Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 8 Audit Bank DJ-2 :

1. Thoriq Aqil (152010783001)


2. Fitri Rachmawati Toeryono (152010783025)
3. Revinna Radillya Tama (152010783039)

MELAKSANAKAN PENUGASAN AUDIT INTERNAL

A. Prosedur Penugasan Audit


1. Pemahaman bisnis dan industri klien
2. Pertimbangan pengendalian internal
3. Internal auditor klien
4. Informasi asersi manajemen
5. Prosedur analitik
6. Konfirmasi
7. Representasi manajemen
8. Pengujian Pengendalian Teknik Berbantuan Komputer
9. Sampling audit
10. Perhitungan fisik
B. Pengumpulan Informasi Dalam Penugasan Audit
1. Mengidentifikasi informasi
2. Analisis dan evaluasi
3. Sumber onformasi
4. Sifat informasi
5. Prosedur
6. Tingkat persuasi
7. Mancatat informasi
C. Kertas Kerja Audit Internal
Kertas kerja audit merupakan berbagai catatan yang dilakukan oleh auditor terkait
prosedur audit yang dijalankan, pengujian yang akan dilakukan, informasi, serta
kesimpulan yang dibuat berdasarkan hasil auditnya.
Kertas kerja audit harus bisa atau cukup untuk membuktikan suatu catatan akuntansi
sudah sesuai dengan laporan keuangan atau informasi lain yang dilaporkan berdasarkan
standar audit yang digunakan. Sehingga, kertas kerja audit berisikan informasi tentang
standar pekerjaan yang telah dilakukan di lapangan pertama, yakni pemeriksaan yang
sudah direncanakan dan sudah dilakukan supervisi dengan baik.
Kemudian, sudah dilakukan pula standar pekerjaan lapangan yang kedua, yakni
pemahaman yang cukup memadai tentang struktur pengendalian internal agar bisa
merencanakan audit dan menentukan sifat dan lingkup pengujian yang dilakukan. Selain
itu, isi kertas kerja audit adalah dilakukannya standar pekerjaan lapangan yang ketiga,
yakni bukti audit yang telah diperoleh, prosedur audit yang sudah diterapkan, dan
pengujian sudah dilakukan yang mana nantinya mampu memberikan bukti yang
kompeten sebagai acuan dalam menyatakan pendapatan atas laporan keuangan yang
sebelumnya sudah diaudit. Tujuan dibuatnya kertas kerja audit yaitu :
1. Sebagai Pendukung Auditor atas Laporan Keuangan yang Diaudit
2. Memperkuat Kesimpulan Auditor dan Kompetensi Auditnya
3. Agar Seluruh Proses Koordinasi dan Organisasi Audit Dilakukan dengan Baik
4. Sebagai Dasar untuk Audit Selanjutnya

D. Penugasan Spesifik
1. Penugasan Assurance (Assurance Engagement) adalah aktivitas pengujian
objektif terhadap bukti-bukti dalam rangka menyediakan penilaian yang independen
atas tata kelola (governance), manajemen risiko (risk management) dan pengendalian
internal (internal control) dalam organisasi.
2. Penugasan Consulting (Consulting Engagement) adalah jasa yang diberikan oleh
audit internal yang dilakukan berdasarkan kebutuhan serta persetujuan klien untuk
memberi nilai tambah dan meningkatkan efektivitas pengendalian internal (internal
control), manajemen risiko (risk management), dan tata kelola (governance).
E. Penugasan Audit
Penugasan audit merupakan proses kreatif yang dipengaruhi oleh inisiatif dan imajinatif
auditor yang melaksanakan pekerjaan audit. Penugasan audit akan memberikan
pengalaman yang berharga kepada auditor dan sudah tentu diharapkan akan mampu
meningkatkan kemahiran dan kompetensi auditor dalam pekerjaan auditnya. Penugasan
audit juga dapat memberikan indikasi sejauh mana auditor memiliki potensi yang dapat
dikembangkan dalam karir profesinya.
F. Statistik Dan Sampling
1. Statistik Bidang statistik fokus terhadap informasi yang dihitung dari data sample,
dibagi dua kategori :
- Statistik Deskriptif termasuk cara untuk merangkum sejumlah besar data mentah.
- Statistik Inferensial menarik kesimpulan tentang suatu populasi berdasarkan
sampel yang diambil dari populasi. Keduanya banyak digunakan.
2. Sampling
Sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen
unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai
beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Seksi ini
memberikan panduan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian sampel audit.
Auditor sering kali mengetahui mana saldo-saldo akun dan transaksi yang mungkin
sekali mengandung salah saji. Auditor mempertimbangkan pengetahuan ini dalam
perencanaan prosedur auditnya, termasuk sampling audit. Auditor biasanya tidak
memiliki pengetahuan khusus tentang saldo-saldo akun atau transaksi lainnya yang,
menurut pertimbangannya, perlu diuji untuk memenuhi tujuan auditnya. Dalam hal
terakhir ini, sampling audit sangat berguna.
G. Contoh Penugasan Audit Internal Bank
Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan dan Laporan Tahunan bank Syariah
mengenai implementasi audit syariah pada Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dengan
uraian sebagai berikut:
1. Audit syariah belum dilaksanakan secara khusus oleh tim yang memiliki keahlian
khusus dibidang syariah, hal ini ditunjukkan dengan belum ada departemen audit
syariah dalam struktur organisasi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).
2. Audit Syariah dilaksanakan merupakan bagian dari audit operasional, dilaksanakan
bersamaan dengan audit operasional pada suatu cabang tertentu, belum dilaksanakan
secara khusus dengan penugasan audit syariah secara khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Indarto, S. L. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghentian Prematur


Atas Prosedur Audit. Dinamika Sosial Ekonomi, 7(2), 197-210.

Anda mungkin juga menyukai