Penulis:
1. Irfan Nursasmito, Drs., Ak., M.Si. 4. Heyvon Herdhayinta, S.E., M.Sc.
2. Vogy Gautama Buanaputra, S.E., M.Sc. 5. Yessi Marwah Fauziah, S.E., M.Acc.
3. Arika Artiningsih, S.E., M.Acc., M.Com.
Penelaah Materi: Prof., Dr., Bambang Agus Pramuka, M.Acc., Ph.D. Ak.
Pengembang Desain Instruksional : 1. Ratna Marta Dhewi, S.E., M.Acc., Ak.
2. Yeni Widiastuti, S.E., M.Si.
Penyunting : 1. Arryta Canty, S.E.
2. Ratna Marta Dhewi, S.E., M.Acc., Ak.
Perancang Kover dan Ilustrasi : Bangun Asmo Darmanto, S.Des.
Penata Letak : 1. Restu Mawardi, S.T.
2. Andy Sosiawan, S.Pd.
Penerbit:
Universitas Terbuka
Jalan Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan - 15418
Banten – Indonesia
Telp.: (021) 7490941 (hunting); Fax.: (021) 7490147
Laman: www.ut.ac.id.
Edisi ketiga
Cetakan pertama, Februari 2019
Daftar Isi
Kegiatan Belajar 2:
Akuntansi untuk Investasi Saham ...................................................... 1.23
Latihan …………………………………………............................... 1.36
Rangkuman ………………………………….................................... 1.38
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 1.39
Kegiatan Belajar 3:
Pembelian Saham Secara Langsung dari Investee.............................. 1.43
Latihan …………………………………………............................... 1.49
Rangkuman ………………………………….................................... 1.51
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 1.51
Kegiatan Belajar 2:
Alokasi Kelebihan ke Aset Bersih yang Bersih yang Dapat
Diidentifikasi dan Goodwill ........................................................... 2.23
Latihan …………………………………………............................... 2.39
Rangkuman ………………………………….................................... 2.43
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 2.43
Kegiatan Belajar 2:
Alokasi ke Aset Bersih yang Dapat Teridentifikasi ........................... 3.20
Latihan …………………………………………............................... 3.46
Rangkuman ………………………………….................................... 3.52
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 3.52
Kegiatan Belajar 2:
Laba Belum Terealisasi dari Penjualan Hilir dan Hulu ..................... 4.24
Latihan …………………………………………............................... 4.46
Rangkuman ………………………………….................................... 4.52
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 4.53
Kegiatan Belajar 2:
Menjual Aset Tetap Selain Nilai Wajarnya ....................................... 5.34
Latihan …………………………………………............................... 5.43
Rangkuman ………………………………….................................... 5.48
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 5.48
vi
Kegiatan Belajar 2:
Obligasi Perusahaan Induk Dibeli oleh Perusahaan Anak ................ 6.16
Latihan …………………………………………............................... 6.34
Rangkuman ………………………………….................................... 6.40
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 6.40
Kegiatan Belajar 2:
Penjualan Kepemilikan ...................................................................... 7.21
Latihan …………………………………………............................... 7.44
Rangkuman ………………………………….................................... 7.48
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 7.49
Kegiatan Belajar 2:
Kepemilikan Mutual: Saham Perusahaan Induk Dikuasai
Perusahaan Anak ............................................................................... 8.31
Latihan …………………………………………............................... 8.53
Rangkuman ………………………………….................................... 8.56
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 8.57
Kegiatan Belajar 2:
Alokasi Pajak Penghasilan ................................................................. 9.28
Latihan …………………………………………............................... 9.51
Rangkuman ………………………………….................................... 9.56
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 9.57
Peta Konsep
Akuntansi Keuangan Lanjutan I/EKSI4309/3 SKS
Modul 9
Saham Preferen Perusahaan Anak, Laba
Per Saham Konsolidasi, dan Pajak
Penghasilan Konsolidasi
Modul 7 Modul 8
Konsolidasi—Perubahan Kepemilikan Kepemilikan Tidak Langsung dan
Perusahaan Mutual
Modul 2 Modul 3
Laporan Keuangan Konsolidasi:Suatu Pengantar Teknik dan Prosedur Konsolidasi
Modul 1
Penggabungan Usaha dan Investasi Saham
Modul 1
PE N DA H UL U AN
Kegiatan Belajar 1
2. Lower risk: membeli lini produk yang sudah ada biasanya kurang
berisiko ketimbang mengembangkan produk dan pasar baru. Risiko akan
rendah apabila tujuannya adalah diversifikasi. Para ilmuwan mungkin
menemukan bahwa produk tertentu akan membahayakan lingkungan dan
kesehatan. Perusahaan yang hanya membuat satu produk yang tidak
terdiversifikasi mungkin saja mengalami kebangkrutan jika hal-hal
tersebut ditemukan, sedangkan perusahaan dengan multiproduk yang
terdiversifikasi dapat berjalan. Bagi perusahaan yang berkecimpung
dalam industri dengan kapasitas manufaktur berlebih, penggabungan
usaha mungkin satu-satunya cara untuk berkembang.
Berbeda dengan konsep akuntansi menurut APB, pada bulan Juni 2001,
konsep akuntansi untuk penggabungan usaha terdapat pada FASB Statement
No. 141.
Dengan cara lain, setiap perusahaan yang bergabung dapat mentransfer aset
bersihnya ke perusahaan baru yang dibentuk. Karena perusahaan baru tidak
mempunyai aset bersih sendiri, perusahaan tersebut mengeluarkan saham
kepada perusahaan lain yang bergabung, kepada para pemegang saham, atau
pemiliknya.
Piutang xxx
Persediaan xxx
Aset tetap xxx
Goodwill xxx
Utang usaha xxx
Wesel bayar xxx
Investasi dalam PT. Udin 1.680
ditanggung. Hal ini dapat menjadi tugas monumental, tetapi sebagian besar
perusahaan ini dilakukan sebelum dan selama proses menegosiasikan merger
yang diusulkan. Perusahaan biasanya memakai jasa penilai independen untuk
menentukan nilai pasar wajar.
FASB Statement No. 157 memberikan pedoman tiga level:
1. nilai wajar yang berdasarkan harga pasar yang ditetapkan,
2. nilai sekarang (present value) dari perkiraan aliran kas masa depan, atau
3. nilai estimasi internal lainnya.
4. Kontroversi Goodwill
GAAP mendefinisikan goodwill sebagai kelebihan biaya investasi
terhadap nilai wajar aset yang diterima. Secara teoritis, goodwill adalah
ukuran nilai sekarang dari kelebihan laba masa depan yang diproyeksikan
dari perusahaan yang bergabung terhadap laba normal perusahaan sejenis.
Menurut FASB Statement No. 142, goodwill tidak lagi diamortisasi untuk
tujuan pelaporan keuangan.
b. Amortisasi vs nonamortisasi
Perusahaan harus mengamortisasi aset tidak berwujud dengan umur
manfaat terbatas selama umur manfaat tersebut. FASB mendefinisikan umur
manfaat sebagai estimasi umur manfaat bagi entitas pelaporan. Perusahaan
harus mengamortisasi aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak
terbatas selama estimasi terbaik atas umur manfaat tersebut. Perusahaan tidak
⚫ EKSI4309/MODUL 1 1.13
akan mengamortisasi aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
yang tidak dapat diestimasi.
E. PERSYARATAN PENGUNGKAPAN
jenis perusahaan yang telah dipelajari. Beberapa area penting yang dicakup
oleh SOX sebagai berikut.
1. Membentuk Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)
yang independen untuk mengatur profesi akuntansi dan auditing.
2. Mengharuskan auditor dan klien memiliki independensi yang lebih
besar, termasuk pembatasan jenis jasa konsultasi dan nasihat yang
diberikan auditor kepada kliennya.
3. Mensyaratkan independensi dan tanggung jawab pengendalian yang
lebih besar bagi dewan direksi perusahaan, terutama anggota komite
audit.
4. Mensyaratkan sertifikasi manajemen (chief executive officer dan chief
financial officer) atas laporan keuangan dan pengendalian internal.
5. Mengharuskan review dan atestasi auditor independen atas penilaian
pengendalian internal manajemen.
6. Meningkatkan pengungkapan peraturan off balance sheet dan kewajiban
kontraktual.
7. Meningkatkan jenis pos-pos yang membutuhkan pengungkapan dalam
Form 8-K dan memperpendek periode pengarsipan.
Kas u s 1
Kas 75
Piutang Bersih 140
Persediaan 250
Tanah 100
1.16 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Bangunan-bersih 500
Peralatan-bersih 385
Hak-paten 50
Utang usaha 60
Wesel bayar 125
Kewajiban lain-lain 45
Investasi pada PT Iman 1.200
Keuntungan pembelian [Gain from bargain purchase] 70 *)
*) Total nilai wajar aset PT Iman sebesar Rp. 1.500.000 dikurangi dengan
total kewajiban PT Iman sebesar Rp 230.000,- sama dengan Rp. 1.270.000,- .
(net fair value asset). Total nilai wajar asset dikurangani dengan investasi
pada PT Iman yaitu Rp 1.200.000,- sama dengan Rp. 70.000,- diakui sebagai
keuntungan dari pembelian (saat ini tidak lagi diakui sebagai goodwill
negatif).
LAT IH A N
2) Jika ada bukti mengidentifikasikan bahwa nilai wajar melebihi nilai buku
atau nilai buku melebihi nilai wajar, kelebihan tersebut harus .…
9) Apa saja yang menjadi pokok The Sarbanes-Oxley Act tahun 2002?
10) FASB Statement No. 157 memberikan pedoman tiga level. Sebutkan!
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
2) Suatu perusahaan memperoleh aset produktif dari entitas bisnis lain dan
mengintegrasikan aset-aset tersebut ke dalam operasinya adalah
pengertian dari ....
A. konsolidasi
1.20 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
B. merger
C. penyatuan kepemilikan
D. akuisisi
4) Dua perusahaan atau lebih yang terpisah bergabung menjadi satu entitas
akuntansi disebut ....
A. konsolidasi
B. merger
C. akuisisi
D. penggabungan usaha
9) Akun yang harus disesuaikan dengan nilai wajar pasarnya dalam merger
yang dipertanggungjawabkan menurut metode pembelian, tanpa
memperhatikan harga yang dibayar adalah ....
A. persediaan
B. goodwill
C. hak paten
D. peralatan
10) Asumsi yang akan timbul apabila tidak terjadi bukti aset bersih yang
dapat diidentifikasi terlalu rendah adalah ....
A. goodwill
B. hak minoritas
C. hak sisa
D. hak opsi
12) Kepemilikan 20% saham biasa pada perusahaan investasi adalah ....
A. harus dipertanggungjawabkan berdasarkan metode ekuitas
B. adanya bukti kemampuan menggunakan pengaruh yang signifikan
terhadap perusahaan investasi
C. memungkinkan investor untuk menerapkan metode biaya atau
metode ekuitas
D. dipertanggungjawabkan dengan metode biaya karena aplikasi
metode ekuitas memerlukan kepemilikan lebih dari 20%
13) Investasi dalam saham biasa dicatat pada biayanya, sedangkan dividen
dari laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan dividen. Hal ini
disebut dengan metode ....
A. ekuitas
B. biaya
1.22 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
14) Investasi yang dicatat pada biaya perolehan dan disesuaikan dengan
keuntungan, kerugian, dan dividen disebut metode ....
A. ekuitas
B. biaya
C. ekuitas dan biaya
D. semua salah
15) Dalam metode pembelian biaya perolehan bagi entitas pembeli atas
perolehan perusahaan lain dalam suatu penggabungan usaha secara
pembelian, dapat diukur dengan cara ....
A. jumlah persediaan yang dikeluarkan
B. nilai buku yang didistribusikan
C. jumlah kas yang dikeluarkan atau nilai wajar aset lain yang
didistribusikan
D. jawaban benar semua
Kegiatan Belajar 2
Jika laba bersih Arif untuk tahun berjalan adalah 30.000, bagian PT Pipit
akan sebesar 3.000 (30.000 x ½ tahun x 20%). Dividen yang diterima sebesar
4.000 melebihi ekuitas dalam laba PT Arif sebesar 3.000. Maka itu,
kelebihan sebesar 1.000 dianggap sebagai pengembalian modal saham dan
dikredit di akun investasi PT Arif.
Rp3.000.000 selama tahun tersebut. Kelebihan biaya atas nilai buku yang
diperoleh diamortisasi sebagai berikut.
Tingkat amortisasi
Kelebihan yang dialokasikan ke:
Persediaan—dijual pada tahun berjalan 100%
Aset lancar lainnya—dijual pada tahun berjalan 100%
Peralatan—disusutkan selama 20 tahun 5%
Wesel bayar—jatuh tempo dalam 5 tahun 20%
1 Juli
Kas 300
Investasi dalam PT Rama 300
Untuk mencatat dividen yang diterima dari PT Rama (1.000.000x30%)
31 Desember
Investasi dalam PT Rama 900
Laba dari PT Rama 900
Untuk mencatat ekuitas dalam laba PT Rama (3.000.000x30%)
31 Desember
Laba dari PT Rama 300
Investasi dalam PT Rama 300
Untuk mencatat penghapusan kelebihan yang dialokasikan ke persediaan,
yang telah dijual pada tahun berjalan
31 Desember
Investasi dalam PT Rama 60
Laba dari PT Rama 60
Untuk mencatat kredit laba atas aset lancar lainnya yang dinilai terlalu tinggi
yang dijual pada tahun berjalan
31 Desember
Laba dari PT Rama 45
Investasi dalam PT Rama 45
⚫ EKSI4309/MODUL 1 1.29
31 Desember
Laba dari PT Rama 12
Investasi dalam PT Rama 12
Untuk mengamortisasi kelebihan yang dialokasikan ke wesel bayar yang
dinilai terlalu tinggi selama sisa umur wesel (60.000/5tahun)
Kelima ayat jurnal terakhir melibatkan akun laba dan investasi sehingga
dapat mencatat labanya per 31 Desember.
Investasi dalam PT Rama 603
Laba dari PT Rama 603
Ayat jurnal:
1 Januari 2006
Investasi dalam PT Raida 120
Kas 110
Goodwill negatif 10
*Total investasi 25% nilai buku= 110-(400*25%)=10
Mencatat 25% kepemilikan
Kas 10
Investasi dalam PT Raida 10
Mencatat penerimaan deviden 25%
31 Desember
Investasi dalam PT Raida 6,25
Laba dalam PT Raida 6,25
Untuk mengakui laba investasi dari PT Raida, dihitung sebagai berikut.
Deviden (15.000)
153.750
40% kepemilikan. 40% (61.500)
1 Oktober
Investasi dalam PT Tia 80.000
Kas 80.000
Mencatat akuisisi sebesar 40%
31 Desember
Investasi dalam PT Tia 2500
Laba dari PT Tia 2500
Untuk mencatat ekuitas dalam laba PT Tia (40% x 25000 x 1/4 tahun)
31 Desember
Laba dari PT Tia 100
Investasi dalam PT Tia 100
Untuk mencatat amortisasi kelebihan biaya atas nilai buku yang dialokasi ke
bangunan yang dinilai terlalu rendah (8000/20 tahun) × 1/4 tahun.
metode ekuitas tidak lagi tepat untuk kepemilikan yang tersisa. Sejak saat itu,
investasi diperhitungkan dengan metode nilai wajar/biaya. Tidak ada
penyesuaian yang dibutuhkan. Oleh karena itu, keuntungan atau kerugian
dari penjualan kepemilikan ekuitas adalah perbedaan antara harga jual dan
nilai buku kepemilikan ekuitas sesaat sebelum penjualan
Kas u s 2
PT Bersaudara membeli secara tunai 40% saham biasa yang berhak suara dan
yang sedang beredar (outstanding voting common stock) PT Karya pada
tanggal 1 Januari 2009 dari para pemegang saham sebesar Rp2.000.000
ditambah dengan 200.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp10
dan nilai pasar Rp15 per lembar saham. Tambahan biaya kepemilikan ekuitas
sebesar Rp50.000 untuk pencatatan saham dan Rp150.000 untuk biaya
konsultasi dan penasihat hukum. Transaksi ini dicatat oleh PT Bersaudara
dengan ayat jurnal sebagai berikut.
1 Januari 2009
Investasi pada PT Karya Rp5.000.000
Saham biasa Rp2.000.000
Tambahan modal disetor 1.000.000
Kas 2.000.000
Berikut ini merupakan informasi nilai buku dan nilai wajar pada PT Karya
pada tanggal 31 Desember 2009 (dalam ribuan)
⚫ EKSI4309/MODUL 1 1.35
Alokasi pada aktiva bersih dan goodwill dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.36 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
4) Laba atau rugi yang timbul karena transaksi jual beli produk antara
perusahaan anak dan induk karena produk perusahaan anak merupakan
bahan baku untuk aktivitas produksi perusahaan induk maka laba atau
rugi transaksi tersebut akan melekat pada ....
1.40 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
C. Cost
D. Semua salah
9) Jurnal apa saja yang dicatat oleh perusahaan induk jika mengakui laba
dari perusahaan anak dengan menggunakan metode ekuitas...
A. Laba perusahan anak (D)
Laba ditahan untuk Induk (K)
B. Laba pada perusahaan anak (D)
Investasi pada perusahan anak (K)
C. Investasi pada saham anak (D)
Laba perusahaan anak (K)
D. Investasi pada saham anak (D)
Keuntungan Investasi (K)
Kegiatan Belajar 3
Pembelian Saham
Secara Langsung dari Investee
4. jumlah utang kepada atau piutang dari pihak-pihak terkait pada tanggal
neraca untuk setiap neraca yang disajikan.
Kas u s 3
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 3
5) Saldo laba konsolidasi adalah sama dengan saldo laba perusahaan ....
A. anak
B. cabang
C. induk
D. afiliasi
10) PT Harmoni memiliki 30% saham PT Jim yang beredar dan laba dari
operasi sebelum terjadi kecelakaan gudang (setelah dikurangi pajak
penghasilan) sebesar Rp50.000.000. Kerugian atas kecelakan sebesar Rp
6.000.000, laba bersih PT JIM setelah dikurangi kerugian kecelakaan
Rp44.000.000 berapakah kerugian yang diakui perusahaan
PT Harmoni...
A. Rp1.800.000
B. Rp6.000.000
C. Rp1.500.000
D. Rp13.200.000
1.54 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
1) B 1) B 1) B
2) D 2) B 2) A
3) A 3) A 3) A
4) D 4) D 4) B
5) A 5) C 5) C
6) A 6) D 6) A
7) A 7) C 7) A
8) D 8) B 8) C
9) B 9) C 9) D
10) A 10) C 10) A
11) B
12) A
13) B
14) A
15) C
1.56 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Glosarium
Daftar Pustaka
Beams Floyd A, et.al. (2012). Advanced Accounting 7th edition. New Jersey:
Pearson Education.Inc
P E N DA H UL U AN
Wujud konkret dari “hak kendali yang lebih” adalah adanya kepemilikan
saham beredar yang mayoritas (lebih banyak) dibandingkan perusahaan yang
lainnya.
Maksud dan tujuan laporan keuangan konsolidasi disusun adalah dapat
memberikan gambaran yang objektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan
aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah
perusahaan yang berhubungan istimewa. Laporan konsolidasi keuangan
diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan
harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Modul ini menjelaskan materi yang diperlukan untuk memahami laporan
keuangan konsolidasi dan memberikan tujuan sekilas tentang prosedur yang
dibutuhkan dalam proses konsolidasi. Metode akuntansi pembelian untuk
penggabungan usaha akan dibahas pada awal kegiatan belajar dan perusahaan
anak gabungan akan dibahas pada kegiatan belajar selanjutnya. Kita akan
mengasumsikan perusahaan induk/investor dengan menggunakan metode
akuntansi ekuitas untuk investasi dalam perusahaan anak.
Laporan keuangan konsolidasi yang disyaratkan terdiri atas neraca
konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi, laporan laba ditahan konsolidasi
atau laporan perubahan ekuitas pemegang saham, serta laporan arus kas
konsolidasi yang disusun oleh perusahaan induk dan perusahaan anak yang
terpisah.
Tujuan pembelajaran ini sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi keuntungan dan keterbatasan laporan keuangan
konsolidasi.
2. Menjelaskan persyaratan dimasukkan laporan milik perusahaan anak
dalam laporan keuangan konsolidasi.
3. Menerapkan konsep konsolidasi pada perusahaan induk untuk mencatat
investasi dalam perusahaan anak pada tanggal akuisisi.
4. Mengalokasikan kelebihan biaya investasi atas nilai buku perusahaan
anak pada tanggal akuisisi.
5. Menjelaskan konsep kepemilikan pengendalian (minoritas) apabila
perusahaan induk mengakuisisi kurang dari 100% saham biasa
perusahaan anak yang beredar.
6. Menyusun neraca konsolidasi setelah tanggal akuisisi, termasuk
pembuatan ayat jurnal eliminasi.
7. Mengamortisasi kelebihan biaya investasi atas nilai buku dalam periode
setelah akuisisi.
8. Menerapkan konsep yang mendasari pembuatan laporan laba rugi
konsolidasi.
EKSI4309/MODUL 2 2.3
Kegiatan Belajar 1
A. ENTITAS PELAPORAN
Suatu perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham berhak suara
perusahaan lain dapat mengendalikan perusahaan tersebut melalui
kepemilikan sahamnya dan ada hubungan perusahaan induk anak di antara
keduanya. Apabila ada hubungan antara perusahaan anak dan perusahaan
induk, perusahaan tersebut saling berafiliasi. Afiliasi adalah suatu istilah
yang digunakan untuk mengartikan istilah perusahaan anak. Kedua istilah itu
digunakan secara bergantian. Afiliasi adalah entitas yang secara langsung
atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan,
dikendalikan oleh, atau berada dalam pengendalian entitas lainnya.
Konsep awal FASB yang berjudul “Laporan Keuangan Konsolidasi:
Kebijakan dan Prosedur” mendefinisikan afiliasi sebagai entitas yang secara
langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara,
mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada dalam pengendalian entitas
lainnya. Perusahaan induk dan anak adalah suatu afiliasi. Akan tetapi, banyak
laporan keuangan yang mengganti istilah afiliasi. Afiliasi digunakan untuk
mencakup semua investasi yang dicatat dengan metode ekuitas.
EKSI4309/MODUL 2 2.5
C. KEBIJAKAN KONSOLIDASI
1. Sejarah
ARB No. 51 yang diterbitkan pada 1959 mengizinkan perusahaan induk
untuk menentukan kebijakan konsolidasi selama tujuannya adalah
menyediakan persentase keuangan paling bermanfaat. Beberapa perusahaan
menerapkan kebijakan tidak mengonsolidasikan perusahaan anak melalui
2.6 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
E. PEMBIAYAAN AKUISISI
Dari tabel tersebut, dapat dilihat perbedaan yang sangat mendasar antara
neraca perusahaan terpisah dan neraca konsolidasi. PT Endu mengakuisisi
100% PT Faikar pada nilai bukunya dan nilai wajar sebesar Rp40.000.000
dalam suatu penggabungan usaha melalui pembelian pada tanggal 1 Januari
2009. Ketika penyusunan neraca, kita mengeliminasi akun investasi dalam
PT Faikar (pembukuan PT Endu) dan akun ekuitas pemegang saham karena
akun-akun tersebut bersifat timbal balik. Akun-akun yang tidak bersifat
timbal balik digabungkan dan dimasukkan dalam neraca konsolidasi PT Endu
serta anak perusahaannya.
EKSI4309/MODUL 2 2.9
Tabel 2.2
Kertas Kerja Konsolidasian PT Endu dan Anak Perusahaan
(dalam ribuan Rupiah)
Penyesuaian dan
Neraca
(dalam ribuan rupiah) PT Endu 100% PT eliminasi
konsolidasi
Faikar Debit Kredit
Aset
Kas 10.000 10.000 20.000
Aset lancar lainnya 45.000 15.000 60.000
Aset tetap 75.000 45.000 120.000
Akumulasi penyusutan (15.000) (5.000) (20.000)
Investasi dalam PT Faikar 50.000 a 50.000
Goodwill a 10.000 10.000
Total aset 165.000 65.000 190.000
2.10 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Penyesuaian dan
Neraca
(dalam ribuan rupiah) PT Endu 100% PT eliminasi
konsolidasi
Faikar Debit Kredit
Tabel 2.3
Kertas Kerja Konsolidasian PT Endu dan Anak Perusahaan
(dalam ribuan Rupiah)
Neraca PT Endu dan PT Faikar per 31 Desember 2009 (dalam ribuan Rupiah)
(dalam ribuan rupiah) PT Endu PT Faikar
Kas 27,4 15
Piutang dividen 9 --
Aset lancar lainnya 41 28
Aset Tetap 75 45
Akumulasi penyusutan (20) (8)
Investasi dalam PT Faikar (90%) 54 --
Total aset 186,4 80
Utang usaha 30 15
Utang dividen -- 10
Kewajiban lancar lainnya 20 5
Modal saham 100 30
Laba ditahan 36,4 20
Hak minoritas -- --
Total kewajiban dan ekuitas 186,4 80
Asumsi:
1. PT Endu mengakuisisi kepemilikan 90% saham PT Faikar seharga
Rp45.000.000 pada 1 Januari 2009 ketika ekuitas pemegang saham
PT Faikar adalah Rp40.000.000.
2. Utang usaha PT Faikar termasuk Rp5.000.000 yang terutang kepada
PT Endu.
