Disusun oleh:
Kelompok 2
Kelas A
Anggota :
1; Satria Fadli (A31115746)
2; Rainhard Fernando (A31115754)
3; Rahmi (A31115769)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. TEORI REGULASI YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI DAN AUDIT...............2
1. Theory of efficient markets.....................................................................................................2
2.
Agency theory.........................................................................................................................3
3.
Theories of regulation............................................................................................................4
3.
4.
1.
2.
Corporate governance.........................................................................................................12
3.
4.
C.
3.
4.
BAB III
PENUTUP..........................................................................................................................................18
KESIMPULAN..............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A; LATAR BELAKANG
Pada setiap periode tertentu, seperti semesteran dan tahunan, setiap entitas akan bekerja untuk
menyiapkan laporan keuangan mereka, dimana laporan tersebut selanjutnya akan diaudit oleh auditor
independen. Selain itu, entitas akan melaporkan pula laporan keuangan mereka ke badan pemerintah.
Makalah ini akan membahas apakah terdapat teori yang menjelaskan kenapa entitas di sektor privat,
badan pemerintah, serta agen yang ada, memiliki peranan di dalam proses pelaporan keuangan. Beberapa
teori yang akan turut dibahas antara lain teori efisiensi pasar dan teori keagenan. Teori-teori terkait regulasi
yang digunakan untuk menjelaskan regulasi di pasar modal juga turut dibahas, seperti teori kepentingan
publik (public interest), capture theory, dan private interest theory.
Makalah ini juga membahas mengenai proses pembuatan standar internasional. Standar akuntansi dapat
dipandang sebagai kunci dari kerangka kerja regulator, karena hal ini mempengaruhi perilaku dari entitas
yang menyiapkan laporan, serta auditor yang akan melakukan audit. Standar yang dikembangkan oleh
International Accounting Standards Boards (IASB) yang berbasis di London telah digunakan di lebih dari
100 negara. IASB juga bekerja sama dengan Financial Accounting Standards Board (FASB) selaku regulator
pembuat standar akuntansi yang berbasis di Amerika Serikat melalui sejumlah proyek bersama. Di samping
itu, perkembangan standar audit juga akan turut dibahas di dalam makalah ini.
B; RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1; Apa saja teori terkait regulasi yang relevan dengan akuntansi dan audit?
2; Bagaimana suatu teori regulasi diaplikasikan ke dalam praktik akuntansi dan audit
3; Apa kerangka kerja regulasi untuk pelaporan keuangan?
4; Bagaimana penetapan standar akuntansi dan audit?
C; TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Akuntansi,
serta menjelaskan tentang hal-hal yang mendasar mengenai teori akuntansi terkait regulasi akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu perusahaan yang memonopoli informasi mengenai dirinya, maka terdapat kecenderungan
perusahaan tersebut tidak produktif dan menjual suatu produk pada harga yang tinggi. Dari sudut pandang
tertentu, pelaporan informasi yang diwajibkan oleh pemerintah akan menghasilkan informasi yang lebih
banyak dengan biaya yang lebih rendah. Walaupun demikian, jika suatu pasar besar terkait informasi
akuntansi memang ada, suatu badan regulator tetap diperlukan karena pengguna informasi tidak selalu
setuju dengan apa yang mereka inginkan dan akuntan tidak akan setuju atas prosedur yang dilakukan
terkait dengan informasi tersebut. Sehingga, nilai dari informasi yang disediakan oleh perusahaan kepada
pengguna akan meningkat jika mampu dibandingkan dengan informasi yang berasal dari perusahaan lain.
2; Agency theory.
Teori ini berfokus pada hubungan antara kemakmuran seseorang (pemilik) yang dipercayakan kepada
seseorang, berupa agen (manajer). Kebutuhan informasi yang bertujuan dengan proses pembuatan maupun
pengambilan keputusan terkait dengan peran informasi. Informasi dikatakan bernilai jika informasi
tersebut mampu meningkatkan alokasi sumber daya dan risiko di dalam ekonomi. Hal ini dapat dilakukan
dengan mengurangi suatu ketidakpastian (uncertainty).
