Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Randi Toekan

Nomor Mahasiswa : 151215288

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

2019
Review BAB I

1. Jeaskan manfaat sistem pengndalian manajemen bagi organisasi !


Jawaban:
Sistem pengendalian yang baik adalah yang mampu memotifasi pegawai untuk mencapai
tujuan organisasi dan mampu meningkatkan kompetensi pegawi dalam mewujudkan tujuan
tersebut.

2. Sebutkan karakteristik sistem pengendalian yang baik !


Jawaban:
Antaralain sebagai berikut:
 Value oriented, artinya pengendalian di arahkan untuk meningkatkan tanggung jawab
setiap personil, baik akuntabilitas horizontal maupun vertikal.
 Future oriented, artinya tujuan pengendalian adalah untuk menghindari adanya hal-hal
yang tidak diinginkan dimasa datang.
 Objective driven. Objective adalah tujuan yang ngin di capai. Sebagian besar aspek
kinerja (multi tujuan) harus dipertimbangkan.
 Tidak selalu murah, bahkan umumnya mahal, pada kebanyakan perusahaan jika manfaat
dari pengendalian melebihi cost, baru bisa di terapkan

3. Jelaskan bagaimana karakteristik sistem pengendalian yang baik !


Jawaban:
 Sistem pengendalian manajemen diharuskan untuk selaras dengan strategi dan tujuan
organisasi
 Sistem kontrol manajemen harus dibuat dengan sesuai struktur organisasi dan
bertanggung jawah dalam pengambilan keputusan manajer individual
 Sistem pengendalian manajemen harus efektif yang memotivasi seorang manajer dan
karyawan untuk berusaha ke arah pencapaian tujuan organisasi dengan cara berbagai
penghargaan berhubungan dengan pencapaian tujuan tersebut.

4. Sebutkan beberapa tipe pengendalian manajemen !


Jawaban:
 Pengendalian pencegahan (preventive controls)
 Pengendalian deteksi (detective controls)
 Pengendalian koreksi (corective controls)
 Pengendalian pengarahan (directive controls)
 Pengendalian kompensatif (compensanting controls)
Review BAB II

1. Jelaskan fungsi controller dalam hubungannya dengan sistem pengendalian manajemen !


Jawaban:
Untuk menjamin keberhasilan sistem pengendalian manajemen diperlukan seorang yang
mengawasi ke arah pencapaian tujuan, yang disebut controller.
Detail fungsi controller
 Mendesain dan menjalankan informasi serta mengawasi kerja dari sistem
 Menyiapkan pelaporan keuangan kepada pemegang saham atau pihak lain.
 Menyiapkan dan menganalisis prestasi dan membantu pimpinan dalam memahami
laporan keuangan, menganalisis proposal anggaran dan program, mengkonsolidasikan
rencana anggaran masing masing bagian untuk dijadikan anggaran tahunan.

2. Tujuan organisasi nirlaba berbeda jika di bandingkan dengan tujuan organisasi bisnis,
jelaskan perbedaannya dan berikan tiga contoh organisasi nirlaba dan tujuannya !
Jawaban:
 organisasi nirlaba adalah salah satu lembaga yang tidak mengutamakan laba dalam
menjalankan usaha atau kegiatannya. Dalam organisasi nirlaba pada umumnya
sumber daya atau dana yang digunakan dalam menjalankan segala kegiatan yang
dilakukan berasal dari donatur atau sumbangan dari orang-orang yang ingin
membantu sesamanya. 
 Tujuan utama dari semua bisnis adalah untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Contoh tujuan organisasi nirlaba :
Tujuan organisasi nirlaba yaitu untuk membantu masyarakat luas yang tidak mampu
khususnya dalam hal ekonomi seperti
Contoh Organisasi Nirlaba
A.  Yayasan Sosial Misalnya : Supersemar, Yatim Piatu dsb
B.  Yayasan Dana, misalnya : Dompet Dhu’afa,
C.   Lembaga Advokasi. Misalnya : Perlindungan kekerasan dalam RT
D.   Balai Keselamatan. Misalnya : Tim SAR
E.   Yayasan Kanker Indonesia

3. Deskripsikan tujuan dari organisasi profit, apa saja indikator tujuan yang sering digunakan ?
Jawaban:
 Organisasi Profit
Suatu proses kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama yakni untuk menghasilkan laba.
 organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan
usahanya. organisasi Laba meliputi PLN, Pertamina,kantor pos indonesia  dan Lain-lain.

