Anda di halaman 1dari 42

Slide 10.

Principles of Auditing: An Introduction to


International Standards on Auditing

Chapter 10 – Audit Evidence

Rick Hayes, Hans Gortemaker


and Philip Wallage

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.2

Prosedur Audit untuk


Mengumpulkan Bukti Audit
• Teknik pengumpulan bukti adalah teknik
yang digunakan oleh auditor untuk
memperoleh bukti.
• Teknik pengumpulan bukti meliputi :
– Keterangan (Inquiry)
– Observasi (Observation)
– Inspeksi (bukti fisik dan pemeriksaan)
– Perhitungan ulang
– Pelaksanaan ulang
– Konfirmasi
– Prosedur Analitis
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.3

Keterangan (Inquiry)

meliputi pencarian informasi ke pihak-pihak yang memiliki


pengetahuan, baik dari dalam maupun dari luar entitas.

Bukti audit ini tidak dapat dianggap sebagai bukti yang


konklusif karena bukti audit ini tidak berasal dari sumber
yang independen dan mungkin menjadi bias karena
keinginan klien.

Auditor perlu mengumpulkan bukti untuk memperkuat bukti


yang diperoleh dari keterangan, dengan melakukan
sejumlah prosedur alternatif lainnya.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.4

Keterangan (Lanjutan)
Dalam kasus peradilan yang terkenal, Escott et
al. vs. BarChris Const. Corp. 1968, pihak
pengadilan memutuskan hal-hal yang
bertentangan dengan auditor karena auditor
tidak mencari bukti pendukung terkait dengan
keterangan yang dibuat oleh
manajemen.Pengadilan menyatakan, Dia
(auditor) 'terlalu mudah puas dengan jawaban
yang diberikan dengan lancar atas sejumlah
pertanyaan yang diajukannya'.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.5

Observasi
• Observasi meliputi pencarian proses
atau prosedur yang sedang dilakukan
oleh pihak-pihak lain.
• Sebagai contoh, observasi yang
dilakukan oleh auditor dengan
menghitung persediaan bersama
personel entitas, atau observasi atas
sejumlah prosedur pengendalian internal
yang tidak meninggalkan jejak audit (audit
trail)
• Observasi harus didukung oleh jenis
bukti dari teknik pengumpulan bukti yang
lain. Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.6

Perhitungan Fisik Persediaan

ISA 501 menyatakan 'Jika persediaan


merupakan hal yang material untuk laporan
keuangan, auditor harus memperoleh bukti
audit yang cukup dan memadai mengenai
eksistensi dan kondisi persediaan dengan ikut
serta dalam perhitungan fisik persediaan'

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.7

Alternatif Prosedur Persediaan


Jika auditor tidak dapat ikut serta dalam
perhitungan fisik persediaan pada tanggal yang
direncanakan karena situasi-situasi yang tidak
terduga, auditor harus melakukan atau
mengobservasi beberapa perhitungan fisik pada
tanggal alternatif dan jika perlu, melakukan
pengujian pengendalian atas sejumlah transaksi
yang terjadi.
– Sebagai contoh, dokumentasi penjualan
berikutnya dari jenis persediaan tertentu yang
diperoleh atau dibeli sebelum perhitungan fisik
persediaan, dapat memberikan bukti yang cukup
dan memadai mengenai eksistensi dan kondisi
persediaan.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.8

Inspeksi
Inspeksi meliputi pemeriksaan catatan
atau dokumen, atau aset berwujud.
Sebagai contoh, reviu yang dilakukan oleh
auditor atas order penjualan, faktur
penjualan, dokumen pengiriman, laporan
bank, dokumen pengembalian dari
pelanggan, inspeksi mekanis atas aset, dan
sebagainya.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.9

Dokumen Internal dan Eksternal


• Dokumen internal yang diproses dengan
pengendalian internal yang baik akan lebih
dapat diandalkan daripada dokumen yang
diproses dengan pengendalian internal yang
lemah.
• Dokumen eksternal dapat diproses oleh pihak
internal dan pihak eksternal berdasarkan
kesepakatan.
• Dokumen eksternal seperti dokumen
kepemilikan atas properti, kebijakan asuransi
dan kontrak merupakan bukti yang dpat
diandalkan, karena dokumen tersebut dapat
mudah diverifikasi.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.10

Vouching and tracing


• Vouching adalah penggunaan dokumentasi
untuk mendukung transaksi atau jumlah yang
tercatat. Ini merupakan proses audit dimana
auditor memilih komponen sampel dari akun
dan kembali lagi melalui sistem akuntansi
untuk menemukan dokumentasi sumber yang
mendukung komponen-komponen yang
dipilih tersebut.
• Tracing merupakan prosedur audit dimana
auditor memilih komponen-komponen sampel
dari dokumen sumber yang menjadi dasar
dan memprosesnya melalui sistem akuntansi
untuk menemukan pencatatan akhir dari
transaksi (misalnya, dalam buku besar).
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.11

Perhitungan Ulang dan Pelaksanaan Ulang

Perhitungan ulang terdiri atas pengecekan akurasi


matematis atas dokumen-dokumen sumber dan
catatan-catatan akuntansi atau melakukan
perhitungan secara independen.