Informasi akuntansi yang diberikan adalah suatu bentuk pertanggungjawaban dari agen (manajer)
kepada prinsipal (pemilik atau investor). Untuk mencegah terjadinya informasi yang kurang tepat, maka
dilakukan kontrak perjanjian antara prinsipal dengan agen, dan agen ditugaskan membuat laporan
keuangan sebagai bentuk pertanggungjawabannya.
Ketidakpastian di dalam teori keagenan diklasifikasikan sebagai ex ante atau ex post. Ketidakpastian
ex ante (sebelum terjadinya kejadian) terjadi di saat suatu keputusan akan dibuat, seperti ketidakpatian
atas kejadian yang dapat dikendalikan yang akan mempengaruhi produksi atau ketidakpastian mengenai
kemampuan dari manajer. Sedangkan, ketidakpastian ex post (setelah kejadian) terjadi setelah keputusan
dibuat dan hasilnya diperoleh. Ketidakpastian ini sama dengan ketidakpastian ex ante, kecuali dimana
ketidakpastian ini dapat dikurangi dengan adanya laporan ex post yang menjelaskan apa yang sebenarnya
terjadi.
Teori keagenan memberikan suatu kerangka kerja untuk mempelajari kontrak antara prinsipal dengan
agen, serta memberikan prediksi atas dampak ekonomi dari suatu standar. Selain itu, auditor diperlukan
untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi pihak eksternal untuk memahami bagaimana kinerja
manajemen dan apakah laporan yang dibuat telah sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku.
3; Theories of regulation.
Teori ini menyatakan bahwa regulasi sangat diperlukan demi menjaga hubungan antara berbagai pihak,
seperti pemerintah maupun pihak swasta atau agen lain. Selain itu, regulasi dibuat dengan tujuan untuk
menjaga kepentingan konsumen. Teori regulasi terdiri dari:
a; Public interest.
Alasan utama atas intervensi pemerintah dalam operasi berbagai pasar terkait dengan kepentingan
publik adalah adanya kegagalan pasar. Di dalam kerangka kerja teoritis, regulasi dibuat oleh pihak
legislatif untuk melindungi kepentingan konsumen.
Kegagalan pasar bisa terjadi ketika terdapat suatu kegagalan atas kondisi yang diperlukan agar
pasar yang kompetitif dapat beroperasi. Beberapa contoh dari kegagalan yang potensial terjadi dapat
berupa:
a; kepentingan konsumen diterjemahkan dengan tindakan dari pihak legislatif melalui operasi ke
dalam pasar internal. Di dalam pasar ini, suara dari para masyarakat merupakan komoditas.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh anggota legislatif merupakan komoditas yang dijual kepada
masyarakat.
b; terdapat agen-agen (politisi, pengusaha, dan kelompok kepentingan publik) yang akan melihat
regulasi sebagai kepentingan publik berdasarkan persepsinya dan untuk mencapai tujuan
pribadinya.
c; pemerintah tidak memiliki peranan independen untuk bergabung dengan pengembangan regulasi
ini. Malah, pemerintah bertindak sebagai pihak yang netral, dimana pemerintah akan
mengintervensi pasar atas permintaan dari agen yang mewakili permintaan kepentingan publik.
b; Regulatory capture.
Teori ini menyatakan bahwa walaupun tujuan dari regulasi adalah untuk melindungi kepentingan
publik, tujuan ini tidak dapat dicapai karena di dalam proses regulasi, pihak yang diatur (regulatee)
justru menekan dan mengendalikan pihak regulator. Teori ini mengasumsikan bahwa:
1; Seluruh anggota masyarakat seluruhnya adalah rasional, sehingga setiap orang akan mengejar citacita dan impian merek menuju titik di mana keuntungan marjinal diperoleh dari lobi-lobi yang
dilakukan kepada pihak regulator, sehingga menyamai marginal cost. Regulasi memiliki potensi
untuk me-redistribusikan kemakmuran.