EKSI4309/MODUL 2 2.13
KA S US 1
PT Bumi PT Nusantara
Aktiva
Kas Rp 164.000 Rp 136.000
Piutang usaha 90.000 68.000
Persediaan 286.000 112.000
Investasi pada PT Nusantara 400.000
Peralatan bersih 760.000 350.000
Rp 1.700.000 Rp 666.000
Kewajiban dan ekuitas
Hutang usaha Rp80.000 Rp 66.000
Modal saham, nominal 10 920.000 300.000
Saldo laba 700.000 300.000
Rp 1.700.000 Rp 666.000
Diminta
Penyelesaian
1.
PT Bumi dan Anak Perusahaan
Neraca Konsolidasi
31 Desember 2015
Aktiva
Kas (Rp 164.000 + Rp136.000) Rp 300.000
Piutang Usaha ( 90.000 + 68.000 – 10.000 ) 148.000
Persediaan ( 286.000 + 112.000 ) 398.000
Peralatan bersih ( 760.000 + 350.000) 1.110.000
Total Aktiva Rp 1.956.000
L AT IH A N
6) Entitas secara langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih
perantara mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada dalam
pengendalian entitas lainnya.
2.18 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Penentuan Goodwill
Ratio
Sekutu Setoran Modal Goodwill
modal
A 10,000 3 15,300 5,300
B 15,000 4 20,400 5,400
C 25,500 5 25,500 0
D 9,500 3 15,300 5,800
Total 60,000 15 76,500 16,500
EKSI4309/MODUL 2 2.19
9) Metode nilai buku yaitu ketika transaksi dicatat atas dasar nilai buku
modal (kepemilikan) yang diperjualbelikan (harga jual-beli urusan
sekutu yang bersangkutan tidak usah diperhatikan oleh persekutuan).
10) Hak minoritas merupakan hak yang dimiliki oleh pemegang saham kecil.
Penyajian hak minoritas sebagai berikut.
a) Hak minoritas pada anak harus ditampilkan dan diberi judul pada
neraca konsolidasi sebagai komponen ekuitas yang terpisah.
b) Pendapatan yang menjadi bagian hak minoritas bukanlah beban atau
kerugian melainkan pengurang laba bersih konsolidasi untuk
menentukan pendapatan yang menjadi hak kepentingan pengendali
(controlling interest).
c) Kedua komponen laba bersih konsolidasi (laba bersih hak minoritas
dan laba bersih hak mayoritas) harus diungkapkan secara jelas pada
laporan laba rugi konsolidasi.
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 1
9) Jika ada bukti menidentifikasikan bahwa nilai wajar melebihi nilai buku
atau sebaliknya maka kelebihan tersebut harus….
A. dialokasikan
B. dieliminasi
C. diamortisasikan
D. dicatat sebagai beban
10) PT Jaya memiliki 80.000 lembar saham biasa PT Perkarsa yang beredar
(80 persen kepemilikan). Sebanyak 20.000 lembar saham biasa PT
Perkarsa yang tersisa dimiliki oleh PT Frutti. Dalam laporan keuangan
konsolidasi PT Jaya, PT Frutti dianggap sebagai....
A. investasi
B. hak minoritas
C. perusahaan asosiasi
D. perusahaan afilitas
Kegiatan Belajar 2
Kelebihan biaya investasi atas nilai buku yang diperoleh pada ilustrasi
PT Endu—PT Faikar dibebankan ke goodwill. Asumsi yang mendasari
pembebanan kelebihan tersebut adalah nilai buku serta nilai wajar aset dan
kewajiban yang dapat diidentifikasi berjumlah sama. Jika ada nilai buku yang
mengindikasikan bahwa nilai wajar melebihi nilai buku atau nilai buku
melebihi nilai wajar, kelebihan tersebut harus dialokasikan.
Tabel 2.4
Kepemilikan 90%, Konsolidasi Satu Tahun Setelah Akuisisi
(dalam ribuan Rupiah)
b. Persediaan 100.000
Tanah 200.000
Bangunan 1.000.000
Goodwill 4.333.000
Wesel bayar 100.000
Peralatan 300.000
Kelebihan yang belum diamortisasi 5.433.000
Amortisasi Kelebihan
a. Persediaan yang dinilai terlalu rendah—dijual pada tahun 2010.
b. Tanah yang dinilai terlalu rendah—masih dimiliki PT Diazz: tidak ada
amortisasi.
c. Bangunan yang dinilai terlalu rendah—umur manfaat 40 tahun sejak
1 Januari 2010.
d. Peralatan yang dinilai terlalu tinggi—umur manfaat 5 tahun sejak 1
Januari 2010.
e. Wesel bayar yang dinilai terlalu tinggi—ditarik tahun 2010.
f. Goodwill – tidak diamortisasi.
b. Tanah 200.000
Bangunan—bersih 975.000
Goodwill 4.333.000
Peralatan—bersih 240.000
Kelebihan yang belum diamortisasi 5.268.000
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang dicatat oleh PT Tamba pada
akun investasinya dalam PT Diazz.
2.30 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang dicatat oleh PT Tamba pada
akun investasinya dalam PT Diazz.
Biaya awal—31 Desember 2009 10.200.000
90% dari laba bersih PT Diazz tahun 2010 720.000
90% dari dividen PT Diazz tahun 2010 (270.000)
Amortisasi perbedaan biaya/nilai buku (148.500)
Saldo—31 Desember 2010 10.501.500
Penyesuaian dan
PT Neraca
(dalam ribuan rupiah) 90% PT eliminasi
Tamba konsolidasi
Diazz Debit Kredit
Aset
Kas 253,5 100 353,5
Piutang dividen 540 200 740
Persediaan 1.300 600 1.900
Aset lancar lainnya 800 500 1.300
Tanah 1.200 600 b 200 2.000
Bangunan – bersih 9.500 3.800 b 975 14.275
Peralatan – bersih 8.000 1.800 b 240 9.560
Investasi dalam PT Diazz 10.501,5 a10.501,5
Goodwill b 4.333 4.333
Kelebihan yang belum a 5.268 b 5.268
diamortisasi
Total aset 32.095 7.600 34.461,5
Kewajiban dan ekuitas
Utang usaha 2.300 1.200 3.500
Wesel bayar 4.000 4.000
Saham biasa – PT Tamba 11.000 11.000
EKSI4309/MODUL 2 2.31
Penyesuaian dan
PT Neraca
(dalam ribuan rupiah) 90% PT eliminasi
Tamba konsolidasi
Diazz Debit Kredit
Modal disetor lainnya PT 8.900 8.900
Tamba
Laba ditahan—PT Tamba 5.895 5.895
Modal saham—PT Tamba 4.000 a 4.000
Modal disetor lainnya—PT 1.000 a 1.000
Diazz
Laba ditahan—PT Diazz 1.400 a 1.400
Hak minoritas a 1165,5 1.165,5
Total kewajiban dan ekuitas 32.095 7.600 34.461,5
pemegang saham
Tabel di bawah ini menyajikan laporan laba rugi dan laba ditahan
komparatif perusahaan yang terpisah serta konsolidasi bagi PT Tamba Co
dan perusahaan anak. Laporan-laporan tersebut merefleksikan asumsi-asumsi
sebelumnya dan jumlah digunakan dalam membuat kertas kerja neraca
konsolidasi untuk PT Tamba dan PT Diazz. Pos-pos pendapatan dan beban
yang teperinci telah ditambahkan untuk mengilustrasikan laporan laba rugi
konsolidasi, tetapi semua asumsi dan jumlah telah benar-benar sesuai dengan
bagian sebelumnya. Ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi tidak dilibatkan
dalam ilustrasi.
Kas 30
Piutang usaha—bersih 90
Persediaan 150
Tanah 70
Bangunan—bersih 130
Peralatan—bersih 120
Goodwill 35
625
Bagian ini merupakan suatu cara menyusun neraca lajur untuk neraca
konsolidasi. Berikut ini adalah peraga di excel untuk neraca lajur konsolidasi
serta untuk mencatat informasi tentang neraca perusahaan induk dan
perusahaan anak yang dimiliki 90%.
EKSI4309/MODUL 2 2.35
Neraca yang terpisah antara perusahaan induk dan perusahaan anak per
31 Desember 2009 diikhtisarkan sebagai berikut (dalam ribuan).
2. Utang dividen 90
Piutang—bersih 90
EKSI4309/MODUL 2 2.37
KA S US 2
PT Kipli PT Yul
Debit
Aktiva lancar Rp 480.000 Rp 200.000
Aktiva tetap-bersih 1.000.000 600.000
2.38 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
PT Kipli PT Yul
Investasi pada PT Yul 840.000 -
Harga pokok penjualan 600.000 600.000
Beban lainnya 200.000 100.000
Dividen 100.000 -
Rp 3.220.000 Rp 1.500.000
Kredit
Kewajiban Rp 900.000 Rp 420.000
Modal saham 600.000 100.000
Saldo laba 680.000 180.000
Penjualan 1.000.000 800.000
Pendapatan dari PT Yul 40.000 -
Rp 3.220.000 Rp 1.500.000
Penyelesaian
Aktiva
Aktiva lancar Rp 680.000
Aktiva tetap 1.660.000
Goodwill 400.000
Rp 2.740.000
EKSI4309/MODUL 2 2.39
Ekuitas Rp 1.320.000
Kewajiban 600.000
Modal saham 820.000
Saldo laba Rp2.740.000
*Perhitungan
Laba bersih PT Yul (Rp800.000 – 600.000 – 100.000) Rp 100.000
Dikurangi: kelebihan alokasi inventori yang telah terjual
Pada tahun 2014 (40.000)
Dikurangi: depresiasi aktiva tetap (Rp80.000/4) (20.000)
Laba dari PT Yul Rp 40.000
L AT IH A N
PT Lisa PT Toto
Modal saham Rp2.000.000.000 Rp500.000.000
Saldo laba 600.000.000 200.000.000
PT Lisa PT Toto
Laba bersih Rp300.000.000 Rp90.000.000
Dividen diumumkan 180.000.000 50.000.000
Utang dividen 31 Des 20X2 90.000.000 25.000.000
Jurnal
a) Modal saham PT Toto 500.000.000
Saldo laba PT Toto 200.000.000
Goodwill 140.000.000
Investasi pada PT Toto 700.000.000
Hak minoritas 140.000.000
antara biaya investasi dan nilai buku yang diperoleh ke aset serta
kewajiban yang dapat diidentifikasi dan lalu ke goodwill jika ada yang
tersisa.
perbedaan antara biaya investasi dan nilai buku yang diperoleh ke aset
serta kewajiban yang dapat diidentifikasi, lalu ke goodwiil jika ada yang
tersisa.
10) Perbedaan antara laporan laba rugi konsolidasi dan tidak dikonsolidasi
milik perusahaan induk terletak pada penyajiannya yang teperinci dan
bukan pada jumlah laba bersihnya. Akan tetapi, hal itu juga terletak pada
pendapatan dan beban yang berasal dari operasi perusahaan, entah itu
menunjukkan laba investasi perusahaan atau tidak.
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 2
1) Pada laporan laba ditahan yang konsolidasi, saldo laba yang ditahan
disajikan dalam bentuk gabungan adalah ....
A. saldo laba atau defisit pada akhir tahun milik perusahaan anak dan
induk, baik yang sudah dibagi maupun yang belum dibagi
2.44 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
B. saldo laba yang belum dibagi atau defisit yang diderita oleh
perusahaan anak sebelum adanya hubungan afiliasi
C. saldo laba yang belum dibagi atau defisit yang diceritakan oleh
perusahaan anak sejak adanya hubungan afiliasi
D. jawaban C dan A benar
2) Pada kertas kerja konsolidasi, saldo akun investasi pada perusahaan anak
yang telah dikonsolidasikan ....
A. ditambahkan pada akun ekuitas pemegang saham perusahaan induk
B. dieliminasi
C. dieliminasi hanya untuk hak minoritas
D. dieliminasi hanya untuk kepemilikan perusahaan induk
3) Pada kertas kerja konsolidasi, laba bersih konsolidasi ditentukan dari ....
A. laba bersih perusahaan induk ditambah dengan laba bersih
perusahaan anak
B. pendapatan konsolidasi dikurangi dengan beban-beban konsolidasi
dan pendapatan hak minoritas
C. pembuatan penyesuaian pada pendapatan perusahaan induk
D. laba bersih perusahaan induk dikurangi dengan pendapatan hak
minoritas
Glosarium
Laporan keuangan : laporan yang menyajikan posisi keuangan dan
konsolidasi hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas
pengendali). Pada satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan),
seakan-akan entitas individual tersebut
merupakan satu perusahaan.
Afiliasi : suatu istilah yang digunakan untuk
mengartikan perusahaan anak. Kedua istilah itu
digunakan secara bergantian.
Hak minoritas : bagian dari hasil usaha dan aset bersih yang
tidak dimiliki oleh induk perusahaan, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Timbal balik : hubungan timbal balik.
Akuntansi push down : proses pencatatan dampak alokasi harga beli
secara langsung terhadap pembukuan
perusahaan anak.
Perusahaan induk : perusahaan entitas yang membeli.
Perusahaan anak : perusahaan entitas yang diakuisisi.
Perusahaan afiliasi : perusahaan entitas yang secara langsung atau
tidak langsung melalui satu atau lebih
perantara, mengendalikan, dikendalikan oleh,
atau berada dalam pengendalian entitas
lainnya.
Entitas konsolidasi : suatu entitas pelaporan yang bersifat fiktif
(konseptual).
Pemakai utama laporan : pemegang saham induk.
konsolidasi
EKSI4309/MODUL 2 2.49
Daftar Pustaka
Beams Floyd A, et.al. (2012). Advanced Accounting 7th edition. New Jersey:
Pearson Education.Inc
Bossio, Ronald J., dan Gisele Dion. 1995. “Revisiting Consolidated Financial
Statement.” The CPA Journal. New York: New York State Society.
P E N D A HU L UA N
Kegiatan Belajar 1
2009 2010
Laba bersih Rp100.000 Rp120.000
Dividen 60.000 60.000
Tabel 3.1
Kertas Kerja Konsolidasi 31 Desember 2009 (Tahun Saat Akuisisi)
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN PT JOKO DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2009 (DALAM RIBUAN)
80% Penyesuaian dan
PT eliminasi Laporan konsolidasian
PT Joko
Rama Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Pendapatan 1.000 260 1.260
Laba dari Rama 73.6 a 73.6
Biaya-biaya (800) (160) d8 (968)
Bagian kepentingan
nonpengendali
(Rp 92.000 x 20%) b 18.4 (18.4)
Saham Pengendali 273.6 100 273.6
Laba ditahan:
Laba ditahan Joko 20 20
Laba ditahan Rama 120 c 120
Ditambah: Laba Bersih 273.6 100 273.6
Dikurangi: dividen (120) (60) a 48
b 12 (120)
Laba Ditahan-31 Des 173.6 160 173.6
Neraca
Kas 156 40 196
Aset lancar lainnya 360 200 560
Investasi pada Rama 377,6 a 25.6
c 352
Gedung dan peralatan 1.200 400 1.600
Akumulasi depresiasi (200) (120) (320)
Paten c 80 d8 72
Rp1.893,6 Rp 520 Rp2.108
Kewajiban 320 120 440
Modal saham 1.400 240 c 240 1.400
Laba ditahan 173.6 160 173.6
Rp1.893,6 Rp 520
Bagian laba bersih perusahaan induk dan laba ditahan dalam metode
ekuitas lengkap sama dengan laba ditahan konsolidasian. Jurnal kertas kerja
pertama Tabel 3.1 sebagai berikut.
d. Biaya 8.000
Paten 8.000
Untuk memasukkan amortisasi paten sekarang
Catat bahwa kita selalu mengeliminasi saldo investasi pada anak saat
anak perusahaan dikonsolidasikan. Walaupun akun investasi pada anak dapat
disesuaikan untuk membangun ketimbalbalikan (reciprocity), akun tersebut
tidak pernah tampak pada neraca konsolidasian saat akun-akun anak
perusahaan dikonsolidasikan. Kita juga selalu mengeliminasi laba investasi
dari anak yang dikonsolidasikan. Kita menghitung laba bersih konsolidasian
dengan mengurangi biaya konsolidasian dari pendapatan konsolidasian.
Selanjutnya, mengalokasikan laba bersih konsolidasian ke masing-masing
bagian pengendali dan kepentingan nonpengendali. Hal ini tidak ditentukan
dengan menyesuaikan laba bersih terpisah antara induk dan anak perusahaan.
Untuk mengeliminasi laba dan dividen dari Rama serta mengembalikan akun
investasi ke saldo awal periode
Entri ini menyesuaikan akun investasi pada PT Rama ke saldo
Rp377.600 pada 31 Desember 2009 dan membangun ketimbalbalikan dengan
ekuitas pemegang saham Rama pada 31 Desember 2009.
d. Biaya 8.000
Paten 8.000
Untuk memasukkan amortisasi paten sekarang
EKSI4309/MODUL 3 3.9
Tabel 3.2
Kertas Kerja Konsolidasi Tahun Setelah Akuisisi
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN PT JOKO DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2009 (DALAM RIBUAN)
Penyesuaian dan
80% eliminasi Laporan
PT Joko PT Rama konsolidasian
Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Pendapatan 1.200 300 1.500
Laba dari Rama 89.6 a 89.6
Biaya-biaya (976) (180) d8 (1.164)
Bagian kepentingan
nonpengendali
(Rp 112.000 x 20%) 0 b 22.4 (22.4)
Saham Pengendali 313.6 120 313.6
Laba ditahan
Laba ditahan—Joko 173.6 173.6
Laba ditahan—Rama 0 160 c 160 0
Ditambah: Laba Bersih 313.6 120 313.6
Dikurangi: dividen (180) (60) a 48
b 12 (180)
Laba Ditahan-31 Des 307.2 220 307.2
Neraca
Kas 180 80 260
Piutang wesel—Rama 40 e 40
Aset lancar lainnya 388 280 668
Investasi pada Rama 419.2 0 a 41.6
0 0 c 377.6
Gedung dan peralatan 1.200 400 1.600
Akumulasi depresiasi (240) (160) (400)
Paten c 72 d8 64
Rp1.987,2 Rp600 Rp2.192
Utang wesel—Joko 40 e 40
Kewajiban 280 100 380
Modal saham 1.400 240 c 240 1.400
Laba Ditahan 307.2 220 307.2
Rp1.987,2 Rp600
3.10 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Entri kertas kerja final mengeliminasi saldo utang wesel dan piutang
wesel antarperusahaan karena jumlahnya bukan merupakan aset dan
kewajiban entitas konsolidasian.
e. Utang Wesel—Joko 40.000
Piutang Wesel—Rama 40.000
Untuk mengeliminasi saldo utang dan piutang timbal balik
C. MENEMPATKAN KESALAHAN
Ka s u s 1
Neraca PT Cendrawasih
Informasi tambahan
PT Merpati menggunakan metode akuitas dalam mempertanggung
jawabkan investasinya pada PT Cendrawasih.
Laba bersih dan dividen PT Cendrawasih pada tahun 2010 masing-
masing sebesar Rp140.000 dan Rp120.000.
Persediaan PT Cendrawasih, yang dijual pada tahaun 2010. Dinilai
terlalu rendah sebesar Rp25.000 pada tanggal 3 Januari 2010.
Pertanyaan
1) Berapakah laba dari PT Bas yang didapatkan PT Cendrawasih untuk
tahun 2010?
2) Berapa jumlah bagian kepentingan nonpengendali untuk tahun 2010?
3) Berapa total kepentingan nonpengendali pada 31 Desember 2010?
4) Apa yang akan terjadi pada saldo akun investasi PT Merpati pada
PT Cendrawasih pada 31 Desember 2010 jika laba investasi dari
PT Cendrawasih adalah Rp150.000? Jangan hiraukan jawaban nomor 1.
3.12 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Penyelesaian:
Perhitungan awal
Biaya investasi pada tanggal 3 januari 2010 Rp 600.000
Nilai wajar PT Cendrawasih (600/75%) 800.000
Dikurangi: nilai buku (500.000)
kelebihan nilai wajar terhadap nilai buku Rp 300.000
kelebihan nilai wajar dialokasikan pada
persediaan Rp 25.000
Goodwill 275.000
kelebihan nilai wajar terhadap nilai buku Rp 300.000
L AT IH A N
Neraca PT Bas
1 Januari 31 Desember
Sediaan Rp250.000 Rp100.000
Aset lancar lainnya 250.000 400.000
Aset tetap-bersih 1.000.000 1.100.000
Total aset Rp1.500.000 Rp1.600.000
Informasi tambahan:
PT Pipit menggunakan metode ekuitas untuk investasinya pada PT Bas.
Laba bersih dan dividen Bas tahun 2009 adalah Rp350.000 dan
Rp300.000.
Sediaan PT Bas yang telah terjual tahun 2009 mengalami undervalued
sebesar Rp62.500 pada 1 Januari 2009.
3.14 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Pertanyaan:
1) Berapakah laba dari PT Bas yang didapatkan PT Pipit untuk tahun 2009?
2) Berapa jumlah bagian kepentingan nonpengendali untuk tahun 2009?
3) Berapa total kepentingan nonpengendali pada 31 Desember 2009?
4) Apa yang akan terjadi pada saldo akun investasi pada PT Bas pada 31
Desember 2009 jika laba investasi dari PT Bas adalah Rp250.000?
Jangan hiraukan jawaban nomor 1.
5) Berapa jumlah laba bersih konsolidasi PT Pipit dan anak perusahaan bila
laba bersih PT Pipit adalah Rp901.000? (Asumsikan laba dari anak
sebesar Rp250.000).
6) Apakah tujuan penyiapan kertas kerja?
7) Laba bersih dan saldo laba induk perusahaan dengan metode akuntasi
ekuitas penuh adalah ...
8) Mengapa dividen yang diterima dari anak perusahaan dieliminasi?
9) Mengapa beberapa akuntan lebih suka hanya mengeliminasi presentase
induk perusahaan atas modal saham dan saldo laba anak perusahaan dan
mentransfer jumlah yangn belum dieliminasi secara langsung ke kolom
hak minoritas.
10) Bagaimana perlakuan terhadap akun biaya investasi, jika ada bukti
mengindikasikan bahwa nilai wajar melebihi nilai buku atau nilai buku
melebihi nilai wajar?
Perhitungan awal
Kos investasi awal Rp1.500.000
Nilai wajar PT Bas (Rp1.500.000 / 80%) Rp1.875.000
kurang: Nilai buku (Rp1.250.000)
Kelebihan nilai wajar terhadap nilai buku Rp625.000
Kelebihan dialokasikan ke:
Sediaan Rp62.500
Sisanya ke goodwill Rp562.500
Kelebihan nilai wajar terhadap nilai buku Rp625.000
10) perlakuan terhadap akun biaya investasi, jika ada bukti mengindikasikan
bahwa nilai wajar melebihi nilai buku atau nilai buku melebihi nilai
wajar maka kelebihan tersebut harus dialokasikan.
R A NG KU M AN
TE S F OR M AT IF 1
8) Laba bersih konsolidasi dihitung dengan ... beban konsolidasi dan beban
hak minoritas dari ...
A. mengurangkan, laba
B. menambahkan, pendapatan
C. menambahkan, laba
D. mengurangkan, pendapatan
Kegiatan Belajar 2
Undervaluation Alokasi
Periode Amortisasi
(Overvaluation) Kelebihan
Sediaan Rp40 Rp40 Terjual tahun 2010
Tanah 120 120 Tidak terjual
Gedung—bersih 320 320 20 tahun
Peralatan—bersih (80) (80) 10 tahun
Goodwill *) 200 Tidak terjual
Rp600
*) Goodwill= (fair value-euitas bersih PT.Solo) - Total alokasi kelebihan
asset tetap= (Rp. 1.600.000 - (Rp. 800.000+Rp. 200.000) - Rp.400.000=.
Rp. 200.000.
Tabel 3.3
Kertas Kerja Konsolidasi Setelah Akuisisi
1 Juli
Kas 36.000
Investasi pada PT Solo 36.000
Untuk mencatat dividen dari Solo (Rp 40.000 x 90%)
31 Desember
Investasi pada PT Solo 172.800
Laba dari PT Solo 172.800
Untuk mengoreksi saldo investasi pada piutang dividen yang belum tercatat
b. Kas 80.000
Piutang wesel-Solo 80.000
Untuk mencatat penerimaan piutang wesel antarperusahaan
Entri b juga merupakan penyesuaian yang nyata. Jogja mencatat entri ini
dalam buku yang terpisah, seperti pada kertas kerja konsolodasian. Bila Jogja
gagal mencatat entri a dan b pada buku terpisahnya, hal ini akan tercatat pada
transaksi normal pada tahun 2011 saat Jogja menerima dividen sebesar
Rp36.000 dan pembayaran piutang wesel Rp80.000 dari PT Solo. Penting
diingat bahwa kita selalu melakukan pengkajian transaksi akhir tahun antara
afiliasi untuk memastikan bahwa perusahaan induk dan anak mencatat
dengan tepat transaksi-transaksi seperti disebutkan tadi.
Entri mengeliminasi laba dari PT Solo dan 90% dividen dari Solo. Ini
menyesuaikan akun investasi pada Solo ke saldo awal periode Rp1.440.000.
Entri d menggabungkan kepentingan nonpengendali pada laba bersih Solo
dan bagian tak dikendalikan (noncontrolling) dividen dari PT Solo. Entri e
mengeliminasi akun timbal balik investasi pada PT Solo dan akun ekuitas
pemegang saham PT Solo, mencatat kepentingan nonpengendali 10% pada
awal periode, serta mencatat kelebihan Rp600.000.
