Anda di halaman 1dari 6

Audit Internal, Operasional, dan Pemerintah

(Internal, Operational, and Governmental Auditing)

 
KELOMPOK 6:
 
PRIYSKILIA M (A031191003)
RESLY RYANDA RIRY (A031191011)
BIMA YUDHISTIRA (A031191053)
 
 
 
 
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
 

Audit Keuangan II | 1
Audit Internal, Operasional, dan Pemerintah
(Internal, Operational, and Governmental Auditing)
A. Audit Internal (Internal Auditing)

- Audit internal merupakan bagian yang penting dari komponen pemantauan atas sistem pengendalian
internal suatu entitas.
- Audit internal juga memberikan jasa berharga lainnya kepada suatu entitas.
1. Definisi Audit Internal (Auditing Defined)
- Menurut The Institute of Internal Auditors (IIA):
Audit internal adalah kegiatan penjaminan dan konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang
untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi suatu organisasi.
Audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menggunakan pendekatan yang
sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko,
pengendalian, dan tata kelola perusahaan.
- Bagian-bagian penting dari definisi audit internal adalah sebagai berikut:
a. Internal (internal) menunjukkan bahwa kegiatan audit dilakukan di dalam organisasi.
Saat ini karyawan organisasi dapat melakukan kegiatan audit internal, atau kegiatan audit internal
dapat di-outsource kepada para ahli (professionals) yang lain di luar organisasi yang melayani entitas.

Audit Keuangan II | 2
b. Independen dan objektif (independent and objective) memperjelas bahwa pertimbangan auditor
memiliki nilai ketika pertimbangan bebas dari bias.
c. Pendekatan yang sistematis dan teratur (systematic, disciplined approach) menyiratkan bahwa auditor
internal mengikuti standar profesional yang memandu pekerjaan audit internal.
d. Membantu organisasi mencapai tujuannya (helps an organization accomplish its objectives)
menunjukkan bahwa audit internal ada untuk membantu atau bermanfaat bagi seluruh organisasi dan
dipandu oleh tujuan dan sasaran organisasi.
Beberapa cara tertentu di mana auditor internal menambah nilai mencakup fokus terhadap
peningkatan operasi organisasi dan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan tata kelola
(the organization’s operations and the effectiveness of risk management, control, and governance
processes).

- Audit internal merupakan bagian dari fungsi pengawasan pengendalian internal yang memeriksa dan
mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian lainnya.
2. Evolusi Audit Internal (Evolution of Internal Auditing)
- Audit internal telah berkembang menjadi kegiatan yang sangat profesional yang meluas ke penilaian atas
efisiensi dan efektivitas dari semua tahap operasi perusahaan, baik yang keuangan maupun non keuangan.
 Saat ini banyak perusahaan memiliki sebuah departemen audit internal.
 Direktur / manajer fungsi audit internal mungkin memiliki status manajemen senior.
 Audit internal memiliki tanggung jawab langsung kepada dewan Direksi atau Komite Audit.
- Pada tahun 1977, bagian dari Foreign Corrupt Practices Act menambahkan penekanan terhadap audit
internal  Mengharuskan perusahaan untuk memelihara sistem pengendalian internal yang efektif.
Perusahaan yang tunduk pada undang-undang ini dengan cepat menyadari bahwa fungsi audit internal
yang diperluas memberikan jaminan yang terbaik atas kepatuhan (compliance).
 Dengan demikian, anggaran untuk audit internal diperbesar secara dramatis, serta ukuran dan kualitas
departemen audit internal ditingkatkan secara signifikan.
- Pertumbuhan dan pentingnya audit internal bagi perusahaan telah disertai dengan meningkatnya
pengakuan profesional untuk auditor internal.
The Institute of Internal Auditors (IIA) dibentuk pada tahun 1941, dan keanggotaannya saat ini adalah
sekitar 70.000 auditor internal di 120 negara.
Pada tahun 1972, IIA memberikan Certificate of Internal Auditors’ Examination yang pertama  Ujian
memakan waktu selama 2 hari dan terdiri dari 4 bagian, yaitu:

a. Peran auditor internal dalam tata kelola, risiko, c. Analisis bisnis dan teknologi informasi.
dan pengendalian. d. Kemampuan manajemen bisnis.
b. Melakukan perikatan / penugasan audit internal.

Untuk menjadi seorang Certified Internal Auditors (CIA), seseorang harus lulus ujian dan memiliki
pengalaman sebagai auditor internal atau setara minimal selama 2 tahun  Kriteria untuk pengalaman
audit internal termasuk pengalaman audit dalam akuntansi publik.
Untuk mempertahankan sertifikat CIA, seseorang harus mematuhi standar praktik dan Kode Etik IIA serta
memenuhi persyaratan untuk melanjutkan pendidikan profesional.
Para CIA tidak diberi lisensi oleh lembaga pemerintah.
- Pada tahun 1999, dewan Direksi IIA mengambil beberapa langkah untuk mempersiapkan IIA untuk abad
ke-21  Pada bulan Juni 1999, dewan Direksi IIA menyetujui:
 Sebuah definisi audit internal yang baru  Telah disajikan di atas.
Audit Keuangan II | 3
 Sebuah kerangka kerja praktik profesional (professional practices framework) yang baru.
 Sebuah Kode Etik (Code of Ethics) yang baru.
3. Kode Etik IIA (IIA Code of Ethics)