Sehingga, semua orang akan melobi regulasi yang ada untuk meningkatkan taraf kemakmuran
mereka, atau mereka melakukan lobi-lobi untuk menjamin bahwa regulasi yang ada tidak efektif
dalam menurunkan kekayaan atau kemakmuran mereka.
2; Teori ini mengasumsikan bahwa sama seperti teori kepentingan publik, bahwa pemerintah tidak
memiliki peranan independen untuk memainkan proses regulasi, dan banyak kelompok yang ingin
berperan untuk mengendalikan kekuatan pemerintah demi mendapatkan kemakmuran yang mereka
inginkan.
Teori ini juga dapat terjadi pada salah satu dari empat situasi berikut, jika entitas yang diatur:
3; industri yang akan diatur mengendalikan informasi yang diperlukan dalam pembuatan regulasi;
4; terdapat kompleksitas informasi dan produk;
5; pihak regulator memiliki sumber daya yang terbatas jika dibandingkan sumber daya yang dimiliki
oleh industri yang akan diatur atau diregulasi.
Regulatory capture theory menyatakan bahwa badan akuntansi profesional dan sektor korporat akan
berusaha untuk mengendalikan sebanyak mungkin standar akuntansi oleh para anggota mereka. Hal ini
melibatkan pengendalian formal atas standar, kemudian adanya perwakilan di dalam badan yang
membuat standar, atau memberikan pengaruh yang signifikan atas keputusan yang dibuat oleh badan
pembuat standar.
c; Private interest.
Ahli teori ini meyakini bahwa regulasi muncul di pasar modal karena adanya supply dan demand,
dimana terdapat kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan dan pihak regulator sebagai pihak
yang membuat regulasi untuk dijalankan. Di dalam pasar politik ini terdapat banyak supply. Walaupun
demikian, hanya satu kelompok yang akan berhasil, dan kelompok itu adalah kelompok yang
memberikan penawaran tertinggi.
Dalam pandangan ini, kelompok produsen adalah kelompok yang paling sering merupakan penawar
tertinggi, sehingga memiliki kemampuan untuk menggunakan kewenangan pemerintah untuk
kepentingan mereka sendiri dengan dua alasan, yaitu:
1; Perusahaan yang berada di industri lebih sedikit dibandingkan dengan industri di luar, yang
mungkin menanggung biaya atas regulasi. Sehingga, perusahaan memandang bahwa perlindungan
politik lebih mudah dan menjadi suatu kelompok kepentingan yang teroganisir yang mampu
memegang pengaruh politik. Sebagai contoh, adanya keterbatasan bisnis industri untuk masuk ke
dalam industri tertentu.
2; Kelompok yang lebih besar namun lebih menyebar, seperti konsumen dan kelompok public interest,
memiliki keterbatasan terkait kemampuan mereka untuk memberikan penawaran yang efektif. Hal
ini terkendala karena dua faktor biaya utama, yaitu:
a; biaya organisasi (costs of organization), seperti biaya terkait dengan mobilisasi para pendukung
dan pemberi suara terkait dengan dukungan partai politik;
b; biaya informasi (information costs), seperti biaya yang diasosiasikan terkait perolehan informasi
mengenai tindakan pemerintah.
Penegasan yang mendasar mengenai private interest theory adalah terdapat suatu hukum yang
disebut law of diminishing return terkait dengan hubungan antara ukuran kelompok dan biaya yang
digunakan dalam proses politik. Terkait dengan penegasan ini, ahli teori berpendapat bahwa regulasi
tidak muncul sebagai suatu jawaban pemerintah terhadap permintaan publik. Namun, regulasi
dipandang sebagai suatu kepentingan kelompok pribadi yang didesain dan dilaksanakan demi
kepentingan mereka sendiri.