Tabel 3.4
Kertas Kerja Konsolidasi Setelah Akuisisi
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN PT JOGJA DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010
(DALAM RIBUAN)
Penyesuaian dan
90% Laporan
Eliminasi
PT Jogja PT Solo Konsolidasian
Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Pendapatan 3.600 1.200 4,8
Laba dari Solo 172.8 0 c 0
172.8
Kos barang terjual (2.400) (600) f 40 (3.040)
Biaya operasi (760) (360) g 16 h4 (1.128)
Bagian kepentingan 0 0 d 19.2 (19,2)
nonpengendali
(Rp 192.000 x 10%)
Laba Bersih Bagian Rp612,8 Rp240 Rp612,8
Pengendali
Laba ditahan
Laba ditahan—Jogja 480 480
Laba ditahan—Solo 0 200 e 200
Ditambah: Laba 612,8 240
3.26 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Bersih
Dikurangi: dividen (400) (80) c 72 (400)
d8
Laba Ditahan-
31 Desember Rp692,8 Rp360 Rp692,8
Neraca
Kas 52 60 b 80 192
Piutang usaha- bersih 304 100 404
Piutang wesel-Solo 80 0 b 80 0
Sediaan 360 240 600
Tanah 240 120 f 120 480
Bangunan- bersih 760 440 f 320 g 16 1.504
Peralatan-bersih 600 480 h8 f 80 1.008
Investasi pada Solo 1.576,8 a 36
c 100,8
e 1.440
Piutang dividen a 36 i 36
Goodwill f 200 200
Kelebihan belum e 600 f 600
teramortisasi
3.972,8 1.440 4.388
Utang usaha 480 240 720
Utang dividen 0 40 i 36 4
Modal saham 2.800 800 e 800 2800
Laba ditahan 692,8 360 692,8
Rp3.972,8 Rp1.440
Kepentingan nonpengendali 1 Jan e 160
Kepentingan nonpengendali 31 Des d 11,2 171,2
Rp4.388
EKSI4309/MODUL 3 3.27
Peralatan 8.000
Biaya operasi 8.000
Untuk menyesuaikan depresiasi sekarang terhadap kelebihan dialokasikan
untuk mengurangi peralatan
Entri kertas kerja i mengeliminasi timbal balik utang dividen dan piutang
dividen sejumlah berikut.
Tabel 3.5
Neraca Komparatif
NERACA KOMPARATIF PT BAMBANG DAN ANAK PERUSAHAAN
PADA 31 DESEMBER (DALAM RIBUAN)
Perubahan
Tahunan:
2010 2009
Meningkat
(Menurun)
Kas 1.020 720 300
Piutang usaha-bersih 1.500 1.080 420
Sediaan 1.000 820 180
Investasi ekuitas 400 380 20
Tanah 320 400 (80)
Gedung-bersih 800 880 (80)
Peralatan-bersih 3.200 2.400 800
Paten 360 400 (40)
Total Rp8.600 Rp7.080 Rp1.520
Utang usaha 1.000 1.080 (80)
Utang dividen 80 80 -
Utang wesel jatuh tempo 2009 1.200 - 1.200
Saham biasa 2.000 2.000 -
Paid in capital lainnya 1.200 1.200 -
EKSI4309/MODUL 3 3.31
Tabel 3.6
Laporan Arus Kas
yang tidak melibatkan kas dalam catatan atau schedule yang mendukung
laporan arus kas.
Tabel 3.7
Kertas Kerja Konsolidasi-Arus Kas
Tabel 3.8
Laporan Arus Kas Konsolidasi
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN PT BAMBANG DAN ANAK
PERUSAHAAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER
2010 (DALAM RIBUAN)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Kas diterima dari pelanggan Rp2.580
Dividen diterima dari ekuitas investee 40
Dikurangi:
Kas dibayar ke pemasok Rp1.460
Kas dibayar ke karyawan 216
Membayar bagian operasi lainnya 188
Kas dibayar untuk biaya bunga 96 (1.960)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 660
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Hasil dari penjualan tanah Rp40
Arus kas bersih dari aktivitas investasi 40
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pembayaran dividen kas-bagian pengendali Rp(320)
Pembayaran dividen kas-bagian nonpengendali (80)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (400)
Peningkatan pada kas tahun 2010 300
Kas pada 1 Januari 2010 720
Kas pada 31 Desember 2010 Rp1.020
Daftar Aktivitas Investasi dan Pendanaan Nonkas
Peralatan dibeli seharga Rp 300.000 dengan menerbitkan utang wesel berjangka dua
tahun
Laba bersih konsolidasian untuk bagian pengendali Rp600
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas dari aktivitas operasi:
Bagian kepentingan nonpengendali Rp200
Laba yang belum terdistribusi—ekuitas investee (20)
Rugi penjualan tanah 40
Depresiasi perlatan 400
Depresiasi gedung 80
Amortisasi paten 40
Peningkatan pada piutang usaha (42)
Peningkatan pada sediaan (180)
Penurunan pada utang usaha (80) 60
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 660
EKSI4309/MODUL 3 3.35
Tabel 3.9
Kertas Kerja Konsolidasi Arus Kas-Metode Tidak Langsung
Tabel 3.10
Neraca 18
Kas =B20+C20+D20- 19
E20
Piutang- bersih =B21+C21+D21- 20
E21
Sediaan =B22+C22+D22- 21
E22
Gedung dan peralatan- =B23+C23+D23- 22
bersih E23
Investasi pada anak =B24+C24+D24- 23
E24+D25-E25
Total Aset =SUM(B20:B24) =SUM(C20:C24) =SUM(F20:F24) 24
Utang usaha =B26+C26- 25
D26+E26
Kewajiban lainnya =B27+C27- 26
D27+E27
Modal saham, nilai par =B28+C28- 27
Rp10 D28+E28
Paid in capital lainnya =B29+C29- 28
D29+E29
Laba ditahan =B18 =C18 =F18 29
Total Ekuitas =SUM(B26:B30) =SUM(C26:C30) =B31+C31- 30
D31+E31-
D32+E32
=SUM( =SUM(E6: =SUM(F26:F31) 31
D6:D30) E30)
A B C D E F
3.38 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
PT A PT B
Penjualan 12.400 4.000
Laba dari anak 420 -
Utang usaha 1.200 720
Kewajiban lainnya 800 480
Modal saham, Rp 10-par 6.000 2.000
Premium (paid-in capital) 800 160
Laba ditahan - 1 Januari 2.600 440
24.220 7.800
Jumlah laba ditahan awal tahun didapatkan dari buku besar induk dan
anak perusahaan. Kita mencatat dividen sebagai jumlah yang negatif karena
dividen mengurangi laba ditahan. Kita membawa turun laba ditahan akhir
terhitung ke bagian neraca pada lembar kerja tanpa diperlukan penyesuaian
lanjutan. Kita mencatat jumlah neraca didapatkan dari buku besar induk dan
anak perusahaan. Ingat bahwa kita mencatat aset, kewajiban, dan ekuitas
sebagai jumlah yang positif. Total aset dan total ekuitas merupakan penyajian
akhir dengan formulasi sederhana.
Laba dari anak perusahaan sebesar Rp420.000 tahun 2009 terdiri atas
70% laba bersih anak perusahaan sebesar Rp600.000 untuk tahun 2009. Akun
investasi pada anak sebesar Rp1.960.000 pada 31 Desember 2009 terdiri atas
kos investasi sebesar Rp1.820.000 ditambah laba dari anak sebesar
Rp420.000 dikurangi penerimaan dividen dari anak sebesar Rp280.000
selama tahun 2009.
Dalam format lembar kerja, kita membawa turun baris laba bersih ke
bagian laba ditahan lembar kerja tanpa penyesuaian lanjutan. Kita juga
membawa turun laba ditahan akhir ke bagian neraca juga tanpa penyesuaian
atau eliminasi lanjutan. Catat juga bahwa setiap baris pada kertas kerja
menghasilkan jumlah konsolidasi dengan menambahkan secara bersama-
sama saldo akun induk dan anak perusahaan dan kemudian menambahkan
atau mengurangi penyesuaian dan eliminasi dengan tepat. Laba ditahan
perusahaan induk menggunakan metode ekuitas secara menyeluruh sama
dengan laba ditahan konsolidasian. Karena perusahaan mengaplikasikan
dengan tepat metode ekuitas, laba bersih sebesar Rp1.740.000 sama dengan
bagian pengendali (controlling share) laba bersih konsolidasian. Saldo laba
ditahan awal dan akhir induk perusahaan sama dengan jumlah laba ditahan
konsolidasian sebesar Rp2.400.000 dan Rp3.140.000.
EKSI4309/MODUL 3 3.41
Tabel 3.11
Templet Lembar Kerja Konsolidasi
LEMBAR KERJA KONSOLIDASIAN PT A DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2009
Penyesuaian
70% Laporan
(dalam ribuan) PT A dan Eliminasi
PT B Konsolidasi
Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Penjualan 12.400 4.000 16.400
Laba dari anak 420 420
Kos barang terjual (8.000) (2.600) (10.600)
Biaya operasi (3.080) (800) (3.880)
Laba bersih 1.740 600 2.340
Laba ditahan
Laba ditahan-induk 2.600 2.600
Laba ditahan-anak 440 440
Laba bersih 1.740 600 2.340
Dividen (1.200) (400) (1.600)
Laba Ditahan-Akhir 3.140 640 3.780
Neraca
Kas 1.820 600 2.420
Piutang-bersih 2.400 1.200 3.600
Sediaan 960 800 1.760
Gedung & peralatan-bersih 4.800 1.400 6.200
Investasi pada anak 1.960 1.960
Total Aset 11.940 4.000 15.940
Utang usaha 1.200 720 1.920
Kewajiban lainnya 800 480 1.280
Modal saham, nilai par Rp10 6.000 2.000 8.000
Paid in capital lainnya 800 160 960
Laba ditahan 3.140 640 3.780
Total Ekuitas 11.940 4.000 15.940
eliminasi. Ini seperti Tabel 3.11, tetapi ingat bahwa kita telah menambahkan
beberapa akun baru. Kita menambahkan bagian kepentingan nonpengendali
(noncontrolling interest) dalam laporan laba rugi, lalu kepentingan
nonpengendali dalam bagian neraca dan salin formula-formula yang relevan
untuk akun-akun biaya dan kewajiban.
Tabel 3.12
Lembar Kerja Konsolidasi Akhir
LEMBAR KERJA KONSOLIDASIAN PT A DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2009
Penyesuaian dan
70% Eliminasi Laporan
(dalam ribuan) PT A PT B Konsolidasi
Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Penjualan 12.400 4.000 16.400
Laba dari anak 420 a 420 0
Kos barang terjual (8.000) (2.600) (10.600)
Biaya operasi (3.080) (800) (3.880)
Bagian kepentingan b 180 (180)
nonpengendali
Laba Bersih 1.740 600 2.340
Laba ditahan
Laba ditahan-induk 2.600 2.600
Laba ditahan-anak 440 c 440 0
Laba bersih 1.740 600 2.340
Dividen (1.200) (400) a 280 (1.200)
b 120
Laba Ditahan-Akhir 3.140 640 3.140
Neraca
Kas 1.820 600 2.420
Piutang- bersih 2.400 1.200 3.600
Sediaan 960 800 1.760
Gedung&peralatan-bersih 4.800 1.400 6.200
Investasi pada anak 1.960 a 140 0
c 1.820
Total aset 11.940 4.000 15.940
EKSI4309/MODUL 3 3.43
a.
Laba dari anak perusahaan 420.000
Dividen 280.000
Investasi pada anak perusahaan 140.000
Untuk mengeliminasi laba dan dividen dari anak perusahaan dan
mengembalikan akun investasi ke saldo awal periode
Perbedaan antara laba dari anak yang diakui dalam buku induk
perusahaan dan dividen yang diterima merepresentasikan perubahan pada
akun investasi untuk periode tersebut. Mengkredit sebesar Rp140.000 ke
akun investasi pada anak perusahaan mengurangi akun tersebut ke saldo awal
periode sebesar Rp1.820.000. Dengan demikian, membangun
ketimbalbalikan itu antara investasi pada anak dan ekuitas pemegang saham
anak pada 1 Januari 2009.
Berikut ini adalah entri jurnal untuk entri b kertas kerja Tabel 3.12.
c.
Laba ditahan-anak (awal) 440.000
Modal saham-anak 2.000.000
Premium (paid in capital) lainnya-anak. 160.000
Investasi pada anak 1.820.000
Kepentingan nonpengendal 780.000
Untuk mengeliminasi saldo timbal balik ekuitas dan investasi, menimbulkan
kepentingan nonpengendali awal, serta mencatat paten belum teramortisasi.
KA S US 2
Diminta: siapkan bagan “arus kas dari aktivitas operasi” dari laporan
arus kaskonsolidasi PT Djenal dan anak perusahaan dengan menggunakan
metode langsung!
Penyelesaian
Bagian dari laporan arus kas konsolidasi menggunakan metode langsung
L AT IH A N
Perintah:
a) Buatlah kertas kerja konsolidasian untuk PT Tamba dan anak
perusahaan untuk tahun 2010!
b) Buatlah laporan laba rugi dan neraca konsolidasian untuk PT Tamba
dan anak perusahaan!
3)
PT Tamba dan Anak Perusahaan
Kertas Kerja Konsolidasian
untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010
Afri Penyesuaian dan Laporan
Tamba
80% Eliminasi Konsolidasi
Laporan Laba-Rugi
Penjualan Rp1.550.000 Rp 500.000 Rp2.050.000
Laba dari Afri Rp52.500 a 52.500
Kos barang terjual Rp1.000.000* Rp325.000* Rp1.325.000*
Biaya operasi Rp385.000* Rp100.000* Rp485.000*
Laba bersih konsolidasi Rp240.000
Bagian kepentingan
nonpengendali c 22.500 Rp22.500*
(Rp75,000 × 30%)
Laba bersih-bagian
pengendali Rp217.500 Rp75.000 Rp217.500
Laba Ditahan
Laba ditahan — Tamba Rp325.000 Rp325.000
Laba ditahan— Afri Rp55.000 b 55.000
Laba bersih Rp217.500 Rp75.000 Rp217.500
Dividen Rp150.000* Rp50.000* a 35.000
c 15.000 150.000*
Laba ditahan 31 Des Rp392.500 Rp80.000 Rp392.500
Neraca Rp227.500 Rp75.000 Rp302.500
Kas
Piutang usaha — bersih Rp300.000 Rp150.000 Rp450.000
Sediaan Rp120.000 Rp100.000 Rp220.000
EKSI4309/MODUL 3 3.49
* dikurangi
Entri kertas kerja
a) Untuk mengeliminasi laba dan dividen dari PT Afri dan menyesuaikan
akun investasi pada Afri ke saldo awal periode.
b) Untuk mengeliminasi investasi timbal balik pada PT Afri dan jumlah
ekuitas PT Afri serta mencatat kepentingan nonpengendali awal.
c) Untuk mencatat bagian kepentingan nonpengendali terhadap laba dan
dividen anak perusahaan.
3.50 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Penjualan 2.050.000
Kurang: kos barang terjual (1.325.000)
Laba kotor 725.000
Biaya operasi 485.000
Total laba konsolidasi 240.000
Kurang: bagian kepentingan nonpengendali (22.500)
Laba bersih konsolidasi bagian pengendali 217.500
Aset
Aset lancar:
Kas Rp 302.500
Piutang — bersih 450,000
Sediaan 220.000 Rp972.500
Aset tetap— bersih 775.000
Total asets Rp1.747.500
Ekuitas pemegang:
R A NG KU M AN
jelas mengerti tujuannya, kita bisa menentukan jumlah yang tepat untuk
laporan keuangan tanpa mempersiapkan kertas kerja. Laporan arus kas
konsolidasian dapat disiapkan dari neraca dan laporan laba rugi
konsolidasian.
TE S F OR M AT IF 2
3) Dalam kertas kerja konsolidasi, saldo akun investasi pada anak adalah ....
A. dialokasikan antara kepentingan pengendali dan nonpengendali
B. dieliminasi saat pendekatan laporan keuangan digunakan
C. selalu dieliminasi
D. dipindahkan ke neraca konsolidasian
10) Dividen yang dibayar seperti yang disajikan dalam laporan arus kas
konsolidasi adalah
A. dividen induk perusahaan
B. dividen anak perusahaan
C. dividen induk perusahaan dan anak perusahaan
D. dividen induk perusahaan dan hak minoritas
Glosarium
Daftar Pustaka
Beams Floyd A, et.al. (2012). Advanced Accounting 7th edition. New Jersey:
Pearson Education.Inc
Modul 4
PE N DA H UL U AN
3. Menunda laba sediaan belum terealisasi yang tersisa pada sediaan akhir
perusahaan induk dan perusahaan anak.
4. Mengakui realisasi dari laba sediaan yang sebelumnya ditunda pada
sediaan awal perusahaan induk dan perusahaan anak.
5. Menyesuaikan perhitungan jumlah kepentingan nonpengendali pada laba
sediaan antarperusahaan.
⚫ EKSI4309/MODUL 4 4.3
Kegiatan Belajar 1
Pembukuan PT Vogy
Sediaan Rp100.000
Utang usaha Rp100.000
Untuk mencatat pembelian dari entitas lain
Pembukuan PT Tia
Sediaan Rp120.000
Utang usaha—PT Vogy Rp120.000
Untuk mencatat pembelian antarperusahaan dari PT Vogy
Penyesuaian dan
PT 100% PT
Eliminasi Konsolidasi
Vogy Tia
Debit Kredit
Penjualan 120.000 150.000 a 120.000 150.000
Kos brg terjual 100.000 120.000 a 120.000 100.000
Laba kotor 20.000 30.000 50.000
Kertas kerja eliminasi tidak memiliki efek dalam laba bersih konsolidasi
karena kertas kerja eliminasi tersebut mengeliminasi jumlah penjualan dan
kos barang terjual yang sama, lalu laba kotor kombinasi sama dengan laba
kotor konsolidasi. Eliminasi dibutuhkan untuk menggambarkan aktivitas
sediaan secara akurat untuk entitas konsolidasi yang membeli sediaan
sebesar Rp100.000 (Vogy) dan terjual sebesar Rp150.000 (Tia). Untuk
mengeliminasi bagian-bagian laba antarperusahaan, harus juga dieliminasi
piutang dan utang antarperusahaan dalam proses konsolidasi.
Pembukuan PT Vogy
Sediaan 150.000
Utang usaha 150.000
Pembukuan PT Tia
Sediaan 180.000
Utang usaha – PT Vogy 180.000
Untuk mencatat pembelian antarperusahaan dari PT Vogy
Penyesuaian dan
100% PT
PT Vogy Eliminasi Konsolidasi
Tia
Debit Kredit
Lap laba rugi
Penjualan Rp180.000 Rp187.500 a. 180.000 Rp187.500
Kos brg terjual 150.000 150.000 b. 5.000 a 180.000 125.000
Laba kotor 30.000 37.500 Rp 62.500
Neraca
Sediaan Rp30.000 b. 5.000 Rp25.000
4.8 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
a.
Penjualan 180.000
Kos barang terjual 180.000
Untuk mengeliminasi penjualan dan pembelian antarperusahaan
Entri ini secara prosedur sama dengan yang dibuat tahun 2010 untuk
mengeliminasi pembelian dan penjualan antarperusahaan.
Entri kertas kerja kedua menunda laba antarperusahaan sebesar Rp5.000
yang belum terealisasi (laba kotor kombinasi sebesar Rp67.500 – laba kotor
konsolidasi sebesar Rp62.500) dan mengurangi sediaan akhir dari Rp30.000
ke kos-nya sebesar Rp25.000 ke entitas konsolidasi.
Pembukuan PT Vogy
Sediaan 200.000
Utang usaha 200.000
Untuk mencatat pembelian dari entitas lain
Pembukuan PT Tia
Sediaan 240.000
Utang usaha – PT Vogy 240.000
Untuk mencatat pembelian antarperusahaan dari PT Vogy
4.10 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
PT Tia menjual 75% sediaan yang dibeli dari PT Vogy sehingga sediaan
akhirnya pada tahun 2012 adalah Rp60.000 (Rp 240.000 x 25%). Sediaan
tersebut termasuk laba belum terealisasi sebesar Rp10.000 [Rp60.000 –
(Rp60.000/1,2 harga transfer)].
Penyesuaian dan
PT Vogy PT Tia Eliminasi Konsolidasi
Debit Kredit
Lap laba rugi
Penjualan Rp240.000 Rp262.500 a. 240.000 Rp262.500
Kos brg terjual 200.000 210.000 c 10.000 a 240.000 175.000
Laba kotor 40.000 52.500 b 5.000 Rp 87.500
Neraca
Sediaan Rp 60.000 c 10.000 Rp 50.000
Investasi pd PT Tia b 5.000
a. Penjualan 240.000
Kos barang terjual 240.000
Untuk mengeliminasi penjualan dan pembelian antarperusahaan
Entri kertas kerja a dan c secara prosedur sama dengan entri untuk tahun
2011. Tujuannya adalah mengeliminasi pembelian dan penjualan
antarperusahaan serta menunda laba belum terealisasi pada sediaan akhir.
Dari sudut pandang konsolidasi, overstated sebesar Rp5.000 pada sediaan
awal meningkatkan kos barang terjual tahun 2012. Entri b mengakui laba
yang ditunda sebelumnya dari tahun 2010 dengan mengurangi kos barang
terjual konsolidasi sehingga meningkatkan laba kotor konsolidasi. Debit ke
akun investasi pada PT Tia menyesuaikannya ke entri konsolidasi satu-garis
(one-line consolidation) yang mengurangi akun investasi pada PT Tia tahun
2011 untuk menunda laba belum terealisasi pada sediaan akhir tahun
4.12 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
tersebut. Walaupun dari sisi kredit entri kertas kerja ini selalu sama,
kompleksitas tambahan terkadang muncul pada sisi entri debit.
PT Pipit PT Clara
Penjualan Rp3.000 Rp1.500
Kos barang terjual 1.500 900
Laba kotor 1.500 600
Biaya 500 350
Laba terpisah induk Rp1.000
Laba bersih anak Rp250
Bila penjualannya adalah penjualan hulu, akun penjualan dan kos barang
terjual anak mencerminkan laba belum terealisasi, lalu laba terealisasi
perusahaan anak. Dalam kasus ini, perhitungan bagian kepentingan
nonpengendali sebagai berikut.
(laba bersih anak sebesar Rp250.000 – yang belum terealisasi
Rp100.000) × 20% = Rp30.000.
Penjualan Penjualan
Hilir Hulu
Laba terpisah induk Rp1.000 Rp1.000
Tambah: Laba dari anak
Hilir:
Ekuitas pada laba terlapor anak 100
dikurangi laba belum terealisasi
[(Rp250.000 × 80%) – Rp100.000]
Hulu:
Ekuitas pada laba terealisasi anak 120
[(Rp250.000 – Rp100.000) × 80%)
Laba bersih induk Rp1.100 Rp1.120
⚫ EKSI4309/MODUL 4 4.15
Tabel 4.1
Laporan Laba Rugi Komperatif
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN PT PIPIT
DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010
(DALAM RIBUAN)
Penjualan Penjualan
Hilir Hulu
Penjualan (Rp4.500 - Rp500) Rp4.000 Rp4.000
Kos barang terjual (2.400 + 100 - 500) (2.000) (2.000)
Laba kotor 2.000 2.000
Biaya (500 + 350) (850) (850)
Laba bersih konsolidasian 1.150 1.150
Kurang: bagian kepentingan nonpengendali (50) (30)
Bagian hak pengendali terhadap laba bersih Rp1.100 Rp1.120
konsolidasian
KA S US 1
Berikut ini merupakan kasus dan penyelesaiaanya!
Informasi di bawah ini merupakan laporan laba rugi tahun 2012 untuk
PT Syafiq dan 60% kepemilikannya pada anak perusahaan PT Basalamah:
PT Syafiq PT Basalamah
Penjualan Rp1.000.000 Rp450.000
Harga pokok penjualan 500.000 350.000
Laba bruto 500.000 100.000
Beban-beban operasi 250.000 50.000
Laba bersih PT Syafiq Rp250.000
Laba bersih PT Basalamah Rp50.000
Penyelesaiaan
1. Hak minoritas
Laba bersih terlapor PT Basalamah Rp 50.000
Ditambah: laba antar perusahaan dari penjualan
hulu pada persediaan awal 20.000
dikurangi: laba antar perusahaan dari penjualan
hulu pada persediaan akhir (40.000)
⚫ EKSI4309/MODUL 4 4.17
LAT IH A N
PT Pipit PT Bas
Penjualan Rp2.000 Rp500
Kurang: kos barang terjual (1.000) (300)
Laba kotor 1.000 200
Biaya lainnya (500) (150)
Laba bersih terpisah Rp500 Rp50
10) Pada tahun 2014, PT Bilal menjual sediaan dengan kos Rp 200.000 ke
PT Abu sebesar Rp 230.000. PT Abu menjual sediaan sebanyak Rp
200.000 (kos) dan masih tersisa Rp80.000 dengan harga Rp 237.500
kepada pelanggannya. Buatlah ayat jurnal yang terkait!
9)
PT Pipit dan Anak Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010
(dalam ribuan)
10) Entri jurnal dalam kaitannya dengan transaksi ini sebagai berikut.