4. Mengapa perlu adanya goal congruence atau keselarasan tujuan dan faktor apa saja yang
mempengaruhi keselarasan tujuan tersebut ?
Jawaban:
 untuk meraih tujuan-tujuan pribadi guna membantu pencapaian tujuan organisasi.
 Faktor eksternal, yaitu norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan terjadi
dalam masyarakat (dan organisasi merupakan bagian dari masyarakat).
Faktor –faktor eksternal yang mempengaruhi goal congruence adalah etos kerja dan norma
spesifik sesuai industri.

Review BAB III

1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik pusat pertanggungjawaban!


Jawaban:
 Dibentuk untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.
 Tujuan tersebut adalah membantu mengimplementasikan rencana strategi manajemen
puncak.
 Setiap pusat pertanggung jawaban menggunakan suatu input tertentu (bahkan baku,
tenaga kerja dan jasa lainnya) untuk menghasikan output.
 Dalam proses pengerjaannya diperlukan juga modal kerja (persediaan, piutang, peralatan
dan aset lain).
 Pusat pertanggung jawaban menghasilkan output yang dapat berupa barang atau jasa.
 Output suatu pusat pertanggungjawaban dapat diserahkan ke pusat pertanggungjawaban
lain dalam suatu organisasi dan bisa di jual kepada pihak luar.

2. Jelaskan perbedaan antara pusat biaya teknik dengan pusat biaya kebijakan !
Jawaban:
 Pusat biaya teknik merupakan pusat biaya yang sebagian besar biayanya mempunyai
hubungan fisik yang erat dengan output yang dihasilkan. sedangkan
 Pusat biaya kebijakan merupakan pusat biaya yang sebagian besar biaya yang terjadi
tidak mempunyai hubungan yang erat dengan output yang dihasilkan.

3. Jelaskan bagaimana pengukuran kinerja pada pusat biaya teknik, misalnya departemen
produksi !
Jawaban:
ukuran kinerja pusat biaya teknik menggunakan efisiensi dan efektivitas. Efisiensi diukur
dengan membandingkan antara biaya standar atau anggaran fleksibel dengan biaya
sesungguhnya. Sedangkan efektivitas di ukur dengan membandingkan antara kuantitas
produk yang ditargetkan dengan kuantitas produk yang dihasilkan dalam periode waktu
tertentu.

4. Jelaskan pengertian efisiensi dan efektivitas dalam pengukuran kinerja !


Jawaban:
 Efisiensi merupakan rasio antara output dengan input dengan fokus perhatian pada
konsumsi masukan. Semakin sedikit input yang digunakan untuk menghasilkan output
tertentu, maka suatu proses dinyatakan semakin efisien.
 Efektivitas merupakan hubungan antara output pusat pertanggungjawaban dan
tujuannya. Semakin besar kontribusi output terhadap tujuan, maka dapat dikatkan unit
tersebut semakin efektif. Karena tujuan atau hasil seringkali sulit diukur secara kuantitas,
maka efektivitas sering diukur dengan pertimbangan lain.

Review BAB IV

1. Mengapa penetapan harga transfer merupakan masalah yang rumit dan komplek ?
Jawaban:
Karena berdampak secara signifikan terhadap:
 Laba/rugi masing-masing unit bisnis, bagi divisi penjual merupakan bagian dari
pendapatan dan bagi divisi pembeli merupakan biaya.
 Otonomi divisi, masing-masing divisi mempunyai kebebasan untuk menjual kepasar
eksternal atau divisi dan membeli dari pasar eksternal atau divisi.
 Penilaian kinerja divisi, penentuan metode harga transfer harus tepat, sebagai contoh
harga transfer atas dasar biaya, bisa digunakan jika produk yang di transfer antar divisi
tidak lebih dari 5%.
 Harga transfer akan optimal, jika harga transfer mampu menyelesaikan tujuan antara
tujuan masing-masing divisi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