Bahkan, jika suatu kelompok memiliki kemampuan untuk mengatur, terdapat mekanisme dimana
kelompok tersebut memperoleh dan menggunakan pengaruhnya. Pihak pemerintah, seperti business
executive ataupun konsumen, secara rasional merupakan pihak yang mementingkan diri sendiri.
Mereka mencari cara untuk memaksimalkan perolehan suara mereka, ataupun kekayaan mereka, atau
bahkan keduanya. Kelompok kepentingan tertentu dapat memberikan sumber daya tertentu untuk
menyediakan kontribusi kampanye dan iklan politik agar dapat memilih dan mendapat kesempatan
memiliki uang pensiun tambahan.
Sehingga, regulasi dapat dipandang sebagai suatu alat mentransfer profit dari kelompok yang teratur
dalam bentuk subsidi, pengaturan harga, pengendalian atas jalur masuk kompetitor politik, dan tekanan
untuk memberikan pengganti, jika kelompok tersebut memberikan timbal balik berupa suara dan
kontribusi kepada para politisi. Teori memperkirakan bahwa badan regulator akan menggunakan
kewenangan dan kekuatan mereka untuk mentransfer penghasilan dari orang yang memiliki kekuatan
politik lebih kecil ke orang yang memiliki kekuatan politik lebih besar.
Kebangkrutan perusahaan mengindikasikan bahwa terdapat pelanggaran serius dalam kondisi yang
semakin kompetitif. Pelanggaran ini bermula dari adanya informasi yang tidak lengkap antara pihak
supplier (manajemen perusahaan dan para akuntan), serta pengguna laporan keuangan eksternal (investor)
yang tidak mengetahui informasi akuntansi seperti apa yang mereka butuhkan. Selain itu, mereka tidak
mampu menentukan nilai dari informasi akuntansi yang mereka terima.
Informasi keuangan dapat dipandang sebagai barang publik, dimana hal ini akan berujung pada
perbedaan antara marginal costs dan manfaat yang diterima oleh:
Rahman menyimpulkan bahwa terdapat beberapa keterbatasan di dalam studi yang dilakukan oleh
Walker. Kesimpulan ini berdasarkan reviu yang dilakukannya terhadap dewan organisasi dan fungsifungsi yang ada. Menurutnya, dewan terlalu bergantung pada pengaruh dari beberapa kelompok
kepentingan tertentu. Rahman juga mendapati bahwa memang terdapat pengaruh dari sekelompok profesi
akuntansi dalam persiapan dan pembentukan standar.
Selain itu, Rahman juga menemukan bahwa terdapat kelompok lain yang memiliki peranan kunci,
dimana mereka secara konstan memeriksa dan mempengaruhi aktivitas dewan. Kelompok ini termasuk
Kementerian yang justru memberikan kewenangan terhadap badan tersebut. Dewan dipaksa untuk harus
melaksanakan pekerjaan dengan tujuan agar standar akuntansi yang disetujui dipengaruhi oleh persetujuan
politik.
Keterbatasan dari teori-teori regulasi ini adalah teori ini belum tentu mutlak, dimana jika terdapat suatu
kejadian yang dijelaskan oleh salah satu teori, ternyata terdapat teori lain yang dapat menjelaskan secara
lebih baik kejadian tersebut. Sebagai contoh, terkait dengan Sarbanes-Oxley Act. Aturan ini dikatakan
dibuat sebagai respons terhadap kebangkrutan Enron, untuk menunjukkan pentingnya tata kelola yang
baik, pengawasan terhadap pelaporan keuangan, dan audit. Private interest theory juga dapat menjelaskan
secara baik kejadian tersebut. Private interest theory menganggap beberapa kelompok tertentu terlibat
dalam regulasi tersebut, sehingga hal ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan bahwa penetapan
standar tidak lepas dari proses politik.
1; Statutory requirements
Persyaratan hukum berperan sebagai insentif untuk menghasilkan laporan keuangan untuk diaudit. Di
berbagai Negara, peraturan perusahaan menyatakan bahwa direktur harus menyediakan akun yang telah
diaudit. Dengan demikian maka direktur dan auditor harus memenuhi persyaratan hukum/wajib seperti
yang telah diatur dalam peraturan perusahaan.