Pembukuan PT Vogy
Sediaan 200.000
Utang usaha 200.000
Untuk mencatat pembelian dari entitas lain
Pembukuan PT Tia
Sediaan 230.000
Utang usaha – PT Vogy 230.000
Untuk mencatat pembelian antarperusahaan dari PT Vogy
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Kegiatan Belajar 2
PT Afri PT Bas
Penjualan Rp500 Rp250
Kos barang terjual (300) (175)
Laba kotor 200 75
Biaya (75) (25)
Laba operasi 125 50
Laba dari PT Bas 45 -
Laba bersih Rp170 Rp50
⚫ EKSI4309/MODUL 4 4.25
Tabel 4.2
Kertas Kerja Parsial PT Afri dan Anak Perusahaan
KERTAS KERJA PARSIAL PT AFRI
DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010
(DALAM RIBUAN)
Penyesuaian
PT Bas Laporan
dan Eliminasi
PT Afri (Kepemili Konsolidasia
Debit Kredi
kan 90%) n
t
Laporan Laba Rugi
Penjualan Rp500 Rp250 a 75 Rp675
Laba dari PT Bas 32,5 c 32,5
Kos barang terjual (300) (175) b 12,5 a 75 (412,5)
Biaya (75) (25) (100)
Laba bersih Rp162,5
konsolidasian
4.26 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
PT Afri PT Bas
Penjualan Rp600 Rp300
Kos barang terjual (400) (200)
Laba kotor 200 100
Biaya (100) (25)
Laba operasi 100 75
Laba dari PT Bas 67,5 -
Laba bersih Rp167,5 Rp75
Laba operasi PT Afri tahun 2010 tidak terpengaruh oleh laba belum
terealisasi pada sediaan PT Bas tanggal 31 Desember 2010. Namun, laba
PT Bas tahun 2010 terpengaruh karena penilaian lebih terhadap sediaan awal
PT Bas melebihkan nilai kos barang terjual dari sudut pandang konsolidasian.
Dari sudut pandang PT Afri, laba belum terealisasi dari tahun 2010 terealisasi
pada tahun 2011 dan laba investasinya tercatat dan tersesuaikan sebagai
berikut.
Tabel 4.3
Kertas Kerja Parsial PT Afri Tahun 2011
KERTAS KERJA PARSIAL PT AFRI
DAN ANAK PERUSAHAAN, PT BAS,
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2011
(DALAM RIBUAN)
Penyesuaian dan
PT PT Bas Eliminasi Laporan
Afri (90%) Konsolidasian
Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Penjualan Rp600 Rp300 Rp900
Laba dari PT Bas 80 b 80
Kos barang terjual (400) (200) A 12,5 (587,5)
Biaya (80) (20) (100)
Laba bersih konsolidasian 187.500
Bagian kepentingan (7,5)
nonpengendali
(Rp 75.000 × 10%)
Bagian hak pengendali Rp180 Rp 75 Rp180
Neraca
Investasi pada PT Bas a 12,5 b 80
Dalam mempelajari kertas kerja parsial pada Tabel 4.3, ingat bahwa entri
A mendebit akun investasi pada PT Bas dan mengkredit kos barang terjual
sebesar Rp12.500. Sediaan awal PT Bas telah ditutup ke kos barang terjual
dengan sistem perpetual sehingga sediaan tidak bias disesuaikan.
Penyesuaian ke akun investasi dibutuhkan untuk meningkatkan akun
investasi pada awal tahun untuk memperlihatkan realisasi laba belum
⚫ EKSI4309/MODUL 4 4.29
terealisasi selama 2011 yang ditunda pada akhir tahun 2010. Penyesuaian ini
membangun kembali ketimbalbalikan antara saldo investasi pada 1 Januari
2011 dan akun ekuitas anak pada tanggal yang sama. Penting untuk mencatat
penyesuaian ini sebelum mengeliminasi saldo timbal balik investasi dan
ekuitas. Perhitungan bagian kepentingan nonpengendali pada Tabel 4.3 tidak
terpengaruh karena merupakan transaksi penjualan hilir.
Laba sediaan belum terealisasi pada laporan keuangan konsolidasian
dapat terkoreksi dengan sendirinya dalam dua periode akuntansi dan
merupakan subjek analisis jenis yang sama pada kesalahan sediaan (inventory
error). Total laba bersih konsolidasian PT Afri dan PT Bas untuk tahun 2010
dan 2011 tidak terpengaruh oleh penundaan pada tahun 2010 dan pengakuan
pada tahun 2011 sebesar Rp12.500. Signifikansi dari penyesuaian terletak
pada akurasi laporan terhadap laba dan entitas konsolidasian untuk setiap
periode.
Catatan: bisa juga membuat hanya satu entri jurnal sebesar 225.000
[(Rp225.000-Rp25.000) x 100%]
Catatan: bisa juga membuat hanya satu entri jurnal sebesar 168.750
[(Rp225.000-Rp25.000) x 75%]
Tabel 4.5
Kertas Kerja Parsial-Hulu Tahun 2010
KERTAS KERJA PARSIAL PT BEKI
DAN ANAK PERUSAHAAN, PT NUGY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010
(DALAM RIBUAN)
PT Penyesuaian dan Laporan
PT Beki Nugy Eliminasi Konsoli-
(75%) Debit Kredit dasian
Laporan Laba Rugi
Penjualan 1.250 800 A 100 1.900
Laba dari PT Nugy 168,75 C 168,75
Kos barang terjual (500) (400) B 25 A 100 (825)
Biaya (250) (100) (350)
Laba bersih 725
konsolidasian
Bagian kepentingan
nonpengendali (56,25)
[(Rp250.000 – 25.000)
x 25%)
Bagian hak pengendali 668,75 250 668,75
Neraca
Sediaan 50 B 25
Investasi pada PT Bas C 168,75
A. Mengeliminasi penjualan dan kos barang terjual timbal balik.
B. Menyesuaikan kos barang terjual dan sediaan akhir ke basis kos.
C. Mengeliminasi laba investasi dan menyesuaikan akun investasi pada
PT Nugy ke saldo 1 Januari 2010.
antara PT Beki dan PT Nugy (dimiliki 75%) selama tahun 2011. PT Nugy
melaporkan laba sebesar Rp300.000 untuk tahun 2011. PT Beki mencatat
bagiannya terhadap laba PT Nugy dengan metode ekuitas sebagai berikut.
Tabel 4.6
Kertas Kerja Parsial-Hulu Tahun 2010
KERTAS KERJA PARSIAL PT BEKI
DAN ANAK PERUSAHAAN, PT NUGY,
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2011
(DALAM RIBUAN)
PT Penyesuaian dan Laporan
PT Beki Nugy Eliminasi Konsoli-
(75%) Debit Kredit dasian
Laporan Laba Rugi
Penjualan Rp1.375 Rp800
Laba dari PT Nugy 243,75 B 243,75
Kos barang terjual (600) (425) A 25
Biaya (300) (75)
Laba bersih konsolidasian
Bag kep nonpengendali
(Rp 75.000 x 10%)
Bagian hak pengendali Rp718,75 Rp300
Neraca
Investasi pada PT Nugy A 18.75 B 243,75
Kepentingan
nonpengendali: 1 Jan 2010 A 6,25
Menyesuaikan kos barang terjual ke basis kos-nya dan menyesuaikan saldo akun
investasi pada PT Nugy untuk membangun kembali ketimbalbalikan dengan akun ekuitas
anak awal.
Mengeliminasi laba investasi dan menyesuaikan akun investasi pada PT Nugy ke
saldo 1 Januari 2011.
(Rp525.000 x 90%). Karena itu, tidak ada alokasi ke aset yang dapat
teridentifikasi dan aset yang tidak teridentifikasi yang dibutuhkan.
PT Topik menjual sediaan ke PT Mimbar. Data transaksi
antarperusahaan selama tahun 2011 sebagai berikut.
Kas 45.000
Investasi pada PT Mimbar 45.000
Untuk mencatat dividen dari PT Mimbar (Rp50.000 × 90%)
Tabel 4.7
Kertas Kerja Parsial-Hulu Tahun 2011
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN PT TOPIK
DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2011
(DALAM RIBUAN)
Penyesuaian
Mimbar dan Eliminasi Laporan
Topik
(90%) Konsolidasian
Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Penjualan bersih Rp5.000 Rp1.500 A 100 Rp6.400
Laba dari PT Mimbar 132,5 D
132,5
Kos barang terjual (2.750) (1.000) C A 100 (3.652,5)
12,5 B 10
Biaya lainnya (1.750) (350) (2.100)
Laba bersih 647.5
konsolidasian
Bagian kepentingan E 15 (15)
nonpengendali
(150.000 × 10%)
Laba bersih bagian Rp632,5 Rp150 Rp632,5
pengendali
Laba Ditahan
Laba ditahan-PT 970 970
Topik
Laba ditahan-PT 225 F 225
Mimbar
Laba Bersih Bagian 632,5 150 Rp632,5
Pengendali
Dividen (250) (50) D 45
E5 (250)
Laba Ditahan – 31 Rp1.352,5 Rp325 Rp1.352,5
Des
⚫ EKSI4309/MODUL 4 4.37
a. Penjualan 100.000
Kos barang terjual 100.000
Untuk mengeliminasi jumlah penjualan dan kos barang terjual
antarperusahaan
Untuk menyesuaikan saldo kos barang terjual dan saldo investasi awal pada
laba belum terealisasi pada sediaan awal
4.38 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
1. Metode Ekuitas
Pada 31 Desember 2010, akun investasi pada PT Ira bersaldo
Rp2.840.000. Hal ini terdiri atas nilai ekuitas bawaan (underlying) sebesar
Rp3.000.000 pada aset bersih PT Ira (Rp3.750.000 x 80%) dikurangi 80%
dari laba belum terealisasi pada sediaan PT Bening pada 31 Desember 2010
sebesar Rp200.000 yang berasal dari penjualan hulu. Selama 2011,
PT Bening membuat beberapa entri untuk menghitung investasinya pada
PT Ira dengan menggunakan metode ekuitas.
Kas 200.000
Investasi pada PT Ira 200.000
Untuk mencatat dividen dari PT Ira (Rp 250.000 × 80%)
Tabel 4.8
Kertas Kerja Konsolidasi
KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN PT BENING
DAN ANAK PERUSAHAAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2011
(DALAM RIBUAN)
Penyesuaian dan Laporan
PT PT Ira Eliminasi Konsolidasian
Bening ( 80%) Debit Kredit
Laporan Laba Rugi
Penjualan bersih 15.000 7.500 a 1.500 21.000
Laba dari PT Ira 440 d 440
Kos barang terjual (10.000) (5.000) c 150 a (13.450)
1.500
Biaya lainnya (2.940) (2.000) b 200 (4.940)
Laba bersih konsolidasian 2.610
Bagian kepentingan e 110 (110)
nonpengendali
[(500.000 + 200.000 –
150.00) x 20%)]
Laba Bersih Bag 2.500 500 2.500
Pengendali
Laba Ditahan
Laba ditahan-PT Bening 5.000 5.000
Laba ditahan – PT Ira 1.250 f 1.250
Laba Bersih Bagian 2.500 500 2.500
Pengendali
Dividen (2.000) (250) d 200
e 50 (2.000)
Laba Ditahan – 31 Des 5.500 1.500 5.500
a. Penjualan 1.500.000
Kos barang terjual 1.500.000
Untuk mengeliminasi jumlah penjualan dan kos barang terjual timbal balik
Untuk mengeliminasi laba belum terealisasi dari sediaan akhir dan kos
barang terjual
2. Kepentingan Nonpengendali
Perhitungan bagian kepentingan nonpengendali untuk tahun 2011 sangat
dibutuhkan untuk menyesuaikan laba bersih yang dilaporkan PT Ira terhadap
laba belum terealisasi sebelum dikalikan dengan persentase kepentingan
nonpengendali. Perhitungannya sebagai berikut.
KA S US 2
LAT IH A N 2
Data dari laporan keuangan PT Jesa dan PT Kuma pada dan untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2012 sebagai berikut.
PT Jesa PT Kuma
Laporan Laba Rugi
Penjualan Rp4.500.000 Rp3.000.000
Kos barang terjual 3.125.000 1.500.000
Biaya 1.125.000 750.000
Laba dari PT Kuma 621.000 -
Neraca
Sediaan Rp750.000 400.000
Laba ditahan 31 Desember 2012 2.125.000 1.100.000
Modal saham 2.500.000 1.500.000
4.48 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
PT Udin PT Faikar
Penjualan Rp5.000 Rp2.500
Laba dari PT Faikar 560
Kos barang terjual (2.000) (1.250)
Biaya depresiasi (650) (200)
Biaya lainnya (450) (300)
Laba bersih Rp2.460 Rp750
Perhitungan alternatif:
10) Laba terpisah PT Jesa Rp250.000
11) Tambah: laba dari PT Kuma 621.000
12) Bagian pengendali terhadap laba bersih Rp871.000
konsolidasian
10)
PT Udin dan Anak Perusahaan
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
31 Desember 2011 (dalam ribuan)
Penjualan Rp7.050
Kos barang terjual (2.825)
Laba kotor 4.225
Biaya depresiasi (850)
Biaya lainnya (Rp 450 + Rp 300) (750)
Laba total konsolidasian 2.625
Kurang: bagian kepentingan nonpengendali (145)
Bagian kep pengendali terhadap laba bersih Rp2.480
konsolidasian
Perhitungan-perhitungan
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
7) Dari penjelasan soal nomer 6 berapa nilai laba yang belum direalisasi
dalam persediaan akhir tahun 2013 dan tahun 2014 berturut-turut
adalah….
A. Rp 200.000 dan Rp 250.000
B. Rp 160.000 dan Rp 200.000
C. Rp 40.000 dan Rp 50.000
D. Rp 32.000 dan Rp 40.000
Tes 1 Tes 2
1) A 1) C
2) D 2) C
3) A 3) A
4) C 4) A
5) A 5) C
6) B 6) C
7) D 7) C
8) B 8) B
9) C 9) D
10) B 10) A
4.58 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Glosarium
Daftar Pustaka
Beams Floyd A, et.al. (2012). Advanced Accounting 7th edition. New Jersey:
Pearson Education.Inc
PE N DA H UL U AN
2. Mencatat laba atas transfer aset yang belum terealisasi baik oleh
perusahaan induk maupun perusahaan anak.
3. Dapat mengakui realisasi laba atas transfer aset yang sebelumnya
ditangguhkan baik oleh perusahaan induk maupun perusahaan anak.
4. Menyesuaikan perhitungan jumlah hak minoritas terhadap laba atas
transfer aset antarperusahaan.
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.3
Kegiatan Belajar 1
PT Nazar adalah perusahaan anak yang dimiliki 90% oleh PT Rosa yang
diperoleh seharga Rp1.080.000 pada 1 Januari 2009. Biaya investasi sama
dengan nilai buku dan nilai wajar kepemilikan yang diperoleh. Laba bersih
5.4 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
PT Nazar untuk tahun 2009 adalah Rp280.000 dan laba PT Rosa adalah
Rp360.000. Laba PT Rosa termasuk keuntungan sebesar Rp40.000 yang
belum terealisasi atas tanah yang berharga pokok Rp160.000 dan telah dijual
kepada PT Nazar seharga Rp200.000. Karena itu, PT Rosa membuat ayat
jurnal per 31 Desember 2009 sebagai berikut.
Kertas kerja konsolidasi PT Rosa dan perusahaan anak untuk tahun 2009
sebagai berikut.
Tabel. 5.1
Kertas Kerja Konsolidasi-Keuntungan Antarperusahaan Hilir
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.5
Tanah yang disajikan terlalu tinggi akan terus disajikan dalam neraca
terpisah PT Nazar pada tahun-tahun berikutnya sampai tanah tersebut dijual
kepada pihak di luar entitas konsolidasi. Akan tetapi, keuntungan atas tanah
tidak disajikan dalam laporan laba rugi terpisah PT Rosa pada tahun-tahun
berikutnya. Jadi, ayat jurnal seperti di atas hanya berlaku pada tahun
terjadinya penjualan antarperusahaan.
Laba bersih PT Nazar untuk tahun 2009 adalah Rp280.000 dan laba
PT Rosa adalah Rp360.000. Akan tetapi, laba yang belum terealisasi atas
penjualan tanah antarperusahaan sebesar Rp40.000 sekarang termasuk dalam
laba PT Nazar, bukan PT Rosa. Dalam akuntansinya, PT Rosa membuat ayat
jurnal sebagai berikut.
Investasi dalam PT Nazar 252.000
Laba dari PT Nazar 252.000
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.7
Tabel. 5.2
Kertas Kerja Konsolidasi-Keuntungan Antarperusahaan Hulu
Beban hak minoritas → beban hak minoritas pada kertas kerja yang
pertama adalah Rp28.000. Namun, hanya Rp24.000 pada kertas kerja yang
kedua. Hak minoritas itu dibebankan sebesar bagiannya atas keuntungan
yang belum terealisasi atas penjualan tanah oleh PT Nazar kepada PT Rosa.
Hal ini dilakukan dalam kertas kerja konsolidasi dengan mengonversikan
laba bersih yang dilaporkan PT Nazar menjadi laba yang telah terealisasi dan
mengalikannya dengan persentase hak minoritas. Jadi, pendapatan hak
minoritas sebesar Rp24.000 adalah 10% dari laba PT Nazar yang telah
terealisasi sebesar Rp240.000.
Tahun setelah penjualan antarperusahaan → jika PT Rosa tetap
memiliki tanah tersebut pada tahun-tahun berikutnya, kertas kerja konsolidasi
akan memerlukan ayat jurnal penyesuaian untuk mengurangi akun tanah ke
dasar biayanya bagi entitas konsolidasi. Ayat jurnal yang diperlukan sebagai
berikut.
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.9
Pembukuan PT Udin
Kas 320.000
Akumulasi penyusutan 160.000
Mesin 360.000
Keuntungan atas penjualan mesin 120.000
Tabel 5.3
Kertas Kerja Konsolidasi PT Udin dan Anak Perusahaan
80% PT Penyesuaian dan
PT Laporan
Clara eliminasi
Udin konsolidasi
Ayu Debit Kredit
Laporan laba rugi
Keuntungan atas 120 a. 120
penjualan mesin
Bahan penyusutan 64 b. 24 40
Neraca
Mesin 320 a. 120 200
Akum penyusutan 64 b. 24 40
Karena itu, pada 31 Desember 2013, yaitu umur manfaat mesin, PT Udin
akan mengakui keuntungan sebesar Rp120.000 sebagai laba investasi. Saldo
akun investasi PT Udin akan merefleksikan eliminasi dan pengakuan bagian
per bagian atas keuntungan yang belum terealisasi sebagai berikut.
Kertas kerja konsolidasi untuk penjualan hilir aset yang dapat disusutkan
– tahun setelah penjualan berikut.
Tabel 5.4.
Kertas Kerja Konsolidasi PT Udin dan Anak Perusahaan Selama Lima Tahun
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.15
Laba bersih yang dilaporkan oleh PT Joni untuk tahun 2009 Rp200.000
Umur manfaat truk per 1 Januari 2009 3 tahun
Metode penyusutan garis lurus
Nilai tukar tambah truk per 31 Desember 2011 Rp12.000
Biaya truk bagi PT Joni Rp56.000
Akumulasi penyusutan truk per 31 Desember 2008 Rp20.000
PEMBUKUAN PT JONI
1 Januari 2009 (penjualan truk)
Kas 48.000
Akumulasi penyusutan 20.000
Truk 56.000
Keuntungan atas penjualan truk 12.000
Untuk mencatat penjualan truk
5.16 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
PEMBUKUAN PT NERISA
1 Januari 2009 (pembelian truk)
Truk 48.000
Kas 48.000
Untuk mencatat pembelian truk
Bagian atas laba bersih yang dilaporkan PT Joni (Rp200.000 × 80%) 160.000
Dikurangi: keuntungan atas truk yang belum terealisasi (Rp12.000 x 80%) (9.600)
Ditambah: pengakuan bagian per bagian atas keuntungan [(keuntungan
Rp12.000 / 3 tahun) × 80%] 3.200
Laba investasi untuk tahun 2009 153.600
Tabel 5.5
Kertas Kerja Konsolidasi sebagian PT Nerisa dan Anak Perusahaan Thn. 2009
Dalam sebagian kertas kerja konsolidasi untuk tahun 2009, dua tahun
setelah penjualan hulu, jumlah yang dialokasikan adalah Rp3.200 ke akun
investasi dan Rp800 ke hak minoritas karena hanya Rp4.000 dari keuntungan
awal yang belum terealisasi sebesar Rp12.000 yang belum terealisasi pada
1 Januari 2011. Tidak diperlukan penyesuaian lebih lanjut pada tahun 2011
karena seluruh keuntungan yang belum terealisasi telah terealisasi melalui
penyusutan. Perhatikan bahwa akun truk dikurangi akumulasi penyusutan
pada 31 Desember 2011 sama dengan nilai residu truk pada tanggal tersebut
sebesar Rp12.000 (truk sebesar Rp36.000 dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp24.000).
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.21
Tabel 5.7.
Kertas Kerja Konsolidasi PT Nerisa dan Anak Perusahaan Tahun 2009
Penyesuaian dan
PT 80% PT Eliminasi Laporan
Nerisa Joni Konsolidasi
Debit Kredit
Lap laba rugi
Laba dari PT Joni 163,2 c 163,2
Beban Penyusutan 12 a4 8
Pendapatan hak d 40,8 40,8
minoritas
Neraca
Truk 48 b 12 36
Akumulasi Penyusutan 36 a4
b8 16
Investasi pd PT Joni 2.080 b 3,2 c 163,2
e 1.920
Ekuitas PT Joni 1 2.400 e 2.400
Januari
Hak Minoritas b 0,8 d 40,8
e 480 520
2.400.0
e Ekuitas PT Joni 1 Januari 2009 00
Investasi dalam PT Joni 1.920.000
Hak minoritas 1 Januari 2009 480.000
KA S US 1
2012 2013
Pendapatan terpisah PT Shofa Rp 300.000 Rp400.000
Laba bersih PT Marwah 80.000 60.000
Hanya ada satu transaksi antar perusahaan selama tahun 2012 dan 2013
adalah penjualan tanah pada tanggal 1 Januari 2012. Tanah tersebut
mempunyai nilai buku Rp20.000 dan telah dijual antar perusahaan dengan
harga Rp 30.000, nilai wajar pada saat penjualan.
penyelesaian
1a.
2012 2013
laba terpisah PT Shofa Rp300.000 Rp400.000
Ditambah: ekuitas pada pendapatan
PT Marwah
2012:Rp 80.000 x 80% 64.000
2013:Rp 60.000 x 80% 48.000
Keuntungan penjualan tanah (10.000)
Laba bersih konsolidasi Rp354.000 Rp448.000
1b.
Pendapatan hak minoritas 2012 2013
(Laba bersih PT Marwah x 20%) Rp 16.000 Rp 12.000
2a.
2012 2013
laba terpisah PT Shofa Rp300.000 Rp400.000
Ditambah: ekuitas pada pendapatan
PT Marwah
2012:Rp 80.000 x 80% 64.000
2013:Rp 60.000 x 80% 48.000
Keuntungan penjualan tanah x 80% (8.000)
Laba bersih konsolidasi Rp356.000 Rp448.000
2b.
Pendapatan hak minoritas 2012 2013
(Laba bersih PT Marwah x 20%) Rp16.000 Rp12.000
Dikurangi: keuntungan penjualan tanah x 20% (2.000)
- Rp14.000 Rp12.000
5.24 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
LAT IH A N
Induk Anak
Laba bersih Rp300 juta Rp750 juta
R/E 1-1-2005 Rp350 juta Rp600 juta
Laba tahun 2005 Rp300 juta Rp750 juta
Pembagian dividen (Rp150 juta) (Rp375 juta)
R/E 31-12-2005 Rp500 juta Rp975 juta
Modal saham Rp1,5 miliar Rp3,5 miliar
Investasi saham perusahaan - Rp500 juta
anak
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.25
9)
Laba dari PT Zaen
Ekuitas pada pendapatan PT Iritel (100.000
x 80%) Rp 80.000
Laba persediaan ditahan tahun 2006
(40.000 x 50%) 20.000
Laba persediaan yang belum direalisasi
tahun 2007 (60.000x40%) (24.000)
Keuntungan penjualan peralatan antar
perusahaan (100.000-60.000) (40.000)
Pengakuan sebagian keuntungan peralatan
40.000/ 4 tahun 10.000
Laba dari PT Zaen Rp 46.000
10)
PT Abdullah dan perusahaan anak
Laporan laba rugi konsolidasi
31 Desember 2007
Penjualan (Rp1.600.000 – Rp150.000) Rp1.450.000
Biaya penjualan (Rp1.000.000 – Rp150.000 +
24.000 – 20.000 ) (854.000)
Laba kotor Rp. 596.000
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
5) Laba atau rugi timbul karena transaksi jual beli produk antara
perusahaan anak dan induk yang produk perusahaan anak merupakan
bahan baku untuk aktivitas produksi perusahaan induk. Maka itu, laba
atau rugi transaksi tersebut akan melekat ....
A. persediaan bahan baku induk dan persediaan barang dalam proses
induk
B. persediaan produk jadi perusahaan dan harga pokok penjualan
produk perusahaan induk
C. harga pokok penjualan produk perusahaan anak dan persediaan
produk jadi perusahaan anak
D. jawaban A dan B benar
7) Laporan laba ditahan yang konsolidasi dan saldo laba yang ditahan
disajikan dalam bentuk gabungan yaitu ....
