Anda di halaman 1dari 4

Nama : Priyskilia M

Nim : A031191003

MID SPM

1. Ruang lingkup Sistem Pengendalian manajemen menurut Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan,
dalam bukunya yang berjudul "Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen)",
menyebutkan bahwa sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses yang mana pihak manajer
memberikan arahan kepada setiap anggota dalam perusahaan untuk dapat menerapkan strategi
perusahaan tersebut.

Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen. Pengendalian manajemen meliputi tindakan untuk


menuntun dan memotivasi usaha guna mencapai tujuan organisasi, maupun tindakan untuk
mengkoreksi kinerja organisasi yang tidak efektif dab efisien. Sistem pengendalian manajemen yang
berbeda diperlukan untuk situasi yang berbeda. Menurut Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan,
sistem pengendalian manajemen memiliki karakteristik yang berfokus pada program dan anggaran
organisasi. Secara umum, sistem pengendalian manajemen yang dirancang dalam suatu organisasi harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut :

-digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian terhadap sumber daya
(resources) yang digunakan, baik manusia, alat-alat, dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh
organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan dengan lancar.

-bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat
perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.

-berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manajer
dalam mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.

Tujuan Sistem Pengendalian Manajemen. Sistem pengendalian manajemen dirancang dengan tujuan
sebagai berikut :

-untuk memperoleh keandalan dan integritas informasi.

-untuk mewujudkan kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan yang
berlaku.

-untuk mencapai suatu kegiatan yang efisien dan efektif.

Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Manajemen. Terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen. Beberapa faktor dimaksud adalah :

-ukuran dan penyebaran organisasi. Besar kecilnya suatu organisasi akan mempengaruhi perancangan
sistem pengendalian manajemen, terutama dalam hal penentuan isi dan sifat sistem pengendalian yang
digunakan oleh suatu organisasi. Sistem pengendalian manajemen untuk organisasi yang besar tentunya
berbeda dengan yang dilakukan pada perusahaan yang relatif kecil.

jenis organisasi. Sistem pengendalian manajemen untuk setiap jenis organisasi akan berbeda.
Pengukuran dan pengendalian terhadap kinerja dari masing-masing jenis organisasi dapat dilakukan
dalam berbagai segi yang berbeda, misalnya dalam segi biaya, keuntungan, atau investasi yang
dilakukan. Hal tersebut sangat bergantung pada jenis perusahaan.

struktur organisasi, delegasi, dan desentralisasi. Anggaran dasar dan konvensi mengatur tentang
struktur organisasi dan sejauh mana desentralisasi dan delegasi dilakukan dalam suatu organisasi.
Tingkat desentralisasi dan delegasi akan menentukan dan mempengaruhi setiap usaha organisasi dalam
mengantisipasi dan mengatasi setiap peluang dan tantangan yang timbul dalam organisasi.

sifat dan pembagian operasi. Sifat dan pembagian operasi organisasi juga merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi sistem pengendalian manajemen. Dalam banyak organisasi yang bergerak
dalam perdagangan besar, unit-unit organisasi dapat dibuat atas dasar produk. Hal tersebut tidak dapat
dilakukan pada organisasi yang bergerak misalkan dalam industri minyak, yang unit-unit organisasinya
tidak dapat dibuat atas dasar produk.

persepsi orang. Persepsi orang juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sistem pengendalian
manajemen. Suatu organisasi hendaknya memperhatikan terhadap beberapa hal yang dapat
mempengaruhi persepsi orang terhadap organisasi dimaksud, seperti kepuasan kerja, keamanan kerja,
promosi produk, kesejahteraan karyawan, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut harus menjadi
pertimbangan organisasi dalam merancang suatu sistem pengendalian manajemen suatu organisasi.

2. Keselarasan tujuan berarti sebagai suatu kondisi saat tujuan anggota organisasi selaras dengan tujuan
organisasi itu sendiri sehingga dapat membantu pencapaian tujuan masing-masing.

3. Perbedaan dari Pusat biaya tekhnik (engineered expenpense center) dan Pusat biaya kebijakan
(discreationary expense center) pada Pusat biaya tekhnik (engineered expenpense center) Merupakan
pusat biaya yang sebagian besar biayanya mempunyai hubungan fisik yang erat dengan output yang
dihasilkan sedangkan Pusat biaya kebijakan (discreationary expense center), Merupakan pusat biaya
yang sebagian besar biayanya tidak mempunyai hubungan fisik yang erat dengan output yang dihasilkan.
Persamaannya yakni untuk intput dari kedua jenis pusat biaya ini dapat diukur dengan satuan unit
moneter, namun outpunya pada engineered expenpense center outputnya dapat diukur dengan satuan
unit moneter sedangkan discreationary expense center Outputnya diukur bukan bentuk fisik (moneter),
dan engineered expenpense center untuk Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit
output produksi bisa diukur dan discreationary expense center sebaliknya

4.

1) Margin Kontribusi Yaitu, selisih (spread) antara pendapatan dan biaya variabel. Hal ini disebabkan
karena biaya variabel berada dalam kendali manajer tersebut, sedangkan biaya tetap di luar kendalinya.
2) Laba Langsung Adalah margin kontribusi dikurangi biaya tetap pada pusat laba. Ini merupakan
gabungan seluruh pengeluaran pusat laba atau dapat ditelusuri langsung ke pusat laba. Oleh sebab itu,
pengeluaran di kantor pusat tidak termasuk dalam perhitungan ini.

3) Laba Yang Dapat Dikendalikan Yaitu, laba langsung dikurangi beban biaya korporat yang dapat
dikendalikan oleh manajer pusat laba. Contoh biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer unit bisnis ini
misalnya Biaya Layanan Teknologi Informasi.

4) Laba Sebelum Pajak Yaitu laba yang dapat dikendalikan dikurangi beban-beban korporat lainnya.

5) Laba Bersih Yaitu, laba yang diperoleh setelah dikurangi oleh kewajiban-kewajiban pajak.

5. Soal Transfer Pricing perusahaan minyak Lomas & Co

a. Berapa Harga Pasar Transfer Price Minyak Mentah dari Divisi Transportasi ke Divisi Penyulingan?

Harga transfer price minyak mentah dari divisi transportasi ke divisi penyulingan yakni $30/barrel karena
sesuai dangan harga beli minyak/barrel divisi penyulingan yakni $30/barrel dari Amerika Serikat dan
divisi transportasi mendapat keuntungan $7/barrel atas harga transfer price.

b. Berapa Harga Transfer dari Divisi Transportasi ke Divisi Penyulingan jika Cost-Based Transfer Price
adalah Sebesar 130%?

Harga beli minyak/barrel oleh divisi transportasi $23

Varibel cost/barrel $2,3

Fixed cost/barrel $3,2

Total $28,5

Jadi Cost-Based Transfer Price = 130% x $28,5 = $37,05/barrel

c. Berapa Harga Negosiasi Transfer Price?


Harga Negosiasi Transfer Price = $30/barrel (harga beli) hingga $37,05/barrel (cost-based transfer price)

Anda mungkin juga menyukai