2. Bagaimana harga transfer yang mampu meningkatkan keselarasan tujuan ?


Jawaban:
Kondisi yang harus di penuhi agar harga transfer mampu meningkatkan keselarasan tujuan
adalah:
 Orang yang terlibat dalam negosiasi dan arbitase harga transfer harus kompeten.
 Atmosfer yang baik, artinya para manajer mengakui bahwa profitabilitas yang mereka
laporkan dalam laporan keuangan devisi merupakan hal penting dalam penilaian kinerja
mereka.
 Harga transfer yang ideal didasarkan atas harga pasar normal dan mapan dari produk
identik yang ditransfer,masuknya harga pasar mencerminkan kondisi yang sama
(kuantitas, waktu pengiriman, kualitas) dengan produk yang di kenankan harga transfer.
 Adanya kebebasan dalam memperoleh sumberdaya, apakah dari pasar eksternal atau dari
divisi.
 Aliran informasi bersifat penuh, artinya manajer memperoleh informasi mengenai pilihan
alternatif yang tersedia serta informasi biaya dan pendapatn untuk penetapan harga
transfer.
 Negosiasi yang baikartinya diperlukan mekanisme kerja yang lancar untuk
menegosiasikan kontrak antar unit bisnis.

3. Apa fungsi lembaga arbitrase dalam mekanisme penetapan harga transfer


Jawaban:
Peran lembaga arbitase adalah membantu perisahaan dalam membentuk harga transfer apabila
pusat-pusat pertanggungjawaban tidak mempunyai wewenang penuh dalam penentuan harga
transfer atau antara pihak tersebut tidak terdapat wewenang tawar-menawar yang seimbang,
misalnya satu pihak berwenang penuh menentukan harga transfer sedangkan pihak yang lain
tidak memperoleh wewenangan penuh penetuan harga transfer, maka hasilnyapun tidak akan
memberikan harga transfer negosiasi yang memadai.

4. Kapan harga transfer atas dasar biaya (cost based transfer prices) tepat digunakan , apa
kelemahannya ?
Jawaban:
 harga transfer atas dasar biaya dapat menggunakan biaya standar atau aktual. Jika
digunakan biaya aktual, inefisiensi devisi penjual akan dibebankan ke devisi pembeli.
Kelemahannya adalah:
- penggunaan biaya penuh sebagai dasar penetapan harga transfer dapat mengarah
pada keputusan yang buruk.
- Devisi penjualan tidak akan pernah menghasilkan laba dari aktifitas transfer,
khususnya jika menggunakan variabel cost, devisi yang melakukan penjualan akhir
pada pasar eksternal yang akan meraup lababesar.
- Tidak ada pengendalian biaya secara optimal, khususnya pada divisi penjuaan.

Review BAB V

1. Jelaskan apakah action control mampu mengatasi seluruh problem pengendalian ?


Jawaban:
Penerapan action control diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah pengendalian. Namun
dari keempat metode action control tersebut tersebut tidak satupun yang mampu menangani
seluruh control problem. Dari hasil survai masalah pengendalian.

2. Apa kelebihan dan kelemahan dari result control, jelaskan situasi yang tepat untuk penerapan
result control !
Jawaban:
 Kelebihan result control:
- Perilaku pegawai dapat mempengaruhi, mereka mempunyai otonomi dan memiliki
komitmen lebih tinggi.
- Pegawai dapat belajar dari pengalaman dan kesalahan (On –job training).
- Biaya relatif murah, laporan dapat diperoleh secara tidak langsung dari manajer
seperti laporan keuangan dan pajak.
 Kelemahan result control:
- Pegawai mungkin menanggung resiko jika hasilnya dipengaruhi oleh faktor eksternal
(lingkungan, nasib, persaingan).
- Kurang sempurna artinya indikator kinerja tidak lengkap (congruence, tepat waktu,
dapat dipahami).