A. saldo laba atau defisit pada akhir tahun milik perusahaan anak dan
induk, baik yang sudah dibagi maupun yang belum dibagi
B. saldo laba yang belum dibagi atau defisit yang diderita oleh
perusahaan anak sebelum adanya hubungan afiliasi
C. saldo laba yang belum dibagi atau defisit yang diceritakan oleh
perusahaan anak sejak adanya hubungan afiliasi
D. jawaban C dan A benar
8) Pada kertas kerja konsolidasi, saldo akun investasi pada perusahaan anak
yang telah dikonsolidasikan ....
A. ditambahkan pada akun ekuitas pemegang saham perusahaan induk
B. dieliminasi
C. dieliminasi hanya untuk hak minoritas
D. dieliminasi hanya untuk kepemilikan perusahaan induk
9) Pada kertas kerja konsolidasi, laba bersih konsolidasi ditentukan dari ....
A. laba bersih perusahaan induk ditambah dengan laba bersih
perusahaan anak
B. pendapatan konsolidasi dikurangi dengan beban-beban konsolidasi
dan pendapatan hak minoritas
C. pembuatan penyesuaian pada pendapatan perusahaan induk
D. laba bersih perusahaan induk dikurangi dengan pendapatan hak
minoritas
10) Pada kertas kerja konsolidasi, saldo laba konsolidasi akhir periode
ditentukan dari ....
A. saldo laba konsolidasi awal ditambah dengan laba bersih konsolidasi
dan dikurangi dengan dividen perusahaan induk
B. penjumlahan saldo laba akhir periode perusahaan-perusahaan afiliasi
C. penyesuaian saldo laba awal perusahaan induk atas laba dan dividen
perusahaan anak
D. penyesuaian saldo akun laba perusahaan induk
5.32 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
14) Arah penjualan antarperusahaan (arus ke atas atau arus ke bawah) tidak
memengaruhi prosedur kertas kerja konsolidasi apabila penjualan
antarperusahaan antara perusahaan-perusahaan afiliasi dilakukan ….
A. pada nilai wajar
B. di atas nilai pasar
C. pada nilai buku
D. pada perusahaan anak yang dimiliki 100 persen
15) Jumlah persentase setiap keuntungan atau kerugian atas penjualan hilir
dari perusahaan induk kepada perusahaan anak adalah ....
A. 50%
B. 75%
C. 100%
D. 125%
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.33
Kegiatan Belajar 2
Mesin 40.000
Kerugian atas penjualan mesin 40.000
Untuk mengeliminasi kerugian antarperusahaan yang belum
terealisasi atas penjualan hilir
Pada tahun 2010 hingga 2013, laba perusahaan induk dari perusahaan
anak akan dikurangi sebesar Rp8000 setiap tahunnya berdasarkan metode
ekuitas. Laba bersih konsolidasi juga dikurangi sebesar Rp8000 untuk tiap-
tiap tahunnya melalui ayat jurnal kertas kerja yang mengeliminasi pengaruh
kerugian antarperusahaan tersebut. Eliminasi ini mengurangi laba konsolidasi
dengan meningkatkan beban penyusutan ke dasar biaya untuk tujuan laporan
konsolidasi. Ayat jurnal kertas kerja tahun 2010 sebagai berikut.
5.36 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Mesin 40.000
Beban penyusutan 8.000
Akumulasi penyusutan 16.000
Investasi pada perusahaan anak 32.000
Untuk mengeliminasi pengaruh kerugian penjualan antarperusahaan
Penjualan hulu aset tetap dengan menderita kerugian akan dicatat dengan
cara yang serupa, kecuali jika kerugian antarperusahaan tersebut dan
pengakuan bagian per bagiannya akan dialokasikan secara proporsional ke
pemegang saham mayoritas (laba investasi dan laba bersih konsolidasi) serta
hak minoritas.
Tabel 5.8
Kertas Kerja Konsolidasi sebagian PT Faikar dan
Anak Perusahaan Tahun 2011
Metode Ekuitas
Pemeriksaan atas kertas kerja konsolidasi menunjukkan bahwa
PT Faikar menggunakan metode akuntansi ekuitas. Fakta bahwa laba bersih
PT Faikar sebesar Rp1.200.000 sama dengan laba bersih konsolidasi, lalu
kesamaan laba ditahan PT Faikar dan laba ditahan konsolidasi merupakan
bukti penggunaan metode ekuitas. Rekonsiliasi akun investasi PT Faikar
dalam PT Diass pada 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2011 sebagai
berikut.
5.38 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Penjualan 800.000
Harga pokok penjualan 600.000
Peralatan 200.000
Untuk mengeliminasi penjualan antarperusahaan dan mengurangi harga
pokok penjualan serta peralatan masing-masing sebesar biaya dan laba
kotor
Pengakuan atas sisa laba yang belum terealisasi sebesar Rp160.000 akan
terjadi pada saat PT Dindin menyusutkan komputer tersebut selama empat
tahun umur manfaatnya. Dengan asumsi bahwa PT Niska menyesuaikan akun
investasinya dalam PT Dindin untuk laba yang belum terealisasi atas
penjualan tersebut. Menurut metode ekuitas, ayat jurnal kertas kerja untuk
tahun kedua sebagai berikut.
KA S US 2
Pada awal tahun 2002, perusahaan induk menjual salah satu aset tetap kepada
perusahaan induk senilai Rp250 juta. Nilai buku aset tetap tersebut menurut
catatan akuntansi perusahaan induk sebagai berikut.
5.42 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Perusahaan anak mendepresiasi aset tetap tersebut dengan metode garis lurus
dan taksiran umur ekonomis lima tahun.
Data keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak tahun 2001.
Anak Induk
Laba bersih Rp150 juta Rp450 juta
R/E 1-1-2001 Rp100 juta Rp200 juta
Laba tahun 2001 Rp150 juta Rp450 juta
Pembagian dividen (Rp50 juta) (Rp225 juta)
R/E 31-12-2001 Rp200 juta Rp425 juta
Modal saham Rp500 juta Rp2 miliar
Investasi saham perusahaan anak - Rp250 juta
Jurnal yang dicatat oleh perusahaan induk dan perusahaan anak dengan
metode ekuitas sebagai berikut.
c. Perusahaan induk mencatat laba dari perusahaan anak yang menjadi hak
perusahaan induk (80 % X Rp150 juta = Rp120 juta)
Investasi saham perusahaan anak Rp120 juta
Laba dari perusahaan anak Rp120 juta
⚫ EKSI4309/MODUL 5 5.43
LAT IH A N
7)
Jumlah neraca konsolidasi 2013
Peralatan (harga transfer) Rp 500.000
Laba yang belum direalisasi (250.000)
Depresiasi PT Airlangga (500.000/5 tahun) (100.000)
Depresiasi dari laba ditahan (250.000/5 tahun) 50.000
Peralatan bersih Rp 200.000
8)
Jurnal konsolidasi
2013
Penjualan 500.000
HPP 250.000
Peralatan 200.000
bersih
Beban 50.000
depresiasi
Munghilangkan persedian barang antar perusahaan, mengembalikan
peralatan untuk biaya ke entitas konsolidas, dan menghilangkan
depresiasi pada keuntungan antar perusahaan.
2014
Investasi PT Airlangga 200.000
Peralatan 150.000
bersih
Beban 50.000
depresiasi
9)
Perhitungan awal:
Investasi pada PT JABAR (40%) Rp 100.000
Total nilai wajar PT JABAR (100.000 x 250.000
40%)
Nilai buku (200.000)
Alokasi kebebihan PT DKI 50.000
Amortisasi hak paten per tahun 10.000
(50.000/5 tahun)
10)
Pendapatan dari PT JABAR 2016
Pendapatan PT JABAR Rp 60.000
Amortisasi hak paten (10.000)
Laba persediaan yang belum direalisasi dari
penjualan hulu 4.000
Pengakuan keuntungan di awal inventarisasi:
Laba persediaan akhir 4.000
Laba ditahan persediaan akhir (6.000)
Penyesuaian dan realisasi pendapatan PT JABAR Rp 48.000
Pedapatan dari PT JABAR (40%) Rp 19.200
5.48 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
R A NG K U M AN
TES F OR M AT IF 2
5) Bagaimana aset konsolidasi dan laba bersih konsolidasi tahun 2006 akan
dipengaruhi oleh penjualan antarperusahaan?
Glosarium
Daftar Pustaka
Beams, Floyd A.; Joseph H. Anthony; Robin P. Clement; dan Suzanne H.
Lowensohn. (2009). Advanced Accounting. New York: Person Education
Internasional.
Beams Floyd A, et.al. (2012). Advanced Accounting 7th edition. New Jersey:
Pearson Education.Inc.
Modul 6
Transaksi Laba
Antarperusahaan—Obligasi
Irfan Nursasmito, M.Si., Drs., Ak., C.A.
Vogy Gautama Buanaputra, M.Sc., S.E.
Arika Artiningsih, M.Acc., M.Com., S.E.
Heyvon Herdhayinta, M.Sc., S.E.
Yessi Marwah Fauziah, M.Acc., S.E.
PE N DA H UL U AN
Kegiatan Belajar 1
Bila harga yang dibayar oleh sebuah afiliasi untuk mengakuisisi surat
utang pihak lain lebih tinggi dari nilai buku kewajiban (nilai par ditambah
premi belum teramortisasi dikurangi diskon belum teramortisasi dan kos
penerbitan), rugi konstruktif pada penghentian surat utang terjadi. Bila harga
yang dibayar lebih rendah dari nilai buku dari surat utang, akan terjadi
untung konstruktif. Untung dan rugi diartikan sebagai konstruktif karena
untung atau rugi yang direalisasikan dan diakui dari sudut pandang entitas
konsolidasian, tetapi tidak dicatat pada pembukuan terpisah dari perusahaan
afiliasi pada saat pembelian.
Untung dan rugi konstruktif pada obligasi merupakan (1) untung dan
rugi yang terealisasi dari sudut pandang konsolidasian, (2) yang muncul saat
sebuah perusahaan membeli obligasi perusahaan afiliasi, (3) dari entitas lain,
dan (4) pada harga selain nilai buku obligasi. Tidak ada untung dan rugi
dihasilkan dari pembelian obligasi perusahaan afiliasi pada nilai buku atau
dari penyewaan dan peminjaman langsung antara perusahaan afiliasi.
⚫ EKSI4309/MODUL 6 6.5
Tanpa entri ini, laba dari PT Dindin dalam basis ekuitas tidak akan sama
dengan laba bersih konsolidasian.
Kita membebankan rugi konstruktif sebesar Rp22.500 pada bagian
PT Bening terhadap laba terlapor PT Dindin karena PT Bening merupakan
penerbit obligasi. Teori agensi mengalokasikan jumlah penuh dari untung
atau rugi konstruktif apa pun pada obligasi ke afiliasi penerbit. Perusahaan
induk merupakan afiliasi penerbit sehingga analisisnya sama dengan analisis
pada penjualan hilir. Kita membebankan jumlah penuhnya ke PT Bening dan
laba bersih konsolidasian.
Rugi konstruktif sebesar Rp22.500 tampak pada laporan laba rugi
konsolidasian PT Bening dan anak perusahaan tahun 2010. Sementara itu,
10% obligasi yang terbit dilaporkan pada nilai Rp4.500.000 dalam neraca
konsolidasian pada 31 Desember 2010. Penyesuaian kertas kerjanya sebagai
berikut.
⚫ EKSI4309/MODUL 6 6.7
KA S US 1
Penyelesaian:
LAT IH A N
2)
Bunga nominal pada obligasi yang beredar PT Dian
Rp1.500.000 × 8% Rp120.000
Kurang: amortisasi premium (Rp240.000 1/3)/ 4 (Rp20.000)
tahun
Biaya bunga dalam laporan laba rugi konsolidasikan Rp100.000
4) Masalah khusus dalam akuntansi obligasi dan wesel timbul ketika suatu
perusahaan membeli instrumen utang afiliasinya dari pihak luar.
Pembelian semacam ini merupakan penarikan utang dari sudut pandang
entitas yang dikonsolidasikan walaupun utang – utang tetap beredar jika
dilihat dari sudut pandang debitur sebagai entitas hukum yang berdiri
sendiri.
7) Untung dan rugi konstruktif pada obligasi merupakan (1) untung dan
rugi yang terealisasi dari sudut pandang konsolidasian, (2) yang muncul
saat sebuah perusahaan membeli obligasi perusahaan afiliasi, (3) dari
entitas lain, dan (4) pada harga selain nilai buku obligasi.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
2) Saat obligasi dibeli di pasar oleh afiliasi, nilai buku kewajiban obligasi
adalah ....
A. nilai par obligasi dikurangi kos penerbitan yang belum diamortisasi
dan dikurangi diskon yang belum diamortisasi atau ditambah premi
yang belum diamortisasi
B. nilai par obligasi dikurangi kos penerbitan, dikurangi diskon belum
diamortisasi atau ditambah premium belum diamortisasi, dan
dikurangi kos yang terjadi untuk pembelian investasi obligasi
C. nilai par obligasi
D. nilai par obligasi dikurangi diskon atau ditambah premium pada saat
penerbitan
6) Akun apa yang disesuaikan untuk pendapatan pada saat terjadi kerugian
konstruktif.
A. pendapatan didebit, investasi dikredit
B. pendapatan didebit, kerugian atas investasi dikredit
C. investasi didebit, pendapatan dikredit
D. kerugian atas investasi didebit, investasi dikredit
10) Beban bunga yang seharusnya tampak dalam laporan laba rugi
konsolidasi tahun 2012 untuk obligasi yang diterbitkan PT Jaya ialah...
A. Rp 28.000
B. Rp 24.000
C. Rp 20.000
D. Rp 20.800
Kegiatan Belajar 2
Entri yang dibuat PT Kuma saat membeli obligasi PT Idung sebagai berikut.
1 Januari 2011
Utang obligasi 10% 5.050.000
Investasi pada obligasi PT Idung 4.750.000
Untung pada penghentian obligasi 300.000
Sebagai akibat dari entri kertas kerja ini, laporan laba rugi konsolidasian
merefleksikan untung dan mengeliminasi investasi pada obligasi PT Idung.
Neraca konsolidasian memperlihatkan kewajiban obligasi untuk pemegang
obligasi di luar entitas konsolidasian pada Rp45.450.000 (Rp45.000.000 par
tambah Rp450.000 premium yang belum diamortisasi).
Selama 2011, PT Idung mengamortisasi premium obligasi pada
pembukuan terpisahnya dan PT Kuma mengamortisasi diskon dalam
investasi pada obligasinya. Asumsikan bahwa bunga dibayar pada 1 Januari
dan 1 Juli, obligasi jatuh tempo pada 1 Januari 2016 (lima tahun setelah
pembelian), dan amortisasi garis lurus yang digunakan. PT Idung
mengamortisasi 20% premium obligasi dan PT Kuma mengamortisasi 20%
diskon, seperti diilustrasikan berikut.
Pembukuan PT Idung
1 Juli
Biaya bunga 2.500.000
Kas 2.500.000
(Rp50.000.000 par x 10% x ½ tahun)
31 Desember
Biaya bunga 2.500.000
Utang bunga 2.500.000
(Rp50.000.000 par x 10% x ½ tahun)
6.18 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
31 Desember
Utang obligasi 100.000
Biaya bunga 100.000
(Rp500.000 premium ÷ 5 tahun)
Pembukuan PT Kuma
1 Juli
Kas 250.000
Pendapatan bunga 250.000
(Rp5.000.000 par x 10% x ½ tahun)
31 Desember
Piutang bunga 250.000
Pendapatan bunga 250.000
(Rp5.000.000 par x 10% x ½ tahun)
31 Desember
Investasi pada obligasi PT Idung 50.000
Pendapatan bunga 50.000
(Rp250.000 ÷ 5 tahun)
Pembukuan PT Idung
Utang obligasi 10%
(termasuk Rp400.000 premium belum teramortisasi) Rp50.400.000
Biaya bunga 4.900.000
Pembukuan PT Kurma
Investasi pada obligasi PT Idung Rp4.800.000
Pendapatan bunga 550.000
Tabel 6.1
Kertas Kerja Konsolidasi PT Indung dan Anak Perusahaan
Laba Ditahan
Laba Ditahan--PT Idung 24.500 24.500
Laba Ditahan--PT Kuma 20.000 E 20.000
Tambah: Laba bersih 6.560 1.100 6.560
Laba Ditahan--31 Desember 31.060 21.100 31.060
Neraca
Aset Lain-lain 199.400 95.500 294.900
Piutang bunga 250 F 250
Investasi di PT Kuma 32.510 C 1.010
E 31.500
Laba investasi PT Idung untuk tahun 2011 naik sebesar Rp240.000 dari
penghentian konstruktif obligasi (untung konstruktif Rp300.000 kurang
pengakuan piecemeal terhadap untung Rp60.000). Pada tahun 2012, 2013,
2014, dan 2015, laba investasi PT Idung akan dikurangi Rp60.000 setiap
tahun sebagai akibat pengakuan untung konstruktif pada pembukuan terpisah
PT Idung dan PT Kuma. Dengan kata lain, tambahan untuk mencatat bagian
PT Idung terhadap laba terlapor PT Kuma setiap tahun, PT Idung membuat
entri sebagai berikut untung menyesuaikan labanya dari PT Kuma untuk
pengakuan piecemeal pada untung konstruktif.
6.22 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Pada 1 Januari 2016, tanggal jatuh tempo obligasi, jumlah penuh untung
konstruktif akan telah diakui, dan akun investasi pada PT Kuma akan sama
dengan 70% dari ekuitas PT Kuma.
Entri kertas kerja berikut mengonsolidasi laporan keuangan PT Idung
dan anak perusahaan untuk tahun 2011.
Tabel 6.2
Saldo Akhir Tahun Yang Berkaitan Dengan Obligasi Antarperusahaan Dalam
Pembukuan Terpisah PT Idung dan PT Kuma
Entri ini mengeliminasi jumlah timbal balik pendapatan bunga dan biaya
bunga, jumlah timbal balik piutang bunga dan utang, serta jumlah timbal
⚫ EKSI4309/MODUL 6 6.25
Ilustrasi pada bab ini sama dengan contoh PT Idung dan PT Kuma,
kecuali perusahaan anak merupakan afiliasi penerbit. Sementara itu,
pemberhentian konstruktif menghasilkan rugi ke entitas konsolidasian.
PT Dindin memiliki 90% saham biasa PT Clara. PT Dindin membeli
saham PT Clara beberapa tahun yang lalu pada nilai bukunya sebesar
Rp46.125.000. Modal saham PT Clara sebesar Rp50.000.000 dan laba
ditahannya sebesar Rp1.250.000 pada saat diakuisisi.
Pada 31 Desember 2010, PT Clara memiliki obligasi yang beredar
sebesar Rp50.000.000 dan bunga 10% dengan diskon yang belum
diamortisasi Rp1.500.000. Obligasi tersebut membayarkan bunga pada 1
Januari dan 1 Juli setiap tahun, kemudian jatuh tempo dalam lima tahun pada
1 Januari 2016.
Pada 2 Januari 2011, PT Dindin membeli 50% obligasi PT Clara yang
beredar sebesar Rp25.750.000 tunai. Transaksi ini merupakan penghentian
konstruktif dan menghasilkan rugi sebesar Rp1.500.000 dari sudut pandang
entitas konsolidasian. Entitas konsolidasian memberhentikan kewajiban
sebesar Rp24.250.000 (50% dari nilai buku obligasi sebesar Rp48.500.000)
pada kos sebesar Rp25.750.000. Kita membebankan rugi ke PT Clara dengan
6.26 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
1. Metode Ekuitas
PT Clara melaporkan laba bersih sebesar Rp3.750.000 tahun 2011,
sedangkan PT Dindin menghitung labanya dari PT Clara sebesar
Rp2.295.000 sebagai berikut.
31 Desember 2011
Investasi pada PT Clara 3.375.000
Laba dari PT Clara 3.375.000
Untuk mencatat 90% bagian terhadap laba terlapor PT Clara tahun 2011
⚫ EKSI4309/MODUL 6 6.27
31 Desember 2011
Laba dari PT Clara 1.350.000
Investasi pada PT Clara 1.350.000
Untuk menyesuaikan laba dari PT Clara untuk 90% pengakuan piecemeal
sebesar Rp300.000 terhadap rugi konstruktif pada obligasi PT Clara selama
2011
31 Desember 2011
Investasi pada PT Clara 270.000
Laba dari PT Clara 270.000
Untuk menyesuaikan pendapatan dari PT Clara 90% dari Rp. 300.00 bagian
dari kerugian konstruktif selama tahun 2011
Ditingkatkan oleh:
Eliminasi biaya bunga Rp2.650.000
Pengurangan bagian kepentingan nonpengendali
(Rp375.000 – Rp255.000) 120.000
Total peningkatan Rp2.770.000
Tabel 6.3
Kertas Kerja Konsolidasi Obligasi Anak Dimiliki oleh Induk Perusahaan
PT DINDIN DAN PERUSAHAAN ANAK - KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (DALAM RIBUAN)
Penyesuaian dan Eliminasi Laporan
PT Dindin 90% PT Clara Debit Kredit Konsolidasi
Laporan Laba Rugi
Penjualan 128.750 71.250 200.000
Laba dari PT Clara 2.295 C 2.295
Rugi penghentian obligasi A 1.200 -1.500
B 300
Pendapatan Bunga 2.350 B 2.350
Biaya-biaya, termasuk kos barang terjual -108.395 -62.200 -170.595
Biaya bunga -5.300 B 2.650 -2.650
Bagian Kepemilikan non pengendali C 255 -255
Laba Ditahan
Laba Ditahan--PT Dindin 65.000 65.000
Laba Ditahan--PT Clara 6.250 D 6.250
Tambah: Laba bersih 25.000 3.750 25.000
Laba Ditahan--31 Desember 90.000 10.000 90.000
Neraca
Aset Lain-lain 170.230 125.000 295.230
Piutang bunga 1.250 E 1.250
Investasi di PT Clara 52.920 C 2.295
D 50.625
Diturunkan oleh:
Eliminasi biaya bunga Rp2.350.000
Peningkatan pada bagian kepentingan nonpengendali
(Rp300.000 pengakuan piecemeal × 10%) 30.000
Total penurunan Rp2.380.000
Efek tahunan pada laba bersih konsolidasian Rp 270.000
Tabel 6.4
Rangkuman Saldo Akun Obligasi Antarperusahaan Pada Pembukuan Terpisah
KA S US 2
PT Djarwo PT Ros
Piutang bunga - Rp 1.000
Investasi pada obligasi PT Djarwo - 52.700
Utang gabungan (2000) -
Utang obligasi 8% jatuh tempo 2013 (98.200) -
Pendapatan bunga - (2.100)
Beban bunga 8.800 -
Diminta
1. Hitunglah keuntungan atau kerugian obligasi yang akan tampak dalam
laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010.
2. Tentukanlah jumlah pendapatan bunga dan beban bunga yang akan
tampak pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010 serta jumlah
piutang bunga yang akan tampak pada neraca konsolidasi per 31
Desember 2010
3. Siapkan ayat–ayat jurnal yang dibutuhkan untuk kertas kerja konsolidasi
yang diperlakukan untuk mengeliminasi pengaruh obligasi antar
perusahaan untuk tahun 2010.
Penyelesaian
1. Kerugian penghentian konstruktif atas obligasi
Harga pembelian obligasi dengan nilai nominal
Rp50.000 pada tanggal 1 April 2010 Rp 53.600
Nilai buku dari obligasi yang diperoleh
Nilai nominal Rp 100.000
Dikurangi: diskon yang belum diamortisasi
Rp 1.800 untuk 27 dari 36 bulan
(Rp 1.800/0,75) 2.400
Nilai buku obligasi Rp 97.600
Obligasi antar perusahaan 50% 48.800
6.34 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
LAT IH A N
5) Jika obligasi induk perusahaan dibeli oleh anak perusahaan pada harga
melebihi nilai buku tercatatnya, apakah yang dialokasikan kepada induk
atau anak perusahaan tersebut? Keuntungan atau kerugian? Jelaskan!
6) Hitunglah pendapatan induk perusahaan dari anak perusahaan yang 80%
kepemilikannya dimiliki oleh induk jika laba bersih yang dilaporkan oleh
anak perusahaan untuk tahun tersebut sebesar Rp150.000 dan entitas
konsolidasi mempunyai kerugian konstruktif sebesar Rp9.500 dari
perolehan obligasi anak perusahaan oleh induk perusahaan!
7) Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat pendapatan investasi
induk perusahaan untuk tahun 2016, apabila pendapatan yang dilaporkan
oleh anak perusahaan (kepemilikan induk pada anak perusahaan ini
sebesar 75%) sebesar Rp100.000 dan entitas yang dikonsolidasikan
mempunyai keuntungan konstruktif sebesar Rp8.000 dari perolehan
obligasi induk perusahaan oleh anak perusahaan
8) PT Tedd memiliki obligasi beredar sebesar Rp100.000.000 (par) 10%
dengan premium yang belum diamortisasi sebesar Rp1.000.000 pada 1
Januari 2015. PT Baker membeli Rp10.000.000 (par) obligasi ini sebesar
Rp7.750.000 dari broker investasi. Hitunglah keuntungan atau kerugian
konstruktif dan siapkan ayat jurnal yang diperlukan PT Baker
9) PT Hendrian mengakuisisi 80% saham biasa PT Endu pada 1 Januari
2009 sebesar Rp2.000.000 dalam keadaan kelebihan nilai buku dan nilai
wajar. PT Hendrian tidak mengamortisasi goodwill. Pada 1 Januari 2012,
PT Hendrian memiliki obligasi Rp5.000.000 nilai par, 8%, dengan
diskon yang belum diamortisasi sebesar Rp200.000. Pada tanggal ini,
PT Endu membeli Rp2.000.000 (par) obligasi PT Hendrian pada nilai
par. Obligasi jatuh tempo pada 1 Januari 2016, lalu membayarkan bunga
pada 1 Januari dan 1 Juli. Laba terpisah PT Hendrian yang tidak
termasuk laba investasi untuk tahun 2012 adalah Rp4.000.000,
sedangkan PT Endu melaporkan laba bersih sebesar Rp2.500.000.
a) Hitunglah laba bersih konsolidasian PT Hendrian dan anak
perusahaan tahun 2012!
b) Bagian kepentingan nonpengendali tahun 2012!
