PENGERTIAN AUDITING
A. Konsep Auditing
1.1 Definisi Auditing
Menurut (Koerniawan, 2021 ) auditing dalam arti luas adalah evaluasi terhadap suatu
organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, objektif , dan tidak memihak, yang disebut auditor. Menurut (Audrey A.
Gramling, 2010) auditing merupakan cara untuk mencapai tujuan dan mengevaluasi
berdasarkan pernyataan mengenai tindakan ekonomi dan sutu peristiwa untuk
meyakini tingkat korespondensi dan pernyataan. Dan menetapkan kriteria dan
mendiskusikan hasil kepada pengguna yang berkepentingan.
Dari pengertian auditing menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa auditing
merupakan kegiatan mengevaluasi suatu informasi hingga menghasilkan bukti
melalui proses yang sistematis yang bertujuan untuk memastikan kebenaran dan
menyamakan antara apa yang tertulis dalam pelaporan informasi dengan kriteria yang
telah ditetapkan, hasilnya akan dikomunikasikan pada pihak ketiga yang
membutuhkan. Menurut (Prayoga, 2017) ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan
dalam melaksanakan audit :
a. Dibutuhkan informasi yang dapat diukur
b. Penetapan entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit
c. Bahan bukti yang diperoleh harus dalam jumlah dan kualitas yang cukup
d. Kemampuan auditor memahami kriteria yang digunakan serta sikap independen
dalam mengumpulkan bukti.
1.2 Tujuan Auditing
Permenpan No.5/2008 mendefinisikan kriteria atau ukuran mutu minimal untuk
melakukan kegiatan audit yang wajib dipedomani oleh Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP). Adapun tujuan dari disusunnya standar audit APIP ini adalah
untuk:
a. Menetapkan prinsip-prinsip dasar yang mempresentasikan praktik-praktik audit
yang seharusnya;
b. Menyediakan kerangka kerja pelaksanaan dan peningkatan kegiatan audit intern
yang memiliki nilai tambah;
c. Menetapkan dasar-dasar pengukiran kinerja audit;
d. Mempercepat perbaikan kegiatan operasi dan proses organisasi;
e. Menilai, mengarahkan dan mendorong auditor untuk mencapi tujuan audit;
f. Menjadi pedoman dalam pekerjaan audit;
g. Menjadi dasar penilaian keberhasilan pekerjaan audit.
1.3 Macam-macam Audit
Menurut (Ardianingsih, 2021 ) jenis audit dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Audit Laporan Keuangan :
Audit ini dilakukan untuk menilai dan menentukan apakah laporan keuangan yang
telah disajikan oleh manajemen perusahaan, telah sesuai dengan prinsip
perusahaan dan prinsip akuntansi. Serta untuk menentukan tingkat kesesuaian
dengan kriteria/ketentuan yang telah ditetapkan dan memastikan bahwa laporan
keuangan tidak mengandung material yang berpengaruh terhadap laporan
keuangan secara keseluruhan.
b. Audit Operasional/Kerja
Audit ini biasanya melakukan pengujian secara sistematis, terorganisasi, dan
objektif atas suatu perusahaan untuk menilai pemanfaatan sumber daya dalam
memberikan pelayanan publik secara efisien dan efektif. Tujuan audit kinerja
adalah mendapatkan keyakinan memadai tentang laporan kinerja yang diaudit,
dengan melakukan pengujian informasi kinerja yang dilaporkan dan
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
c. Audit kepatuhan
Audit ini merupakan pemerikasaan yang sistematis terhadap kegiatan, program
organisasi, dan seluruh atau sebagian aktivitas dengan tujuan menilai dan
melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan sesuai dengan
perintah, ekonomis, dan efisien.