Pelaksanaan ulang merupakan tindakan yang


dilakukan auditor independen atas sejumlah prosedur
atau pengendalian yang awalnya dilakukan sebagai
bagian dari pengendalian internal entitas, baik itu
secara manual maupun melalui penggunaan
CAAT(Computer Assisted Audit Techniques)

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.12

Perhitungan Ulang

Contoh :
• Memeriksa faktur penjualan
• Penambahan ayat jurnal dan catatan
pendukung
• Pengecekan perhitungan penyusutan
• Pengecekan akurasi mekanis atas
catatan dan buku besar.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.13

Konfirmasi
• Auditor dapat menggunakan konfirmasi untuk
merespon risiko yang signifikan.
• Auditor biasanya mengkonfirmasi piutang
usaha.
• Konfirmasi tertulis yang diterima dari pihak
ketiga akan menjadi bukti yang sangat
persuasif, tetapi sangat mahal dan
menimbulkan ketidaknyamanan bagi pihak
yang diminta untuk melaksanakannya.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.14

Konfirmasi Eksternal
• Definisi : Konfirmasi eksternal menunjukkan
bukti audit yang diperoleh auditor sebagai respon
langsung secara tertulis dari pihak ketiga (pihak
yang dikonfirmasi) kepada auditor, dalam bentuk
kertas, atau dengan media elektronik atau lainnya.

Empat karakteristik utama dari konfirmasi :


1. Informasi yang diminta oleh auditor klien.
2. Permintaan dan respon secara tertulis dan dikirim ke
auditor.
3. Respon yang berasal dari pihak ketiga yang
independen.
4. Konfirmasi positif meliputi penerimaan informasi.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.15

• Konfirmasi Positif : Permintaan agar pihak yang


dikonfirmasi memberikan respon secara langsung
kepada auditor untuk menunjukkan apakah pihak
yang dikonfirmasi setuju atau tidak setuju dengan
informasi yang diminta, atau memberikan
informasi yang diminta.
• merupakan bukti yang dapat diandalkan
• Konfirmasi Negatif : Permintaan agar pihak yang
dikonfirmasi memberikan respon secara langsung
kepada auditor hanya jika pihak yang dikonfirmasi
tidak setuju dengan informasi yang diberikan
dalam permintaan.
• digunakan untuk sebagian besar saldo akun yang
nilainya kecil, tingkat risiko pengendalian yang
rendah, dan respon diharapkan.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.16

Keandalan Prosedur
Daftar berikut secara umum menunjukkan
urutan prosedur pengumpulan bukti dari yang
paling dapat diandalkan sampai ke yang paling
tidak dapat diandalkan :
1. Recalculation
2. Inspection
3. Re-performance
4. Observation
5. Confirmation
6. Analytical procedures
7. Inquiry

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.17

Biaya Prosedur
• Auditor mempertimbangkan hubungan antara biaya untuk
memperoleh bukti audit dengan manfaat dari informasi yang
diperoleh. Prosedur pengumpulan bukti secara umum jika
diurutkan dari prosedur yang paling mahal sampai ke prosedur
yang paling murah :
1. Confirmation
2. Inspection
3. Recalculation
4. Re-performance
5. Observation
6. Analytical procedures
7. Inquiry
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.18

Tujuan Sampling Audit


Tujuan auditor, ketika menggunakan
sampling audit, adalah untuk menyajikan
dasar yang memadai untuk membuat
kesimpulan tentang populasi (misalnya :
faktur, dokumen pengiriman, dan dokumen
sumber asli lainnya) dari sampel yang
dipilih.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.19

Sampling Audit

Sampling Audit (sampling) adalah aplikasi


dari prosedur audit untuk komponen yang
kurang dari 100% dalam populasi yang
relevan, sehingga seluruh unit sampling
memiliki peluang untuk dipilih guna
memberikan dasar yang memadai untuk
membuat kesimpulan mengenai seluruh
populasi.
Sampling Audit dapat menggunakan
pendekatan statistik dan pendekatan
nonstatistik.
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.20

Risiko Sampling
• Risiko sampling adalah risiko bahwa kesimpulan auditor yang
didasarkan pada sampel mungkin berbeda dari kesimpulan jika
menyertakan seluruh populasi dengan prosedur audit yang sama.

