Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya Sistem Pengendalian Manajemen Bagi Perusahaan

I. Pendahuluan

Sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan karena


sistem ini memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan perusahaan. Suatu
perusahaan akan rentan mengalami kemunduran jika tidak memiliki sistem pengendalian
manajemen. Sebaliknya, perusahaan memiliki potensi untuk berkembang jika terdapat sistem
pengendalian yang baik.

Setiap perusahaan pastinya memiliki standar pengendaliannya masing-masing. Semakin


baik sistem pengendalian tersebut, maka akan sangat berpengaruh pada perusahaan.

Namun, sebagian perusahaan juga ada yang tidak terlalu memikirkan sistem
pengendalian manajemen ini. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan besar yang mengalami
kemunduran ataupun bangkrut. Berdasarkan kenyataan ini, maka setiap perusahaan dinilai
harus kembali menguji dan mengkaji ulang sistem pengendalian manajemen mereka

II. Pembahasan

Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen termasuk dalam kategori bagian dari pengetahuan


perilaku terapan. Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu sistem
yang berisi tuntutan kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk menjalankan
dan mengendalikan perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.

Setiap perusahaan tentunya mempunyai tingkat kompleksitas yang berbeda-beda dalam


pengendalian manajemennya, semakin besar skala perusahaan tersebut tentunya akan
semakin kompleks. Sistem ini lebih bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih fokus dalam
berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen agar tujuan perusahaan bisa tercapai.
Jadi, sistem pengendalian manajemen ini bisa diterapkan pada berbagai skala perusahaan,
karena pada dasarnya setiap perusahaan tentu memiliki komponen yang sama yaitu WERE
atau Work (Pekerjaan); Employe (Tenaga Kerja); Relationship (Hubungan); Environment
(Lingkungan):

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem yang terintegrasi antara proses,
pemrograman, akuntansi, strategi, penganggaran, dan pertanggungjawaban yang pada
dasarnya digunakan untuk membantu mereka yang berada di dalam perusahaan agar hasilnya
lebih maksimal.
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, diantaranya adalah
sebagai berikut :

1. Sistem pengendalian manajemen akan digunakan oleh perusahaan untuk


mengendalikan seluruh organisasi, termasuk pengendalian atas seluruh sumber daya
yang digunakan, baik itu sumber daya manusia ataupun sumber daya peralatan, serta
hasil yang didapatkan oleh perusahaan, sehingga perusahaan bisa mencapai tujuannya
secara lancar.

2. Sistem ini akan lebih fokus pada strategi dan teknik evaluasi yang lebih terintegrasi dan
menyeluruh dengan sifat perhitungan yang matang dalam mengevaluasi sesuatu di
dalamnya.

3. Sistem pengendalian manajemen akan lebih berorientasi pada sumber daya manusia,
karena pengendalian manajemen ini lebih difokuskan untuk membantu manajer
perusahaan untuk mencapai strategi bukan untuk memperbaikinya.

Peranan atas setiap pertimbangan psikologis yang dominan akan lebih diperhatikan dalam
sistem pengendalian manajemen. Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka bisa diketahui bahwa tugas
terpenting dari manajemen pengendalian adalah berupaya mencapai tujuan perusahaan
seefektif dan seefisien mungkin.

Agar seluruh tugas bisa dijalankan dengan baik, maka tahap pertama yang harus
dilakukan oleh manajer adalah memutuskan apa yang akan diraih oleh perusahaan dan
bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Dengan keputusan ini, maka selanjutnya pihak
manajemen bisa menerapkan kebijakan-kebijakan yang mampu menuntun perusahaan dalam
mencapai tujuan. Setelah kebijakan tersebut dibuat, maka sistem ini akan mulai melakukan
tugasnya untuk memastikan bahwa apa yang diinginkan oleh pihak manajemen bisa dilakukan
oleh seluruh anggota perusahaan.

Fungsi Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu upaya sistematis yang dilakukan


perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan perbandingan atas prestasi
kerja agar sesuai rencana awal dan menciptakan suatu tindakan yang tepat untuk bisa
mengoreksi setiap perbedaan yang menyimpang.

Pengendalian biaya yang efektif akan tergantung pada bagaimana komunikasi yang
terjalin antara pihak informasi akuntan dengan manajemen. Dengan menciptakan laporan
prestasi kerja, maka pihak controller pun akan memberikan suatu saran pada berbagai tingkat
manajemen mengenai suatu tindakan perbaikan yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan tertentu.

Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Manajemen

Unsur-unsur yang ada pada sistem ini meliputi unsur detektor, selektor, efektor, dan
komunikator. Proses ini diawali dari detektor saat mencari informasi tentang suatu bentuk
kegiatan. Detektor dapat berupa sistem informasi, baik informasi formal maupun non-formal,
untuk selanjutnya dijelaskan pada pimpinan tentang apa yang terjadi dalam suatu kegiatan.
Setelah informasi berhasil didapatkan, maka kegiatan yang ada didalamnya akan dibandingkan
dengan standar yang sudah ditetapkan, lalu kemudian dievaluasi. Proses perbaikan ini akan
dilakukan secara efektif, sehingga segala bentuk penyimpangan bisa diubah agar kemudian
mampu mengikuti berbagai kriteria yang sudah ditetapkan.

Proses Pengendalian Manajemen

Proses sistem pengendalian manajemen yang baik akan lebih bersifat normal.
Pengendalian manajemen yang formal ini memiliki beberapa tahapan yang salin berkaitan
antara yang satu dengan yang lainnya, yang terdiri dari:

 Pemrograman, pihak perusahaan akan menentukan program apa saja yang akan
dilakukan dan memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap program yang
sebelumnya sudah ditentukan.

 Penganggaran, anggaran akan dinyatakan dalam satu keuangan tertentu untuk


digunakan dalam periode tertentu. Anggaran ini dilakukan berdasarkan kumpulan
anggaran dari pusat pertanggungjawaban.

 Operasi dan Akuntansi, akan dilakukan pencatatan dari berbagai sumber daya yang
digunakan dan pendapatan yang diperoleh. Seluruh catatan dan biaya tersebut akan
dikategorikan sesuai dengan program yang sudah ditetapkan oleh pusat tanggung
jawab. Pengkategorian yang sesuai dengan program yang sebelumnya sudah dilakukan
akan dimanfaatkan sebagai dasar dalam pemrograman di masa yang akan datang,
sedangkan pengkategorian yang sesuai dengan pusat pertanggungjawaban akan
digunakan untuk mengukur performa manajer.

 Laporan dan Analisis, tahapan adalah yang paling penting karena menjadi penutup
atas siklus proses pengendalian manajemen agar seluruh data pada proses
pertanggungjawaban akuntansi bisa dikumpulkan.
Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pengendalian Manajemen

Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi rancangan sistem pengendalian


manajemen:

 Ukuran dan Penyebaran Enterprise, ukuran dan tingkat penyebaran perusahaan


besar tentunya akan berbeda daripada perusahaan kecil. Hal ini tentunya akan
menentukan isi dan sifat dari sistem pengendalian manajemen.

 Struktur Organisasi, Delegasi dan Desentralisasi, anggaran dasar dan konvensi


akan mengatur seluruh struktur organisasi perusahan dan sejauh mana desentralisasi
dan delegasi pada seluruh perusahaan. Tingkat desentralisasi dan delegasi perubahan
pada suatu perusahaan dari setiap waktunya juga pasti akan disesuaikan dengan
tantangan lingkungan yang berubah dan peluang yang mungkin akan hadir. Seluruh
sistem pengendalian ini akan mempengaruhi pelaksanaan operasi perusahaan.

 Sifat dan Pembagian Operasi, sifat dan pembagian operasi pada suatu perusahaan
pasti akan memengaruhi sistem pengendalian manajemen.

 Jenis Pusat Tanggung Jawab, sistem pengendalian manajemen yang berbeda sangat
diperlukan untuk berbagai pusat tanggung jawab dalam suatu perusahaan. Hal ini untuk
menentukan apakah performa pusat tanggung jawab harus diukur berdasarkan segi
biaya atau keuntungan atau laba atas suatu investasi, tergantung pada jenis pusat
tanggung jawab.

III. Kesimpulan

Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu sistem yang berisi
tuntutan kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk menjalankan dan
mengendalikan perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.

Proses pengendalian manajemen yang formal ini memiliki beberapa tahapan yang salin
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, yang terdiri dari: pemrograman,
penganggaran, operasi dan akuntnasi, serta laoran dan analisis. Seluruh catatan dan biaya
tersebut akan dikategorikan sesuai dengan program yang sudah ditetapkan oleh pusat
tanggung jawab Pengkategorian yang sesuai dengan program akan digunakan sebagai dasar
dalam pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan pengkategorian yang sesuai
dengan pusat pertanggungjawaban akan digunakan untuk mengukur performa manajer.

Anda mungkin juga menyukai