Situasi yang tepat untuk penerapan result control dapat diterapkan untuk berbagai level
manajemen misalnya: uper level, middle level, dan lower level

3. Apa yang saudara ketahui dengan personnel control, apa kelebihan metode ini dibandingan
metode control yang lain ?
Jawaban:
 personnel control merupakan pengendalian yang fokusnya pada pengendalian masing-
masing pegawai, sehingga pegawai dapat mengontrol perilakunya sendiri .
 kelebihan metode ini dibandingan metode control yang lain sbb:
- manajemen pegawai mengetahui apa yang diharapkan oleh organisasi tempat mereka
bekerja.
- Manajemen pegawai mempunyai kapabilitas yang dibutuhkan (misalnya
pengalaman, intelejensi).
- Meningkatkan self monitoring (intrinsic motivation, etika, moral, loyalitas,
kepercayaan).

4. Jelaskan apa saja metode untuk mengimplementasikan cultural control !


Jawaban:
Metode implementasi cultural control:
 Codes of conduct
- Visi, misi, kode etik, filosofi termasuk identifikasi stakeholder yang mungkin sangat
bervariasi antar perusahaan
- Mungkin juga gagal diterapkan ketika tidak didukung oleh komitmen pemimpin dan
seluruh anggota organisasi.
 Reward atas dasar group atau teman.
- Bonus, profit sharing atas dasar kinerja divisi
 Intra-organizational transfer.
- Rotasi manajer antar divisi dan fungsi agar mereka memahami organisasi secara
keseluruhan
 Physical and arrangment.
- Perancanaan pabrik, dekorasi, layout pabrik, kode etika busana, pemakaian istilah
businiss.
- Istilah bawahan diganti dengan patner, istilah buruh diganti dengan pegawai.
- Pemakaian seragam busana.
 Role model of manager
- Perilaku manajer konsisten dengan pernyataan yang dibuat.
- Efektifitas pengendalian personal dan cultural sangat beragam antara individu,
kelompok dan masyarakat.

Review BAB VI

1. Jelaskan bagaimna mendesain sistem pengendalian yang tepat bagi suatu organisasi!
Jawaban:
Dalam mendesain sistem pengendalian yang tepat, tentunya harus di sesuaikan
dengan kondisi organisasi. Paling tidak terdapat dua pertanyaan mendasar dalam
mendesain sistem pengendalian.
1. Apa yang di inginkan organisasi ?
a. Apa yang di inginkan sebaiknya di jabarkan dalam bentuk tindakan nyata
(action) dan sifatnya lebih spesifik (misalnya: mencapai ROI 15% dan 20%
growth in sales)
b. Apa yang di inginkan: semua level manajemen menentukan critical success
factors-nya.
2. Apa yang sesungguhnya terjadi ?
Jika yang di inginkan bebeda dengan yang terjadi, maka perlu di pelajari apakah
yang menjadi problem pengendalian, sehingga dapat menentukan:
a. Model pengendalian yang di gunakan, pilih model pengendalian yang
memberikan manfaat optimal (cost-benefit terbesar).
b. Berapa ketat (longgar) pengendalian akang di terapkan.
5. Jelaskan pendekatan yang seringkali di gunakan dalam mendesain sistem
pengendalian?
Jawaban:
Pendekatan dalam mendesain dalam sistem pengendalian manajemen.
Terdapat dua pendekatan dalam mendesain pengendalian manajemen suatu
organisasi, yaitu contingency apperoach dan human resource leverage opproach.
1. Contingenci Approach
Pendekatan ini menggunakan kondisi lingkungan bisnis yang akang di masuki
sebagai dasar dalam mendesain sistem tersebut keunggulan dari pendekatan ini
adalah: menjajikan desain MCS yang di hasilkan sesuai dengan persyaratan
lingkungan bisnis yang di masuki oleh perusahaan, sehingga dapat meningkatkan
aktivitas dari MCS untuk mewujudkan visi organisasi.
2. Human Resource Leverage Approach
Human resource leverage approach merupakan pendekatan dalam mendesain
MCS yang mendasarkan pada, pembangunan paradigma tersebut sebagai SDM
berdasarkan lingkungan bisnis yang akang di masuki dengan pengguanaan
paradigma tersebut sebagai dasar pendesainan MCS serta perlunya ketrapilan
manajerial agar personil mampu secara efektif menjalankan MCS.

Anda mungkin juga menyukai