Disisi lain perusahaan juga mengarahkan atau mengatur bagaimana laporan keuangan dipersiapkan dan
frekuensinya serta persyaratan tertentu lainnya yang berkaitan dengan informasi apa saja yang akan
disertakan dalam laporan tersebut. Misalnya, di Australia, perusahaan harus mengungkapkan informasi
tentang lingkungan kinerja mereka. Dalam beberapa yurisdiksi, khususnya Amerika Serikat, persyaratan
pelaporan sebagian besar berasal dari hukum pasar sekuritas
Persyaratan tambahan pelaporan keuangan berasal dari standar akuntansi tertentu dan pada banyak
yuridiksi standar ini memiliki kekuatan hukum. Misalnya, untuk perusahaan yang terdaftar di Uni Eropa
yang mempersiapkan konsolidasi Laporan keuangan diwajibkan oleh hukum untuk menggunakan standar
IASB yang diadopsi oleh Uni Eropa.
Di Australia, hukum perusahaan mengharuskan semua entitas pelaporan mengikuti standar akuntansi
IASB. Hukum perpajakan adalah persyaratan lainya yang mempengaruhi akuntansi keuangan di banyak
negara, terutama yang mengikuti akuntansi Perancis atau tradisi Jerman. Di negara-negara ini, untuk
pelaporan entitas tunggal, aturan akuntansi keuangan adalah sama dengan aturan perpajakan.
Hukum perusahaan adalah sistem hukum yang lebih luas, yang kemungkinan akan mencakup cara-cara
pemantauan kepatuhan dengan persyaratan hukum. Misalnya, FEE melaporkan bahwa banyak negara
Eropa memiliki Badan/lembaga yang bertanggung jawab untuk memeriksa pengajuan rekening. Selain itu,
sistem peradilan memberikan sanksi dan hukuman yang memajukan kepatuhan terhadap hukum
perusahaan.
2; Corporate governance
Elemen
penting
lainnya
dalam
kerangka
peraturan
suatu
negara
adalah
sistem
tata kelola perusahaan. Praktik pelaporan keuangan banyak dipengaruhi oleh ketentuan-ketentuan yang
bersumber dari tata kelola perusahaa yang bersangkutan. Ketentuan-ketentuan tersebut dapat merupakan
inisiatif dari perusahaan maupun berupa mandat dari pihak eksternal.
Davis memiliki pandangan yang luas terkait tata kelola perusahaan dan mengacu pada mengacu pada
'struktur, proses dan lembaga-lembaga di dalam dan di sekitar organisasi yang mengalokasikan kekuasaan
dan mengontrol sumber daya diantara peserta. Beberapa praktik tata kelolah perusahaan berasal dari aturan
yang mengharuskan direksi untuk melaksanakan tindakan tertentu dalam kaitannya dengan manajemen
untuk perusahaan mereka. Misalnya, persyaratan untuk mengadakan pertemuan dengan pemegang saham
dan untuk membahas hal-hal menarik seperti remunerasi direksi dan pihak yang terkait dengan transaksi,
semuanya dapat tertutupi pada aturan perusahaan.
Pedoman International Federation of Accountants (IFAC) adalah contoh kode tata kelola perusahaan
yang dikeluarkan di Inggris dan Australia adalah contoh dari persyaratan Governance 'yang berkaitan
dengan
keuangan
pelaporan dapat ditegakkan dengan bursa saham atau badan pemerintah yang bertanggung jawab
menegakkan persyaratan pelaporan keuangan.
dan
organisasi
pendahulunya
Komisi
des
Operasi
de
Bourse
(COB),
regulator
bekerja sama dengan Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes atau CNCC, badan yang
mewakili
profesi
audit
dalam
proses
melaksanakan
pengawasan
kegiatan auditor.
