu yang tercantum di dalam daftar hasil
penghitungan fisik dan kemudian mengusut adjustmet yang didasrkan atas
informasi di dalam daftar hasil penghitungan fisik terhadap kartu persediaan yang
bersangkutan
- memastikan bahwa semua kartu persediaan yang bersangkutan telah diadjust
berdasrkan informasi di dalam daftar hasil penghitungan fisik.
Pengujian subtantif atas saldo persediaan
Asersi keberadaan
Dan keterjadian
1. prosedur analitikpemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan
persediaan
2. pengujian pisah batas
3. pengamatan terhadap terhadap penghitungan fisik persediaan
4. konirmasi persediaan jika berada dipihak luar
asersi kelengkapan
1. prosedur analitik
2. pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan persediaan
3. pengujian pisah batas
4. pengamatan terhadap terhadap penghitungan fisik persediaan
5. konirmasi persediaan jika berada dipihak luar
aersi hak
1. pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan persediaan
2. pengujian pisah batas
3. pengamatan terhadap terhadap penghitungan fisik persediaan
4. konirmasi persediaan jika berada dipihak luar
asersi penillain dan alokasi
1. pengujian analitik
2. pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan persediaan
3. pengamatan terhadap penghitungan fisik persediaan
4. permintaan informasi mengenai metode penilaian persediaan yang digunakan oleh
klien
5. pemeriksaan kesesuaian kos per satuan persediaan dengan prinsip akuntansi
berterima umum
6. pemeriksaan catatan pendukung yang berkaitan dengan data kos persatuan
persediaan
7. pelaksanaan gross-profit test
8. memnita surat representase persediaan dari klien
asersi penyajian dan pengungkapan
1. pemeriksaan terhadap perjanjian konsinyasi
2. pemeriksaan penggolongan persediaan dalam neraca
3. pemeriksan pengungkapan pesediaan di neraca

prosedur audit
Prosedur audit awal
1. lakukan :
a. usut saldo persediaan yang tercantum di neraca ke saldo akun persediaan
yang bersangkutan dalam buku besar
b. hitung kembali akun persediaan di buku besar
c. lakukan revuiew terhada nutasi luar biasa dalam posting dalam akun
Prosedur analitik
2. lakukan:
Hitung rasio: perputaran persediaan, rasio laba bersih dengan persediaan
Rasio persediaan dengan volume penjulan
Pengujian terhadap transaksi rinci
3. Melalui pengujian, lakukan pemeriksaan atas dokumen pendukung transaksi yang
dicatat dala akun persediaan ( pembelian, penjualan, pemakain)
4. lakuka pengujian pisah batas
Pengujian terhadap saldo kaun rinci
6. lakukan pengamatan penghitungan fisik
7. konfoirmasi persediaa diuar
8. periksa perjanjain konsinyasi
verifikasi penyajian dan pengungkapan
- periksa kalsifikasi persediaan dineraca
- periksa pengunkapan
- lakukan analitycal revuww terhadap persediaan

Audit atas kas


Kas terdiri dari uang tunai (uang logam dan uang kertas), pos wesel, certified
check, cahiers check, cek pribadi, dan bank draf, serta dana yang disimpan di bank yang
pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain. Kas yang
dicantumkan di neraca terdiri dari dua unsur berikut:
1. kas ditangan perusahaan yang terdiri dari:
a. Penerimaan kas yang belum disetor ke bank, berupa uang tunai, pos wesel,
certified check, cahiers check, cek pribadi, bank draf.
b. Saldo dana kas kecil
2. Kas dibank yangberupa simpanan di bank berbentuk rekening giro.
Prosedur audit dan tujuan audit atas kas
Tujuan audit terkait saldo Prosedur terinci atas saldo
Kas dibank seperti yang dinyatakan pada Jumlahkan daftar cek yang beredar dan
rekonsilisasi bank, penjumlahan benar dan setoran alam perjalnan
cocok dengan buku besar ( kecockan rinci) Buktikan rekonsiliasi bank mengenai
Kas dibank yang dinayatakan dalam penmbahan dan pengurangan
rekonsiliasi bank ada( keberadaan) , termasukm pos2 lain
Kas yang ada dibank dibukukan Telusuri saldo buku pada rekonsiliasi ke
(kelengkapan) kas dibank seperti yang buku besar
dinaytakan pada rekonsiliasi adalah akurat Penerimaan dan pengujian konfirmasi bank
(akurasi) Penerimaan dan pengujian mengenai
rekening koran pisah batas