Seperti Kode Etik Profesional AICPA (AICPA Code of Professional Ethics), Kode Etik IIA dibagi menjadi baik
prinsip-prinsip etis (ethical principles) maupun peraturan-peraturan etis (ethical rules).
4. Standar Atribut dan Kinerja IIA (IIA Attribute and Performance Standards)
- Kerangka kerja yang baru menyajikan 3 rangkaian standar yang baru, yaitu:
i. Standar Atribndapatnya atas kepatuhan.
ii. Auditor harus menetapkan ruang lingkup audit untuk mengatasi persyaratan tertentu, seperti:
 Jenis jasa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan  Menentukan jenis barang atau jasa
yang dapat dibeli oleh entitas dengan bantuan federal.
 Kelayakan (Eligibility)  Menentukan karakteristik individu atau kelompok yang dapat diberikan
bantuan keuangan oleh entitas.
 Pencocokan (Matching)  Menentukan jumlah kontribusi dari sumber daya sendiri yang harus
diberikan oleh entitas terhadap proyek-proyek yang memberikan bantuan keuangan.
 Pelaporan (Reporting)  Menentukan laporan lainnya yang harus diajukan oleh entitas.
 Pengujian dan ketentuan khusus  Mungkin mencakup persyaratan seperti memiliki
pemeriksaan berhubungan dengan usulan atas penggunaan dana dan tenggat waktu untuk
pengeluaran dana.

 Materialitas atas setiap temuan tentang ketidakpatuhan dievaluasi dalam konteks program
yang berhubungan dengan temuan, bukan dalam konteks laporan keuangan secara
keseluruhan.
a. Tindak Lanjut Audit (Audit Follow-up)
Auditor harus:
i. Menindaklanjuti temuan audit sebelumnya dan melakukan prosedur untuk menilai kewajaran atas
ringkasan daftar temuan audit sebelumnya yang disiapkan oleh auditee.
ii. Melaporkan sebagai temuan audit tahun berjalan  ketika auditor menyimpulkan bahwa ringkasan
daftar temuan audit sebelumnya salah menyajikan status dari setiap temuan audit sebelumnya
secara material.

iii. Melaksanakan prosedur audit tindak lanjut terlepas dari apakah temuan audit sebelumnya
berhubungan dengan program yang signifikan (major programs) dalam tahun berjalan.
 Persyaratan Pelaporan (Reporting Requirements)
- Laporan auditor mungkin berbentuk baik laporan gabungan maupun laporan yang terpisah.
- Selain pedoman yang diberikan dalam OMB Circular A-133, auditor harus mempertimbangkan hal berikut:
 AU 801, Compliance Auditing Considerations in Audits of Governmental Entities and Recipients of
Governmental Financial Assistance (Pertimbangan Kepatuhan Auditing dalam Audit Entitas
Pemerintahan dan Penerima Bantuan Keuangan Pemerintah)
 AT 101, Attest Engagements (Perikatan / Penugasan Atestasi)

 AT 601, Compliance Attestation (Atestasi yang Sesuai)


a. Pendapat atas Laporan Keuangan (Opinion on Financial Statements)

Audit Keuangan II | 4
Pertama, auditor harus mengeluarkan pendapat (atau menolak untuk pendapat (disclaimer of opinion))
tentang:
i. Apakah laporan keuangan disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.

ii. Apakah Jadwal Pengeluaran Penghargaan Federal (Schedule of Expenditures of Federal Awards)
disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan secara
keseluruhan.
b. Laporan tentang Pengendalian Internal (Report on Internal Control)

Kedua, auditor mengeluarkan laporan tentang pengendalian internal terkait dengan laporan keuangan
dan program yang signifikan (major programs)  Laporan ini harus menguraikan ruang lingkup atas
pengujian pengendalian internal dan hasil pengujian, sertajika berlakumengacu pada Daftar atas
Temuan dan Biaya yang Dipertanyakan (Schedule of Findings and Questioned Costs) yang terpisah.

Audit Keuangan II | 5
c. Laporan tentang Kepatuhan (Report on Compliance)
- Ketiga, auditor mengeluarkan laporan tentang kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan ketentuan
kontrak atau perjanjian hibah di mana ketidakpatuhan dapat berpengaruh material terhadap laporan
keuangan.
- Laporan ini juga akan mencakup pendapat (atau menolak untuk berpendapat (disclaimer of opinion))
tentang apakah auditee mematuhi hukum, peraturan, dan ketentuan kontrak atau perjanjian hibah
yang dapat memiliki pengaruh langsung dan material terhadap setiap program yang signifikan (major
programs).

- Ketika berlaku, laporan harus mengacu Daftar atas Temuan dan Biaya yang Dipertanyakan (Schedule of
Findings and Questioned Costs) yang terpisah.
d. Daftar atas Temuan dan Biaya yang Dipertanyakan (Schedule of Findings and Questioned Costs)
- Akhirnya, auditor harus merangkum hasil auditor dalam bentuk Daftar atas Temuan dan Biaya yang
Dipertanyakan.
- Biaya yang dipertanyakan meliputi biaya dibebankan pada program yang tidak diijinkan,
didokumentasikan, disetujui, atau tidak masuk akal.
- Daftar atas Temuan dan Biaya yang Dipertanyakan mencakup komponen-komponen utama berikut:
 Ringkasan hasil auditor.
 Temuan yang berkaitan dengan laporan keuangan yang wajib dilaporkan sesuai dengan GAGAS.
 Temuan dan biaya yang dipertanyakan tentang penghargaan federal.

 Sebuah laporansebagai temuan audit tahun berjalanketika auditor menyimpulkan bahwa daftar
temuan audit sebelumnya salah menyajikan status dari setiap temuan audit sebelumnya secara
material.

Audit Keuangan II | 6

Anda mungkin juga menyukai