Dilakukan pengamatan di Perancis dan Italia terkait dengan peraturan perundang-undangan auditor,
dalam tahun terakhir, banyak negara telah memperkenalkan badan hukum yang bertanggung jawab untuk
pengawasan auditor, seperti yang dibahas dalam bagian akhir dari bab ini
konsisten dari IFRS dalam mencapai tujuan dari IFRS adopsi, masing-masing negara anggota Uni Eropa
diminta untuk mendirikan sebuah badan pelaksana independen.
Pada tahun 2006 hampir seluruh negara bagian telah mendirikannya, hal ini terlihat dari 27 negara 20
diantaranya telah memiliki badan tersebut. Badan pelaksana yang independen contohnya adalah SEC
(Amerika), ASIC (Australia), maupun OJK (Indonesia)
1; Background
Pengembangan
standar
akuntansi
internasional
dimulai
secara
resmi
dengan
pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) di London pada 1973. Perwakilan Komite
terdiri dari badan akuntansi profesional dari sembilan negara (Australia, Kanada, Perancis, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris Raya dan Irlandia, Amerika Serikat dan Barat). Tujuannya adalah untuk
mengembangkan standar akuntansi untuk sektor swasta yang cocok digunakan seluruh negara-negara di
dunia.
Sebelum tahun 2005 IAS diadopsi oleh Negara-negara yang belum memiliki standar nasional untuk
digunakan pada Negara tersebut misalnya, Papua New Guinea dan Indonesia. Sedangkan dibebrapa
Negara lainnya IAS digunakan dalam pengembangan Hongkong.
Dalam perkembangannya Para anggota IASC berasal dari negara-negara dengan berbagai praktik
akuntansi dan pendekatan yang berbeda untuk menetapkan standar akuntansi. Pada tahun 2001
direstrukturisasi untuk menciptakan Akuntansi Internasional Standar Board (IASB), sebuah dewan
independen berdasarkan struktur keuangan Akuntansi Standar Board (FASB) di Amerika Serikat. Terdiri
dari empat belas anggota yang dipilih untuk keahlian dan pengalaman mereka dalam akuntansi profesional
dan standar pengaturan, selain itu didukung dengan staf ynag terletak di London. IASB memiliki tanggung
jawab
untuk
memperbarui
standar
yang
sudah
ada
dipromosikan oleh badan penegak independen. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi
IAS pada tahun 2005, maka semakin meningkat tekanan untuk memungkinkan penggunaan IAS tanpa
rekonsiliasi (misalnya dari perusahaan Uni Eropa yang terdaftar di Amerika Serikat).
Pada
tahun
2007,
SEC
setuju
untuk
mengizinkan
pendaftar
asing
untuk
mengajukan
account IFRS dengan SEC tanpa Form 20-F reconciliati. Kemudian SEC mempertimbangkan apakah
pendaftar domestik diizinkan untuk menggunakan IFRS bukan US GAAP. Meskipun terdapat beberapa
pihak yang mendukung untuk penggunaan IFRS di Amerika Serikat, tetap de Lange dan Howieson
berpendapat bahwa AS tidak mungkin untuk menyerah kedaulatan atas pengaturan standar akuntansi pada
Eropa.
Sementara itu, program konvergensi IASB/FASB telah dihasilkan oleh kedua badan tersebut, walaupun
dalam prosesnya sangat rumit untuk memproduksi 'stabil Platform' standar 2005, sementara pada saat yang
sama mempertimbangkan sejauh mana standar bisa direvisi agar sesuai dengan US GAAP. Program
konvergensi membutuhkan FASB dan IASB untuk mengidentifikasi perbedaan antara standar masingmasing, untuk meninjau solusi yang tersedia dan untuk mengadopsi treatment yang lebih baik. Dalam
praktiknya, proses konvergensi sangat rumit. Beberapa perbedaan muncul karena terdapat perbedaanperbedaan mendasar antara kedua standar. US GAAP dikenal sebagai standar yang berdasarkan aturan
(rule-based standards), sedangan IAS merupakan standar yang berdasarkan prinsio (principle-based
standards)
SEC mendelegasikan kepada FASB untuk mengembangkan standar pelaporan keuangan untuk
perusahaan yang telah terdaftar. FABS telah menghasilkan beberapa konsep akuntansi dan serangkaian
standar pelaporan keuangan yang berfokus pada penyediaan informasi keuangan berkualitas yang berguna
untuk pengambilan keputusan. Proses konvergensi hanya dapat dilakukan secara dua arah antara FASB
dan IASB karena akan bertambah sulit jika melibatkan banyak pihak.