Trnsaksi penerimaan dan pengluaran kas Penerimaan kas


dibukukan dalam periode yang semestinya Hitung kas yang ada pada hari terakhir dari
(cut off) akhir tahun. Kemudian telusuri ke setoran
dalam perjalanan dan jurnal penerimaan
kas
Telusuri setoran dalam perjalanan ke
rekening Koran periode berikutnya
Pengeluaran kas
Bukukan nomor cek erakhir pada hari
terakhir dari akhir tahun serta kemudian
teluusri ke cek yang beredar dan jrnal
pengeluaran kas
Telusuri cek yang beredarke rekening
Koran periode berikutnya
Kas di bank disajikan dan diungkapkan Periksa notulen rapat, perjanjian pinjaman,
dengan semestinya (penyajian dan dan dapatkan konfirmasi mengenai
pengungkapan) pembatasan atas penggunaan kas dan saldo
yang dikompensasi
Telaah laporan keuangan untuk memastikan
a. rekening tabungan dan
storan sertifikat
diiungkapkan terpisah dari
kas dibank
b. kas yang dibatasi untuk
penggunaan tertentu
dikompensasi dan
diungkapkan dengan
semestinya
c. bank overdraf dimasukkan
sebagai hutang lancar.

Buku mulyadi
Asersi keberadaan kas
1. pengujian analitik
2. pemriksaan bukti pendukung yangb berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran kas
3. penghitungan terhadap kas ditangan pada tanggal neraca
4. rekonsiliasi catatn kas dengan rekening koran
5. konfirmasi kas di bank
Asersi kelengkapan kas
1. pengujian analitik
2. pemeriksaan bukti pendukung yang berkaitan dnegan penegluaran dan
penerimaan kas
3. penghitungan terhadap kas yang ada di tangan
4. rekonsiliasi cacatan kas dengan rekening koran bank
5. konfirmasi ka di bank
Asersi hak
1. pemeriksaan bukti pendukung transakai kas
2. penghitungan kas ditangan pada tanggal neraca
3. konfirmasi kas di bank
Asersi penilaian kas
1. prosedur audit awal
2. pengujian analitik
3. pemeriksaan bukti pendukung
4. penghitungan kas yang ada di tangan
5. konfirmasi kas di bank
Asersi penyajian dan pengungkapan kas
Memerksa jawaban konfirmsi bank menegnai batsan yang dikenakan terhadap pemakain
rekening tertentu klien