1.4 Jenis-jenis Audit
Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh (Ristianti, 2019) ada jenis audit
berdasarkan luas pemeriksaan dan jenis audit berdasarkan keragaman departemen.
a. Audit berdasarkan luas pemeriksaan
General audit (pemeriksaan umum) : suatu pemeriksaan umum atas
laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Special audit (pemeriksaan khusus) : suatu pemeriksaan terbatas yang
dilakukan oleh KAP yang independen, pada akhir pemeriksaan auditor
tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan
secara keseluruhan
b. Audit berdasarkan keragaman departemen
Internal audit : audit ini dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan
dengan sistem-sistem, prosedur, serta fasilitas dari perusahaan yang
bertujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional
perusahaan.
External audit : audit ini dilakukan oleh perusahaan terhadap pemasok
mereka atau sub pemasok Auditor dapat dari auditor internal
maupun auditor eksternal. Audit dikerjakan untuk menilai status
kontrak atau perjanjian yang dibuat perusahaan pemasok atau sub
pemasok untuk menentukan keadaan perusahaan atas barang yang
akan diterima sesuai dengan yang dibayarkannya
Extrtinsic audit management : Audit ini dilakukan oleh pelanggan atau
badan-badan yang berkaitan dengan peraturan atau suatu agen
inspeksi. Audit ini meliputi pelanggan dari perusahaan-perusahaan
pemasok dan sub pemasok
Kepala Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kecamatan Tapung Raya, Kabupaten Kampar,
Riau, Masril, ditahan oleh Kepolisian Resor Kampar karena melakukan transfer fiktif
sebesar Rp1,6 miliar. Kasus transfer fiktif ini dilaporkan oleh Kepala BRI Kabupaten
Kampar, Sudarman dan seorang pegawai di BRI Rustian Marta.
Pencatatan palsu dalam pembukuan atau laporan maupun dokumen kegiatan usaha.
Laporan atau transaksi rekening bank yang dilakukan tersangka sebesar Rp1,6 miliar itu
tanpa disertai uangnya. Hanya dalam catatan ada transfer uang, faktanya fiktif. kronologi
transfer fiktif ini bermula saat tim pemeriksa internal dari BRI Cabang Bangkinang,
Ibukota Kabupaten Kampar melakukan pemeriksaan ke Unit BRI Tapung, ditemukan
kejanggalan transaksi. Hasil pemeriksaan itu menyebutkan, adanya kejanggalan antara
jumlah saldo neraca dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut, adanya pembukaan setoran kas sebanyak Rp1,6 miliar. Uang sebanyak itu
diketahui ditransfer dari BRI Unit Pasir Pangaraian II ke Unit BRI Tapung.
Dalam hal ini tersangka membuat laporan adanya transaksi Rp1,6 miliar, namun dalam
pemeriksaan tim BRI Bangkinang, transfer tersebut tidak disertai uangnya. Kejanggalan
inilah yang akhirnya tim pemeriksaan internal BRI mencium adanya transaksi fiktif
tersebut. Sehingga kasus penggelapan ini dilaporkan ke pihak kepolisian. Dalam kasus
ini, tersangka dijerat dengan UU No 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UUNo 7
tahun 1992 tentang perbankan. Tersangka diancam hukuman 10 tahun kurungan
ditambah denda.
Pada kasus ini adanya kejanggalan antara jumlah saldo neraca dengan kas tidak
seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, adanya pembukaan setoran kas
sebanyak Rp1,6 miliar. Akhirnya tim pemeriksaan internal BRI mencium kasus ini dan
melaporkannya. Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu tersangka
diancam hukuman 10 tahun kurungan ditambah denda.
DAFTAR PUSTAKA
Koerniawan, I. (2021 ). Auditing Konsep dan Teori Pemeriksaan Akuntansi. Semarang : Yayasan
Prima Agus Teknik.
Prayoga, M. D. (2017). Pengertian dan Tujuan Audit Operasional . Fakultas Komputer, TUGAS
2 - 88675543, 17.
https://www.klikharso.com/2016/03/kekhasan-definisi-audit-internal.html