e; memberikan dukungan teknis kepada perwakilan Australia di komite internasional seperti IPSASB
dan SAC.
f; menghasilkan standar untuk sektor swasta dan bukan untuk entitas profit adalah tujuan utamanya.
Selain itu, Dewan memberikan dukungan kepada International Public Sektor Accounting Board
(IPSASB), sebuah komite dari International Federation of Accountants (IFAC). Pada tahun 2009,
IPSASB terlibat dalam mengembangkan kerangka konseptual untuk akuntansi sektor publik.
Sedangkan di Indonesia, standar akuntansi yang digunakan oleh sector public adalah standar Akuntansi
Pemerintah yang ditetakan dengan Peraturan Pemerinth Nomor 71 Tahun 2010.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Terdapat beberapa teori yang relevan untuk memahami regulasi dari laporan keuangan antara lain :
a; theory of efficient markets
b; agency theory
c; theories of regulation, berupa public interest theory, regulatory capture theory, dan private interest theory
Berikut adalah pengaplikasian teori-teori regulasi dalam praktek akuntansi dan auditing,
a; Application of Public Interest Theory
Dalam teori kepentingan umum, Pemerintah ikut campur tangan dalam regulasi pelaporan keuangan dalam
menanggapi kegagalan pasar dan 'kepentingan umum'. Penerapan ini antara lain adalah dengan
diberlakukannya The Sarbanes-Oxley Act (US, 2002) dan Accounting Standards Review Board (AUS,
1984).
sebagai kepedulian regulator untuk melindungi kepentingan publik. Namun teori ini telah mengabaikan
fakta bahwa manajer memiliki insentif untuk secara sukarela memperbaiki persepsi pasar yang salah
tentang perusahaan mereka.
b; Application of Capture Theory
Menurut pandangan capture theory ini, intervensi dari pihak regulator dalam proses penetapan standar
akuntansi adalah untuk melindungi kepentingan publik
c; Application of Private Interest Theory
Teori kepentingan pribadi dapat diterapkan untuk pembentukan ASRB. Hal ini terindikasi dari adanya
fakta intervensi Ministrial Council dan NCSC dalam pengesahan dan pelaksanan ASRB tersebut
d; Standard Setting as a Political Process
Penyusunan standar adalah sebuah proses politis karena hal tersebut menyangkut kepentingan berbagai
pihak sehingga harus melibatkan pihak penyeimbang serta dalam membuat peraturan akuntansi yang tentu
berdampak politik harus dapat melindungi kepentingan seluruh pihak terutama kepentingan pengguna
laporan keuangan.
Argumen dasarnya adalah bahwa mekanisme pasar telah gagal dan campur tangan pemerintah diperlukan
untuk kebaikan yang lebih besar.
Terdapat empat elemen yang menggambarkan karakteristik dari kerangka kerja atas pelaporan keuangan,
yaitu:
1; Persyaratan hukum
Persyaratan hukum turut mempengaruhi aktivitas pelaporan keuangan dengan memberikan pengaturan,
misalnya tentang kewajiban penyampaian laporan yang telah diaudit, elemen-elemen standar pelaporan
keuangan, frekuensi penerbitan laporan keuangan, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Godfrey, Jayne., et al. 2010. Accounting Theory. Milton: JohnWiley and Sons.
http://zakiyudin-ikhtar.blogspot.co.id/2012/08/sarbanes-oxley-act-2002.html