Anda di halaman 1dari 3

Nama: NANING SRIATI Spd.

SD
TUGAS REFLEKSI MODUL 1.1

1. PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

Menurut Ki Hadjar Dewantara hakikat pendidikan adalah usaha memasukkan nilai-nilai

budaya ke dalam diri anak, sehingga membentuknya menjadi manusia yang utuh baik

jiwa dan rohaninya. Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara terdiri tiga hal yaitu:

Ing ngarsa sung tulada

Ing madya mangun karso

Tut wuri handayani

Kalimat ini bermakna seseorang yang dapat menjadi pemimpin yang baik adalah di

samping menjadi suri tauladan atau panutan, juga harus mampu menggugah semangat

dan memberikan dorongan moral bagi orang-orang di sekitarnya untuk menjadi lebih

baik, sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dan masyarakat pada

umumnya.

2. kesimpulan dan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Menurut KHD Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman

kodrat alam, kita sebagai pendidik harus memberikan teladan yang baik dengan

harapan siswa dapat meneladaninya demi membentuk karakter siswa misanya bersikap

sopan dan ramah terhadap sesama baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan

masyarakat. Sedangkan kodrat zaman yaitu, pada pendidikan global menekankan pada

kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 apalagi ditengah situasi

pandemi ini anak dituntut untuk bisa menguasai IT sebagai salah satu sarana untuk

mensukseskan pendidikan di Indonesia.


Oleh karean itu, kita sebagai guru harus memberika dampingan dan pengawasan serta

memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan pengetahuannya seluas

luasnya seiring perkembangan zaman dan tidak terlepas dari fungsi kontrol kita sebagai

guru dan orang tua yaitu memberikan motivasi dan memberikan pengertian kepada

anak atau siswa agar tetap memegang teguh nilai-nilai atau norma-norma kemanusiaan

yang ada sehingga tujun mendeka belajar dapat terwujud sesuai dengan semboyan

Bapak Ki Hajar Dewantara yaitu di depan memberi teladan, di tengah memberi

bimbingan, dan di belakang memberi dorongan.

Kita sebagai pendidik menjadi pemimpin yang memerdekakan dan memberi teladan,

memberi semangat, memberi dorongan dan serta mengayomi peserta didik, Guru

menjadi fasilitator dan motivator dalam pembelajaran sebagai mitra belajar bagi peserta

didik.Karena tujuan dari pendidikan kita harus berfokus pada murid, murid dan murid.

Pendidik adalah penuntun sehingga dalam pembelajaran di sekolah tugas guru

menuntun, membimbing peserta didik dalam mencari dan menemukan konsep-konsep

teori dan membantu mereka menerapkan konsep dan teori yang sudah mereka pelajari

dalam kehidupannya sehingga anak-anak atau peserta didik tidak kehilangan arah dan

membahayakan hidupnya.

3.refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh dalam modul ini dan

perubahan diri yang yang Andal alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda.

● Saya sebagai pendidik harus disiplin dalam waktu ke sekolah


● Kita guru menjadi teladan, pemberi semangat serta memberi dorongan dalam
menanamkan nilai karakter kedisiplinan dan kerjasama, tolong menolong dalam
setiap kegiatan yang ada disekolah.
● Mendorong dan memotivasi peserta didik untuk saling berbagi solidaritas jika
ada salah satu warga sekolah yang mengalami kekurangan misalnya alami
musibah, orang tua meninggal, membiasakan anak mencintai lingkungan kelas/
sekolah.
● Meningkatkan karakter anak dengan pembiasaan yang secara kontinyu seperti
mengawali aktifitas pembelajaran dengan berdoa, saling memuji diantara teman,
selalu memberikan kata-kata positif untuk teman sebangku/sekelas, kata terima
kasih untuk bantuan/pujian dari teman, kata maaf jika melakukan kesalah baik
sengaja maupun tidak Membudayakan budaya lokal untuk mentransformasikan
pendidikan karakter anak.

4. proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran KH Dewantara


secara konkret sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di kelas dan sekolah Anda

Pembelajaran yang mencerminkan secara konkrit dalam sekolah saya di antaranya saat
siswa melakukan kegiatan sesuai dengan bakat siswa dan kemampuan siswa, siswa di
kelompokkan sesuai dengsn minat dan kemampuan masing -masing , dan guru menuntun
sehingga apa yang akan di capai siswa dapat tercapai.

5. Kesimpulan dan refleksi disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat
disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda.

Perubahan yang saya rasakan dari mempelajari filosofis Ki Hajar Dewantara yakni
Sistem Among dalam Pembelajaran Proses pembelajaran di kelas saya berlandaskan
sistem “Among” Pembelajaran yang dilakukan di kelas bertujuan untuk mendidik anak
sebagai Subjek bukan Objek ( Karena anak adalah pusat pendidikan). Dalam
pembelajaran tidak menghendaki “Paksaan – paksaan ” melainkan memberi
“tuntunan”bagi hidup anak agar dapat berkembang dengan selamat, baik lahir maupun
batinnya. Menyadari bahwa setiap anak itu istimewa, unik, dan memiliki potensi dalam
dirinya. Dalam sistem Among anak dididik di sekolah sesuai dengan bakat dan minat.
Pendidik sebagai Tut Wuri Handayani berperan menuntun, mengasuh, membimbing
anak sesuai kodratnya agar jiwanya merdeka lahir dan bathin. Guru memberikan
kebebasan pada anak dalam memilih gaya belajar yang mereka sukai. Dari yang
tadinya hanya menuruti instruksi akan berubah menjadi “Merdeka Belajar “.

6.Unggah media informasi yang telah dibuat ke Google Drive/Youtube Anda, dan jangan
lupa untuk mengklik Bagikan/Shared agar bisa diakses oleh fasilitator. Kemudian kirimkan
tautan media yang telah diunggah tadi di kolom Online text/Teks daring yang telah
disediakan.

Anda mungkin juga menyukai