Prosedur audit
Prosedur awal
1. lakukan:
- usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang bersangkutan dio
dalam buku besar
- hitung kembali saldo akun kas di dalam buku besar
- lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting
dalam akun kas
- usut saldo awal akun kas ke kertas kerja
- usut posting pendebitan akun kas ke dalam jurnal yang bersangkutan
Prosedur analitik
Lakukan
- hitung rasio seperti rasio kas dengan aktiva lancer
- memprbandingkan dengan data masa alu, rata2 industri atapun anggarn dan data
lain
- bandingkan salso kas denganjumlah yang dianngarkan atau saldo kas akhir tahun
yang lalu.
Pengjian terhadap transaksi rinci
Lakukan oengujian pisah batas:
- buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cut off bank statement dengan saldo kas
menurut catatan klien
- usut setoran dalam perjalanan pada tanggal neraca ke dalam cut off bank
statement
- periksa tanggal yang tercantum di dalam cek yang beredar pada tanggal neraca
- periksa adanya ck kosong yang tercantum dalam cut off bank statement
- periksa semua cek di dalam cut off bank stement mengenai kemungkinan
hilangnya cek yang tercantum sbagai cek yang beredar
buat daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal nerca untuk
menemukan adanya kitting
buatlah dan lakukan analisis rekonsiliasi bank
periksa adanya lapping
Pengujian terhadap akun rinci
- hitung kas ditangan klien
- rekonsiliasi catatn kas klien dengan rekening Koran
- lakukan konfirmasi bank
- periksa cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening Koran bnak
Verifikasi opengungkapan dan penyajian
- periksa jawabn konfirmasi dari bank menegnai batasan yang dikenakan terhadap
pemakaan tertentu klien
- lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas
KETERANGAN:
Cut off bank statement adalah sepeti halnya rekening Koran tetapi jangka waktu yang
lebih pendek yakni 10-15 hari
Kitting adlah menutupi opemakain kas perusahaan dengan cara melakukan transfer
rekening dari bank satu dengan bnk lainnya yang digelpkan saat bank menyiapkan
pembuatan rekening Koran (kliring0
Informasi yng diminta kepada bank klien saat konfrmasi adalah;
1. saldo tiap rekening klien di bank pada tanggal neraca
2. saldo tiap jenis utang klien ke bank pada tanggal neraca beserta tanggal jatuh
tempo, bunga dan jenis jaminan lain
3. saldo utang besyarat yang mungkin menjadi kewajiban klien
4. batasan 2 yang dikenakan trhadap rekening klien

KODE ETIK AUDITING


IAI menerbitkan Kode Etik, Kode ini sibagi menjadi 4 bagian yakni:
1. Prinsip Etika memberikan rerangka dasar bagi aturan etika yang menagatur
pelaksanaan jasa profesional oleh anggota. Prinsip etika disahkan oleh konfresi
IAI dan berlaku bagi seluruh anggota IAI
2. Aturan Etika, disahkan oleh Rapat Anggota Kompartemen dan hanya mengikat
anggota kompartemen yang bersangkutan.
3. Interprestasi Etika merupakan interprestasi yang dikluarkan pengurus
kompatemen setelah memperhatikan tanggapan dari anggota dan pihak2 yang
berkepentingan lainnya sebagai panduan penerapan aturan etika
4. Tanya jawab memberikan penjelasan atas pertanyaan dari anggota kompartemen
tentang aturan etika beserta interprestasinya.

Prinsip Etika ada 8 yakni:


1. Tanggungjawab profesi. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai
profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral
dan prodfesional daam melaksanakan setiap tugasnya
2. kepentingan publik. Setiap anggiota berindak untuk senantiasa dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghomati kepercayaan publik dan menunjkkkan
kmitmen atas profesionalsme
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku profesional
8. Standar teknis
Aturan etika kompartemen
100 Independensi, integritas dan Objektivitas
200 Standar umum dan Prinsi akuntansi
Standar umum tdd: Kompetensi profesioanl, Keceermatan dan keseksamaan
profesional, Perencanaan dan supervisi, data relevan yang memadai
300 tanggungjawab kepada klien
Tanggungjawab kepada rekan seprofesi ( tidakm boleh merusak reputasi rekan lian, bila
klien ada KAP terdahulu, Kap wajib berkomunikasi terlebih dahulu dengan KAP
terdahulu, tidak boleh pada tahun yang sama melakukan perikatan atestasi jika pada
tahun yang sma sudah ada KAP lain yang emlaukan perikatan atestasi.
Tanggungjawab dan pratik lain.
Tidak boleh melakukan perbuatan atau perkataa yang mencermakan pprofesi, boleh
melakukaniklan, atau promosi.

Anda mungkin juga menyukai