• Risiko Sampling dapat menyebabkan munculnya dua tipe


kesimpulan yang salah :
• Untuk pengujian pengendalian, pengendalian menjadi lebih
efektif daripada pengendalian yang sebenarnya dilakukan,
atau untuk pengujian rincian, tidak ada salah saji material
ketika dalam faktanya, salah saji tersebut ada.
• Untuk pengujian pengendlaian, pengendalian menjadi kurang
efektif daripada pengendalian yang sebenarnya dilakukan,
atau untuk pengujian rincian, terdapat salah saji material ketika
dalam faktanya, salah saji tersebut tidak ada.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.21

Estimasi Audit
• Beberapa komponen laporan keuangan tidak
dapat diukur dengan tepat, tetapi hanya dapat
diestimasi. Komponen-komponen tersebut
adalah estimasi akuntansi.
• Estimasi Akuntansi adalah perkiraan jumlah
moneter yang tepat karena tidak adanya cara
pengukuran yang tepat. Istilah ini digunakan
untuk jumlah yang diukur pada nilai wajar yang
mana terdapat estimasi yang tidak pasti, serta
untuk jumlah lainnya yang memerlukan
estimasi.
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.22

Estimasi Pengujian
Dalam upaya memberikan dasar bagi
identifikasi dan penilaian risiko atas salah
saji material untuk estimasi akuntansi,
auditor harus memperoleh pemahaman
tentang bagaimana manajemen
mengidentifikasi estimasi akuntansi yang
diperlukan dan bagaimana estimasi tersebut
dibuat.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.23

Auditor harus memperoleh pemahaman


terhadap data yang menjadi dasar bagi
estimasi, termasuk :
• Metode dan model yang digunakan dalam membuat
estimasi akuntansi ;
• Pengendalian yang relevan ;
• Apakah manajemen telah menggunakan tenaga ahli ;
• Sejumlah asumsi yang mendasari estimasi akuntansi ;
• Apakah telah ada, atau seharusnya telah ada, perubahan
dari periode sebelumnya terkait metode untuk membuat
estimasi akuntansi, dan alasannya jika ada ;
• Apakah ada dan jika ada, bagaimana manajemen menilai
pengaruh ketidakpastian estimasi tersebut.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.24

Representasi Tertulis dan


Dokumentasi Audit atas Estimasi
• Auditor harus memperoleh representasi tertulis
dari manajemen dan pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, yang
menyatakan bahwa mereka meyakini asumsi-
asumsi penting yang digunakan dalam
membuat estimasi akuntansi, adalah wajar.
• Auditor harus menyertakan dalam dokumentasi
audit, dasar bagi kesimpulan tentang kewajaran
estimasi akuntansi dan pengungkapannya yang
menimbulkan risiko signifikan, dan sejumlah
indikator yang memungkinkan munculnya bias
manajemen, jika ada.
Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.25

Evaluasi Salah Saji yang Diidentifikasi


selama Audit
• Tujuan auditor adalah untuk mengevaluasi
pengaruh salah saji yang diidentifikasi
selama audit, dan pengaruh salah saji
yang tidak dapat diperbaiki (uncorrected
misstatements) pada laporan keuangan.
– Salah saji yang tidak dapat diperbaiki
(Uncorrected misstatements) adalah salah
saji yang telah diakumulasi oleh auditor
selama audit dan tidak dapat diperbaiki.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.26

Secara umum, jika salah saji ditemukan,


auditor meminta manajemen untuk
memperbaikinya.
• Jika manajemen memperbaiki salah saji yang
dideteksi, auditor harus tetap melakukan
prosedur audit tambahan untuk menentukan
apakah masih terdapat salah saji.
• Jika manajemen menolak untuk memperbaiki
beberapa atau seluruh salah saji yang
dikomunikasikan oleh auditor, auditor harus
mempertimbangkan alasan manajemen terkait
perbaikan yang tidak dilakukannya.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.27

• Auditor harus meminta representasi tertulis dari manajemen dan


pihak-pihak yang bertanggunga jawab atas tata kelola tentang
apakah mereka meyakini pengaruh dari salah saji yang tidak
dapat diperbaiki tersebut bersifat tidak material, terhadap laporan
keuangan secara keseluruhan, baik untuk masing-masing salah
saji maupun keseluruhan salah saji.
• Dalam dokumentasi kertas kerjanya, auditor harus menyertakan :
• jumlah dibawah salah saji akan dianggap jelas kurang berarti ;
• semua salah saji telah diakumulasi selama audit dan apakah semua
salah saji tersebut telah diperbaiki ;
• kesimpulan auditor tentang apakah salah saji yang tidak dapat
diperbaiki bersifat material, secara individu atau keseluruhan dan
dasar untuk pegambilan kesimpulan.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.28