10) PT Dara yang memiliki kepemilikan sebesar 80% pada PT Nanda
membeli obligasi PT Nanda sebesar Rp500.000. Sebanyak 8% pada tarif
106 pada 1 Juli 2009 obligasi membayarkan bunga pada 1 Januari dan 1
Juli, sedangkan jatuh tempo pada 1 Juli 2012. PT Dara menggunakan
metode ekuitas untuk investasinya pada PT Nanda. Data neraca saldo
kedua perusahaan 31 Desember 2009 sebagai berikut.
6.36 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
PT Dara PT Nanda
Piutang bunga 20.000 -
Investasi pada 8% obligasi PT Nanda 525.000 -
Utang bunga - 200.000
8% utang obligasi (Rp5.000.000) par - 4.925.000
Pendapatan bunga 15.000 -
Biaya bunga - 430.000
Untung dan rugi obligasi antarperusahaan - -
a) Tentukan jumlah setiap bagian yang akan tampak pada laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009!
b) Buatlah bentuk jurnal umum penyesuaian dan eliminasi kertas kerja yang
berhubungan dengan obligasi yang dibutuhkan agar mengonsolidasi
laporan keuangan PT Dara dan PT Nanda untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2009!
c) Buatlah bentuk jurnal umum penyesuaian dan eliminasi kertas kerja yang
berhubungan dengan obligasi yang dibutuhkan agar mengonsolidasi
laporan keuangan PT Dara dan PT Nanda untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2010!
direalisasi dicatat pada buku dari afiliasi penjualan, namun tidak diakui
sebagai keuntungan atas tujuan laporan konsolidasi karena tanah tersebut
masih berada di dalam entitas terkonsolidasi. Dengan demikian,
keuntungan obligasi yang konstruktif direalisasikan dan diakui dari sudut
pandang entitas yang dikonsolidasikan namun tidak diakui pada buku
afiliasi. Keuntungan penjualan tanah yang belum direalisasi diakui pada
buku dari afiliasi penjualan tetapi tidak direalisasikan atau diakui dari
sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan.
5) Jika anak perusahaan membeli obligasi induk dengan harga yang
melebihi nilai buku, maka akan terjadi kerugian konstruktif. Kerugian
tersebut disebabkan oleh induk perusahaan karena merupakan obligasi
induk dengan pemberhentian konstruktif. Pendekatan untuk mengaitkan
keuntungan dan kerugian konstruktif atas obligasi antar perusahaan
dengan penerbit konsisten dengan prosedur yang digunakan dalam bab
sebelumnya. Terutama kekonsistensian atas keuntungan dan kerugian
asosiasi atas transaksi penjualan antar perusahaan dengan afiliasi
penjualan.
6) Pendapatan investasi dari anak perusahaan
80% x Rp 150.000 laba bersih yang dilaporkan Rp 120.000
Dikurangi: 80% x Rp 9.500 kerugian konstruktif (7.600)
Pendapatan investasi Rp 112.400
7)
Investasi pada anak Rp 75.000
Laba dari anak Rp 75.000
Untuk mengakui pendapatan dari perusahaan anak sebesar 75%
Entri yang dibuat PT Baker saat membeli obligasi PT Tedd sebagai berikut.
Untuk mengeliminasi jumlah timbal balik utang bunga dan piutang bunga
Untuk mengeliminasi jumlah timbal balik utang bunga dan piutang bunga.
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Utang jangka panjang PT Ira pada 1 Januari 2009 terdiri atas nilai par
Rp2.000.000, 10% utang obligasi jatuh tempo pada 1 Januari 2013, dan
dengan diskon yang belum diamortisasi sebesar Rp40.000. Pada 2 Januari
2009, PT Nastiti, anak perusahaan PT Ira yang dimiliki 90%, membeli
⚫ EKSI4309/MODUL 6 6.41
1) Dalam laporan laba rugi konsolidasian PT Ira dan anak perusahaan tahun
2009, untung atau rugi seharusnya dilaporkan dalam jumlah ....
A. rugi Rp28.000
B. untung Rp20.000
C. untung Rp12.000
D. rugi Rp10.000
3) Jumlah untung atau rugi konstruktif yang belum diakui pada pembukuan
terpisah PT Ira dan PT Nastiti pada 31 Desember 2009 adalah ....
A. 12.000
B. 11.000
C. 9.000
D. 0
4) Biaya bunga obligasi PT Ira yang tampak pada laporan laba rugi
konsolidasian 2009 sebesar ....
A. 210.000
B. 200.000
C. 168.000
D. 160.000
Glosarium
Daftar Pustaka
Beams Floyd A, et.al. (2012). Advanced Accounting 7th edition. New Jersey:
Pearson Education.Inc.
Modul 7
Konsolidasi—Perubahan Kepemilikan
Perusahaan
Irfan Nursasmito, M.Si., Drs., Ak., C.A.
Vogy Gautama Buanaputra, M.Sc., S.E.
Arika Artiningsih, M.Acc., M.Com., S.E.
Heyvon Herdhayinta, M.Sc., S.E.
Yessi Marwah Fauziah, M.Acc., S.E.
PE N DA H UL U AN
Kegiatan Belajar 1
Akuisisi
BellSouth Corporation
Pada bulan Desember 2006, kami mengakuisisi BellSouth melalui
transaksi yang di jurnal sesuai dengan FAS 141. BellSouth merupakan
penyedia jasa komunikasi yang penting wilayah tenggara Amerika Serikat,
yang menyediakan jasa komunikasi melalui kabel, meliputi jasa pertukaran
lokal, akses jaringan, jasa intraLATA jarak jauh, dan jasa internet bagi
sebagian besar penduduk di seluruh sembilan negara bagian …. Berdasarkan
penutupan harga saham biasa kami di Bursa Saham New York (NYSE)
sebesar $35,75 per lembar saham pada 29 Desember 2006, sesi perdagangan
terakhir, penutupan merger memberikan $86.900 kepada pemegang saham
BellSouth (p.54).
1. Laba Praakuisisi
Berdasarkan konsep, laba praakuisisi (atau laba pembelian) dapat
dihilangkan dengan dua metode. Pertama, dengan menghilangkan penjualan
dan biaya perusahaan anak sebelum akuisisi dari penjualan serta biaya
konsolidasi. Kedua, memasukkan penjualan dan biaya perusahaan anak ke
dalam laporan laba rugi konsolidasi selama satu periode penuh serta
mengurangkan laba praakuisisi sebagai rekening terpisah.
Sebagai contoh, anggaplah PT Clara membeli 90% saham PT Sasa pada
1 April 2009 seharga Rp1.068.750. Pendapatan, dividen, dan ekuitas
pemegang saham PT Sasa selama tahun 2009 sebagai berikut.
7.4 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
2. Dividen Praakuisisi
Dividen yang dibayarkan kepada saham sebelum akuisisi (dividen
praakuisisi) harus dieliminasi karena dividen praakuisisi bukan merupakan
bagian dari ekuitas yang diakuisisi. PT Sasa membayar dividen sebesar
Rp125.000 selama tahun 2009. Akan tetapi, dari jumlah tersebut Rp50.000
dibayarkan sebelum akuisisi oleh PT Clara. Oleh karena itu, PT Clara
membuat jurnal sebagai berikut untuk mencatat dividen yang benar-benar
diterima (setelah akuisisi).
Kas 67.500
Investasi di PT Sasa 67.500
Kepentingan Kepentingan
Eliminasi
pengendali nonpengendali Total
Praakuisisi
(Clara) (10%)
Laba bersih PT Sasa Rp168.750 Rp18.750 Rp62.500 Rp250.000
Dividen PT Sasa 67.500 12.500 45.000 125.000
3. Konsolidasi
Tabel 7.1 memberikan contoh prosedur konsolidasi untuk PT Clara dan
perusahaan anak. Saldo rekening investasi di PT Sasa pada neraca PT Clara
sebesar Rp.1.170.000 terdiri atas Rp1.068.750 harga pokok, ditambah
Rp168.750 pendapatan, dikurangi Rp67.500 dividen yang diterima.
Walaupun nilai-nilai yang lain dalam laporan PT Clara dan PT Sasa yang
terpisah disajikan untuk pertama kali dalam kertas kerja konsolidasi tersebut,
nilai-nilai tersebut sepenuhnya kompatibel dengan asumsi-asumsi dan data
sebelumnya untuk PT Clara dan PT Sasa.
⚫ EKSI4309/MODUL 7 7.7
Tabel 7.1
Laba dan Dividen Praakuisisi dalam Kertas Kerja Konsolidasi
b. Penjualan* 125.000
Harga pokok penjualan dan biaya* 67.500
Modal saham - PT Sasa 1.000.000
Laba ditahan - PT Sasa 175.000
Dividen - PT Sasa* 45.000
Investasi di PT Sasa 1.068.750
Kepemilikan nonpengendali - saldo awal 123.750
AKUISISI PIECEMEAL
Aktiva bersih PT Ridwan memiliki nilai wajar yang sama dengan nilai
bukunya. Setiap kelebihan harga pokok investasi di atas nilai yang
wajar/buku disebabkan goodwill. Kepemilikan yang diakuisisi PT Jepri
selama bulan April dan Juli adalah kurang dari 50%. Oleh karena itu, PT
Jepri dengan tepat mencatatnya dengan metode harga pokok. Investasi
berikutnya pada 1 Oktober 2011 menaikkan saldo rekening investasi menjadi
Rp1.125.000 dan meningkatkan kepemilikan PT Jepri menjadi 90%. Akuisisi
sekarang sudah terjadi dan PT Ridwan harus dikonsolidasi. Harga sebesar
Rp1.125.000 yang harus dibayarkan untuk 90% kepemilikan menunjukkan
nilai PT Ridwan yang wajar sebesar Rp1.250.000. Nilai aktiva berwujud
bersih adalah sebesar Rp1.100.000, yang berarti goodwill sebesar Rp150.000.
Tanggal 1 Oktober mengakibatkan proses akuisisi tersebut terjadi pada
pertengahan periode. Laporan laba rugi konsolidasi harus hanya memasukkan
7.10 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
pendapatan dan biaya PT Ridwan selama tiga bulan terakhir untuk tahun
2011. Tabel 7.2 menunjukkan kertas kerja konsolidasi untuk PT Jepri dan
perusahaan anak untuk tahun 2011. Data tambahan yang sesuai dengan
informasi sebelumnya atas contoh PT Jepri-Ridwan disediakan untuk tujuan
pembahasan.
Tabel 7.2
Akuisisi Piecemeal atas Kepemilikan Pengendali
⚫ EKSI4309/MODUL 7 7.11
Jurnal kertas kerja ditulis ulang berikut ini untuk referensi silang.
Penjualan* 562.500
Harga pokok penjualan 412.500
dan biaya*
Modal Saham— PT Ridwan 500.000
Laba ditahan— PT Ridwan 450.000
Goodwill 150.000
Investasi di PT Ridwan 1.125.000
Kepemilikan nonpengendali— 125.000
saldo awal
KA S US 1
Berikut ini merupakan kasus dan penyelesaiannya!
Penyelesaian:
1) Pendaptan PT Bromo untuk tahun 2017
(40% x Rp300.000 x 8/12 tahun) Rp 80.000
(60% x Rp300.000 x 4/12 tahun) 60.000
Total pendapatan dari PT Bromo Rp 140.000
2) Pendapatan praakuisisi
(4/12 x 300.000) Rp 100.000
LAT IH A N
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
7) Pada SFAS No. 160 laba prakuisisi tidak boleh muncul sebagai...
A. penambah laba bersih indul
B. penambah laba bersih konsolidasi
C. pengurang laba bersih konsolidasi
D. pengurang laba bersih anak
10) Berapakah saldo akun investasi PT Lion pda PT Batavia pada tanggal
31 Desember 2015
A. Rp 1.344
B. Rp 1.330
C. Rp 1.230
D. Rp 1.433
7.20 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Kegiatan Belajar 2
Penjualan Kepemilikan
PepsiCo yang disebut sebagai Pepsi Bottling Group (PBG). Pada 6 April
1999, PBG menyelesaikan penjualan 100 juta lembar saham berjenis saham
biasa dengan harga $23 per lembar melalui IPO (Initial Public Offering).
PepsiCo mempertahankan kepemilikan nonpengendali langsung sebesar
35,5%. Selama kuartal pertama, kami menerima $5,5 miliar penyelesaian
utang yang diperoleh PBG sebagai penyelesaian kewajiban antarperusahaan
yang telah terjadi sebelumnya. Kami mencatat laba sebelum pajak sebesar 1,0
miliar ($476 juta setelah pajak atau $0,32 per lembar saham) pada kuartal
kedua.
Dengan cara yang sama, meskipun dengan nilai yang lebih kecil, laporan
tahunan Coca-Cola Company dan perusahaan anak pada tahun 2006
mengungkapkan laba atas saham yang diterbitkan oleh investee ekuitasnya
pada tahun 2005 dan 2005. Catatan 1 mengungkapkan hal berikut.
Kas 200.000
Investasi di PT Roro 160.000
Agio Saham – PT Ali 40.000
Saldo investasi pada akhir periode terdiri atas ekuitas PT Ali dalam PT
Roro sebesar Rp1.264.000 (Rp1.580.000 x 80%) ditambah goodwill sebesar
Rp80.000 atas 80% kepemilikan yang masih dipegang. Kertas kerja
konsolidasi untuk PT Ali dan perusahaan anak disajikan pada Tabel 7.3 yang
menunjukkan dampak pengurangan kepemilikan pada prosedur kertas kerja.
⚫ EKSI4309/MODUL 7 7.25
Tabel 7.3
Penjualan 10% Kepemilikan pada Awal Periode
PT ALI DAN PERUSAHAAN ANAK - KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010
Penyesuaian dan Eliminasi
Ali 80% Roro Debit Kredit Laporan Konsolidasi
Laporan Laba Rugi
Penjualan 3.000.000 680.000 3.680.000
Pendapatan dari Sergio 144.000 a 144.000
Biaya termasuk harga pokok penjualan (2.544.000) (500.000) (3.044.000)
Laba Ditahan
Laba Ditahan--Ali 1.050.000 1.050.000
Laba Ditahan--Roro 500.000 b 500.000
Bagian Kepemilikan pengendali atas
Pendapatan Bersih Konsolidasi 600.000 180.000 600.000
Dividen (400.000) (100.000) a 80.000 (400.000)
c 20.000
Laba Ditahan--31 Desember 1.250.000 580.000 1.250.000
Neraca
Aktiva Lain-lain 3.196.000 1.750.000 4.946.000
Investasi di Roro 1.344.000 a 64.000
b 1.280.000
Goodwill b 100.000 100.000
4.540.000 1.750.000 5.046.000
b
b. Modal saham—PT Roro 1.000.000
Laba ditahan—PT Roro 500.000
Goodwill 100.000
Investasi di PT Roro 1.280.000
Kepemilikan nonpengendali (20%) 320.000
Untuk mengeliminasi pengulangan saldo investasi dan ekuitas serta
untuk mencatat goodwill dan saldo awal kepemilikan nonpengendali
Jika penjualan tersebut dicatat per 1 April 2010, efek ekuitas akan sebesar
Rp35.500 yang dihitung sebagai berikut.
Jurnal yang dibuat oleh PT Ali selama tahun 2010 untuk mencatat
penjualan 10% kepemilikan tersebut dan investasinya di PT Roro sebagai
berikut.
1 April 2010
Investasi di PT Roro 40.500
Laba dari PT Roro 40.500
Untuk mencatat laba dari kuartal pertama (ekuitas Rp40.500 dalam laba)
Kas 200.000
Investasi di PT Roro 164.500
Disagio Saham 35.500
Untuk mencatat penjualan 10% kepemilikan dalam PT Roro (lihat
penghitungan sebelumnya)
1 Juli 2010
Kas 80.000
Investasi di PT Roro 80.000
1 Jika dicatat pada awal periode, harus dipertimbangkan dividen yang benar-benar
31 Desember 2010
Investasi di PT Roro 108.000
Laba dari PT Roro 108.000
Untuk mencatat laba selama tiga kuartal terakhir tahun 2010
Laba dari PT Roro selama tahun 2010 sebesar Rp148.500 yang terdiri
atas Rp40.500 selama kuartal pertama dan Rp108.000 selama tiga kuartal
terakhir pada tahun tersebut. Pada akhir tahun, rekening investasi di PT Roro
memiliki saldo sebesar Rp1.344.000 yang sama besar dengan contoh
penjualan awal tahun, tetapi memiliki komponen dengan nilai yang berbeda.
Saldo investasi pada akhir tahun sama dengan sebelumnya karena PT Ali
memegang porsi kepemilikan yang sama sebagaimana asumsi penjualan awal
tahun. Selanjutnya, PT Ali menerima arus kas masuk dari investasi yang
sama besar (Rp200.000 dari penjualan dan dividen sebesar Rp80.000).
Dengan demikian, seharusnya ia melaporkan laba yang sama. Efek laba
dengan asumsi yang berbeda tersebut diterangkan sebagai berikut.
Total efek pada laba bersih PT Ali adalah sama sehingga efeknya
terhadap laporan keuangan konsolidasi seharusnya sama. Kertas kerja
konsolidasi untuk penjualan dalam periode akuntansi disajikan pada Tabel
7.4.
Tabel 7.4
Penjualan 10% Kepemilikan dalam Periode Akuntansi
7.30 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
2 APB Opinion No. 18, “Perlakuan Akuntansi Metode Ekuitas untuk Investasi
b. Nilai yang terkandung dalam aktiva dan utang bekas perusahaan anak.
Anggaplah bahwa PT Citra menjual seluruh 90% kepemilikannya dalam
PT Ira untuk menerima kas sebesar Rp2.750.000. PT Citra menghitung nilai
yang terkandung dalam investasinya untuk menentukan laba atau rugi atas
penjualan tersebut. Jika nilai yang terkandung dalam investasi tersebut adalah
Rp2.650.000, PT Citra menghapus PT Ira dari konsolidasi dan mencatat laba
sebesar Rp100.000. PT Citra mencatat transaksi tersebut sebagai berikut.
Kas 2.750.000
Investasi di PT Ira 2.650.000
Laba penjualan 100.000
1 Januari 2 Januari
sebelum setelah
penjualan penjualan
Ekuitas pemegang saham PT Pipit Rp1.000.000 Rp1.200.000
Kepemilikan PT Diva 80% 83 1/3%
Ekuitas PT Diva di PT Pipit 800.000 1.000.000
Goodwill 100.000 100.000
Saldo investasi di PT Pipit Rp 900.000 Rp1.100.000
Penjualan kepada entitas luar dengan harga Rp100 per lembar saham
tidak memengaruhi ekuitas PT Diva di PT Pipit karena harga penjualan sama
dengan nilai buku. Jika PT Pipit menjual saham dengan harga Rp175 per
lembar (lebih besar dari nilai buku), ekuitas PT Diva di PT Pipit meningkat
sebesar Rp100.000. Jika PT Pipit menjualnya dengan harga Rp75 (lebih
rendah dari nilai buku), ekuitas PT Diva menurun sebesar Rp33.335.
SFAS No. 160 mengharuskan bahwa transaksi yang membawa dampak
penurunan persentase kepemilikan harus dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Dengan kata lain, investasi perusahaan induk dan disagio saham harus
disesuaikan: laba atau rugi untuk jenis transaksi tersebut tidak dicatat. Jurnal
untuk mencatat perubahan dalam nilai buku yang mendasari ekuitas PT Diva
dengan metode tersebut sebagai berikut.
Penjualan dengan harga Rp175 per lembar (lebih besar dari nilai buku)
Investasi di PT Pipit 100.000
Disagio saham 100.000
Penjualan dengan harga Rp75 per lembar (lebih kecil dari nilai buku)
Disagio saham3 33.335
Investasi di PT Pipit 33.335
3 Debit ini dibebankan pada laba ditahan jika rekening disagio saham perusahaan
saham atas perbedaan nilai buku perusahaan induk dalam perusahaan anak
sebelum dan sesudah transaksi saham treasuri.
Anggaplah bahwa PT Tia adalah perusahaan anak dengan 80%
kepemilikannya dipegang oleh PT Vogy dan bahwa PT Tia memiliki 10.000
lembar saham biasa yang beredar per 31 Desember 2010. Pada 1 Januari
2011, PT Tia membeli 400 lembar sahamnya dari pemegang saham
nonpengendali. Tabel 7.5 meringkas dampak akuisisi saham treasuri tersebut
terhadap hak PT Vogy atas nilai buku PT Tia dengan menggunakan tiga
asumsi yang berbeda harga pembelian saham treasuri.
Tabel 7.5
Pembelian Saham Treasuri oleh Perusahaan Anak
Dividen saham dan stock split oleh perusahaan anak tidak lazim terjadi,
kecuali jika pemilik nonpengendali berdagang secara aktif di bursa saham.
Hal tersebut disebabkan manajemen perusahaan induk mengendalikan
tindakan semacam itu dan biasanya tidak terdapat keuntungan bagi
perusahaan-perusahaan yang terkonsolidasi atau perusahaan induk dari
peningkatan jumlah saham perusahaan anak yang beredar melalui stock split
atau dividen saham. Bahkan, jika perusahaan anak melakukan stock split atau
menerbitkan dividen saham, dampak tindakan tersebut terhadap prosedur
konsolidasi adalah minimal.
Stock split oleh perusahaan anak meningkatkan jumlah saham yang
beredar, tetapi tidak memengaruhi baik aktiva bersih perusahaan anak
maupun masing-masing rekening ekuitas. Di samping itu, persentase
kepemilikan perusahaan induk dan pemilik nonpengendali tidak dipengaruhi
oleh stock split oleh perusahaan anak. Oleh karena itu, pencatatan dan
prosedur konsolidasi perusahaan induk juga tidak terpengaruh.
Terdapat beberapa pengamatan atas dividen saham oleh perusahaan anak
bahwa masing-masing rekening ekuitas perusahaan anak berubah pada kasus
dividen saham. Perubahan tersebut terjadi karena laba ditahan sama terhadap
nilai buku, nilai yang dinyatakan, atau nilai pasar dari saham tambahan yang
diterbitkan dipindahkan ke agio saham. 4 Walaupun kapitalisasi laba ditahan
tidak memengaruhi pencatatan perusahaan induk tentang perusahaan
anaknya, nilai modal sahamnya benar-benar berubah, sedangkan diagio
saham dan laba ditahan harus dieliminasi dalam proses konsolidasi.
PT Rama memiliki 80% saham beredar PT Made yang diakuisisi per
1 Januari 2009 seharga Rp800.000. Ekuitas PT Made pada 1 Januari 2009
tersebut sebagai berikut.
4 Lihat ARB No. 43, Bab 7, paragraf 10 sampai 14 untuk prosedur akuntansi yang
KA S US 2
Diminta:
1) Hitunglah saldo akun investasi PT Dharma pada PT Zulian pada tanggal
1 Januari 2016 sebelum penerbitan saham tambahan!
2) Tentukan presentase kepemilikan PT Dharma pada PT Zulian pada
tanggal 1 Januari 2016 sesaat sesudah penerbitan saham tambahan!
3) Siapkan ayat jurnal pada buku PT Dharma untuk menyesuaikan
penerbitan saham tambahan tersebut pada tanggal 1 Januari 2008 jika
keuntungan atau kerugian tidak diakui!
Penyelesaian:
1) Investasi pada PT Zulian dibawah nilai ekuitas
(Rp 26.000.000 x 80%) Rp 20.800.000
Goodwill (80%) Rp. 2.000.000
Investasi pada PT Zulian 1 Januari 2016 Rp22.800.000
LAT IH A N
8) Dampak apa yang akan terjadi pada induk perusahaan jika anak
perusahaan membeli saham dari pemegang sama minoritas dengan
harga dibawah nilai buku?
Informasi berikut ini digunakan untuk menjawab pertanyaan no 9-10.
Ekuitas pemegang saham PT Satria membeli 75% kepemilikan PT Eko
pada BEI pada tanggal 1 Januari 2013 dengan harga Rp2.070.000.
Ikhtisar ekuitas pemegang saham PT Eko pada tanggal 31 Desember
2012 dan 2013 sebagai berikut:
2012 2013
Modal saham, harga Rp 30 Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Tambahan modal disetor 900.000 900.000
Saldo laba 300.000 900.000
Total ekuitas pemegang 2.400.000 3.000.000
saham
10) Hitunglah saldo investasi PT Satria pada PT Eko pada tanggal 3 Januari
2014. Jika, PT Eko menjual 10.000 lembar saham tambahan tersebut
kepada investor diluar entitas yang dikonsolidasikan dan tidak ada
keuntungan atau kerugian yang diakui.
1) Dengan asumsi bahwa tidak ada laba atau rugi yang diakui, tidak ada
penyesuaian rekening investasi perusahaan induk yang diperlukan jika
perusahaan anak menjual saham tambahan kepada pihak luar sebesar
nilai buku karena hak perusahaan induk atas item yang mendasari nilai
7.46 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
buku tidak berubah. Jika saham dijual lebih besar dari nilai buku, hak
perusahaan induk atas ekuitas perusahaan anak meningkat. Peningkatan
ini dicatat oleh perusahaan induk sebagai berikut.
