Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indriwati Amalia Pratiwi

Nim : 2364823121

Kesimpulan Pemikiran

Ki Hadjar Dewantra
Konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan Relevansi terhadap
pendidikan dapat dilihat pada beberapa hal berikut. Integrasi
pendidikan karakter Ki Hajar Dewantara ingin setiap mata pelajaran
mengintegrasikan pendidikan karakter. Hal ini masih relevan hingga
saat ini, karena pendidikan karakter merupakan salah satu aspek
penting dalam pendidikan yang membantu mengembangkan nilai-nilai
moral dan etika peserta didik.

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

Kodrat Alam
Kodrat alam berkaitan dengan
karakteristik lingkungan alam tempat
peserta didik berada, seperti kultur
budaya dan kondisi alam geografisnya.
Kodrat alam juga berhubungan dengan
karakter dasar anak, seperti sifat
bertanggung jawab, rajin, jujur,
malas, pemalu, penakut, pasif, dan
sebagainya.

Kodrat Zaman
Kodrat zaman berkaitan dengan
perubahan dari waktu ke waktu, seperti
kemajuan teknologi, informasi, dan
komunikasi. Pendidikan harus tetap
terbuka dan mengikuti perkembangan
zaman agar dapat membekali
keterampilan kepada anak sesuai
zamannya agar mereka bisa hidup.
Namun, pendidikan juga harus tetap
berakar pada nilai-nilai luhur budaya
dan tradisi.

Anak dituntun dengan sistem among


Dalam proses menuntun anank diberi
kebebasan namun pendidik sebagai
pamong dalam memberi tuntunan dan
arahan agar anak tidak kehilangan arah
dan membahayakan dirinya.
seorang pamong dapat memberikan
tuntunan agar anak dapat menemukan
kemerdekaan belajar. Dengan tetap
mengedepankan sikap yang
mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan
yang dimilikinya.

Ing Ngarso Sung Tuludho, ing madya


mangun karsa, tut wuri handayani

Di depan memberi contoh atau


menjadi panutan.

Ditengah memberikan semnagat

Di belakang meberikan dorongan.


REFLEKSI PEMIKIRAN KHD
PEMBELAJARAN DI KELAS SEBELUM
MEMPELAJARI TOPIK 2
Sebelum mempelajari topik ini saya merasa tugas
seorang guru adalah mentransfer pengetahuan yang
dimiliki kepada peserta didik. Saya seringkali
mengabaikan tugas seorang guru adalah menjadi
pendidik yang memberikan tuntunan kepada kodrat
peserta didik. Bagi saya kegiatan pembelajaran hanya
berfokus untuk menyelesaikan materi sesuai tuntutan
dari kurikulum. Peserta didik dituntut untuk memiliki
pemahaman yang sama dengan guru, dan saya
merasa dengan memberikan tugas kepada peserta
didik akan membantu mereka dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Saya juga merasa bahwa anak yang
tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran saya
dengan baik adalah anak yang malas dan nakal.

HAL YANG BERUBAH SETELAH TOPIK 2


Setelah mempelajari dasar-dasar pemikiran KHD,
saya mulai menyadari bahwa masing-masing anak
memiliki kemampuan dan kelebihan yang berbeda
sesuai dengan kodratnya. Saya sadar bahwa anak
bukan objek dalam pembelajaran, melainkan sebagai
subjek pembelajaran, dimana mereka memiliki
kebebasan dalam memilih cara mereka untuk belajar.
Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu
menuntun kodrat yang melekat pada setiap anak.
Kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar
membuat anak mendapatkan nilai tinggi, melainkan
dapat membuat anak memiliki karakter dan budi
pekerti yang baik, serta mampu mengembangkan
minat dan potensi yang dimiliki. Sebagai seorang
guru, saya harus dapat memberikan teladan yang
baik bagi perkembangan karakter peserta didik.

HAL YANG AKAN DITERAPKAN DI


KELAS
Menjadi guru yang dapat memberikan teladan
bagi peserta didik, contohnya menjadi guru
yang disiplin, bekerja sama dengan baik,
menghormati orang lain.
·Menjadi guru yang dapat memotivasi dan
memberikan semangat/dorongan kepada
peserta didik untuk mencapai tujuan.
·Menjadi guru yang sadar akan minat dan
potensi yang dimiliki peserta didik.
·Menanamkan budi pekerti yang baik dalam
kegiatan pembelajaran, seperti berdoa
sebelum pembelajaran, mendengarkan
pendapat orang lain, memiliki rasa empati, dan
sebagainya.
·Menjadi guru yang terbuka dalam menerima
perubahan zaman.

Anda mungkin juga menyukai