Pihak-pihak yang Berelasi


Pihak-pihak dianggap berelasi jika salah
satu pihak memiliki kemampuan untuk
mengendalikan pihak lainnya atau
menggunakan pengaruh pentingnya atas
pihak lain dalam pengambilan keputusan
keuangan dan operasi.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.29

Transaksi Pihak yang Berelasi


Transaksi Pihak yang Berelasi adalah
transfer sumber daya atau kewajiban di
antara pihak-pihak yang berelasi, terlepas
apakah harga dari sumber daya atau
kewajiban tersebut dibebankan.
IFRS atau International Accounting
Standards (IAS 24) mengharuskan
pengungkapan sifat dasar dan volume
transaksi dengan pihak-pihak yang
berelasi.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.30

Situasi yang meningkatkan risiko


terkait Transaksi Pihak yang Berelasi
• Pihak yang Berelasi dapat beroperasi melalui
hubungan dan struktur yang kompleks dan
ekstensif, dengan peningkatan yang sesuai
dengan kompleksitas transaksi pihak yang
berelasi.
• Sistem informasi dapat menjadi tidak efektif
saat mengidentifikasi atau mengikhtisarkan
transaksi antara entitas dengan pihak yang
berelasi.
• Transaksi pihak yang berelasi tidak dapat
dilakukan pada kondisi dan ketentuan pasar
yang normal.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.31

Situasi yang dapat Mengindikasikan


Pihak-pihak Berelasi yang Tidak Diidentifikasi

Illustration 10.3 Circumstances That May Indicate Unidentified Related Parties

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.32

Procedures to identify related parties


transactions

Illustration 10.4 Procedures to Identify Related Parties’ Transactions

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.33

Representasi Tertulis

• Pernyataan tertulis oleh manajemen yang diberikan kepada


auditor untuk mengkonfirmasi beberapa permasalahan tertentu
atau untuk mendukung bukti audit lainnya.
• ISA 580: "Auditor harus meminta manajemen untuk memberikan
representasi tertulis yang menyatakan bahwa pihaknya telah
memenuhi tanggung jawabnya untuk menyajikan laporan
keuangan keuangan berdasarkan kerangka pelaporan yang
berlaku, termasuk penyajian wajarnya sebagaimana ditetapkan
dalam persyaratan penugasan audit jika dinilai relevan."

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.34

Written representations by management


(Continued)
(Management representations letter)
Illustration 10.5
Is the written communication from the client’s
management to the auditor formalising
statements that the client has made about
matters that are pertinent to the audit and
matters that are material to the financial
statements.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.35

Illustration 10.5 Management Representation Letter

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.36

Illustration 10.5 Management Representation Letter (Continued)

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.37

Illustration 10.5 Management Representation Letter (Continued)

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.38

Illustration 10.5 Management Representation Letter (Continued)

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.39

Illustration 10.5 Management Representation Letter (Continued)

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.40

Isi Surat Representasi Manajemen


• Pengakuan manajemen bahwa pihaknya
telah memenuhi tanggung jawabnya untuk
menyajikan laporan keuangan berdasarkan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
• Manajemen telah memberikan kepada
auditor seluruh akses dan informasi yang
relevan sesuai dengan yang telah disepakati
dalam persyaratan penugasan audit.
• Semua transaksi telah dicatat dan dan
ditunjukan dalam laporan keuangan.
• Ketepatan dalam memilih dan menggunakan
kebijakan akuntansi.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.41

Isi Surat Representasi Manajemen (Lanjutan)


• Berikut adalah hal-hal yang telah diakui, diukur,
dan disajikan atau diungkapkan berdasarkan
kerangka akuntansi keuangan yang berlaku :
• Rencana atau tujuan yang dapat mempengaruhi
nilai atau klasifikasi yang dimiliki atas aset dan
liabilitas;
• Liabilitas, baik liabilitas aktual maupun kontijensi;
• Hak untuk, atau pengendalian atas sejumlah
aset, hak gadai, atau beban aset, dan aset yang
dijadikan agunan;
• Aspek hukum, regulasi dan perjanjian
kontraktual yang dapat mempengaruhi laporan
keuangan, termasuk adanya ketidakpatuhan.

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014
Slide 10.42

Thank you for your attention

Any Questions?

Hayes, Gortemaker and Wallage, Principles of Auditing PowerPoints on the Web, 3rd edition © Pearson Education Limited 2014

Anda mungkin juga menyukai