Jika perusahaan anak menjual saham lebih rendah dari nilai buku,
kepemilikan perusahaan induk menurun dan perusahaan induk mencatat
penurunan dalam rekening investasi dan disagio saham. Dalam ketiga
kasus tersebut (sebesar nilai buku, di atas nilai buku, atau di bawah nilai
buku), persentase kepemilikan perusahaan induk menurun dari 80 persen
(8.000 dari 10.000 lembar saham) menjadi 66, 2/3 persen (8.000 dari
12.000 saham).
Tidak ada laba atau rugi yang diakui, perubahan dalam nilai buku yang
mendasari, yang disesuaikan seperenam [(80% -66 2/3%) ÷ 80%] dari
setiap selisih nilai buku harga pokok yang tidak diamortisasi dilaporkan
sebagai penyesuaian untuk disagio saham karena perusahaan induk
mempertahankan kepemilikan pengendalinya. Sebuah perhitungan
alternatif adalah mengasumsikan bahwa perusahaan induk menjual
seperenam kepemilikannya untuk 66 2/3 persen hasil. Selisihnya adalah
jumlah penyesuaian untuk disagio saham.
2) Akuisisi dari 2.000 saham secara langsung dari perusahaan anak
meningkatkan persentase kepemilikan perusahaan induk dari 80 persen
(8.000 dari 10.000 lembar saham) menjadi 5/6 (10.000 12.000 saham,
atau 83 1/3%). Perubahan dalam kepemilikan yang dipegang tidak
memengaruhi cara pencatatan perusahaan induk atas investasi
tambahannya. Perusahaan induk dalam semua kasus menaikkan rekening
investasinya sejumlah kas yang dibayarkan atau hal lain yang diberikan
untuk investasi tambahan. Tidak ada bedanya jika harga pembelian di
atas atau di bawah nilai buku.
3) Perlakuan keuntungan atau kerugian atas penjualan dihitung sebagai
perbedaan antara hasil dari penjualan dan investasi yang dijual.
4) Transaksi saham treasuri oleh anak perusahaan mengubah proporsi
kepemilikan perusahaan induk di perusahaan anak. Setiap perubahan
dalam hak orang tua atas nilai buku perusahaan anak yang mendasari
⚫ EKSI4309/MODUL 7 7.47
9) Jawaban:
A. Nilai buku pada 31 Desember 2013
3.000.000 x 75% Rp2.250.000
10) Jawaban:
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
7) Berapakah pendaptan PT Jon dari PT San pada tahun 2011 dan 2012?
A. 160.000
B. 170.000
C. 230.000
D. Semua jawaban salah
10) Berapakah saldo akun investasi PT Jon pada PT San pada tanggal 31
Desember 2012?
A. 1.230.000
B. 1.410.000
C. 1.341.000
D. Semua jawaban salah
7.52 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Glosarium
Daftar Pustaka
Beams Floyd A, et.al. (2012). Advanced Accounting 7th edition. New Jersey:
Pearson Education.Inc.
Modul 8
PE N DA H UL U AN
Kegiatan Belajar 1
Struktur Afiliasi
I. KEPEMILIKAN LANGSUNG
a. Anak perusahaan tunggal b. Anak perusahaan ganda
Induk Induk
90%
80% 80% 70%
Induk Induk
20%
80% 80%
Induk Induk
Gambar 8.1
Struktur Afiliasi
Berikut adalah laba terpisah untuk ketiga perusahaan tersebut (yaitu laba
tidak memasukkan pendapatan investasi) dan dividen selama tahun 2010
(dalam ribuan Rp).
Laba bersih perusahaan induk dan laba bersih konsolidasi sesuai dengan
penyajian laporan laba rugi dihitung dengan mengurangkan hak pemegang
saham nonpengendali dari kombinasi laba terpisah.
Tabel 8.1
Kepemilikan Tidak Langsung—Tipe Bapak-Anak-Cucu (Metode Ekuitas)
PT PUTRA DAN ANAK PERUSAHAAN KERTAS KERJA KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 (DALAM RIBUAN RUPIAH)
PT Ben PT Riska Penyesuaian dan Laporan
PT Putra
80% 70% Estimasi Konsolidasi
Laporan L/R Penjualan Rp.1.000 Rp.700 Rp.500 Rp. 2.200
Pendapatan dari PT Ben 312 c 321
Pendapatan dari PT Rizka 140 a 140
Biaya termasuk HPP (800) (450) (300) (250)
Hak minoritas PT Ben e 78 (78)
Hak minoritas PT Rizka e 60 (60)
Hak pengendali atas laba bersih Rp.812 Rp.350 Rp.120 Rp.812
Laba ditahan
Laba ditahan-Putra Rp.500 Rp.500
Laba ditahan-Ben 250 d 250
Laba ditahan-Rizka 250 b 250
Deviden a 70
b 120
(300) (150) (100) e 60 (500)
Hak pengendali atas laba bersih 812 390 200 812
Laba ditahan 31 Desember Rp.1.012 Rp.450 Rp.350 Rp.1.21
Neraca Aktiva lain-lain Rp.2.308 Rp.1.155 Rp.1.000 Rp.4.463
Investasi di PT Ben c 192
1.102 d 1.000
Investasi di PT Rizka a 70
595 b 525
Rp.3.500 Rp.1.750 Rp.1.000 Rp.4.463
Utang Rp.488 Rp.260 Rp.150 Rp.898
Modal saham PT Putra 2.000 2.000
Modal saham PT Ben 1.000 d 1.000
Modal saham PT Rizka b 500
Laba ditahan 1.012 490 350 1.012
Rp.3.500 Rp.1.750 Rp.1.000
Hak minoritas PT Rizka, 1 Jan. b 225
Hak minoritas PT Ben, 1 Jan. d 250
e 48
Total hak minoritas, 31 Des. e 30 553
Rp.4.463
Hendro
60%
70%
Jesa Darma
20%
Tabel 8.2
Rangkuman PT Hendro dan PT Jesa
Tabel 8.3
Skedul Alokasi Laba
⚫ EKSI4309/MODUL 8 8.13
Kas 10.000
Investasi di PT Darma 10.000
Untuk mencatat dividen yang diterima dari PT Darma (Rp50.000 x 20%)
Investasi di PT Darma
Kas 30.000
Investasi di PT Darma 30.000
Untuk mencatat dividen yang diterima dari PT Darma (Rp50.000 × 60%)
Investasi di Investasi di PT
PT Jesa (70%) Darma (60%)
Saldo 31 Desember 2010 Rp 917.000 Rp576.000
Ditambah: pendapatan investasi 69.000 60.000
Dikurangi dividen (70.000) (30.000)
Saldo 31 Desember 2011 Rp 916.000 Rp606.000
Tabel 8.4
Penghubung Afiliasi dengan Laba Antarperusahaan
a. Penjualan 75.000
Harga pokok penjualan 75.000
Untuk mengeliminasi penjualan dan harga pokok penjualan yang
berkebalikan
b Harga pokok penjualan 25.000
Sediaan 25.000
Untuk mengeliminasi laba antarperusahaan dari sediaan per 31 Des 2011
8.16 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
KA S US 1
Data ringkasan aktiva dan ekuitas PT Angga dan 75% anak perusahaan
miliknya PT Senor pada tanggal 31 Desember 2015 disajikan berikut ini.
PT Angga PT Senor
Keuntungan beban
Pendapatan direalisasi tercakup
Dividen
terpisah dalam pendapatan
terpisah
PT Angga Rp600.000 Rp200.000 Rp40.000
PT Senor 200.000 120.000 -
PT Potato 120.000 40.000 20.000
Diminta:
1) Siapkan ayat jurnal yang dibutuhkan pada buku PT Angga dan PT Senor
untuk investasi mereka tahun 2016 dengan dasar ekuitas. Goodwill
diamortisasi selama 10 tahun.
2) Hitungalah laba bersih PT Angga, laba bersih PT Senor dan total hak
minoritas tahun 2016.
3) Siapkan daftar yang menunjukan aktiva dan ekuitas PT Angga,
PT Senor, dan PT Potato pada tanggal 31 Desember 2016, dengan
mengasumsikan kewajiban masing-masing sebesar Rp600.000,
Rp400.000 dan Rp200.000 untuk PT Angga, PT Senor, dan PT Potato.
Jawaban:
1) Jurnal PT Senor
Investasi pada PT Potato 70% 600.000
Kas 600.000
Mencatat pembelian saham PT Potato
⚫ EKSI4309/MODUL 8 8.19
Kas 28.000
Investasi pada PT Potato 70% 28.000
Mencatat dividen dari PT Potato (40.000 x 70%)
Kas 96.000
Investasi pada PT Senor 96.000
Mencatat dividen dari PT Senor (120.000 x 80%)
LAT IH A N
Tidak ada selisih antara nilai perolehan dengan nilai buku atau
keuntungan belum direalisasi dalam menghitung pendapatan tahun 2006.
Diminta:
Hitung laba bersih konsolidasi untuk PT Sigra dan perusahaan anak
tahun 2006
Keterangan PT PT PT
Cendrawasi Kakaktua Dara
Laba yang ditahan akhir 2014 60.000.000 15.000.000 2.500.000
Laba (rugi) usaha tahun 2015 7.500.000 (3.750.000) 2.500.000
Pembagian deviden 2016 2.500.000 2.500.000 1.250.000
Laba (rugi) usaha, tahun 2016 (5.000.000) 7.500.000 3.750.000
Diminta:
Buatlah jurnal eliminasi PT Cendrawasi untuk penyusunan neraca
konsilidasi tanggal 31 Desember 2016 terhadap investasi saham-saham
PT Dara dan pemegang saham PT Dara menggunakan metode ekuitas.
Induk
70%
Perusahaan A
60%
Perusahaan B
⚫ EKSI4309/MODUL 8 8.23
b. Penghubung afiliasi:
Induk
70% 60%
Perusahaan A Perusahaan B
30%
6) Pendekatan A:
Pendekatan B:
Abi Riska Ben
Laba terpisah Rp500.000 Rp400.000 Rp250.000
Alokasi laba Ben untuk Riskan 175000 (175.000)
(Rp250.000 x 70%)
Alokasi laba Riska untuk Abi 460.000 (460.000)
(Rp575.000 x 80%)
Laba bersih konsolidasi Rp960.000
Kepemilikan nonpengendali Rp75.000
Rp115.000
P S1 80% S2 70%
Pendapatan terpisah Rp100.000 Rp50.000 Rp25.000
Dikurangi: Keuntungan yang belum (5.000)
terealisasi
Pendapatan terpisah yang terealisasi 100.000 45.000 25.000
⚫ EKSI4309/MODUL 8 8.25
9) Laba bersih konsolidasi untuk PT Sigra dan perusahaan anak tahun 2006
10)
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 1
Anti
70%
Glenda
80%
Ben
Laba terpisah untuk Perusahaan Anti, Glenda, dan Ben selama tahun
2009 masing-masing adalah Rp1.800.000, Rp800.000, dan Rp500.000.
⚫ EKSI4309/MODUL 8 8.27
Vogy
90%
Ira
80%
70%
60%
10) Rekening investasi Perusahaan Vogy di Ira pada tahun 2009 harus
mencerminkan kenaikan bersih sebesar ....
A. Rp1.905.000
B. Rp1.714.500
C. Rp1.564.500
D. Rp1.264.500
Kegiatan Belajar 2
Afri Laksmi
Debit
Aktiva lain-lain Rp2.400 Rp1.300
Investasi di PT Laksmi (90%) 1.350 -
Investasi di PT Afri (10%) - 350
Biaya termasuk harga pokok penjualan 350 250
Rp4.100 Rp1.900
Kredit
Modal saham, Rp50 par Rp2.500 Rp1.000
Laba ditahan 1.000 500
Penjualan 600 400
Rp4.100 Rp1.900
Selama tahun 2010, laba terpisah dan dividen untuk PT Afri dan
PT Laksmi sebagai berikut.
Afri Laksmi
Laba terpisah Rp300.000 Rp200.000
Dividen 150.000 100.000
Tabel 8.5
Saham Perusahaan Induk Dikuasai oleh Perusahaan Anak—
Pendekatan Saham Treasuri (Tahun Akuisisi)
8.34 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Kas 90.000
Investasi di PT Laksmi 90.000
Untuk mencatat 90% dari Rp 100.000 dividen yang dibayarkan PT Laksmi.
Tabel 8.6
Saham Perusahaan Induk Dikuasai oleh Perusahaan Anak—
Pendekatan Saham Treasuri (Tahun Setelah Akuisisi)
Laba Ditahan
Laba ditahan - PT Afri 1.385 1.385
Laba ditahan - PT Laksmi 650 b 650
Dividen (135,0) (100,0) a 90 (135)
d 10
Laba Bersih 479 215 478,5
Laba ditahan - 31 Desember 1.729 765 1.729
Neraca
Aktiva Lain-lain 2.640 1.415 4.055
Investasi di PT Laksmi (90%) 1.588,5 a 103,5
b 1485
Investasi di PT Afri (10%) 350,0 c 350
4.228,5 1.765,0 4.055
C. PENDEKATAN KONVENSIONAL
Neraca konsolidasi yang ditunjukkan pada Tabel 8.4 dan Tabel 8.5 untuk
pendekatan saham treasuri mengonsolidasi 100% modal saham dan laba
ditahan PT Afri serta mengurangkan harga pokok 10% investasi PT Laksmi
di PT Afri dari ekuitas pemegang saham konsolidasi. Dengan menggunakan
metode konvensional, saham perusahaan induk yang dikuasai perusahaan
anak dianggap sebagai penghapusan. Modal saham dan laba ditahan yang
menjadi bagian dari kepemilikan yang dikuasai perusahaan anak tidak
muncul di laporan keuangan konsolidasi.
⚫ EKSI4309/MODUL 8 8.37
1 Januari 2009
Afri Konsolidasi
Modal saham Rp2.500 Rp2.250
Laba ditahan 1.000 900
Total ekuitas pemegang saham Rp3.500 Rp3.150
1 Januari 2001
Investasi di PT Laksmi (90%) 1.350.000
Kas 1.350.000
Untuk mencatat akuisisi 90% kepemilikan PT Laksmi sebesar nilai buku.
8.38 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
5 Januari 2009
Modal saham, Rp10 par 250.000
Laba ditahan 100.000
Investasi di PT Laksmi 350.000
Untuk mencatat penghapusan 10% saham beredar PT Afri sebagai akibat
pembelian saham PT Afri oleh PT Laksmi.
Kemudian,
P = laba terpisah PT Afri dari Rp250.000 + 90% S
S = laba terpisah PT Laksmi dari Rp150.000 + 10% P
Solusi tersebut bukanlah solusi akhir karena beberapa laba (laba mutual)
terhitung dua kali. Kombinasi laba terpisah PT Afri dan Salt hanyah sebesar
Rp400.000 (Rp250.000 + Rp150.000). Akan tetapi, P ditambah S sama
dengan Rp635.385 (Rp423.075 + Rp192.310). Pada langkah selanjutnya,
laba bersih PT Afri dihitung melalui basis ekuitas dengan mengalikan nilai
yang ditentukan untuk P pada persamaan tersebut dan dengan 90%
kepemilikan yang beredar. Kepemilikan nonpengendali ditentukan dengan
mengalikan nilai yang ditentukan untuk S melalui persentase kepemilikan
nonpengendali. Dengan kata lain, laba bersih PT Afri dengan basis ekuitas
adalah 90% dari Rp423.075 atau Rp380.770 dan kepemilikan nonpengendali
adalah 10% dari Rp192.310 atau Rp19.230. Laba bersih PT Afri (dan laba
bersih konsolidasi) sebesar Rp380.770 dan ditambah kepemilikan
nonpengendali sebesar Rp19.230 adalah sama dengan Rp400.000 kombinasi
laba terpisah PT Afri dan Laksmi.
8.40 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Tabel 8.6
Saham Perusahaan Induk Dikuasai oleh Perusahaan Anak—
Pendekatan Konvensional (Tahun Akuisisi)
PERUSAHAAN PT AFRI DAN ANAK PERUSAHAAN - KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
90% PT Penyesuaian dan Laporan
PT Afri Laksmi Debit Kredit Konsolidasi
Laporan Laba Rugi
Penjualan 600,000 400,000 1,000,000
Pendapatan Investasi 130,770 b 130,770
Biaya termasuk harga pokok penjualan (350,000) (250,000) (600,000)
Hak pemilik non pengendali d 19,230 (19,230)
Hak pengendali atas Laba Bersih 380,770 150,000 380,770
Laba Ditahan
Laba ditahan - PT Afri 900,000 900,000
Laba ditahan - PT Laksmi 500,000 c 500,000
Laba Bersih 380,770 150,000 380,770
Laba ditahan - 31 Desember 1,280,770 650,000 1,280,770
Neraca
Aktiva Lain-lain 2,400,000 1,300,000 3,700,000
Investasi di PT Laksmi (90%) 1,130,770 a 350,000 b 130,770
c 1,350,000
Investasi di PT Afri (10%) 350,000 a 350,000
3,530,770 1,650,000 3,700,000
Dengan mengamati kertas kerja pada Tabel 8.6, perhatikan bahwa laba
bersih, modal saham, dan laba ditahan pada laporan terpisah PT Afri sama
dengan laba bersih, modal saham, dan laba ditahan konsolidasi. Kesamaan ini
tidak akan terjadi jika tidak ada jurnal untuk mencatat penghapusan saham
pada buku besar PT Afri.
Selama tahun 2010, laba terpisah dan dividen untuk PT Afri dan PT
Laksmi sebagai berikut.
Afri Laksmi
Laba terpisah Rp300.000 Rp200.000
Dividen 150.000 100.000
8.42 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Persamaan dasar:
P = Rp300.000 + 0.9S
S = Rp200.000 + 0.1P
Substitusi:
P = Rp300.000 + 0.9(Rp200.000 + 0.1P) 0.91P = Rp480.000
P = Rp527.475
S = Rp200.000 + (0.1 x Rp527.475)
S = Rp252.750
Tabel 8.7
Saham Perusahaan Induk Dikuasai oleh Perusahaan Anak—
Pendekatan Konvensional (Tahun Setelah Akuisisi)
8.44 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Persamaan dasar:
P = Rp490.000 + 0.90S
S = Rp265.000 + 0.1P
Pipit
80%
Dindin
70% 10%
Bening
Tabel 8.8
Konsolidasi yang Melibatkan Saham Perusahaan
Anak yang Dikuasai secara Mutual
PERUSAHAAN PT PIPIT DAN ANAK PERUSAHAAN - KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011
Penyesuaian dan Eliminasi Laporan
PT Pipit PT Dindin PT Bening Debit Kredit Konsolidasi
Laporan Laba Rugi
Penjualan 2.060.000 805.000 500.000 3.365.000
Pendapatan dari PT Dindin 339.785 c 339.785
Pendapatan dari PT Bening 169.730 b 169.730
Pendapatan Dividen 15.000 a 15.000
Harga pokok penjualan -1.100.000 -350.000 -200.000 (1.650.000)
Biaya lain-lain -400.000 -200.000 -100.000 (700.000)
Hak pemilik non pengendali - PT Dindin f 42.475 (42.475,0)
Hak pemilik non pengendali - PT Bening g 72.740 (72.740)
Hak pe nge ndali atas Laba Be rsih 899.785 424.730 215.000 899.785
Laba Ditahan
Laba ditahan - PT Pipit 2.020.000 2.020.000
Laba ditahan - PT Dindin 1.000.000 e 1.000.000
#######
Laba ditahan - PT Bening 400.000 d 400.000
Dividen -250.000 -150.000 -100.000 a 15.000
b 70.000
c 120.000
f 15.000
g 30.000 (250.000)
Laba Be rsih 899.785 424.730 215.000 899.785
Laba ditahan - 31 De se mbe r 2.669.785 1.274.730 515.000 2.669.785
Neraca
Kas 300.000 165.000 215.000 680.000
Aktiva lancar lain 1.250.000 400.000 350.000 2.000.000
Bangunan-net 2.750.000 1.500.000 650.000 4.900.000
Investasi di PT Dindin (80%) 1.919.785 c 219.785
e 1.700.000
#######
Investasi di PT Bening (70%) 764.730 b 99.730
d 665.000
Investasi di PT Dindin (10%) 200.000 e 200.000
Goodwill-PT Pipit e 125.000 125.000
Goodwill-PT Dindin d 50.000 50.000
6.219.785 2.829.730 1.415.000 7.755.000
KASUS
Berikut ini adalah daftar investasi antar perusahaan dan pendapatan
masing-masing perusahaan PT ETC, PT PLG, dan PT TLN.
Diminta:
1) Hitunglah laba bersih konsolidasi dan hak minoritas dengan asumsi tidak
ada perbedaan investasi atau keuntungan yang belum direalisasi.
Jawaban:
1) Alokasi laba
Definisi
E = Laba konsolidasi PT ETC
P = Laba konsolidasi PT PLG
T = Laba konsolidasi PT TLN
Persamaan
E = 400.000 + 0,8P + 0.5T
P = 200.000 + 0,2T
T = 50.000 + 0,1E
Laba PT PLG
P = 200.000 + 0,2 (100.000 + 0,1 P)
P = 220.000 + 0,02P
0.98 = 220.000
S = 224.490
Laba PT TLN
T = 100.000 + 0,1(224.490)
T = 100.000 + 22.449
T = 122.449
Laba E
E = 400.000 + 0,8(224.490) + 0,5(122.449)
E = 640.816
Alokasi laba
Laba bersih kosolidasi pengendali 640.816
Laba bersih non pengendali PT PLG ( 224.490 x 0,1) 22.450
Laba bersih non pengendali PT TLN (122.449 x 0,3) 36.734
700.000
⚫ EKSI4309/MODUL 8 8.53
LAT IH A N
1) Jika perusahaan induk menguasai 80% saham dengan hak suara dari
perusahaan anak dan sebaliknya, perusahaan anak menguasai 20%
saham perusahaan induk. Jenis afiliasi apakah yang terbentuk? Jelaskan!
2) Bagaimana pendekatan saham treasuri diterapkan untuk eliminasi saham
yang dikuasai secara mutual?
3) Apakah pendekatan saham treasuri dan pendekatan konvensional secara
setara dapat diterapkan pada semua kepemilikan mutual? Jelaskan!
4) Melalui pendekatan saham treasuri, perusahaan anak yang dimiliki
secara mutual mencatat investasinya di perusahaan induk dengan
menggunakan basis harga pokok. Apakah dividen yang diterima oleh
perusahaan anak dari perusahaan induk dimasukkan dalam pendapatan
investasi perusahaan induk dengan menggunakan metode pencatatan
ekuitas?
5) Jelaskan konsep penghapusan konstruktif saham perusahaan induk!
Haruskah perusahaan induk menyesuaikan rekening ekuitasnya jika
sahamnya secara konstruktif dihapus?
6) Laba terpisah P adalah $50.000 dan laba terpisah S adalah $20.000. P
menguasai 80% kepemilikan di S, sedangkan S menguasai 10%
kepemilikan di P. Berapakah nilai laba bersih konsolidasi?
7) Bagaimana prosedur konsolidasi untuk kepemilikan mutual yang
melibatkan struktur afiliasi jenis bapak-anak-cucu berbeda dengan
prosedur konsolidasi untuk saham perusahaan induk yang dikuasai
secara mutual?
8) Jika semua perusahaan dalam struktur yang afiliasi mencatat investasi
mereka dengan basis ekuitas, bagaimana kepemilikan nonpengendali
dapat ditentukan tanpa menggunakan persamaan simultan?
Perhitunan A dan B
A = 400.000 + 0.7(400.000)
A = 680.000
L = 160.000 + 0.1(400.000)
L = 200.000
10)
Laba bersih konsosolidasi pengendali Rp 680.000
Pembagian laba non pengendali PT Siti ( 400.000 x
20%) Rp 80.000
Pembagian laba non pengendali PT Lela ( 200.000 x
20%) RP 40.000
Total laba konsolidasi Rp 800.000
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
Ira, Inc. menguasai 80% modal saham Perusahaan Jose dan 70% modal
saham Endu, Inc. Perusahaan Jose menguasai 15% modal saham Endu, Inc.
Endu juga menguasai 25% modal saham Ira. Hubungan kepemilikan tersebut
digambarkan dalam diagram berikut.
Ira
25%
80%
70%
15%
Jose Endu
7) Apa saja yang harus disajikan dalam neraca konsolidasi terkait dengan
pemegang saham pengendali diluar entitas yang dikonsolidasi?
A. Modal saham dan laba bersih
B. Modal saham dan harga perolehan
C. Modal saham dan laba ditahan
D. Modal laba ditahan dan harga perolehan
Perhitungan A dan B
A = 600.000 + 0.75(556.989)
A = 1.017.742
L = 240.000 + 0.1(556.989)
L = 295.699
Glosarium
Daftar Pustaka
PE N DA H UL U AN
Kegiatan Belajar 1
Tidak ada dividen saham preferen yang tertunggak preferen per 1 Janurai
2010. Selama tahun berjalan 2010, PT Bastanta melaporkan laba bersih
sebesar Rp100.000 dan membayar dividen sebesar Rp60.000 (Rp40.000
untuk saham biasa dan Rp20.000 untuk saham preferen). Aset dan kewajiban
PT Bastanta dicatat pada nilai wajarnya ketika PT Atika mengakuisisi
kepemilikannya sehingga setiap kelebihan biaya invstasi atas nilai buku yang
diperoleh dianggap sebagai goodwill.
Dalam membandingkan harga yang dibayar untuk memperoleh
kepemilikan sebesar 90% dalam PT Bastanta dengan nilai buku kepemilikan
yang diperoleh, kita memisahkan ekuitas Sol per 31 Desember 2009 ke
komponen saham biasa dan saham preferen.
1 Januari 2010
Investasi dalam saham biasa PT Bastanta 792.000
Kas 792.000
Untuk mencatat akuisisi 90% saham biasa PT
Bastanta
Selama 2010
Kas 36.000
Investasi dalam saham biasa PT Bastanta 36.000
Untuk mengurangi investasi dalam PT Bastanta bagi
dividen yang diterima (Rp40.000 × 90%)
31 Desember 2010
Investasi dalam saham biasa PT Bastanta 72.000
Laba dari PT Bastanta 72.000
Untuk mencatat ekuitas atas laba PT Bastanta
Tabel 9.1.
Kertas Kerja Konsolidasi PT Atika Dan Perusahaan Anak
Informasi untuk tahun 2012 bisa dilihat pada kertas kerja konsolidasi
pada peraga di bawah ini.
9.10 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Tabel 9.2.
Kertas Kerja Konsolidasi PT Atika Dan Perusahaan Anak tahun 2012
Ayat jurnal untuk mencatat hak minoritas saham preferen pada awal
tahun sebagai berikut.
a. Laba dari saham preferen PT Bas 16.000
Investasi dalam saham preferen PT Bas 16.000
PT Andi membeli 90% saham biasa berhak suara PT Pipit yang beredar
pada 1 Januari 2009 seharga Rp656.000. Pada tanggal tersebut, ekuitas
pemegang saham kedua perusahaan sebagai berikut (dalam ribuan).
PT PT
Andi Pipit
Saham biasa, nominal Rp10, 400.000 lembar diterbitkan dan beredar 2.000
Saham biasa, nominal Rp20, beredar 20.000 lembar 400
Saham preferen yang dapat dipertukarkan, 10% kumulatif, nominal
Rp200, beredar 1.000 lembar 200
Laba ditahan 1.000 240
Total ekuitas pemegang saham 3.000 840
Laba bersih PT Andi (sama dengan laba untuk saham biasa) Rp372.000
Penggantian ekuitas PT Andi dalam laba PT Pipit yang
direalisasi (80.000 x 90%) (72.000)
Ekuitas PT Andi dalam laba yang didilusi PT Pipit (18.000
saham PT Pipit x Rp 3,1250 EPS yang didilusi PT Pipit) 56.250
Laba yang didilusi PT Andi = a 356.250
Saham PT Andi yang beredar = b 400.000
EPS yang didilusi PT Andi = a /b Rp. 0.89
Laba bersih PT Andi (sama dengan laba atas saham biasa) 372.000
Ditambah: laba bagi pemegang saham preferen PT Pipit yang
diasumsikan akan dikonversi 18.000
Laba yang didilusi PT Andi = a 390.000
Saham PT Andi yang beredar 400.000
Ditambah: saham preferen PT Pipit yang diasumsikan akan
dikonversi 48.000
Saham biasa dan ekuivalen saham biasa PT Andi 448.000
EPS yang didilusi PT Andi = a/b 0.87
EPS yang
didilusi PT Arif
Laba PT Arif untuk pemegang saham biasa 3.600.000
Penggantian ekuitas PT Arif dalam laba yang direalisasi (640.000)
PT Yose sebesar Rp 640.000 [(900.000 - 100.000 laba
yang belum direalisasi) x 80%] dengan ekuitas PT Arif
dalam laba yang didilusi PT Yose sebesar
Rp569.600(320.000 lembar x EPS yang didilusi 1.78 PT
Yose (320.000 lembar x EPS yang didilusi 1.78 PT Yose) 569.600
Laba PT Arif yang disesuaikan = a 3.529.600
Saham biasa PT Arif yang beredar = b 2.000.000
EPS Padd = a/ b 1.76
EPS yang
didilusi PT Arif
Laba PT Arif untuk pemegang saham biasa 3.600.000
Ditambah: beban bunga setelah pajak dengan asumsi
obligasi perusahaan anak dikonversi menjadi saham
perusahaan induk
(2.000.000 × 7% × 66% setelah pajak) 92.400
Laba perusahaan anak yang disesuaikan = a 3.692.400
Saham PT Arif yang beredar 2.000.000
Saham inkremental dengan asumsi digunakan opsi
dikonversi menjadi saham induk
[60.000 lembar -(Rp1.200.000 hasil dari pelaksanaan
opsi/Rp30 harga pasar) 40.000
Tambahan saham dengan asumsi obligasi dikonversi
menjadi saham perusahaan induk 160.000
Saham PT Yose yang disesuaikan = b 2.200.000
EPS Perusahaan Induk = a/b 1.68
9.18 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
KA S US 1
Saham preferen
Di bawah ini ialah ekuitas PT Matahari pada 31 Desember 2011 sebagai
berikut:
Diminta:
1) Hitunglah perbedaan antara harga perolehan dan nilai buku investasi
PT Bulan pada PT Matahari.
2) Hitunglah pendapatan PT Bulan dari PT Matahari untuk tahun 2012.
3) Hitunglah saldo investasi PT Bulan di PT Matahari pada 31 Desember
2012.
4) Hitunglah Hak minoritas pada PT Matahari pda tanggal 31 Desmber
2012.
Penyelesaian:
1) Perbedaan antara harga perolehan dan nilai buku investasi PT Bulan
pada PT Matahari
Total ekuitas pemegang saham tanggal 1 Januari 2012 Rp32.000.000
Dikurangi: ekuitas preferen (40.000 x Rp105) (4.200.000)
Ekuitas biasa Rp27.800.000
LAT IH A N
15% saham preferen, nilai nominal 500, non partisipatif satu 5.000.000
tahun dividen belum dibayar
Saham biasa, nilai nominal 50 10.000.000
Modal disetor lain 1.000.000
Saldo laba 1.500.000
Total ekuitas 17.500.000
8) PT Urus membeli 50% saham preferen dengan harga 3.000.000 dan 80%
saham biasa PT Batu Asam dengan harga 10.000.000 pada tanggal
1 Januari 2016. PT Batu Asam melaporkan laba bersih 2.000.000 dan
membayar dividen 1.500.000 pada tahun 2016.
9) Buatlah jurnal (2 ayat jurnal) untuk mencatat 50% investasi PT Urus
pada saham preferen PT Batu Asam.
a. Hitunglah selisih harga perolehan dengan nilai buku untuk 80%
investasi PT Urus pada saham biasa PT Batu Asam.
b. Hitunglah pendapatan PT Urus dari PT Batu Asam preferen 2016.
9.22 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
1) Kerugian yang diderita salah satu perusahaan afiliasi dihapus oleh laba
yang diperoleh anggota kelompok afiliasi lainnya. Akan tetapi, kerugian
yang diderita pada saat mengakuisisi perusahaan afiliasi hanya dapat
dihapus oleh laba kena pajak perusahaan afiliasi.
Dividen antarperusahaan dikecualikan dari laba kena pajak. Laba
antarperusahaan ditangguhkan dari pendapatan hingga direalisasi (tetapi
kerugian yang belum direalisasi juga ditangguhkan hingga terealisasi).
2) Entitas konsolidasi yang mengajukan SPT pajak konsolidasi akan
kehilangan beberapa fleksibilitas yang dimiliki entitas yang mengajukan
SPT pajak terpisah. Sebagai contoh, setiap perusahaan anak yang
disertakan dalam SPT pajak konsolidasi harus menggunakan tahun kena
pajak perusahaan induk. Namun, tahun yang berbeda dapat digunakan
ketika mengajukan SPT terpisah. Pilihan untuk mengajukan SPT pajak
konsolidasi akan membuat sebuah entitas mengonsolidasikan SPT pajak
dari tahun ke tahun. Hal yang sulit adalah mendapatkan izin untuk
menghentikan pengajuan SPT pajak konsolidasi. Selain itu, perusahaan
yang telah keluar dari konsolidasi juga tidak dapat bergabung kembali
dengan kelompok afiliasi selama lima tahun.
3) Persentase kepemilikan induk perusahaan dalam laba yang dilaporkan
anak perusahaan yang disesuaikan untuk efek laba antar perusahaan pada
penjualan arus hulu dan untuk laba atau rugi konstruktif anak
perusahaan.
4) Laporan konsolidasi akan tetap sama, entah investasi dalam saham
preferen dicatat pada biaya awalnya atau disesuaikan dengan nilai buku
dalam pembukuan induk. Namun, dengan menyesuaikan modal disetor
tambahan perusahaan induk untuk penarikan konstruktif saham preferen
perusahaan anak, penyesuaian selanjutnya atas modal disetor bisa
dihindari dalam proses konsolidasi.
⚫ EKSI4309/MODUL 9 9.23
9) a.
Kelebihan nilai wajar atas nilai buku dari investasi saham
biasa dengan biaya investasi 80% pada saham biasa 10.000.000
b.
Pendapatan PT Urus terhap saham preferen PT Batu Asam
5.000.000 x 15% X 50% = 375.000
9.24 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
10) a.
Pendapatan PT Urus dari saham biasa PT Batu Asam 2016
Ekuitas dari saham biasa PT Batu Asam (2.000.000
pendapatan – 750.000 dividen saham preferen) x 80%
kepemilikan 1.000.000
Pendapatan saham biasa dari PT Batu Asam 1.000.000
b.
Pembagian hak minoritas 31 Desember 2016
Total ekuitas 31 Desember (17.500.000 + 2.000.000
– 1.500.000) Rp18.000.000
Ekuitas preferen (5.000.000)
Ekuitas saham biasa 13.000.000
Goodwill 750.000
Ekuitas saham biasa ditambah selisih nilai wajar Rp13.750.000
R A NG KU M AN
Jika stuktur modal perusahaan anak atau investee ekuitas mencakup
saham preferen yang beredar, ekuitas dan laba investee akan
dialokasikan ke pemegang saham preferen berdasarkan kontrak saham
preferen dan kemudian pemegang saham biasa. Jika saham preferen
perusahaan anak tidak dimiliki oleh perusahaan induk, laba dan ekuitas
saham preferen dimasukkan dalam hak minoritas. Menurut sudut
pandang entitas konsolidasi, setiap saham preferen perusahaan anak
yang dimiliki oleh perusahaan induk dianggap ditarik atau ditebus
kembali untuk tujuan laporan konsolidasi.
Perhitungan EPS perusahaan induk identik dengan perhitungan EPS
konsolidasi dan prosedur yang digunakan dalam menghitung EPS
perusahaan induk juga dapat digunakan pada akuntansi investor menurut
metode ekuitas. Hubungan perusahaan induk tidak memengaruhi
perhitungan EPS, kecuali perusahaan anak memiliki sekuritas dilusian
⚫ EKSI4309/MODUL 9 9.25
TES F OR M AT IF 1
10) Moss Corporation memiliki 20% saham preferen dan 80% saham biasa
Dubro Corporation. Saham Dubro yang beredar pada 31 Desember 2006
sebagai berikut.
Saham preferen kumulatif 10% Rp100.000
Saham biasa 700.000
Dubro melaporkan laba berih sebesar Rp60.000 untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2006. Jumlah yang harus dilaporkan Moss sebagai
ekuitas dalam laba Dubro untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006
sebesar ….
A. 42.000
B. 48.000
C. 48.400
D. 50.000
Kegiatan Belajar 2
investee dalam laba investor sebelum pajak penghasilan. Dengan kata lain,
atas dasar sebelum pajak. Jika laba investee yang belum didistribusikan
merupakan satu-satunya perbedaan sementara, perusahaan induk atau
investor ekuitas akan mencatat pajak penghasilan terhadap bagiannya atas
laba yang belum didistribusikan dengan mendebit beban pajak penghasilan
dan mengkredit pajak penghasilan yang ditangguhkan. Tentu saja, perbedaan
sementara yang berhubungan dengan laba yang belum didistribusikan biaya
merupakan salah satu dari beberapa perbedaan yang mungkin berinteraksi
dan yang menimbulkan dampak pajak gabungan.
Kewajiban pajak saat ini adalah Rp8.160 (120.000 dividen yang diterima
× 20% kena pajak × tarif pajak 34%).
Ayat jurnal yang digunakan untuk mencatat pajak penghasilan terhadap
bagiannya atas laba PT Budi yang tidak didistribusikan sebagai berikut.
31 Desember
Beban pajak penghasilan 16.320
Pajak penghasilan yang ditangguhkan 16.320
Untuk mencatat pajak atas laba PT Budi yang tidak didistribusikan
(240.000 × 20% kena pajak × tarif 34%)
9.30 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
Prosedur yang sama untuk pajak penghasilan atas laba yang tidak
didistribusikan juga dapat diterapkan pada investor perusahaan induk, tetapi
tidak bagi dividen yang diterima dari anggota kelompok afiliasi. Hal ini
karena kita tidak melibatkan 100% dividen tersebut pada penentuan laba kena
pajak kelompok afiliasi itu.
1 Januari
Investasi dalam PT Teta 750.000
Kas 750.000
Untuk mencatat pembelian kepemilikan 75% dalam PT Teta
Desember
Kas 42.000
Investasi dalam PT Teta 42.000
Untuk mencatat dividen yang diterima dari PT Teta (28.000 × 75%)
31 Desember
Investasi dalam PT Teta 47.200
Laba dari PT Teta 47.200
PT Pethuk PT Faikar
Penjualan 1.800.000 1.000.000
Harga pokok penjualan (1.000.000) (700.000)
Biaya-biaya (500.000) (200.000)
Laba operasi sebelum pajak 300.000 100.000
31 Desember
Investasi dalam PT Faikar 39.400
Laba dari PT Faikar 39.400
Untuk mencatat laba invetasi dari PT Faikar yang dihitung sebagai berikut.
Bagian atas laba bersih (66.000 x 90%) 59.400
Dikurangi: laba yang belum direalisasi dalam persediaan (20.000)
Laba dari PT Faikar 39.400
Tabel 9.4.
Kertas Kerja Konsolidasi PT Pethuk dan Perusahaan Anak
⚫ EKSI4309/MODUL 9 9.39
a. Penjualan 80.000
Harga pokok penjualan 80.000
b Harga pokok penjualan 20.000
Persediaan 20.000
c Laba dari PT Faikar 39.400
Investasi dalam PT Faikar 3.400
Dividen 36.000
d. Modal saham PT Faikar 600.000
Laba ditahan PT Faikar 200.000
Paten 160.000
Investasi dalam PT Faikar 864.000
Hak minoritas awal 96.000
e. Pendapatan hak minoritas 6.600
Dividen 4.000
Hak minoritas 2600
Tabel 9.5.
Pengembalian Pajak-Laba Belum Terealisasi dan Penjualan Downstream
⚫ EKSI4309/MODUL 9 9.41
Tabel 9.7.
Pengembalian Pajak-Laba Belum Terealisasi dan Penjualan Upstream
G. PENGGABUNGAN USAHA
Untuk tujuan pajak penghasilan, istilah reorganisasi dapat diartikan
sebagai restrukturisasi atau penggabungan perusahaan tertentu yang bebas
pajak menurut kode Internal Revenue Section 368. Transaksi reorganisasi itu
⚫ EKSI4309/MODUL 9 9.45
Dalam penggabungan usaha kena pajak, kita menilai kembali aset dan
kewajiban perusahaan yang diakuisisi untuk mencerminkan nilai wajar yang
diperoleh. Penjual mengakui keuntungan atau kerugian yang sama dengan
nilai wajar yang diterima, lalu dikurangi dasar pajak atas aset atau saham
yang dijual. Dalam reorganisasi bebas pajak, dasar pajak atas aset dan
kewajiban dikompensasi ke depan tanpa revaluasi.
Revenue Recognition Act tahun 1993 memungkinkan pengurangan pajak
untuk amortisasi goodwill (yang tidak lagi diamortisasi menurut FASB
Statement No. 142) dan aset tidak berwujud lainnya (yang disebut aset tidak
berwujud Section 197). Pengurangan ini hanya dapat dilakukan apabila pajak
telah dibayar (keuntungan atau kerugian yang diakui) oleh penjual atas
transaksi pembelian. Semua aset tidak berwujud Section 197 diamortisasi
untuk tujuan pajak selama periode 15 tahun, tanpa memandang umur
manfaatnya.
Rp600.000 dan laba ditahan Rp400.000. Nilai buku sama dengan nilai wajar
aset dan kewajiban PT Kiki, kecuali bangunan dan tanah. Bangunan memiliki
nilai buku sebesar Rp160.000, nilai wajar Rp240.000, dan sisa umur manfaat
selama delapan tahun. Tanah memiliki nilai buku sebesar Rp100.000 dan
nilai wajar Rp300.000. Setiap goodwill belum diamortisasi. Tarif pajak yang
digunakan adalah 34% dan mendapat pengurangan dividen 80%.
Kita mengalokasikan kelebihan biaya terhadap nilai buku yang diperoleh
sebagai berikut.
Nilai Kepemilikan
Nilai wajar 60%
Perbedaan
buku Sebelum PT Jono ×
pajak perbedaan
Bangunan 160.000 240.000 80.000 48.000
Tanah 100.000 300.000 200.000 120.000
Revaluasi aset (jumlah kotor) 168.000
Dikurangi: pajak yang ditangguhkan atas revaluasi
(168.000 × 34%) (57.120)
Perbedaan bersih dari revaluasi aset goodwill 110.880
Kelebihan biaya terhadap nilai buku yang diperoleh 89.120
200.000
Kas 48.000
Investasi dalam PT Kiki 48.000
Untuk mencatat laba dari PT Kiki dan amortisasi kewajiban pajak yang
ditangguhkan terkait atas bangunan yang dihitung sebagai berikut.
Ekuitas pemegang saham PT Kiki per 1 Januari 2009 terdiri atas modal
saham sebesar Rp600.000 dan laba ditahan sebesar Rp400.000. Saldo akun
investasi PT Jono dalam PT Kiki adalah Rp868.040. Analisis saldo akun
investasi itu sebagai berikut.
1 Januari Perubahan 31 Desember
2009 2009 2009
Nilai buku investasi 600.000 72.000 672.000
Kelebihan yang belum
diamortisasi
Bangunan 48.000 (6.000) 42.000
Tanah 120.000 120.000
Pajak pendapatan yang
ditangguhkan (57.120) 2.040 (55.080)
Goodwill 89.120 89.120
Saldo investasi 800.000 68.040 868.040
⚫ EKSI4309/MODUL 9 9.49
KA S US 2
Pajak
PT Merah anak perusahaan dari PT Biru yang dimiliki 70%, menjual
peralatan dengan nilai buku Rp150.000 kepada PT Biru dengan harga
Rp250.000 pada tanggal 31 Desember 2013. Laporan pajak penghasilan
terpisah diajukan. Dan tarif pejaknya adalah 34% untuk kedua perusahaan.
Diminta:
1) Susunlah ayat jurnal konsolidasi satu baris untuk PT Biru untuk
mengeliminasi pengaruh transaksi antar perusahaan.
2) Susunlah ayat jurnal kertas kerja dalam bentuk jurnal umum untuk
mengeliminasi laba belum direalisasi.
3) Diasumsikan bahwa laba bersih PT Merah yang dicatat adalah
Rp800.000 dan bahwa penjualan peralatan adalah satu-satunya transaksi
antar perusahaan antara PT Biru dan PT Merah. Berapakah bagian hak
minoritas atas total laba konsolidasi?
Penyelesaian:
1) Konsolidasi satu baris
Pendapatan dari PT Merah Rp70.000
Investasi pada PT Merah Rp70.000
Untuk mengeliminasi laba yang belum terealisasi dari penjualan hulu
((250.000 – 150.000) x 70%)
3) Kepemilikan nonpengendali
Laba bersih dari PT Merah (termasuk pajak atas keuntungan)Rp800.000
Dikurangi: laba yang belum terealisasi (100.000)
Laba terealisasi PT Merah Rp700.000
Presentase kepemilikan non pengendali 30%
Bagian kepemilikan non pengendali Rp210.000
LAT IH A N
10) PT Ani dan anak perusahaannya PT Andi yang dimiliki 70%, memiliki
laba operasio setelah pajak untuk tahun 2010 sebagai berikut:
PT Ani menerima 560.000 dividen dari PT Andi selama tahun 2010. Hak
paten yang belum dicatat dari investasu PT Ani pada PT Andi sedang
diamortisasi dengan tariff 100.000 per tahun. Pada tanggal 1 Januari 2010,
PT Ani menjual peralatan kepada PT Andi dengan keuntungan sebesar
400.000. PT Ani mendepresiasikan peralatan dengan tarif 20% per tahun.
Tarif pajak 34% bherlaku bagi kedua perusahaan.
Pertanyaan:
Susunlah laporan laba rugi konsolidasi untuk PT Ani dan anak
perusahaannya untuk tahun 2010 (diasumsikan tidak ada saldo pajak
ditangguhkan
⚫ EKSI4309/MODUL 9 9.53
1) Tujuannya adalah mengakui jumlah utang pajak atau yang dapat didanai
kembali selama tahun berjalan. Lalu, mengakui kewajiban serta aset
pajak yang ditangguhkan atas konsekuensi pajak di masa depan dari
peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan atau SPT pajak.
2) Hal ini karena kita melibatkan laba investee ke laba investor sebelum
pajak penghasilan. Dengan kata lain, hal itu atas dasar sebelum pajak.
Jika laba investee yang belum didistribusikan merupakan satu-satunya
perbedaan sementara, perusahaan induk atau investor ekuitas akan
mencatat pajak penghasilan terhadap bagiannya atas laba yang belum
didistribusikan dengan mendebit beban pajak penghasilan dan
mengkredit pajak penghasilan yang ditangguhkan.
3) Jika suatu perusahaan menukar saham berhak suaranya (dan tidak ada
hal yang lain) dengan hampir semua properti perusahaan lain, transaksi
tersebut merupakan reorganisasi. Asumsi kewajiban tidak
mendiskualifikasi transaksi ini sebagai reorganisasi bebas pajak.
4) Merger terjadi apabila suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan
lainnya, terutama memperoleh saham perusahaan tersebut (meskipun
beberapa pertimbangan lainnya juga dapat diutarakan) dan perusahaan
yang diakuisisi dibubarkan. Aset dan kewajibannya diambil alih oleh
perusahaan yang mengakuisisi.
5) Konsolidasi terjadi apabila dua atau lebih perusahaan bergabung
membentuk perusahaan baru dan perusahaan sebelumnya dibubarkan.
6) Perbedaan sementara terjadi karena investor yang bukan anggota
kelompok afiliasi mencatat pendapatan dari investasi ekuitas karena
diperoleh, namun membayar pajak hanya jika dividen benar-benar
diterima.
7) Laporan pajak konsolidasi tidak dipersyaratkan untuk entitas yang
dikonsolidasikan, tetapi entitas konsolidasi yang memenuhi syarat
sebagai "kelompok terafiliasi" dapat memilih untuk mengajukan
pengembalian pajak konsolidasi. Setelah pengembalian terkonsolidasi
dipilih, mungkin sulit untuk mendapatkan izin Aturan Seksi Laba
Internal untuk mengajukan pengembalian yang terpisah.
8) Dalam memberikan pajak penghasilan atas laba dari ekuitas yang tidak
terdistribusikan, induk perusahaan mendebet beban pajak penghasilan
dan mengkredit kewajiban pajak tangguhan sebagai bagian dari pentuan
semua pajak penghasilan untuk periode tersebut. Akun investasi dan
pendapatan investasi tidak terpengaruh.
9.54 Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 ⚫
10)
Dalam ribuan PT Ani PT Andi
Penjualan 16.000 8.000
Keuntungan atas penjualan 400 -
Biaya penjualan (10.000) (4.000)
Beban lainnya (termasuk 100 amortisasai
hak paten) (3.700) (2.400)
Laba oprasi sebelum pajak 2.700 1.600
Pajak penghasilan terhutang atas laba
usaha dengan tarif pajak penghasilan 34% (918) (544)
Pajak penghasilan terhutang atas dividen
(800.000 x 70% x 20% x34%) (39.08)
Pajak penghasilan yang dibayarkan saat
ini (956,08) (544)
Kenaikan aset atas pajak ditangguhan * 96,614
Beban pajak penghasilan (859,466) (544)
Pendapatan terpisah 1.840,534 1.056
Pendaptan dari PT Andi (1.058 x 70%
kepemilikan – 320 keuntungan yang
belum direalisasi) 419,2
Laba bersih 2.259,734 1.056
** Pajak yang saat ini dibayarkan sebesar 956.080 untuk PT Ani + 544.000
untuk PT Andi - 96.614 kenaikan asset atas pajak tangguhan = 1.403.466
R A NG KU M AN
TES F OR M AT IF 2
6) Pajak penghasilan harus dibayarkan perusahaan saat ini juga atas laba
yang diperoleh jika:
A. laba berasal dari penjualan arus ke atas
B. laporan pajak perusahaan terpisah diajukan
C. laporan pajak konsolidasi diajukan
D. afiliasi dicatat sebagai anak perusahaan konsolidasi
A. Rp68.0000
B. Rp102.000
C. Rp170.000
D. Rp340.000
Glosarium
Daftar Pustaka
1. Advanced Accounting
INTEREST
2. Introduction to Accounting
ARIKA ARTININGSIH
Address:
3 Shipway Street, Marsfield, Sydney, NSW, Australia
Email: arika.artiningsih@gmail.com
Mobile: +61434700988
Nationality: Indonesian
Personal Data
Place And Date Of Birth Jakarta, September 14th 1992
Religion Islam
Marital Status Married